Sunday, July 17, 2016

MENGAPA TETANGGA MU KAYA?


Saya bangga sebagai orang Indonesia bersuku Sunda. Saya juga bangga memiliki saudara se Indonesia terdiri dari berbagai suku. Sebagai bahan instrospeksi diri, dalam kebiasan masyarakat Sunda ada kebiasaan kurang baik yang harus ditinggalkan, yaitu berprasangka buruk kepada tetangga sukses.

Prasangka buruk tersebut dikemas dalam cerita mistis, misalnya menyangka tetangga melakukan pesugihan,  memuja buta ijo, ular, monyet, babi, dan tuyul.  Kebiasaan buruk ini, masih berlaku sampai sekarang,  sekalipun sudah masuk abad 21,  abad informasi.

Kerugian orang Sunda jika memelihara budaya prasangka buruk terhadap sukses orang lain, kita tidak bisa belajar sukses dari orang lain. Alhasil budaya sukses sulit berkembang di masyarakat Sunda.

Rumus sukses dari setiap suku sebenarnya sama. Sekalipun orang-orang sukses tingkat dunia tersebar dimana-mana, tetapi sebenarnya kita bisa belajar sukses dari tetangga kita. Kiat sukses orang dengan penghasilan milyaran rupiah dengan jutaan rupiah, rumusnya sama.

Untuk itulah saya ingin ungkap beberapa tetangga saya, yang sukses mengelola usaha dan rumah tangga. Mereka terlihat biasa-biasa tapi punya rumus-rumus yang mungkin kita anggap sederhana, tetapi mereka lakukan konsinten.

Haji Ochid (Ochid Durosid) adalah nama yang sering saya dengar tetapi tidak pernah ketemu orangnya. Enam Belas tahun saya mendengar namanya, tetapi baru ketemu di bulan Ramadhan di hotel Indo Alam Cipanas. Sungguh pertemuan yang direncanakan Tuhan, begitu ketemu, saya ngobrol seperti sahabat lama yang tak pernah ketemu.

Dari Obrolan ini, haji Ochid menceritakan rumus-rumus suksesnya dalam mengelola bisnis.  Rumus pertama dalam meraih suksesnya adalah ingin berbakti kepada orang tua. Cita-cita untuk tidak membebabi orang tua sudah dimiliki oleh Kang Haji Ochid sejak usia sekolah dasar. Selanjutnya, untuk benar-benar tidak membebani orang tua, Kang Haji Ochid sudah merantau sejak duduk di bangku SD.

Bisnis dan menghidupi diri sendiri sudah melekat pada karakter Kang Haji Ochid. Sejak SD, Beliau sudah berjualan asongan sepulang sekolah. Jika teman-teman sekolah lainnya ikut kegiatan ekstrakurikuler, dia ekstrakurikuler berjualan asongan di terminal. Berjualan asongan, Dia lakukan dengan bangga dan tidak sembunyi-sembunyi dari teman-teman sekolahnya.

Jiwa bisnisnya terus berlanjut sampai SMA, untuk membiayai sekolahnya dia masih jualan asongan. Ketika cuaca hujan, dagangan asongannya suka dititip di sebuah toko, sebagai balas jasanya, dia bantu-bantu di toko yang dia titipi dagangannya. Lama kelamaan pemilik toko menawarinya untuk bekerja paruh waktu. Sejak saat itu, Kang Haji Ochid sekolah sambil berkerja paruh waktu di toko.

Naluri bisnisnya terus berlanjut, Kang Haji Ochid berencana ingin punya toko sendiri. Untuk mewujudkan mimpinya, kang Haji Ochid membelinya dengan shalat tahajud, dan dhuha. Dia memohon kepada Allah untuk diberikemampuan untuk memiliki usaha toko.

Allah mengirimkan seorang keturunan Tionghoa yang baik hati. Kang H. Ochid ditawari untuk kerjasama buka toko. Kang H. Ochid yang mengelola dan orang Tionghoa yang membiayai segalanya. Pengalaman dan kejujurannya dalam bisnis, membuat usaha kerjasama dengan orang Tionghoa berjalan lancar dan saling menguntungkan.

Cita-cita Kang Haji Ochid tetap ingin memiliki toko sendiri. Untuk mewujudkan cita-citanya, Kang Haji Ochid kembali menghadap Allah malam-malam dalam tahajud. Allah kembali mengabulkan keinginannya, Kang H. Ochid  membeli toko milik orang Tionghoa itu dengan mencicil.

Sampai sekarang bisnisnya telah berkembang dengan memiliki beberapa ruko dan bisnis dibidang properti. Kebiasaan Kang H. Ochid tetap sederhana dan Beliau rajin salat berjamaah di masjid. Upaya dia untuk mengajak masyarakat sekitar shalat berjamaah di masjid dengan memberi bonus kepada siapa saja yang rajin shalat berjamaah di masjid, dari uangnya sendiri.

Sekarang Anda lihat, orang-orang sukses itu memiliki beberapa ciri. Ciri yang pertama adalah taat pada Tuhan-nya. Kang H. Ochid memiliki ciri orang-orang taat pada Allah. Dia berdoa (salat), bersedekah,  berbakti pada orang tua, merantau, berniaga dan sabar. Semua ini adalah perintah Allah. Jadi seluruh tindakan Kang Haji Ochid adalah dalam rangka melaksanakan perintah Allah.

Jadi berhasilnya Kang Haji Ochid dalam bisnis bukan karena dia rajin tahajud, sedekah, berbakti pada orang tua, merantau, berniaga dan sabar, tapi karena Kang Haji Ochid taat kepada perintah Allah. Sehingga Allah meridhai dan memberi rezeki kepada Kang Haji Ochid.
   
Itulah rumus-rumus sukses semua orang hebat, dan ada di tetangga kita. Silahkan bersilaturahmilah dengan tetangga tanyakan bagaimana pengalaman suksesnya. Sesungguhnya inilah elemen sukses paling dasar. Siapapun bisa melakukannya termasuk Anda. Apa yang harus anda lakukan? Taatlah kepada perintah Tuhan mu Allah swt.

Sesungguhnya Tuhan adalah penyebab dari segala kejadian. “Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah". Lalu jadilah ia”. (Al-baqarah, 2:117). Wallahu ‘alam.

(Muhammad Plato, @logika_Tuhan).

Sunday, July 10, 2016

BAD NEWS IS GOOD NEWS


Perbedaan zaman dulu dan sekarang yang paling signifikan adalah  melimpahnya informasi. Dulu informasi termasuk barang langka, sekarang informasi menjadi barang murah, karena tersebar di mana-mana. Saking banyaknya informasi, maka kemampuan yang harus kita miliki saat ini adalah kemampuan memverifikasi mana informasi benar dan salah. Tanpa kemampuan ini, kita akan mudah terprovokasi, diadu domba dan terpecah belah.

Namun demikian, kelebihan abad ini, melimphanya informasi dipermudah dengan mudahnya akses informasi ke sumber-sumber informasi terpercaya. Untuk itu kemampuan verifikasi informasi seseorang berkaitan dengan kepemilikan alamat situs, dan lembaga-lembaga pemilik informasi terpercaya.

Selain itu kompetensi yang harus dimiliki manusia abad ini adalah mambaca informasi-informasi paositif dibalik semua informasi yang diterima. Filosofisnya bisa berguru pada para wartawan yang bekerja untuk mencari informasi.

Bagi media massa berita buruk adalah berita baik karena bisa menghasilkan uang banyak, Berita buruk dapat  meningkatkan rating pembaca atau penonton. Media yang banyak dibaca atau ditonton akan mengundang uang banyak karena banyaknya pengiklan. Dengan motto ini para pencari berita selalu berebut berita buruk untuk diberitakan. Fakta dilapangan, masyarakat memang lebih peduli pada berita-berita buruk dari pada berita baik.

Ketika saya pahami logika-logika Tuhan dalam Al-Qur’an, saya mulai memahami bahwa Bad News Is Good News.  Pada prinsipnya Tuhan mengajarkan kepada manusia agar melihat seluruh kejadian dengan positif. Jangan menafsirkan keburukan dengan keburukan, karena hasilnya akan lebih buruk. Kalau menganut pola logika ini, motto para wartawan Bad News is Good News adalah benar. Hanya etikanya, para wartawan jangan menjual mentah berita buruk begitu saja, mereka harusnya menyampaikan berita baik dibalik berita buruk tersebut.

Logika berpikir bad news is good news ada dalam Al-Qur’an. Silahkan anda perhatikan kalimat dalam Al-Qur’an di bawah ini.

“Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya adzab yang besar.” (An Nuur :11)

“Jangan kamu kira berita buruk itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu”. Kalimat ini persis seperti motto para wartawan, “Bad News Is Good News”. Inilah bukti satu sisi bahwa berita buruk membawa kabar baik, bagi wartawan dalam menghasilkan uang.

Penjelasan lain logika bad news is good news yang terdapat dalam AL-Qur’an maksudnya  adalah berita jelek, bohong, yang ditimpakan orang lain kepada kita tidak akan melukai diri kita. Rumusnya sudah jelas bahwa pelaku keburukan akan mendapat keburukan. Berita bohong akan kembali kepada sipembawa berita.

Bukti nyata adalah ketika kejadian runtuhnya gedung WTC di Amerika, Islam menjadi sasaran fitnah, berita bohong, bahwa Islam agama teroris yang mengajarkan kekerasan. Umat Islam jadi sasaran kemarahan, mereka diusir, dianiaya, dihina, dan direndahkan. Nabi Muhammad saw dihinakan, dan Al-Qur’an dibakar. Anehnya semakin Islam dihujat, Al-Qur’an semakin banyak dibaca orang.

Apa yang terjadi setelah itu, Islam menjadi agama yang paling cepat pertumbuhannya. Di Eropa dan Amerika Serikat, orang berbondong-bondong memeluk agama Islam. Diprediksi pada tahun 2035 Islam akan menjadi agama paling banyak penganutnya di dunia.

Fitnah terhadap Islam sebagai agama teroris, penganjur kekerasan tidak akan merendahkan ajaran Islam. Sebab ajaran Islam yang sesungguhnya adalah agama penganjur kedamaian. Ajaran Islam sesungguhnya tertuang dalam Al-Qur’an bukan di penganutnya. Prof. Zakir Naik menyarankan pelajarilah Islam dari sumbernya, bukan dari penganutnya.


Pembawa berita bohong adalah sesungguhnya orang-orang yang berprilaku buruk. Berita bohong yang dialamatkan kepada kita sesungguhnya akan menjadi penggugur dosa, dan peninggi derajat kita di sisi Allah swt. Inilah logika Tuhan yang harus kita imani, ketika menghadapi fitnah, hinaan, dan berita-berita bohong yang dialamatkan kepada kita.

Berbahagialah orang-orang yang mendapat berita bohong tentang diri Anda, karena itu tanda bahwa Allah sedang meninggikan derajat Anda di sisi-Nya. Bersabarlah dan yakinlah kepada janji Allah bagi orang-orang yang sabar yang akan diberi rejeki berlipat ganda. Amin.

(Muhammad Plato, @logika_Tuhan).