Tuesday, March 28, 2023

PUASA BUNUH SEL KANKER

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Puasa dapat membunuh sel kanker, pada saat puasa sel kanker menjadi kelaparan, dan tidak bisa bertahan akhirnya mati. Dikutif dari laman www.rsonkologi.com Surabaya, "manfaat dari puasa dapat dirasakan karena sel darah putih membunuh sel kanker. Puasa membuat sel kanker sensitif terhadap kemoterapi, sekaligus melindungi sel normal dan mendukung produksi sel induk".

Dikutif dari www.forestdigest.com, "penelitian Oshumi (1992) mengatakan degradasi protein dipicu oleh terhentinya asupan ke dalam sel. Ketika sel berhenti mendapat suplai asupan makanan, ia memiliki waktu leluasa untuk memilah protein baik dan protein tidak berguna serta mengirimnya ke lisosom untuk dimusnahkan. Peter Longon membuat analogi, puasa seperti pesawat membaut muatan. Beban berlebih membuat pesawat lemah, tidak bisa terbang bebas. Ketika beban sudah dibuat, pesawat menjadi ringan dan dapat terbang dengan normal".

Prilaku sel sebenarnya tidak jauh berbeda dengan prilaku manusia sehari-hari. Manusia-manusia yang kelebihan berat badan cenderung rentan terhadap penyakit, seperti pesawat kelebihan beban yang rentan bisa jatuh kapan saja. Puasa merupakan kegiatan spiritual yang berpengaruh pada faktual, terjadinya reaksi sel terhadap aktivitas puasa. 

Puasa mengendalikan pikiran, perasaan, dan tindakan. Puasa bulan Ramadan dilakukan dengan niat (pikiran), perasaan (lapar dan haus), tindakan dilakukan dari kegiatan saur, berpilaku baik, taraweh, sedekah, itikap, dan shalat idul fitri. Puasa menjadi kegiatan pendidikan yang paripurna menyangkut semua ranah dalam pendidikan yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.

Bagi orang-orang beriman, niat puasa di bulan Ramadan membangkitkan semua potensi baik yang ada di seluruh tubuh manusia. Termasuk sel-sel baik yang ada dalam tubuh. Masuk akal jika sel kanker bisa terbunuh, karena situasi lingkungan, dan jutaan orang berpikir positif tentang bulan Ramadan sehingga memengaruhi pola pikir, rasa, dan tindakan setiap orang. 

Puasa dapat menjadi gaya hidup sehat dilakukan di luar bulan Ramadan

Menggunakan hasil penelitian Murakami, gen-gen dalam tubuh aktif sesuai dengan pola pikir positif sebagai hasil respon terhadap lingkungan. Gen-gen positif akan hidup atau menyala jika pikiran merespon positif situasi dan kondisi yang terjadi di lingkungan. Di bulan Ramadan dengan suasana kental spiritual, selama bulan Ramadan orang-orang yang beriman menyalakan gen positifnya. Sangat dipahami akal jika sel-sel kanker gagal tumbuh dan mati disaat orang puasa di bulan Ramadan.

Bisa dibilang pada bulan Ramadan, keimanan seseorang full power. Puasa di bulan Ramadan dengan niat positif menahan lapar dan haus, telah memberi peluang kepada organ-organ untuk melakukan regenerasi sel. Bulan Ramadan seperti general chek up, dan seluruh organ melakukan recovery. Jika kita identifikasi ayat Al Quran. 

"(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barang siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (Al Baqarah, 2:184). 

Perlu banyak kajian penelitian untuk mengungkap berbagai kebaikan bagi manusia dari manfaat puasa. Konsep sakit, puasa, kebaikan, di jelaskan dalam redaksi satu ayat, sangat memungkinkan bahwa aktivitas puasa berkaitan dengan penyembuh penyakit. Allah tidak memberatkan pada orang-orang sakit berpuasa, tetapi untuk memulihkan kembali sel-sel yang rusak, Allah memerintahkan kembali berpuasa di waktu lain, atau membayar fidyah. 

Untuk menjaga kesehatan, puasa menjadi jalan terbaik untuk menjaga kesehatan dan mengobati sakit. Namun demikian dalam melaksanakannya Allah memberi ketentuan, puasa dilakukan dengan kadar kemampuan dan tidak memberatkan. "Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu" (Al Baqarah, 2:185). Untuk itu, Nabi Muhammad SAW mengajarkan puasa-puasa sunnah, di luar bulan Ramadan. Dalam arti lain, puasa dapat dijadikan menjadi pola hidup sehat dalam keseharian. Wallahu'alam. 





Sunday, March 19, 2023

AWAS... HATI-HATI HARTA KITA HIDUP

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Islam agama yang ramah terhadap kehidupan sosial. Misi dari ajaran Islam untuk menaklukkan dunia di bawah kerajaan Islam, tetapi menaungi dunia dengan kesalehan sosial dari ajaran Islam. Islam mengajarkan nilai-nilai kebenaran yang bersifat universal. Islam berbicara tentang kemanusiaan. Salah satu bentuk kemanusia yang diajarkan dalam ajaran Islam adalah Allah memerintahkan kepada umat manusia khususnya penganut agama Islam untuk menafkahkan sebagian harta.

Harta adalah makhluk hidup. Harta karena hidup dia bergerak. Seperti manusia hidup, harta harus berputar seperti konsep hidup yaitu masuk dan keluar lubang. Manusia yang sudah tidak bisa bergerak, dia dikatakan mati dan akan membusuk. Demikian juga dengan harta, jika dia tidak bergerak maka dia akan membusuk. 

Ini dalil yang saya gunakan mengapa harta kita hidup, dan dia akan selalu bergerak keluar mencari pemiliknya. "Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bahagian." (Adz Dzaariyat, 51:19).

Ilmu kaya itu adalah sedekah. Penjelasan rasional mengapa harus sedekah? Karena harta di makhluk hidup. Agar harta itu tetap hidup maka harus tetap bergerak. Sedekah akan menghidupkan harta karena dengan sedekah harta kita jadi sehat. 

Karena harta itu hidup, jika seseorang menyimpannya alias tidak menyalurkannya untuk kepentingan orang lain, maka dengan sendirinya harta itu akan bergerak keluar dari kepemilikkan kita dengan caranya sendiri. Harta yang ditimbun akan memaksa pemiliknya untuk mengeluarkan hartanya agar bergerak. Harta yang memaksa keluar dari pemiliknya akan menimbulkan efek negatif bagi pemiliknya. Bisa jadi dengan kehilangan, penyakit mematikan, kecelakaan, perampokkan, pemborosan, dan berurusan dengan penegak hukum. 

Harta yang sehat jika secara sadar harta itu digunakan untuk membantu mensejahterakan orang lain. Agar harta tidak berdampak buruk bagi pemiliknya, di dalam Islam orang diajarkan bagaiamana memelihara harta agar tumbuh dan berkembang dengan biak. Saluran-saluran cara memelihara harta Allah perintahkan dengan isitilah, sedekah, infak, zakat, wakaf, hibah, waris,  fidyah, dan diyat. 

Istilah yang paling umum cara menggerakkan harta adalah sedekah. Sedekah bukan hanya perintah pada manusia untuk mengeluarkan harta, tetapi perintah sedekah dapat dipahami bahwa sesungguhnya harta yang kita miliki adalah makhluk hidup, harus bergerak seperti manusia. Harta yang tidak bergerak, kebanyakan diam, ditumpuk, tanpa aktivitas, sebagaimana manusia, harta juga akan mengalami sakit dan yang kena dampaknya adalah manusia yang memilikinya.

Masalah-masalah yang dihadapi orang, sesungguhnya berkaitan dengan keahliannya memelihara harta. Jika harta itu digerakkan, maka harta akan sehat dan berdampak pula pada pemiliknya. Harta sifatnya ingin selalu bergerak, karena didalam harta kita ada milik atau hak orang lain. Harta inilah yang harus digerakkan agar tidak berdampak buruk pada sebagian harta yang lainnya. Jika harta milik orang lain ini tidak digerakkan atau diinfakkan, maka lama-lama akan bertumpuk dengan memaksana keluar dari pemiliknya secara paksa dan menyakitkan pemiliknya. 

Secara psikologis, dalam harta yang kita miliki ada sebagian harta yang sifatnya selalu ingin bergerak mencari pemiliknya. Inilah psikologi harta yang harus dipahami. Masalahnya berapa ukuran harta yang harus kita keluarkan karena bukan milik kita? Setiap tahun baiknya keluarkan 2,5% dari seluruh harta, dan tambahi dengan sedekah dan infak. 

Jika tidak percaya, silahkan saja anda simpan harta anda tanpa sedekah. Anda akan merasakan harta anda akan keluar dengan caranya sendiri dan keluarnya dengan tidak disangka-sangka dan di luar kesadaran kita. Jadi hati-hatilah, karena harta kita hidup. Jangan sampai anda mati bergelimang harta.***




RAMADAN KALI INI SAYA GUNAKAN AKAL SEHAT

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Ramadan kali ini saya akan coba pakai akal sehat. Selama ini saya selalu tertarik oleh situasi yang membawa emosi dan rata-rata dilakukan orang ketika menjelang Ramadan dan akhir Ramadan. Ramadan adalah bulan berkah, kali ini keberkahannya bukan hanya pada tingkat konsumsi makanan yang meningkat, tapi pada pola hidup yang lebih berkualitas. 

Menurut akal sehat, pada saat bulan Ramadan semua perbuatan baik akan mendapatkan pelipatan berlipat ganda manfaatnya. Sudah barang tentu, yang harus ditingkatkan bukan konsumsi makanan, atau pakaian, tapi pola pikir dan pola hidup yang berkualitas. Pola hidup berkualitas hasil bulan Ramadan akan jadi penentu pada kehidupan setahun ke depan. 

Menjelang bulan Ramadan, daya beli masyarakat mendadak meningkat, dan harga-harga melambung tinggi. Ada logika yang tidak biasa terjadi. Di saat orang-orang berhenti makan dari subuh sampai magrib, semestinya tingkat konsumsi masyarakat mengalami penurunan. Faktnya malah terbalik, harga-harga jadi melambung tinggi, karena mengalami kelangkaan akibat dari daya beli masyarakat meningkat. 

Rupanya fakta di lapangan, konsumsi masyarakat di bulan Ramadan meningkat karena rata-rata menu buka puasa menjadi menu spesial yang harus serba ada. Kolak, candil, buah, sayuran, kurma, sirup, es buah, gorengan, daging, menjadi makanan wajib yang harus ada. Nalar pada bulan puasa dibangun oleh tradisi, kadang bercampur dengan emosi balas dendam nafsu makan.

Menjelang akhir bulan Ramadan, tradisi dan emosi meningkat lagi dengan meningkatkan nafsu konsumsi pakaian baru, kursi baru, mobil baru, dan variasi kue untuk sajian pada saat lebaran. Menjelang akhir Radaman, emosi warga diaduk-aduk terus untuk segera meningkatkan konsumsinya dengan situasi lingkungan yang memanas dan iklan yang terus menyerang tak henti-henti. 

Ramadan memang diberkahi oleh Allah, dibuktikan dengan kosumsi makanan, transportasi dan pakaian meningkat. Lembaga pemerintah dan swasta, menyediakan dana tunjangan hari raya untuk menyemarakkan Ramadan. Tidak ada tarian kolosal berbiaya besar dengan keterlibatan jutaan manusia selain tarian mudik lebaran yang terjadi setiap tahun di Indonesia. 

Baiklah, supaya akal kita tumbuh, ayat perintah puasa, bukan diulang sebatas perintah, kita kembangkan menjadi pemahaman yang kaya dengan makna dan manfaat dunia akhirat. Jika ingin memahami makna tentang puasa, maka secara berurutan ayat tentang puasa bisa dibaca dari surat Al Baqarah, ayat 183 sampai dengan 187. Ayat ini berisi perintah dan keringanan dalam menjalankan puasa. 

THR kali ini kita tabung di saham, supaya Ramadan tahun depan bisa sedekah lebih banyak.

Secara khusus makna dari puasa bisa dikembangkan dari Al Baqarah ayat 186, "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." Ingat Al Quran artinya keterkaitan atau interkoneksi, untuk memahami puasa, kita koneksikan ayat puasa dengan ayat 186. 

Ada kaitan apa puasa dengan isi Al Baqarah ayat 186? Hal ini dikemukakan oleh Buya Syakur Yasin dalam chanel youtubenya, "pada saat puasa seseorang ada dalam kondisi kesadaran tinggi. Untuk itulah orang-orang yang punya kehendak selalu disarankan puasa, karena pada saat puasa seseorang berada pada kesadaran tinggi merasa dekat dengan Allah. Pada posisi merasa dekat dengan Allah, maka Allah mengabulkan orang-orang yang berdoa kepada-Nya". 

Jika pakai akal sehat, sesuai dengan keterangan dari Al Baqarah ayat 186, pada saat bulan Ramadan isinya adalah perbanyak doa dan tingkatkan amal baik dengan memperbanyak berbagai macam alternatif sedekah. Meningkatkan berbagai macam alternatif sedekah, antara lain meningkatkan kinerja, atur pola makan sehat, menyambung silaturahmi, membebaskan hati dari kebencian, mendamaikan permusuhan, membebaskan utang tetangga, membahagiakan anak yatim, membantu fakir miskin, melancarkan segala urusan orang lain, dan berbakti kepada orang tua. 

Dengan akal sehat, di bulan Ramadan keimanan kepada Allah sudah seharusnya kita tingkatkan dengan berlomba-lomba berbuat baik. Bagi orang yang berakal sehat, bulan Ramadan adalah bulan keberkahan dan menjadi peluang besar untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidup untuk menghadapi kehidupan setahun ke depan sampai ketemu kembali bulan Ramadan. Baiknya menghadapi bulan Ramadan, kita awali dengan resolusi, "Ramadan kali ini saya gunakan akal sehat. Lebih taat lagi kepada Allah dari pada mengikuti nafsu kebanyakan orang!"***

MARI BERAGAMA TANPA PRASANGKA BURUK

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Sedikit-sedikit curiga, sedikit-sedikit prasangka buruk. Masa beragama dibangun dengan prasangka buruk. Jangan-jangan cara memahami ajaran agama kita salah cara. Nabi Muhammad SAW melarang berprasangka buruk, dan harus banyak berprasangka baik. Nah, kalau keseharian kita beragama lebih banyak prasangka buruk, jadi mengikuti ajaran siapa?

Yakinlah pada Allah, setiap prasangka baik, akan dibalas dengan kebaikan. Allah menilai orang bukan dari prilakunya, tetapi yang dinilai apa yang ada di akalnya yaitu niat baiknya. Jadi kalau sedikit-sedikit prasangka buruk, ajaran siapa yang kita ikuti sebenarnya?

Adanya orang berpendapat, "tapi kalau kita selalu berprasangka baik, kadang-kadang kita bisa kena tipu, atau dimanfaatkan orang".  Nah inilah kadang-kadang kita itu beragama, tetapi tidak konsisten. Allah sudah perintah untuk berprasangka baik, tetapi kita selalu berargumen dengan kejadian-kejadian yang kita alami. Kejadian-kejadian yang kita alami sifatnya adalah proses, bukan keputusan akhir. Jika kita berprasangka baik karena perintah Allah, biarkan Allah yang bertanggung jawab atas tindakan kita. Itulah yang disebut dengan ketakwaan. 


Arti ketakwaan adalah kewaspadaan atau sikap hati-hati. Berprasangka baik adalah frame cara berpikir. Kewaspadaan atau kehati-hatian adalah ketauhidan kita dalam berpegang teguh pada apa yang sudah ditetapkan Allah. Jika Allah sudah menetapkan, kita harus berprasangka baik, berarti Allah lebih tahu dari kita apa yang akan terjadi setelah kita berprasangka baik. 

Allah sudah menetapkan, "Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)" (Ar Rahmaan, 55:60). Ini ketetapan baku. Tidak akan bercampur kebaikan dengan kejahatan. Maka Allah memerintahkan balaslah keburukan dengan kebaikan. Jika keburukan diperintahkan untuk dibalas dengan kebaikan, mengapa kita membuat keburukan dengan prasangka buruk? Sudah jelas kalau kita berprasangka buruk, kita akan mengundang keburukan yang kita lakukan sendiri. 

Inilah enaknya jika beragama berpedoman pada Al Quran. Nabi Muhammad SAW, pada awal kenabiannya di Mekkah, direspon oleh masyarakat Mekkah dengan prilaku jahat. Padahal misi Nabi Muhammad SAW adalah menyampaikan wahyu Allah yang membawa pesan-pesan agar manusia bisa hidup damai dan sejahtera dengan mengikuti ajaran dari Allah. Selama 12 tahun di Mekkah, Nabi Muhammad dibully, dipersekusi, direncanakan akan dibunuh. 

Tapi karena Nabi Muhammad SAW sudah di framing oleh Allah memiliki niat baik, dan selalu berprasangka baik pada Allah, atas apapun yang terjadi, akhirnya Nabi Muhammad SAW mengakhiri misi kenabiannya dengan sukses gemilang. Kesuksesan Nabi Muhammad SAW di Mekkah bukan menjadi seorang penakluk atau pemenang, tetapi sebagai pembebas manusia dari kejahiliyahan (kebodohan). 

Prasangka buruk adalah prilaku bukan orang-orang beragama. Beragama dengan mengedepankan prasangka buruk, akan semakin membawa umat beragama menjadi terpecah-pecah. Prasangka buruk akan membentuk pengikut agama menjadi kelompok-kelompok yang saling mencurigai antar kelompok agama. Allah menghendaki persatuan bukan perpecahan. Perpecahan adalah langkah-langkah setan. 

"Dia telah mensyariatkan kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama) -Nya orang yang kembali (kepada-Nya)." (As Syuura, 42:13). 

Jelas sudah Allah menghendaki persatuan, dan tidak menghendaki perpecahan. Jika Allah memerintahkan berprasangka baiklah! Berprasangka baiklah pada Allah, taatilah Allah, maka Allah punya rencana-rencana baik bagi siapa saja yang taat pada Nya. Jika Al Quran sudah mengabarkan apa yang Allah perintahkan, lalu mau kepada siapa lagi kita percaya?

Tanpa pedoman dari Allah manusia tidak akan bisa menemukan kebersamaan dalam hidup ini. Jikalau kita menyaksikan umat beragama cenderung pada prilaku memecah belah, bisa jadi tidak menyembah Tuhan Yang Maha Esa, tetapi dia sedang menyambah hawa nafsunya. Hawa nafsu adalah illah-illah selain Allah yang berbahaya, dan ada dalam setiap diri manusia. Waspadalah dan hati-hati!***  


Thursday, March 16, 2023

KRISIS HANYA ADA DI PIKIRAN

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Krisis hanya ada di pikiran kita. Imanuel Kant mengatakan yang real bukan yang kita lihat, yang real adalah yang kita pikirkan. Di dalam Al Quran dikatakan, "maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada". (Al Hajj, 22:46).

Hati itu fungsinya memahami setiap kejadian. Kisah Silicon Valley Bank dinyatakan bangkrut, apakah fakta yang kita saksikan? Kenyataannya, kisah ini sangat tergantung pada apa yang kita pikirkan. Orang-orang yang menyikapi bangkrutnya Silicon Valley Bank menjadi penyebab krisis ke seluruh dunia, isi pikirannya terlalu sempit. Pikirannya telah menciptakan situasi seolah-olah bangkrutnya salah satu bank akan berdampak ke mana-mana. Menganggap dunia ini sempit, karena pikirannya sempit.

Untuk memahami jangan terlalu banyak gunakan mata, tapi gunakan akal budi (hati). Akal budi memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi. Akal budi yang tidak cerdas, tidak punya wawasan, tidak punya kemampuan berpikir tingkat tinggi, maka hatinya akan buta. Hati atau akal budi yang buta adalah yang hanya melihat dan mendengar kejadian demi kejadian tanpa kemampuan memahami dengan akal budi.

 

Masyarakat Cerdas Mampu Memahami Setiap kejadian Dengan Kecerdasan Berpikir Hatinya.

Krisis itu bisa diciptakan manusia dengan menyebarluaskan rasa takut dengan pendekatan-pendekatan rasional. Krisis sama dengan ketakutan manusia. Secara psikologis rasa takut manusia bisa diidentfikasi terhadap beberapa hal. Al Quran menggambarkan beberapa ketakutan yang biasanya manusia miliki. 

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar," (Al Baqarah, 2:155).

Ketakutan terhadap kekurangan makanan, harta benda, dan kehormatan, status, kedudukan, kekuasaan, pasangan, adalah naluriah manusia. Pahami, rasa takut bisa dimainkan untuk mengendalikan prilaku manusia. Rasa takut bisa disebarluaskan melalui media informasi. Pemilik media informasi bisa menjadi pengendalinya. Pemilik media informasi mainstream adalah segelintir orang yang memiliki kapital besar. Jadi hati-hati dengan informasi mainstream, jangan-jangan kita sedang dikendalikan.

Mari kita kendalikan diri kita sendiri, dengan kemampuan berpikir, menganalisis, menginterprestasi, dan memahami, apakah tujuan dari sebuah informasi di informasikan. Berita bangkrutnya Silicon Valley Bank apakah fakta atau opini. Apakah bangkrutnya Silicon Vallley Bank berdampak pada dunia atau untuk Amerika Serikat saja. Berpikirlah besar, dunia ini bukan miliki Amerika Serikat. 

Cara bernegara yang baik saat ini, jangan bergantung pada satu blok negara, setiap negara punya keuinkan, keunggulan, yang dibutuhkan oleh negara lain. Politik bebas aktif adalah cara berpolitik yang terbaik saat ini. Politik bebas aktif memberi ruang bebas berhubungan dengan negara manapun pun untuk kerjasama perdamaian dan kesejahteraan masyarakat. 

Hati-hati krisis itu ada dalam pikiran masing-masing. Jika pikiran anda mengatakan, ekonomi kita sudah ketergantungan pada satu negara, pikiran anda sedang dikendalikan negara lain. Masyarakat merdeka adalah masyarakat yang tidak tergantung kepada negara manapun, kecuali tergantung pada Allah. Masyarakat merdeka adalah masyarakat yang bebas membangun hubungan baik dengan negara manapun untuk berusaha saling mensejahterakan kehidupan dunia. Masyarakat merdeka, pikirannya merdeka.***

Monday, March 13, 2023

IKHLAS SAMA DENGAN PROFESIONAL

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Jika anda masih memahami kata ikhlas adalah berbuat sesuatu tanpa berharap apa-apa, dipastikan anda kurang pengetahuan. Definisi ikhlas sebagai perbuatan yang tidak berharap imbalan jasa apa-apa, merupakan definisi generasi lama. Sekarang usia saya 48 tahun, konsep ikhlas berbuat tanpa berharap apa-apa sudah ada. Jika sekarang anda masih memahami ikhlas dalam arti berbuat tanpa berharap apa-apa, anda tidak banyak belajar dalam hal agama. 

Jika anda mau tetap mepertahankan ikhlas dengan konsep lama di atas, silahkan saja. Namun saya jamin selamanya anda akan jadi pembohong. Mengapa demikian? Karena Allah sudah menciptakan manusia dengan nalurinya berharap. Tidak ada satupun manusia yang tidak punya naluri berharap dari setiap pekerjaan yang dia lakukan. Jadi kalau anda diajari, ikhlas sebagai perbuatan yang tidak berharap apa-apa, selama-salamanya nurani anda akan berbohong pada diri anda sendiri. 

Berikut adalah alternatif bagaimana memahami konsep ikhlas. Saya tidak mengatakan ini yang paling benar. Tetapi silahkan anda simak lebih menarik mana untuk dipahami. Apakah konsep lama yang akan menuntut anda berbohong terus pada diri anda, atau konsep yang saya ajukan.

Ikhlas adalah bekerja tuntas, dan terus bekerja dengan penuh harap pada Allah

Konsep ikhlas saya kembangkan dari Al Quran. Saya olah data yang ada di Al Quran. Di dalam surat Alam Nasyrah ayat 7-8. "Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap".

Dua surat ini saya jadikan patokan untuk mengembangkan konsep ikhlas. Mengapa ayat ini saya jadikan sebagai sumber untuk mengembangkan konsep ikhlas? Ada kaitan dengan surat Al Ikhlas ayat 2yang mengatakan "Allah adalah Tuhan yang kepada Nya segala sesuatu". Dikaitkan dengan surat Alam Nasyrah, Allah adalah gantungan harapan semua makhluk". 

Untuk itu berkaitan dengan konsep Ikhlas, intinya adalah menggantungkan harapan pada Allah. Harapan apa? Harapan-harapan baik untuk kehidupan di dunia maupun akhirat. Jadi orang-orang yang ikhlas adalah mereka yang menggantungkan harapannya kepada Allah dalam kegiatan apapun yang mereka kerjakan. 

Namun demikian, sebelum manusi menggantungkan harapannya kepada Allah, orang-orang profesional mengikuti apa yang diperintahkan Allah yaitu bekerja secara profesional. Ciri dari kerja profesional adalah "Kerja Tuntas" kemudian mengerjakan pekerjaan yang lain sungguh-sungguh sampai selesai.

Jadi jika kita perhatikan, orang-orang ikhlas itu adalah mereka yang mengerjakan apa saja dengan tuntas, dan harapannya fokus pada Allah. Mereka yang kerja profesional, menyadari bukan pekerjaannya yang menghidupi dia, tetapi harapan-harapan pada Allah lah yang bisa menghidupinya. Harapan pada Allah yang terus memberi energi pada orang-orang bekerja. Sehingga orang-orang yang berharap pada Allah selalu terbaca sebagai orang profesional, karena pekerjaannya selalu tuntas, sehingga dapat dipercaya.***