Sunday, April 29, 2018

FIKSI ATAU GAIB?

OLEH
MUHAMMAD PLATO

Kasihan Profesor, sampai meringis-ringis mencoba menjelaskan tentang makna fiksi yang maknanya sudah beredar dipahami semua orang adalah fiktif. Bagi yang sudah belajar ilmu logika dari kitab suci Al-Qur’an, memahami makna fiski mudah saja.

Saya setuju dengan pendapat Ustad yang memberi panduan dalam memahami makna fiksi. Memahami persepsi seseorang tentang sesuatu, kita harus melihat siapa yang mengemukakannya. Arti kata fiksi bagi pemikir ilmu alam murni, tentu beda makna dengan pemikir yang dipengaruhi ilmu pengetahuan dari kitab suci.

Bagi profesor ahli filsafat materialis, mereka memberi makna fiksi bukan sebagai kata fiktif tetapi sesuatu yang belum terjadi dan masih tersimpan di alam ide. Saya setuju dengan pendapat Ustad, bahwa memahami sebuah pendapat harus dilandasi oleh pengetahuan kita tentang pengetahuan-pengetahuan mana yang dimiliki oleh si pemberi pendapat. Karena setiap pendapat orang dilatarbelakangi oleh asupan pengetahuan yang dimilikinya.

SEGALA SESUATU YANG TIDAK BISA KITA LIHAT ADALAH GAIB SEKALIPUN ADA DALAM PIKIRAN 
Jika mencermati pernyataan Profesor, kata fiksi yang dia lontarkan bukan seperti fiksi yang punya makna seperti di kamus KBBI. Kata fiksi yang dikemukakan profesor diartikan khusus dari kamus filsafat materialis.

Saya punya pendapat, kata fiksi yang dikemukakan oleh profesor lebih amannya menggunakan kata gaib. Karena kata fiksi sudah terpahami oleh semua orang sebagai khayalan yang tidak nyata. Tapi bisa tidak tepat juga karena kata gaib, bukan bahasa filsuf materialis. Tapi setidaknya saya menemukan sedikit titik temu antara kata fiksi dari kaum filsafat materialis dengan kata gaib dari para filosof muslim.

Gaib artinya sesuatu yang tersembunyi di balik tabir, yaitu sesuatu yang tidak bisa ditangkap dengan indera, dan berada di luar jangkauan nalar yang empiris. Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, (Al An’aam, 6:59). Dia mengetahui yang gaib dan yang nampak. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (Al An’aam, 6:73). Para filosof Muslim mengambil pelajaran dari ungkapan-ungkapan Al-Qur’an ini, dengan menamakan alam materi dengan alam syahadah, sedangkan alam malakut mereka beri istilah alam gaib. (Muthahari, 2001).

Bagi para penganut agama, menyebutkan kitab suci sebagai produk gaib lebih aman dibanding menyebutkan sebagai karya fiksi. Perbedaan kontras terlihat, karya gaib didasari oleh keimanan kepada Tuhan sebagai pencipta. Kata fiksi di dasari oleh kepercayaan bahwa segala sesuatu harus berumber dari karya makhluk (materi).

Untuk itu menyebutkan kitab suci sebagai fiksi, bisa punya makna menyerang keyakinan orang-orang yang percaya pada Tuhan. Pasalnya para filosof materialis tidak menjadikan kitab suci sebagai sumber atau dasar pemikiran mereka. Dengan demikian Profesor telah merendahkan keyakinan para penganut agama yang percaya bahwa kitab suci sebagai karya Sang Gaib. Pernyataan profesor yang punya sudut pandang materialis, telah menganggap kitab suci sebagai karya kreasi, sebuah fiksi dalam arti positif yang bersumber dari makhluk.

Amannya, kata fiksi tidak bisa digunakan untuk menjelaskan kitab suci, lebih baik digunakan untuk menjelaskan karya-karya makhluk ciptaan Tuhan. Sesuatu yang belum terjadi yang berada dalam kitab suci, adalah gaib, karena bagi para penganutnya kitab suci adalah karya suci dari Sang Gaib. Wallahu ‘alam.

(Penulis Master @logika Tuhan)

Saturday, April 28, 2018

ILMU KESEHATAN ABAD 21

OLEH
MUHAMMAD PLATO

Ustad Hendayana (Ustad Yana), Beliau memiliki klinik pengobatan alternatif As Syifa. Sehari-hari kerja Beliau sebagai guru agama di salah satu SMA negeri di Kabupaten Bandung Barat Jawa Barat Indonesia.

Teknik pengobatan yang dilakukan Ustad Yana sulit di pahami oleh dunia medis biasa. Tapi praktek pengobatan yang dilakukan Beliau tidak ubahnya praktek pengobatan seorang dokter umum dan dokter spesialis.

Melalui kecerdasan visual yang dimiliki, penglihatan Ustad Yana  seperti sinar X super canggih. Beliau bisa melihat dengan jelas bagaimana darah mengalir, jantung berdetak, dan sumbatan-sumbatan di pembuluh darah dengan Jelas dan detail. 

Melalui kecerdasan visual, Beliau bisa memahami sistem kerja jantung, paru-paru, ginjal, lambung, usus, mata, telinga, dan otak dengan teliti. Padahal tidak pernah belajar ilmu kedokteran. Wal hasil Beliau bisa menyebutkan seluk beluk jantung dengan fasih tanpa belajar ilmu jantung.

Beliau deteksi segala penyakit dengan detail, tanpa menggunakan teknologi-teknologi canggih. Beliau juga melakukan praktek operasi bedah jantung, otak, ginjal, tanpa bedah, tanpa  teknologi canggih.

Menutup jantung bocor, melepas ring di jantung, membebaskan aliran darah yang tersumbat, cangkok otak, operasi tulang, Beliau lakukan dengan hitungan menit. Tanpa ada waktu istirahat rawat inap, pasien bisa merarasakan perubahan signifikan dan sembuh dalam hitungan menit.

Praktek pengobatan dilakukan sejak tahun 2009 sampai sekarang. Berdasarkan catatan buku tamu yang datang berobat ke Beliau, sudah tercatat kurang lebih 24000 orang pasien. Kebanyakan pasien yang datang dari sekitar kabupaten kota di Jawa Barat. Terdapat juga pasien-pasien dari luar negeri diantaranya Brunei, Malaysia, Kuwait, dan Yaman.

KECERDASAN VISUALISASI MANUSIA MELEBIHI KECERDASAN TEKNOLOGI YANG DICIPTAKANNYA TIDAK DAPAT DIBAYANGKAN BAGAIMANA KECERDASAN YANG MENCIPTAKAN MANUSIA
Praktek pengobatan yang dilakukan Ustad Yana seperti telah menggambarkan kepada kita akan adanya alat super cangih yang bisa melihat seluruh organ tubuh manusia dengan transfaran. Organ-organ tubuh bisa diperbaiki dengan teknologi canggih tanpa melakukan alat bedah, tetapi dengan teknologi sinar.

Praktek service, ganti spare part, ke depan akan terjadi pada tubuh manusia layaknya kita memperbaikai barang-barang otomotif dan alektronik. Namun entah kapan teknologi semacam ini dapat dialami kembali oleh manusia. Melihat ke Belakang, teknologi-teknologi super canggih ini pernah dialami manusia pada masa Nabi Musa dan Nabi Sulaeman.

Teknologi visual pengobatan alternatif yang diperkenalkan ustad Yana geraknya terlalu cepat, sehingga ilmu-ilmu medis konvensional yang menggunakan peralatan-peralatan elektrik super canggih menjadi jauh tertinggal. Ilmu pengobatan ini masih di alam fiksi, tetapi nyata.

Orang-orang awam yang belum memahami kecerdasan visual yang dimiliki Ustad Yana, mereka pasti gagal paham dan akan mengambil kesimpulan sebagai teknik pengobatan ghaib atau sihir.

Masuk kategori manakah pengobatan yang dilakukan ustad Yana? Pengobatan sihir biasanya menggunakan syarat bantuan media-media material atau makhluk. Selama saya amati pengobatan yang dilakukan Ustad Yana tidak melakukan media apapun. Pengobatan dilakukan berdasarkan kecerdasan visualisasi yang dimilikinya.

Hal yang belum terkuak dari ilmu pengobatan Ustad Yana adalah bagaimana cara Beliau mendapatkan kecerdasan visualisasi tersebut. Ilmu ini masih ghaib, dan pemilik ghaib adalah Allah swt.

Pada hakikatnya semua ilmu yang berhasil divisualisasikan di  alam pada awalnya ilmu ghaib, hanya saja sedikit demi sedikit manusia bisa memvisualisasikan setiap hal ghaib dengan kemampuan logikanya menjadi ilmu empiris.

Ilmu pengobatan yang dilakukan Ustad Yana, harus terus diteliti agar bisa dikembangkan, dan diwariskan. Jika kecerdasan visualisi ini bisa kita kembangkan, kemungkinan besar ke depan akan ada jurusan ilmu baru dalam kedokteran, dan tidak ada spesialisasi profesi dokter lagi karena semua dokter bisa mengobati berbagai penyakit, dan mereka semua bergelar dokter spesialis umum. Wallahu 'alam.

Masih banyak ilmu-ilmu ghaib milik Allah yang masih belum bisa diungkap oleh manusia. Salah satunya ilmu visualisasi. Dan ini pekerjaan rumah para ilmuwan muslim untuk mengembangkannya. Salah satu ilmu visual yang masih jauh untuk kita ungkap melalui pendekatan rasional empiris, terdapat dalam beberapa ayat Al-Qur’an di bawah ini.

Lalu Kami berfirman: "Pukullah mayit itu dengan sebahagian anggota sapi betina itu!" Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dan memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaan-Nya agar kamu mengerti. (Al-Baqarah, 2:73)

Sesungguhnya telah ada tanda bagi kamu pada dua golongan yang telah bertemu (bertempur). Segolongan berperang di jalan Allah dan (segolongan) yang lain kafir yang dengan mata kepala melihat (seakan-akan) orang-orang muslimin dua kali jumlah mereka. Allah menguatkan dengan bantuan-Nya siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati. (Ali Imran, 3:13)

Jadi ilmu kedokteran yang sudah kita anggap super canggih sekarang, belum seberapa. Ilmu-ilmu super canggih dari Allah masih ada di alam ghaib (kata Bang Gerung masih Fiksi), dan masih membutuhkan ratusan sampai ribuan tahun untuk mengungkapnya. Namun Allah telah memberikan kecerdasan itu kepada orang-orang yang dikehendakinya untuk memberi tahu kepada manusia agar  terus berpikir memahami sedikit demi sedikit hakikat ilmu Allah yang akan jadi trend di abad 21. Wallahu ‘alam.

(Penulis Master Logika Tuhan)

Saturday, April 21, 2018

JABATAN PENYEBAB OTAK TUMPUL

OLEH:
MUHAMMAD PLATO

Manusia itu mutlak bodoh, karena setelah langit, bumi, gunung, tidak sanggup mengemban amanah dari Allah sebagai khalifah, entah kenapa manusia  nekad menyanggupinya. Mungkin ini  takdir bodoh manusia dari awal kejadiannya. Apa daya sekarang kita harus menderita, bekerja, dan usaha untuk memikul amanah dari Tuhan.

Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat dzalim dan amat bodoh, (Al Ahzab, 33-72).

Inilah dasar ketentuan dari Allah bahwa para pemikul amanah itu adalah mutlak orang-orang bodoh. Mengapa demikian? Karena pemikul amanah punya beban berat di dunia, selanjutnya akan mengahadapi pengadilan yang sangat teliti tentang segala sesuatu yang diamanatkan kepadanya.

Untuk itu, langit, bumi, dan gunung, mereka kelak tanpa beban karena tidak memikul amanah dan akan terbebas dari pengadilan Allah yang maha teliti. Masuk logika, jika ada manusia di neraka menyesali hidupnya ingin kembali ke dunia menjadi tanah.

PENYEBAB OTAK TUMPUL

Selain para pemikul amanah ditakdirkan sebagai orang-orang bodoh, faktanya amanah jabatan juga penyebab otak tumpul. Mengapa jabatan jadi penyebab otak tumpul? Dalam jabatan ada berbagai fasilitas yang bisa membuat kita berada di zona nyaman.

Fasilitas dalam jabatan yang membuat zona nyaman atntara lain; makanan, minuman, uang, rumah,  kendaraan, hiburan, kehormatan, dan layanan. Maka dari itu, jabatan kecenderungan identik dengan kenyamanan, atas dasar inilah pada hakikatnya jabatan jadi penyebab otak tumpul.

DALAM JABATAN ADA KENYAMAN. ZONA NYAMAN INILAH YANG BIKIN OTAK TUMPUL
Sifat buruk manusia setelah berada di zona nyaman cenderung ingin bertahan dalam zona nyaman. Mencari atau bertahan dalam zona nyaman, memunculkan nafsu-nafsu bodoh yaitu cara-cara curang dalam mendapat dan mempertahankan jabatan.

Untuk itu, dalam jabatan psikologi orang-orang cendeurng korup akibat zona nyaman yang didapat dan ingin mempertahankan. Nafsu-nafsu bodoh muncul karena dominasi kepentingan dan kenyamanan pribadi dalam jabatan yang tidak ingin terganggu. Faktor psikologis inilah yang menyebabkan Sejarahwan Inggris Lord Acton berpendapat bahwa kekuasaan (jabatan) absolut korup.

Untuk itu kembali kepada takdir Tuhan, para pemikul amanah yaitu manusia memang bodoh. Para koruptor adalah fakta lapangan bahwa pada dasarnya jabatan cenderung membuat otak tumpul.

Bukti bahwa kenyamanan membawa efek bodoh pada manusia, dijelaskan oleh Ibnu Khaldun dalam Mukaddimah. Kata Beliau, “penduduk kota yang banyak berurusan dengan hidup enak, terbiasa hidup mewah, selalu berurusan dengan dunia, dan suka menuruti hawa nafsu, jiwa mereka telah dikotori oleh berbagai macam akhlak yang tercela dan berbagai prilaku jahat”.

Sebaliknya orang-orang badui Arab yang hidup sederhana, jauh dari kemewahan, sifat-sifat buruk mereka jauh lebih sedikit. Mereka lebih dekat kepada fitrah, cinta kepada kebaikan dan menjauhi kebiasan-kebiasaan jahat.

Manusia-manusia cerdas adalah mereka yang bertahan hidup sederhana dalam fasilitas mewah, beroritentasi pada kepentingan publik, menjaga hubungan silaturahmi, dan lebih sangat menghindari perpecahan (cenderung damai). Mereka membaca kejadian berdasar keyakinan dan sangat tergantung pada Tuhan. Wallahu 'alam.

(Penulis Master@logika_Tuhan)

Thursday, April 19, 2018

SIHIR ITU ILMU ALAM

OLEH:
MUHAMMAD PLATO


Sihir bukan ilmu ghaib. Keberadaan ilmu sihir sangat mengandalkan bukti nyata. Untuk itu sihir masuk bagian dari ilmu alam. Ilmu yang bisa dipelajari layaknya ilmu-ilmu lain. Secara implisit di dalam Al-Qur’an dijelaskan, “Dan kalau Kami turunkan kepadamu tulisan di atas kertas, lalu mereka dapat memegangnya dengan tangan mereka sendiri, tentulah orang-orang yang kafir itu berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata". (Al An’aam, 6:7).

Ayat di atas memperlihatkan perbedaan pola pikir antara orang beriman dan kafir. Orang-orang kafir itu pola pikirnya tidak percaya kepada yang ghaib (Tuhan). Sekalipun telah didatangnkan bukti nyata (memegang dengan tangan sendiri), orang kafir mengatakan hal itu adalah sihir yang nyata. Mengapa orang kafir berkata demikian?

Pola pikir orang kafir, yang nyata itu harus datang dari yang nyata. Inilah yang disebut pola pikir materialis.

SEMUA ILMU YANG DIPELAJARI DARI ALAM ADALAH ILMU SIHIR
Jadi pola pikir orang kafir terbalik-balik. Jika yang nyata datang dari yang ghaib maka itulah sihir. Jika yang ghaib datang dari yang nyata (alam), hasil perbuatan makhluk (terlihat), maka itulah kenyataan. Maka, bagi orang kafir, sekalipun barang itu nyata, bisa dipegang, tapi sumber kenyataan itu datang dari yang ghaib (Tuhan), maka mereka sebut hal itu adalah sihir. Untuk itulah orang-orang kafir lebih tertarik mempelajari sihir (ilmu alam) dari pada kitab suci.

Perbedaan kontras itu terlihat pada cara pandang manusia terhadap sebuah fenomena. Perbedaan pola pandangan dapat dilihat dari kasus dalam Al-Qur’an.

MANUSIA BERIMAN
MANUSIA KAFIR (MATERIAL)
Dan kami wahyu
kan kepada Musa: "Lemparkanlah tongkatmu!" Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan. Karena itu NYATALAH YANG BENAR dan batallah yang selalu mereka kerjakan. (Al A’raaf, &:117-118)
Dan tatkala telah datang kepada mereka KEBENARAN dari sisi Kami, mereka berkata: "SESUNGGUHNYA INI ADALAH SIHIR YANG NYATA".
(Yunus, 10:76)

Ilmu sihir diakui adalah ilmu rekaan manusia yang cenderung destruktif. Eksistensi ilmu sihir ada dan berkembang di masyarakat karena adanya bukti nyata yang disampaikan melalui pesan berantai secara lisan, atau pun secara tertulis. Promosi ilmu sihir benar-benar sangat mengandalkan pada bukti nyata, pernyataan lisan dan tulisan. Tanpa bukti nyata yang bisa dilihat dan dirasa, ilmu sihir tidak dapat diakui keberadaannya.

Ilmu sihir masuk pada kategori ilmu yang dilarang untuk dipelajari karena ilmu ini mengandalkan kekuatan alam dan metafisik sebagai makhluk Tuhan. Ilmu sihir adalah ilmu yang dikembangkan oleh orang-orang kafir, dan orang-orang kafir adalah mereka yang selalu berpikir materialis. Maka saya tegaskan sihir adalah ilmu yang lahir dari ilmu materialis, untuk itu ilmu sihir hasil rekaan manusia masuk kaktegori ilmu alam.

Saya tidak akan mengajarkan ilmu sihir kepada Anda. Tapi memberi pemahaman, di dunia ini ada orang-orang yang memelajari ilmu sihir karena mengikuti hawa nafsunya yang buruk. Ilmu sihir dikembangkan cenderung untuk kepentingan pribadi, materialis, hedonis, dan destruktif. Inilah alasan selanjutnya mengapa ilmu sihir haram untuk dipelajari.

Dengan memahami sedikit seluk beluk ilmu sihir, kita harus belajar bagaimana mementahkan kekuatan ilmu sihir seperti yang dicontohkan Nabi Musa. Ilmu sihir pada hakikatnya sangat lemah, dan sifatnya ilusi seperti hakikat dunia ini yang fana. Maka, dengan memahami hakikat ilmu sihir, kita tidak perlu takut sihir, dan sangat mudah mengantisifasinya.

Para filosof menjelaskan bahwa ilmu sihir merupakan bagian dari ilmu kejiwaan. Ibnu Khaldun mengulas penjelasan para filsuf tentang sihir. Ilmu sihir memengaruhi jiwa manusia yang kemudian memengaruhi fisiknya dengan cara yang tidak wajar dan sebab-sebab sifat fisiknya. Pengaruh sihir itu bisa berwujud kesenangan, kegembiraan, suka cita, dan bahkan melahirkan persepsi-persepsi psikologis yang menimbulkan kekhawatiran.

Hakikat sihir adalah memengaruhi jiwa seseorang untuk bersuka cita, bahagia, dan mencintai keburukan. Sihir juga menciptakan perasaan takut berlebihan atas sesuatu yang dimiliki sehingga jiwanya menjadi tidak tenang dan selalu khawatir. Inilah pangkal sebab timbulnya penyakit-penyakit fisik yang sulit disembuhkan dan sulit dideteksi oleh ahli pengobatan fisik secara medis.

Ibnu Khaldun menyimpulkan bahwa sihir memengaruhi psikologis dengan membangun persepsi-persespi negatif dalam pikiran, yang kemudian berakibat kepada seluruh anggota dan organ tubuhnya. Sihir adalah seni memengaruhi orang dengan menggunakan media-media yang tersedia di alam.

Kunci untuk mematikan ilusi sihir adalah dengan membangun persepsi positif dalam pikiran dengan berpanduan pada kitab suci Al-Qur’an. Dikarenakan sihir mencelakakan orang dengan membangun persepsi negatif, maka kita harus memiliki kemampun berpikir atau berpsepsi positif atas segala kejadian. Persepsi negatif adalah sumber dari segala penyakit hati, dan akan berakibat pada penyakit fisik yang sulit di deteksi.

Di disnilah pentingnya ilmu berpikir berdasarkan patokan atau bimbingan dari Tuhan, agar segala kejadian bisa dipahami benar sehingga timbul sikap tenang dan sabar. Ketenangan jiwa dan kesabaran bisa kita terima jika kabar-kabar berita yang kita terima memang menyenangkan jiwa. Semua kabar yang akan kita terima dari Allah adalah kabar gembira. Jika kita berpikir menurut petunjuk Al-Qur’an maka seluruh kejadian akan membawa kabar gembira.

Musibah kabar gembira, sakit kabar gembira, dihina kabar gembira, dirampok kabar gembira, hilang harta kabar gembira. Semua kejadian harus jadi kabar gembira. Jika semua kejadian sudah jadi kabar gembira maka kekhawatiran akan hilang, kepasrahan kepada Tuhan akan muncul. Jika kekhawatiran sudah hilang maka tidak ada gangguan psikologis manapun bisa mengganggu pikiran.

Untuk itulah belajar logika Tuhan, menjadi hal penting untuk menjaga pikiran dan hati tetap bersih dan tenang. Dengan memahami logika Tuhan, hal-hal mistis, persepsi negatif, tidak akan jadi perhatian, karena semua pemikiran harus sesuai dengan petunjuk dari Tuhan. Sumber berlogika itu adalah kitab suci Al-Qur’an. Dengan memahami logika dari Al-Qur’an, secara tidak langsung Al-Qur’an akan menjadi pola pikir, dan dengan demikian Al-Qur’an akan menjadi benteng dari segala keburukan.

Kunci dari menolak sihir adalah mencoba membebaskan pikiran dari persepsi-persepsi negatif. Di sarankan belajarlah logika Tuhan dari Al-Qur’an, maka Allah akan membantu Anda membebaskan dari segala sihir. Silahkan pelajari logika Tuhan di buku dan blog yang sudah saya sediakan, semoga kita semua selalu di beri hidayah. Amin.

(Penulis Master Trainer @logika_Tuhan)

Saturday, April 7, 2018

SEMUA GURU PENDIDIK

OLEH:
MUHAMMAD PLATO

Inilah salah satu contoh aplikasi dari logika Tuhan dalam kehidupan. Persepsi kita tentang segala kejadian menjadi absolut positif, sebagai sifat-sifat Tuhan yang absolut positif.

Ketika ditanya siapa guru-guru, dosen-dosen anda yang sudah sangat menginspirasi, mendidik anda? Jawabannya semua guru dan dosen telah menginspirasi dan mendidik saya. Namun sebagai manusia kita sering lupa terhadap seluruh kejadian yang pernah dilakukan para guru atau dosen dalam mendidik.

Hanya beberapa kejadian yang dapat kita rekam dan membekas dalam memori kita. Kejadian yang membekas pada memori kita biasanya adalah kejadian yang membuat kita sangat bahagia, atau kejadian yang sangat merasa kita kecewa.

Dalam dunia pendidikan, semua kejadian mengecewakan maupun membahagiakan adalah bagian dari pendidikan. Inilah pola pikir yang harus diajarkan oleh para pendidik dari generasi ke generasi.

"SEPATU KU TAKKAN PERNAH PUTUS ASA"
Saya buka kembali lembaran-lembaran memori 18 tahun lalu, apa yang membuat saya kecewa dan bahagia saat menjalani pendidikan di kampus. Dalam memori saya tergambar jelas, omelan Drs. Nainggolan kepada setiap mahasiswa. Omelan sering kita terima dalam setiap perkuliahan tanpa sebab. Dari kejadian itu sebenarn kita belajar hati-hati bagaimana membahagiakan orang lain.

Lembaran berikutnya, terlihat Bapak Julius Siboro, dengan badan tegap dia mengajarkan berpikir logis dengan benar, dengan memberi contoh pada buku yang Beliau tulis tentang sejarah Australia. Beliau mengajarkan bahwa sejarahwan harus berbicara berdasar data. Ibu Hansiswani menegaskan lagi bahwa fakta adalah data yang sudah diberi tafsir.  Dari situ saya belajar bahwa omongan sejarahwan bukan dongeng fantasi, tetapi omongan tentang fakta-fakta yang didukung oleh data.

Selanjutnya, saya menyesal karena Bapak Ismaun, Bapak Helius Syamsudin adalah pendidik yang handal, dengan modul yang Beliau susun sendiri, saya sering tidak konsentrasi saat perkuliahan Beliau karena masalah intonasi. Dari situ saya belajar bahwa ketika belajar kita harus menyesuaikan dengan gaya belajar para dosen, bukan para dosen yang menyesuaikan dengan kita.

Bapak Hamid Hasan, Beliau lebih banyak menginspirasi saya tentang belajar kognitif. Diktat yang Beliau susun bolak balik saya baca. Beliau juga menegaskan pentingnya lingkungan baik untuk menunjang pembentukan karakter peserta didik. Beliau juga mengajarkan etika sederhana yang saya pegang sampai sekarang, “ketika bertamu jangan sekali-kali duduk, sebelum dipersilahkan duduk”. Dari Beliau saya belajar bagaimana membentuk karakter anak-anak dengan belajar berpikir. Saya berkesimpulan bahwa setiap pembelajaran adalah pembelajarn kognitif, hanya di negara kita pembelajaran kognitif tidak pernah tuntas sampai tingkat akhir.

Ibu Rochiati Wiriatmadja, benar-benar telah mengajarkan kepada saya tentang membangun sebuah metodologi baru dalam mengembangkan ilmu. Beliau melempar proposal tesis yang saya buat karena dianggap tidak mengikuti kaidah baku penelitian. Dari Beliau saya belajar terus untuk mengembangkan metodologi baru dalam mengembangkan ilmu pengetahuan di abad 21.

Bapak Asmawi Zainul, saya berhutang budi sama Beliau. Kedermawanan Beliau dalam meminjamkan buku, sampai sekarang belum saya kembalikan. Buku itu masih terpelihara, saya simpan dalam rak lemari buku saya. Dari situ saya belajar, bahwa saya harus belajar keras untuk menjadi orang yang amanah.

Bapak Agus Mulyana, Beliau telah mengajarkan kepada saya bahwa jika kita bekerja keras dan banyak membaca, maka siapapun bisa menjadi lebih cerdas. Saya sangat bekerja keras membaca buku-buku filsafat Islam dari timur tengah. Hasilnya, dalam kuliah filsafat saya di apresiasi oleh Baliau dengan nilai A.  Saya belajar bahwa kecerdasan setiap orang bisa berubah tergantung kerja keras setiap orang dalam mengiinput pengetahuan. Saat ini saya terapkan dalam setiap lembaga pendidikan yang saya tempati, bahwa prilaku mendasar yang harus dibiasakan kepada seluruh pencari ilmu adalah budaya input pengetahuan melalui aktivitas baca.

Bapak Syarief Moeis, beliau mengajak mahasiswa santai dengan bermain bridge. Ketika teman saya minta nilai bagus karena telah merasa dekat, Beliau berkata, “kalau mau nilai bagus harus belajar sungguh-sungguh”. Dari kejadian itu saya belajar bahwa sebagai pendidik kita harus profesional, kedekatan dengan murid tidak lantas murid dapat hak istimewa untuk nilai bagus.

Semoga semua guru dan dosen selalu dilimpahi rahmat dari Allah swt. Beliau adalah para Aulia yang akan duduk di singgasananya Allah swt. Semoga kecerdasan dan keraifan Beliau-beliau mengalir di dalam darah para murid-muridnya. Dari semua guru dan dosen saya telah belajar, bahwa “seluruh kejadian dalam pendidikan adalah pendidikan. Tidak ada yang perlu kita sesali karena semuanya mendewasakan kita”. Wallahu’alam.

(Penulis Master Trainer @logika_Tuhan. Lembang, 1 April 2018)