Fenomena
ini mungkin terjadi pada diri Anda. Pada saat semua perintah Allah, ibadah kasat
mata telah dilaksanakan, tetapi Anda tidak merasakan kedamaian, kesejahteraan,
dan selalu dihinggapi kehampaan bathin, cita-cita, keinginan, sulit terwujud, inilah
pertanyaan untuk Anda. “Apakah Anda sudah terbebas dari dosa bathin?
Kiai
H. Fahmi Basya, dalam sebuah seminar di Cianjur, hari Jumat, 23 September 2016,
mengemukakan bahwa dosa manusia terbagi dua, yaitu dosa nyata dan tersembunyi
(bathin = bahasa Arab dalam Al-Qur’an Al-An’aam, 6:120). Berikut beberapa dalil
yang menyatakan bahwa dosa terbagi menjadi dua.
“Dan tinggalkanlah dosa yang nampak
dan yang tersembunyi (bathin). (Al An’aam, 6:120)
“dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan
yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi,” (Al AN’aam,
6:120).
Katakanlah: "Tuhanku hanya
mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak atau pun yang tersembunyi,”
(Al A’raaf, 7:33)
Dengan
demikian, saya akan gambarkan bahwa perbuatan dosa terbagi menjadi dua. Berikut
saya gambarkan dalam bentuk bagan.
KATEGORI
PERBUATAN DOSA
|
|
NYATA
(DHAHIR)
|
TERSEMBUNYI
(BATHIN)
|
JUDI,
KORUPSI
JINAH
MEMBUNUH
MABUK
PERGI KE
DUKUN
|
FASIK
PERKATAAN
PALSU (Al Hajj, 22:30)
PRASANGKA
(Al Hujuraat, 49:12)
|
Berdasarkan
informasi dari Al-Qur’an, dosa bathin meliputi wilayah perkataan dan prasangka.
Perkataan dan prasangka termasuk pekerjaan yang kebenarannya tidak dapat
diketahui kasat mata. Perkataan dan prasangka keduanya adalah produk pikiran, hati.
Perkataan
palsu adalah perkataan yang tidak mengandung kebenaran. Kiai Fahmi Basya
melarang keras nonton film atau sinetron. Film dan sinetron kebanyakan dibuat
berdasarkan skenario fiktif dan perkataan di dalamnya mengandung banyak kepalsuan.
Mengupat, gosip, termasuk pada kategori perkataan palsu, karena tidak dijamin
kebenarannya.
Prasangka
adalah produk pikiran berupa pendapat, keputusan, kesimpulan yang dikemukakan terburu-buru tanpa
data yang kuat dan akurat. Prasangka buruk yang tidak terasa sering kita
lakukan adalah kepada sesama manusia, hewan, alam, setan, dan Tuhan.
Kita
sering buru-buru membunuh ular, kecoa, tikus, padahal kita tidak tahu apakah
ular, kecoa, dan tikus, itu akan mencelakakan kita atau tidak. Kita juga sering
berprasangka buruk karena melihat orang dari cara berpakaiannya.
Demikian
juga kita selalu berprasangka buruk kepada Alam. Ketika banjir bandang,
tsunami, gunung meletus, menyebabkan banyak derita dan kematian, kita berprasangka
bahwa banjir, tsunami, gunung meletus, adalah penyebab derita dan kematian
banyak orang. Mencela ketika hujan turun, memaki ketika cuaca panas, menghujat
ketika ada angin dan udara dingin.
Maka
inilah jenis-jenis dosa-dosa tersembunyi yang sering dilakukan banyak orang.
Dosa ini tersembunyi karena tidak disadari sebagai perbuatan salah, dia berada
di wilayah pikiran. Berikut adalah jenis dosa tersembunyi yang paling sering
dilakukan.
DOSA
TERSEMBUYI
|
KETERANGAN
|
MEMBUNUH
BINATANG KECIL
TANPA SEBAB
YG BENAR. MEMELIHARA BINATANG DALAM SANGKAR.
|
dan
janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan
dengan sesuatu (sebab) yang benar". (6:151)
|
NONTON FILM,
SINETRON, GOSIP
|
Jangan menikmati
Rafats (hasrat), Fusuq (fasiq), Jidal (berbantahan/bertengkar). (2,197)
Jangan
menikmati perkatan palsu ( 22:30)
|
MENYALAHKAN
ORANG LAIN
|
Sesungguhnya
orang-orang yang mengerjakan dosa, kelak akan diberi pembalasan (pada hari
kiamat), disebabkan apa yang mereka telah kerjakan. (6:120)
|
PUTUS ASA,
PESIMIS
|
jangan kamu
berputus asa dari rahmat Allah. (12:87).
|
MENGELUH
|
Sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah. (90:4)
|
KETERGANTUNGAN
KEPADA SELAIN ALLAH
|
janganlah
kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, (6:151).
|
BERPRASANGKA
BURUK
|
Hai orang-orang
yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian
prasangka itu adalah dosa (49:12)
|
Dosa
tersembunyi yang tidak terasa dan sering dilakukan adalah menyekutukan dan
berprasangka buruk kepada Allah. Tanpa terasa kita sering mengucapkan
ucapan-ucapan palsu yang isinya menyekutukan Tuhan.
Misalnya, meyakini sebab suatu kejadian adalah kejadian lain, dan tidak ada kaitan dengan Tuhan. Meyakini keberhasilan hidup yang diraih diperoleh dari ilmu yang dimiliki, kerja keras, dan usaha yang dikelolanya tanpa sebab Tuhan. Ketergantungan kepada manusia seperti kepada orang tua, guru, kiyai, ulama, dukun, dokter, pejabat, melupakan dan mengesampingkanTuhan.
Misalnya, meyakini sebab suatu kejadian adalah kejadian lain, dan tidak ada kaitan dengan Tuhan. Meyakini keberhasilan hidup yang diraih diperoleh dari ilmu yang dimiliki, kerja keras, dan usaha yang dikelolanya tanpa sebab Tuhan. Ketergantungan kepada manusia seperti kepada orang tua, guru, kiyai, ulama, dukun, dokter, pejabat, melupakan dan mengesampingkanTuhan.
Dosa-dosa
bathin di atas, sangat dekat sekali dengan kita, karena merupakan bagian dari
pola pikir dan kata-kata yang sering keluar dari mulut tanpa pikiran sadar.
Dosa bathin walaupun tidak kasat mata karena ukurannya sebesar debu
berterbangan, harus hati-hati. Sekalipun dosa bathin kecil sebesar debu namun
jika menentang ketentuan dan menyekutukan Tuhan, perbuatan ini termasuk dosa
besar.
Untuk
itu marilah kita lebih hati-hati dalam berpikir, berucap dan berpilaku, karena
bisa jadi apa yang kita pikirkan, ucapkan, sepertinya tanpa dosa, padahal jika
kita gali keterangan dari Al-Qur’an ternyata termasuk dosa besar. Marilah kita
sama-sama bersihkan dosa bathin kita, hindari prasangka buruk, dan perkataan
palsu. Semoga cepat sukses! Wallahu ‘alam.
(Muhammad
Plato, @logika_Tuhan)