Tuesday, March 28, 2023

PUASA BUNUH SEL KANKER

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Puasa dapat membunuh sel kanker, pada saat puasa sel kanker menjadi kelaparan, dan tidak bisa bertahan akhirnya mati. Dikutif dari laman www.rsonkologi.com Surabaya, "manfaat dari puasa dapat dirasakan karena sel darah putih membunuh sel kanker. Puasa membuat sel kanker sensitif terhadap kemoterapi, sekaligus melindungi sel normal dan mendukung produksi sel induk".

Dikutif dari www.forestdigest.com, "penelitian Oshumi (1992) mengatakan degradasi protein dipicu oleh terhentinya asupan ke dalam sel. Ketika sel berhenti mendapat suplai asupan makanan, ia memiliki waktu leluasa untuk memilah protein baik dan protein tidak berguna serta mengirimnya ke lisosom untuk dimusnahkan. Peter Longon membuat analogi, puasa seperti pesawat membaut muatan. Beban berlebih membuat pesawat lemah, tidak bisa terbang bebas. Ketika beban sudah dibuat, pesawat menjadi ringan dan dapat terbang dengan normal".

Prilaku sel sebenarnya tidak jauh berbeda dengan prilaku manusia sehari-hari. Manusia-manusia yang kelebihan berat badan cenderung rentan terhadap penyakit, seperti pesawat kelebihan beban yang rentan bisa jatuh kapan saja. Puasa merupakan kegiatan spiritual yang berpengaruh pada faktual, terjadinya reaksi sel terhadap aktivitas puasa. 

Puasa mengendalikan pikiran, perasaan, dan tindakan. Puasa bulan Ramadan dilakukan dengan niat (pikiran), perasaan (lapar dan haus), tindakan dilakukan dari kegiatan saur, berpilaku baik, taraweh, sedekah, itikap, dan shalat idul fitri. Puasa menjadi kegiatan pendidikan yang paripurna menyangkut semua ranah dalam pendidikan yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.

Bagi orang-orang beriman, niat puasa di bulan Ramadan membangkitkan semua potensi baik yang ada di seluruh tubuh manusia. Termasuk sel-sel baik yang ada dalam tubuh. Masuk akal jika sel kanker bisa terbunuh, karena situasi lingkungan, dan jutaan orang berpikir positif tentang bulan Ramadan sehingga memengaruhi pola pikir, rasa, dan tindakan setiap orang. 

Puasa dapat menjadi gaya hidup sehat dilakukan di luar bulan Ramadan

Menggunakan hasil penelitian Murakami, gen-gen dalam tubuh aktif sesuai dengan pola pikir positif sebagai hasil respon terhadap lingkungan. Gen-gen positif akan hidup atau menyala jika pikiran merespon positif situasi dan kondisi yang terjadi di lingkungan. Di bulan Ramadan dengan suasana kental spiritual, selama bulan Ramadan orang-orang yang beriman menyalakan gen positifnya. Sangat dipahami akal jika sel-sel kanker gagal tumbuh dan mati disaat orang puasa di bulan Ramadan.

Bisa dibilang pada bulan Ramadan, keimanan seseorang full power. Puasa di bulan Ramadan dengan niat positif menahan lapar dan haus, telah memberi peluang kepada organ-organ untuk melakukan regenerasi sel. Bulan Ramadan seperti general chek up, dan seluruh organ melakukan recovery. Jika kita identifikasi ayat Al Quran. 

"(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barang siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (Al Baqarah, 2:184). 

Perlu banyak kajian penelitian untuk mengungkap berbagai kebaikan bagi manusia dari manfaat puasa. Konsep sakit, puasa, kebaikan, di jelaskan dalam redaksi satu ayat, sangat memungkinkan bahwa aktivitas puasa berkaitan dengan penyembuh penyakit. Allah tidak memberatkan pada orang-orang sakit berpuasa, tetapi untuk memulihkan kembali sel-sel yang rusak, Allah memerintahkan kembali berpuasa di waktu lain, atau membayar fidyah. 

Untuk menjaga kesehatan, puasa menjadi jalan terbaik untuk menjaga kesehatan dan mengobati sakit. Namun demikian dalam melaksanakannya Allah memberi ketentuan, puasa dilakukan dengan kadar kemampuan dan tidak memberatkan. "Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu" (Al Baqarah, 2:185). Untuk itu, Nabi Muhammad SAW mengajarkan puasa-puasa sunnah, di luar bulan Ramadan. Dalam arti lain, puasa dapat dijadikan menjadi pola hidup sehat dalam keseharian. Wallahu'alam. 





Sunday, March 19, 2023

AWAS... HATI-HATI HARTA KITA HIDUP

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Islam agama yang ramah terhadap kehidupan sosial. Misi dari ajaran Islam untuk menaklukkan dunia di bawah kerajaan Islam, tetapi menaungi dunia dengan kesalehan sosial dari ajaran Islam. Islam mengajarkan nilai-nilai kebenaran yang bersifat universal. Islam berbicara tentang kemanusiaan. Salah satu bentuk kemanusia yang diajarkan dalam ajaran Islam adalah Allah memerintahkan kepada umat manusia khususnya penganut agama Islam untuk menafkahkan sebagian harta.

Harta adalah makhluk hidup. Harta karena hidup dia bergerak. Seperti manusia hidup, harta harus berputar seperti konsep hidup yaitu masuk dan keluar lubang. Manusia yang sudah tidak bisa bergerak, dia dikatakan mati dan akan membusuk. Demikian juga dengan harta, jika dia tidak bergerak maka dia akan membusuk. 

Ini dalil yang saya gunakan mengapa harta kita hidup, dan dia akan selalu bergerak keluar mencari pemiliknya. "Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bahagian." (Adz Dzaariyat, 51:19).

Ilmu kaya itu adalah sedekah. Penjelasan rasional mengapa harus sedekah? Karena harta di makhluk hidup. Agar harta itu tetap hidup maka harus tetap bergerak. Sedekah akan menghidupkan harta karena dengan sedekah harta kita jadi sehat. 

Karena harta itu hidup, jika seseorang menyimpannya alias tidak menyalurkannya untuk kepentingan orang lain, maka dengan sendirinya harta itu akan bergerak keluar dari kepemilikkan kita dengan caranya sendiri. Harta yang ditimbun akan memaksa pemiliknya untuk mengeluarkan hartanya agar bergerak. Harta yang memaksa keluar dari pemiliknya akan menimbulkan efek negatif bagi pemiliknya. Bisa jadi dengan kehilangan, penyakit mematikan, kecelakaan, perampokkan, pemborosan, dan berurusan dengan penegak hukum. 

Harta yang sehat jika secara sadar harta itu digunakan untuk membantu mensejahterakan orang lain. Agar harta tidak berdampak buruk bagi pemiliknya, di dalam Islam orang diajarkan bagaiamana memelihara harta agar tumbuh dan berkembang dengan biak. Saluran-saluran cara memelihara harta Allah perintahkan dengan isitilah, sedekah, infak, zakat, wakaf, hibah, waris,  fidyah, dan diyat. 

Istilah yang paling umum cara menggerakkan harta adalah sedekah. Sedekah bukan hanya perintah pada manusia untuk mengeluarkan harta, tetapi perintah sedekah dapat dipahami bahwa sesungguhnya harta yang kita miliki adalah makhluk hidup, harus bergerak seperti manusia. Harta yang tidak bergerak, kebanyakan diam, ditumpuk, tanpa aktivitas, sebagaimana manusia, harta juga akan mengalami sakit dan yang kena dampaknya adalah manusia yang memilikinya.

Masalah-masalah yang dihadapi orang, sesungguhnya berkaitan dengan keahliannya memelihara harta. Jika harta itu digerakkan, maka harta akan sehat dan berdampak pula pada pemiliknya. Harta sifatnya ingin selalu bergerak, karena didalam harta kita ada milik atau hak orang lain. Harta inilah yang harus digerakkan agar tidak berdampak buruk pada sebagian harta yang lainnya. Jika harta milik orang lain ini tidak digerakkan atau diinfakkan, maka lama-lama akan bertumpuk dengan memaksana keluar dari pemiliknya secara paksa dan menyakitkan pemiliknya. 

Secara psikologis, dalam harta yang kita miliki ada sebagian harta yang sifatnya selalu ingin bergerak mencari pemiliknya. Inilah psikologi harta yang harus dipahami. Masalahnya berapa ukuran harta yang harus kita keluarkan karena bukan milik kita? Setiap tahun baiknya keluarkan 2,5% dari seluruh harta, dan tambahi dengan sedekah dan infak. 

Jika tidak percaya, silahkan saja anda simpan harta anda tanpa sedekah. Anda akan merasakan harta anda akan keluar dengan caranya sendiri dan keluarnya dengan tidak disangka-sangka dan di luar kesadaran kita. Jadi hati-hatilah, karena harta kita hidup. Jangan sampai anda mati bergelimang harta.***




RAMADAN KALI INI SAYA GUNAKAN AKAL SEHAT

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Ramadan kali ini saya akan coba pakai akal sehat. Selama ini saya selalu tertarik oleh situasi yang membawa emosi dan rata-rata dilakukan orang ketika menjelang Ramadan dan akhir Ramadan. Ramadan adalah bulan berkah, kali ini keberkahannya bukan hanya pada tingkat konsumsi makanan yang meningkat, tapi pada pola hidup yang lebih berkualitas. 

Menurut akal sehat, pada saat bulan Ramadan semua perbuatan baik akan mendapatkan pelipatan berlipat ganda manfaatnya. Sudah barang tentu, yang harus ditingkatkan bukan konsumsi makanan, atau pakaian, tapi pola pikir dan pola hidup yang berkualitas. Pola hidup berkualitas hasil bulan Ramadan akan jadi penentu pada kehidupan setahun ke depan. 

Menjelang bulan Ramadan, daya beli masyarakat mendadak meningkat, dan harga-harga melambung tinggi. Ada logika yang tidak biasa terjadi. Di saat orang-orang berhenti makan dari subuh sampai magrib, semestinya tingkat konsumsi masyarakat mengalami penurunan. Faktnya malah terbalik, harga-harga jadi melambung tinggi, karena mengalami kelangkaan akibat dari daya beli masyarakat meningkat. 

Rupanya fakta di lapangan, konsumsi masyarakat di bulan Ramadan meningkat karena rata-rata menu buka puasa menjadi menu spesial yang harus serba ada. Kolak, candil, buah, sayuran, kurma, sirup, es buah, gorengan, daging, menjadi makanan wajib yang harus ada. Nalar pada bulan puasa dibangun oleh tradisi, kadang bercampur dengan emosi balas dendam nafsu makan.

Menjelang akhir bulan Ramadan, tradisi dan emosi meningkat lagi dengan meningkatkan nafsu konsumsi pakaian baru, kursi baru, mobil baru, dan variasi kue untuk sajian pada saat lebaran. Menjelang akhir Radaman, emosi warga diaduk-aduk terus untuk segera meningkatkan konsumsinya dengan situasi lingkungan yang memanas dan iklan yang terus menyerang tak henti-henti. 

Ramadan memang diberkahi oleh Allah, dibuktikan dengan kosumsi makanan, transportasi dan pakaian meningkat. Lembaga pemerintah dan swasta, menyediakan dana tunjangan hari raya untuk menyemarakkan Ramadan. Tidak ada tarian kolosal berbiaya besar dengan keterlibatan jutaan manusia selain tarian mudik lebaran yang terjadi setiap tahun di Indonesia. 

Baiklah, supaya akal kita tumbuh, ayat perintah puasa, bukan diulang sebatas perintah, kita kembangkan menjadi pemahaman yang kaya dengan makna dan manfaat dunia akhirat. Jika ingin memahami makna tentang puasa, maka secara berurutan ayat tentang puasa bisa dibaca dari surat Al Baqarah, ayat 183 sampai dengan 187. Ayat ini berisi perintah dan keringanan dalam menjalankan puasa. 

THR kali ini kita tabung di saham, supaya Ramadan tahun depan bisa sedekah lebih banyak.

Secara khusus makna dari puasa bisa dikembangkan dari Al Baqarah ayat 186, "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." Ingat Al Quran artinya keterkaitan atau interkoneksi, untuk memahami puasa, kita koneksikan ayat puasa dengan ayat 186. 

Ada kaitan apa puasa dengan isi Al Baqarah ayat 186? Hal ini dikemukakan oleh Buya Syakur Yasin dalam chanel youtubenya, "pada saat puasa seseorang ada dalam kondisi kesadaran tinggi. Untuk itulah orang-orang yang punya kehendak selalu disarankan puasa, karena pada saat puasa seseorang berada pada kesadaran tinggi merasa dekat dengan Allah. Pada posisi merasa dekat dengan Allah, maka Allah mengabulkan orang-orang yang berdoa kepada-Nya". 

Jika pakai akal sehat, sesuai dengan keterangan dari Al Baqarah ayat 186, pada saat bulan Ramadan isinya adalah perbanyak doa dan tingkatkan amal baik dengan memperbanyak berbagai macam alternatif sedekah. Meningkatkan berbagai macam alternatif sedekah, antara lain meningkatkan kinerja, atur pola makan sehat, menyambung silaturahmi, membebaskan hati dari kebencian, mendamaikan permusuhan, membebaskan utang tetangga, membahagiakan anak yatim, membantu fakir miskin, melancarkan segala urusan orang lain, dan berbakti kepada orang tua. 

Dengan akal sehat, di bulan Ramadan keimanan kepada Allah sudah seharusnya kita tingkatkan dengan berlomba-lomba berbuat baik. Bagi orang yang berakal sehat, bulan Ramadan adalah bulan keberkahan dan menjadi peluang besar untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidup untuk menghadapi kehidupan setahun ke depan sampai ketemu kembali bulan Ramadan. Baiknya menghadapi bulan Ramadan, kita awali dengan resolusi, "Ramadan kali ini saya gunakan akal sehat. Lebih taat lagi kepada Allah dari pada mengikuti nafsu kebanyakan orang!"***

MARI BERAGAMA TANPA PRASANGKA BURUK

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Sedikit-sedikit curiga, sedikit-sedikit prasangka buruk. Masa beragama dibangun dengan prasangka buruk. Jangan-jangan cara memahami ajaran agama kita salah cara. Nabi Muhammad SAW melarang berprasangka buruk, dan harus banyak berprasangka baik. Nah, kalau keseharian kita beragama lebih banyak prasangka buruk, jadi mengikuti ajaran siapa?

Yakinlah pada Allah, setiap prasangka baik, akan dibalas dengan kebaikan. Allah menilai orang bukan dari prilakunya, tetapi yang dinilai apa yang ada di akalnya yaitu niat baiknya. Jadi kalau sedikit-sedikit prasangka buruk, ajaran siapa yang kita ikuti sebenarnya?

Adanya orang berpendapat, "tapi kalau kita selalu berprasangka baik, kadang-kadang kita bisa kena tipu, atau dimanfaatkan orang".  Nah inilah kadang-kadang kita itu beragama, tetapi tidak konsisten. Allah sudah perintah untuk berprasangka baik, tetapi kita selalu berargumen dengan kejadian-kejadian yang kita alami. Kejadian-kejadian yang kita alami sifatnya adalah proses, bukan keputusan akhir. Jika kita berprasangka baik karena perintah Allah, biarkan Allah yang bertanggung jawab atas tindakan kita. Itulah yang disebut dengan ketakwaan. 


Arti ketakwaan adalah kewaspadaan atau sikap hati-hati. Berprasangka baik adalah frame cara berpikir. Kewaspadaan atau kehati-hatian adalah ketauhidan kita dalam berpegang teguh pada apa yang sudah ditetapkan Allah. Jika Allah sudah menetapkan, kita harus berprasangka baik, berarti Allah lebih tahu dari kita apa yang akan terjadi setelah kita berprasangka baik. 

Allah sudah menetapkan, "Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)" (Ar Rahmaan, 55:60). Ini ketetapan baku. Tidak akan bercampur kebaikan dengan kejahatan. Maka Allah memerintahkan balaslah keburukan dengan kebaikan. Jika keburukan diperintahkan untuk dibalas dengan kebaikan, mengapa kita membuat keburukan dengan prasangka buruk? Sudah jelas kalau kita berprasangka buruk, kita akan mengundang keburukan yang kita lakukan sendiri. 

Inilah enaknya jika beragama berpedoman pada Al Quran. Nabi Muhammad SAW, pada awal kenabiannya di Mekkah, direspon oleh masyarakat Mekkah dengan prilaku jahat. Padahal misi Nabi Muhammad SAW adalah menyampaikan wahyu Allah yang membawa pesan-pesan agar manusia bisa hidup damai dan sejahtera dengan mengikuti ajaran dari Allah. Selama 12 tahun di Mekkah, Nabi Muhammad dibully, dipersekusi, direncanakan akan dibunuh. 

Tapi karena Nabi Muhammad SAW sudah di framing oleh Allah memiliki niat baik, dan selalu berprasangka baik pada Allah, atas apapun yang terjadi, akhirnya Nabi Muhammad SAW mengakhiri misi kenabiannya dengan sukses gemilang. Kesuksesan Nabi Muhammad SAW di Mekkah bukan menjadi seorang penakluk atau pemenang, tetapi sebagai pembebas manusia dari kejahiliyahan (kebodohan). 

Prasangka buruk adalah prilaku bukan orang-orang beragama. Beragama dengan mengedepankan prasangka buruk, akan semakin membawa umat beragama menjadi terpecah-pecah. Prasangka buruk akan membentuk pengikut agama menjadi kelompok-kelompok yang saling mencurigai antar kelompok agama. Allah menghendaki persatuan bukan perpecahan. Perpecahan adalah langkah-langkah setan. 

"Dia telah mensyariatkan kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama) -Nya orang yang kembali (kepada-Nya)." (As Syuura, 42:13). 

Jelas sudah Allah menghendaki persatuan, dan tidak menghendaki perpecahan. Jika Allah memerintahkan berprasangka baiklah! Berprasangka baiklah pada Allah, taatilah Allah, maka Allah punya rencana-rencana baik bagi siapa saja yang taat pada Nya. Jika Al Quran sudah mengabarkan apa yang Allah perintahkan, lalu mau kepada siapa lagi kita percaya?

Tanpa pedoman dari Allah manusia tidak akan bisa menemukan kebersamaan dalam hidup ini. Jikalau kita menyaksikan umat beragama cenderung pada prilaku memecah belah, bisa jadi tidak menyembah Tuhan Yang Maha Esa, tetapi dia sedang menyambah hawa nafsunya. Hawa nafsu adalah illah-illah selain Allah yang berbahaya, dan ada dalam setiap diri manusia. Waspadalah dan hati-hati!***  


Thursday, March 16, 2023

KRISIS HANYA ADA DI PIKIRAN

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Krisis hanya ada di pikiran kita. Imanuel Kant mengatakan yang real bukan yang kita lihat, yang real adalah yang kita pikirkan. Di dalam Al Quran dikatakan, "maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada". (Al Hajj, 22:46).

Hati itu fungsinya memahami setiap kejadian. Kisah Silicon Valley Bank dinyatakan bangkrut, apakah fakta yang kita saksikan? Kenyataannya, kisah ini sangat tergantung pada apa yang kita pikirkan. Orang-orang yang menyikapi bangkrutnya Silicon Valley Bank menjadi penyebab krisis ke seluruh dunia, isi pikirannya terlalu sempit. Pikirannya telah menciptakan situasi seolah-olah bangkrutnya salah satu bank akan berdampak ke mana-mana. Menganggap dunia ini sempit, karena pikirannya sempit.

Untuk memahami jangan terlalu banyak gunakan mata, tapi gunakan akal budi (hati). Akal budi memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi. Akal budi yang tidak cerdas, tidak punya wawasan, tidak punya kemampuan berpikir tingkat tinggi, maka hatinya akan buta. Hati atau akal budi yang buta adalah yang hanya melihat dan mendengar kejadian demi kejadian tanpa kemampuan memahami dengan akal budi.

 

Masyarakat Cerdas Mampu Memahami Setiap kejadian Dengan Kecerdasan Berpikir Hatinya.

Krisis itu bisa diciptakan manusia dengan menyebarluaskan rasa takut dengan pendekatan-pendekatan rasional. Krisis sama dengan ketakutan manusia. Secara psikologis rasa takut manusia bisa diidentfikasi terhadap beberapa hal. Al Quran menggambarkan beberapa ketakutan yang biasanya manusia miliki. 

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar," (Al Baqarah, 2:155).

Ketakutan terhadap kekurangan makanan, harta benda, dan kehormatan, status, kedudukan, kekuasaan, pasangan, adalah naluriah manusia. Pahami, rasa takut bisa dimainkan untuk mengendalikan prilaku manusia. Rasa takut bisa disebarluaskan melalui media informasi. Pemilik media informasi bisa menjadi pengendalinya. Pemilik media informasi mainstream adalah segelintir orang yang memiliki kapital besar. Jadi hati-hati dengan informasi mainstream, jangan-jangan kita sedang dikendalikan.

Mari kita kendalikan diri kita sendiri, dengan kemampuan berpikir, menganalisis, menginterprestasi, dan memahami, apakah tujuan dari sebuah informasi di informasikan. Berita bangkrutnya Silicon Valley Bank apakah fakta atau opini. Apakah bangkrutnya Silicon Vallley Bank berdampak pada dunia atau untuk Amerika Serikat saja. Berpikirlah besar, dunia ini bukan miliki Amerika Serikat. 

Cara bernegara yang baik saat ini, jangan bergantung pada satu blok negara, setiap negara punya keuinkan, keunggulan, yang dibutuhkan oleh negara lain. Politik bebas aktif adalah cara berpolitik yang terbaik saat ini. Politik bebas aktif memberi ruang bebas berhubungan dengan negara manapun pun untuk kerjasama perdamaian dan kesejahteraan masyarakat. 

Hati-hati krisis itu ada dalam pikiran masing-masing. Jika pikiran anda mengatakan, ekonomi kita sudah ketergantungan pada satu negara, pikiran anda sedang dikendalikan negara lain. Masyarakat merdeka adalah masyarakat yang tidak tergantung kepada negara manapun, kecuali tergantung pada Allah. Masyarakat merdeka adalah masyarakat yang bebas membangun hubungan baik dengan negara manapun untuk berusaha saling mensejahterakan kehidupan dunia. Masyarakat merdeka, pikirannya merdeka.***

Monday, March 13, 2023

IKHLAS SAMA DENGAN PROFESIONAL

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Jika anda masih memahami kata ikhlas adalah berbuat sesuatu tanpa berharap apa-apa, dipastikan anda kurang pengetahuan. Definisi ikhlas sebagai perbuatan yang tidak berharap imbalan jasa apa-apa, merupakan definisi generasi lama. Sekarang usia saya 48 tahun, konsep ikhlas berbuat tanpa berharap apa-apa sudah ada. Jika sekarang anda masih memahami ikhlas dalam arti berbuat tanpa berharap apa-apa, anda tidak banyak belajar dalam hal agama. 

Jika anda mau tetap mepertahankan ikhlas dengan konsep lama di atas, silahkan saja. Namun saya jamin selamanya anda akan jadi pembohong. Mengapa demikian? Karena Allah sudah menciptakan manusia dengan nalurinya berharap. Tidak ada satupun manusia yang tidak punya naluri berharap dari setiap pekerjaan yang dia lakukan. Jadi kalau anda diajari, ikhlas sebagai perbuatan yang tidak berharap apa-apa, selama-salamanya nurani anda akan berbohong pada diri anda sendiri. 

Berikut adalah alternatif bagaimana memahami konsep ikhlas. Saya tidak mengatakan ini yang paling benar. Tetapi silahkan anda simak lebih menarik mana untuk dipahami. Apakah konsep lama yang akan menuntut anda berbohong terus pada diri anda, atau konsep yang saya ajukan.

Ikhlas adalah bekerja tuntas, dan terus bekerja dengan penuh harap pada Allah

Konsep ikhlas saya kembangkan dari Al Quran. Saya olah data yang ada di Al Quran. Di dalam surat Alam Nasyrah ayat 7-8. "Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap".

Dua surat ini saya jadikan patokan untuk mengembangkan konsep ikhlas. Mengapa ayat ini saya jadikan sebagai sumber untuk mengembangkan konsep ikhlas? Ada kaitan dengan surat Al Ikhlas ayat 2yang mengatakan "Allah adalah Tuhan yang kepada Nya segala sesuatu". Dikaitkan dengan surat Alam Nasyrah, Allah adalah gantungan harapan semua makhluk". 

Untuk itu berkaitan dengan konsep Ikhlas, intinya adalah menggantungkan harapan pada Allah. Harapan apa? Harapan-harapan baik untuk kehidupan di dunia maupun akhirat. Jadi orang-orang yang ikhlas adalah mereka yang menggantungkan harapannya kepada Allah dalam kegiatan apapun yang mereka kerjakan. 

Namun demikian, sebelum manusi menggantungkan harapannya kepada Allah, orang-orang profesional mengikuti apa yang diperintahkan Allah yaitu bekerja secara profesional. Ciri dari kerja profesional adalah "Kerja Tuntas" kemudian mengerjakan pekerjaan yang lain sungguh-sungguh sampai selesai.

Jadi jika kita perhatikan, orang-orang ikhlas itu adalah mereka yang mengerjakan apa saja dengan tuntas, dan harapannya fokus pada Allah. Mereka yang kerja profesional, menyadari bukan pekerjaannya yang menghidupi dia, tetapi harapan-harapan pada Allah lah yang bisa menghidupinya. Harapan pada Allah yang terus memberi energi pada orang-orang bekerja. Sehingga orang-orang yang berharap pada Allah selalu terbaca sebagai orang profesional, karena pekerjaannya selalu tuntas, sehingga dapat dipercaya.***


Sunday, February 26, 2023

JANGAN BICARA POLITIK KECUALI ANGGOTA PARTAI

Oleh: Muhammad Plato

Jika kita sadari, masyarakat terlalu larut dengan budaya politik. Obrolan di warung kopi, kantor, sekolah, di media sosial, kadang tidak sadar yang diobrolkan soal politik. Padahal yang diobrolkan masyarakat hanya sebatas obrolan, karena yang berkepentingan dalam politik adalah anggota partai politik. Berita-berita di media mainstream selalu memainkan isu politik untuk menarik perhatian masyarakat agar rating meningkat. Kalau rating meningkat, maka cuan akan bertambah banyak. 

Sudah cukup untuk rakyat kita belajar demokrasi. Sejak tahun 1998 kita sudah belajar menjadi masyarakat berdemokrasi. Situasi konflik, saling hujat, saling ejek, saling hina, bertahun-tahun kita lalui sebagai wajah demokrasi. Saling ejek "kampret" dan "kadrun" mewarnai demokrasi konflik yang cukup melelahkan. Kayaknya, rakyat harus mulai bosan dengan politik konflik saling ejek begitu. 

Situasi politik menjelang tahun 2024, masyarakat Indonesia harus berkomitmen menjadi masyarakat dengan demokrasi politik yang santun. Sudah saatnya masyarakat berdemokrasi rasional jangan emosional. Masyarakat emosional hanya dimanfaatkan oleh politisi untuk mendulang suara. Setelah berhasil kesejahteraan itu didapat tidak langsung oleh masyarakat, tapi langsung oleh pribadi-pribadi politisi. Mereka mendapat tunnjangan-tunjangan yang cukup bisa hidup sejahtera. Seelah tahun politik usai, masyarakat kalau ingin sejahtera tetap saja harus giat bekerja. 

Diskusi Kita Harus Lebih Banyak Tentang Pendidikan, Karena Itu Profesi Kita.

Sikapi saja tahun politik dengan biasa-biasa saja. Ikuti debat para politis lalu tentukan dalam hati mana yang akan dipilih. Tidak perlu ikut-ikut komentar di media sosial saling dukung mendukung, literasi saja melalui internet, para politisi bisa dikenali melalui gagget yang kita miliki. Mulai sekarang kita harus jadi masyarakat rasional. Masyarakat rasional berdiskusi tentang pekerjaan, usaha, rencana-rencana di masa depan. Masalah politik adalah pekerjaan orang yang bergerak di partai politik. Seorang guru diskusinya tentang pendidikan. Seorang pengusaha diskusinya tentang perkembangan ekonomi. 

Masyarakat harus sadar, selama ini kita telah dimanfaatkan oleh para politisi. Diajak untuk berbicara dan berdiskusi tentang politik, dukung mendukung, dan saling berdebat. Padahal ujung-ujungnya ada kepentingan politik yaitu kekuasaan yang ingin diraih oleh partainya. Mulai saat ini, biarkan para anggota partai bekerja, bergerak sendiri, untuk mencapai tujuan partainya. Sebagai masyarakat kita cukup jadi pengamat saja, jangan ikut terjun pada wilayah yang bukan profesi kita, kecuali menjadi anggota partai. 

Masyarakat yang tidak menjadi anggota partai harus jadi pengamat atau wasit. Ketika para politisi bertengkar rakyat harus melerasi dan memberi nasehat. Ketika para politisi bertengkar dengan kata-kata kotor, maka sebagai rakyat kita harus mengingatkan pada mereka, tidak pantas berkata-kata kotor. Rakyat harus bisa menjaga sikap netral dalam berkata, sekalipun punya pilihan yang telah ditentukan. Rakyat yang cerdas harus lebih banyak diam, sambil mengamati partai mana, tokoh-tokoh mana, yang layak membawa bangsa ke arah lebih baik. 

Untuk menciptakan demokrasi yang damai, sebagai rakyat kita harus meningkatkan kecerdasan berpolitik. Mulai saat ini, jangan melibatkan diri berbicara politik dukung mendukung karena kita tidak tahu kepentingan masing-masing partai. Kita saksikan para anggota partai tidak sedang bertengkar, tapi mereka semua sedang berstrategi untuk mendapatkan kekuasaan, dan itulah tujuan partai politik. Para anggota partai politik, tugasnya adalah bersrategi, berencana, membuat wacana, untuk tujuan-tujuan partai politiknya. Jika rakyat bukan anggota partai, sebaiknya rakyat jadi penonton, wasit, dan pengamat yang bijaksana sebagai penjaga kehidupan damai bangsa.

Ke depan kita alihkan oboral warung kopi, obrolan santai di waktu-waktu senggang, tentang pekerjaan, pendidikan anak-anak, tentang masa depan anak-anak dan keluarga, obrolan ini lebih penting untuk dibicarakan setiap hari. Obrolan-obrolan politik adalah ranah para anggota partai politik karena mereka memang bidangnya. Rakyat harus jadi pengamat untuk melihat sepak terjang para anggota partai politik, dan sebagai rakyat kitalah yang akan menjadi penentu siapa yang akan berkuasa. Sebagai penentu, rakyat harus tetap berbicara hal-hal produktif, positif, dan menentukan tokoh-tokoh politik terbaik dengan tetap menjaga situasi damai dan sejahtera.***

 


Tuesday, February 21, 2023

PAHAMI PSIKOLOGI UANG, UNTUK BANGUN KEKAYAAN

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Tulisan ini dapat inspirasi dari Morgan Housel penulis buku The Psychology of Money. Buku ini internastional best seller dan diterjemahkan ke dalam 26 bahasa. Setelah saya membacanya ternyata Morgan Housel menjelaskan tentang bagaimana orang-orang kaya berprilaku sehingga kekayaan mereka berlipat ganda. Dari awal Morgan Housel mengatakan bahwa kekayaan tidak berkaitan signifikan dengan kecerdasan intelektual, tetapi sangat berkaitan dengan kelakukan seseorang.  

Saya melihat apa yang dijelaskan tentang prilaku orang-orang yang memiliki kekayaan seperti yang dijelaskan di dalam Al Qur'an. Morgan Housel mengatakan orang-orang yang memiliki kekayaan tetapi prilakunya angkuh, sombong, tidak ramah, dan tamak, mereka tidak bertahan lama memiliki kekayaan. Dalam beberapa tahun saja mereka sudah kembali jatuh bangkrut. Kisah ini sama dengan kisah orang kaya yang dijelaskan di dalam Al Quran, yang terkenal dengan kisah Qarun. Melalui penjelasan Morgan Housel, kita jadi paham bahwa kekayaan bukan bagaimana cara memilikinya, tetapi bagaimana cara kita belajar bersikap rendah hati, ramah, dan hidup sederhana. 

Tulisan ini hanya ingin mempertegas, bahwa kekayaan adalah "akhlak mulia". Orang-orang yang memiliki kekayaan dijelaskan oleh Morgan Housel sebagai karakter. Kekayaan sesungguhnya adalah kekayaan yang tidak terlihat. Kekayaan yang tidak terlihat adalah karakter bagaimana seseorang berhasil memperoleh kekayaan. Kesabaran, komitmen, kesederhanaan, investasi jangka panjang, dan visi adalah kekayaan tidak terlihat. Warren Buffett tercatat menjadi orang terkaya di dunia, karena investasi jangka panjang yang dilakukannya sejak usia 10 tahun. 

Investasi jangka panjang, perjuangan menghadapi kegagalan, penderitaan, dan jatuh bangunnya menghadapi kegagalan adalah kekayaan yang tidak terlihat. Pendidikan yang akan menghasilkan orang-orang kaya yaitu pendidikan karakter. Pendidikan yang membentuk akhlak-akhlak yang baik sesungguhnya kekayaan yang akan dimiliki generasi berikut. Mengajarkan peserta didik disiplin, berani gagal, survival, berpikir optimis, itulah pendidikan yang akan melahirkan kekayaan. 

Kekayaan sesungguhnya adalah soft skills bagaimana siswa mengendalikan hawa nafsu agar selalu mengarah kepada hal-hal yang positif dan produktif. Hard Skills hanya alat yang bisa dipelajari dalam waktu singkat. Sedangkan soft skills adalah pelajaran yang harus dilakukan sepanjang hayat. Praktek investasi saham di pasar modal adalah hard skills, sedangkan kemampuan mengelola uang, mengendalikan keinginan, kesabaran menghadapi ujian, adalah soft skills yang perlu dilatihkan berulang-ulang dan berkelanjutan. 

Tabungan adalah selisih antara ego dan pendapatan.

Praktek nabung saham sejak dini adalah alat untuk membentuk kekayaan yang tidak terlihat, yaitu kemampuan menjaga komitmen berinvestasi dalam jangka waktu panjang. Praktek nabung saham sejak dini bukan masalah uang, tetapi ujian kesabaran untuk melakukan akumulasi kekayaan dalam jangka panjang. Kemampuan bersabar dalam jangka panjang adalah kekayaan yang tidak terlihat. 

Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung. (Ali Imran, 3:200).

Kesabaran adalah kekayaan yang tidak terbatas yang dijanjikan Tuhan kepada manusia yang mampu menapakinya. Warren Buffett, Lo Kheng Hong, Sandiaga Uno, mereka tercatat sebagai tokoh dengan kekayaan tak terbatas, karena kesabarannya dalam berinvestasi. Maka kekayaan tak terlihat telah dimiliki oleh mereka yaitu kesabaran, dan kekayaannya terlihat. 

Morgan Housel mengatakan membangun kekayaan tidak ada hubungan dengan pendapatan atau hasil investasi, tetapi  berhubungan dengan tingkat tabungan. Penghematan, gaya hidup sederhana, efisiensi keuangan sesungguhnya pengumpulan kekayaan yang realitis, 100% bisa dilakukan sekarang juga dan di masa yang akan datang dari pada menambah penghasilan. Inilah kekayaan yang tidak terlihat.

Morgan Housel katakan, "jika anda memandang pembangunan kekayaan membutuhkan banyak uang sebagai sesuatu yang membutuhkan banyak uang atau hasil investasi besar, maka anda orang pesimis, karena anda akan selalu merasa kurang. Jika anda memandangnya sebagai hidup hemat dan efisien, maka nasib anda lebih jelas". Hemat dan efisiensi adalah kekayaan tidak terlihat. Kekayaan hanya sekumpulan sisa sesudah anda membelanjakan apa yang anda dapat. 

Bandingkan, orang dengan penghasilan dua juta rupiah, dengan 10 juta rupiah. Jika orang dengan penghasilan dua juta rupiah bisa hidup hemat dengan bahagia dan bisa menabung saham 500 ribu rupiah, maka dalam jangka waktu 10 tahun dia bisa mengumpulkan kekayaan. Sebaliknya jika orang dengan penghasilan 10 juta rupiah, dengan gaya hidup tinggi, suka membeli barang mewah dan tidak ada alokasi untuk investasi, dalam jangka 10 tahun tidak akan terjadi akumulasi kekayaan. 

Cara hidup sederhana dan bahagia didapatkan dalam ajaran agama. Jika ajaran agama benar-benar diimplementasikan, sudah dapat dipastikan para penganut agama akan memiliki akumulasi kekayaan. Sebagaimana diajarkan dalam ajaran agama. Pendapatan Anda ditentukan oleh ego anda. Suka pamer, konsumtif, ingin terlihat kaya adalah tanda anda pernah punya uang, dan tabungan anda sedikit. Tabungan adalah selisih antara ego dan pendapatan. Jadi cara dahsyat untuk menambah tabungan adalah kerendahan hati, sebagaimana diajarkan dalam ajaran agama. Kata Morgan Housel, "akumulasi kekayaan lebih mengandalkan psikologi dari pada pengetahuan keuangan".









Sunday, February 12, 2023

BERAPA JARAK DUNIA DENGAN AKHIRAT?

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Saya bertanya pada seseorang, "menurut mu berapa jarak dunia dan akhirat, jauh atau dekat? Jawabannya, "jauh". Sudah diterka, manusia akan terjebak dengan kehidupan dunia yang pendek, dan menganggap akhirat suatu kehidupan yang jauh ke depan di masa yang akan datang. Inilah kelemahan imajinasi manusia jika tidak punya panduan berimajinasi. Al Quran menjelaskan tentang kehidupan dunia. 

Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari. (An Naazi'aat, 79:46). 

Kita simak baik-baik ayat ini. Melalui ayat ini Allah sedang memberi tahu kepada kita tentang hal ghaib, yaitu waktu. Allah sedang mengajari manusia tentang perbedaan konsep waktu di dunia dan akhirat. Jarak antara satu tempat dengan tempat lain, yang bisa ditempuh jalur darat diukur dengan ukuran jarak kilo meter. Namun ketika mengukur jarak antar planet, tidak ada daratan yang bisa dilihat, dan ukurannya diimajinasikan dengan kecepatan cahaya atau waktu. Maka ukuran jarak sesungguhnya ditentukan oleh waktu.

Jarak adalah imajinasi manusia. Jarak dunia dengan akhirat sangar dekat,
dalam hitungan detik kita bisa sampai di akhirat. 

Jarak Jakarta-Bandung diimajinasikan jauh jika jarak tempuhnya dua jam. Dalam imajinasi orang dua jam adalah jarak yang jauh. Sekarang dengan kecepatan kereta api cepat buatan China, jarang Bandung-Jakarta menjadi dekat hanya 45 Menit. Jadi yang menentukan jarak jauh atau dekat adalah kecepatan tempuh, dengan ukuran waktu. Jadi ukuran jarak jauh atau dekat ada dalam imajinasi manusia.

Imajinasi manusia ketika ditanya jarak dunia dan akhirat, dia akan mengatakan jauh karena ukuran jarak Bandung-Jakarta saja secara goegrafi sudah jauh. Akhirat adalah sebuah tempat yang tidak terimajinasikan di mana tempat itu berada. Artinya, imajinasi manusia di dunia terikat dengan ruang dan waktu dunia materi. Untuk itu, karena akhirat tidak ada dalam imajinasi ruang dan waktu manusia, maka akhirat dikatakan sebagai tempat yang jauh. 

Al Quran memberitakan antara kehidupan dunia dan akhirat memiliki perbedaan waktu. Manusia merasa hidup di dunia lama, disebabkan oleh keterbatasan berimajinasi. Allah mengabarkan  dibandingkan dengan kehidupan akhirat, kehidupan manusia di dunia sangat singkat. Ukuran singkatnya waktu hidup di dunia, diumpamakan waktu sore atau pagi hari. Jika ada manusia hidup 100 tahun, dibandingkan dengan waktu akhirat, 100 tahun hanya sekejap saja seperti waktu sore atau pagi.  

Jadi jarak yang membatasi antara kehidupan manusia dengan akhirat adalah waktu. Sedangkan ukuran waktu terkecil yang berhasil ditemukan manusia adalah detik. Manusia mengukur jarak suatu tempat dengan tempat lain dengan waktu. Tempat hidup kita di dunia dengan akhirat tentunya berjarak. 

Berapa jarak antara dunia dengan akhirat? Jarak antara dunia dan akhirat sebenarnya hanya hitungan detik. Kita kapan saja bisa masuk ke alam akhirat dalam sekejap mata. Inilah kecerdasan imajinasi manusia dalam menghitung jarak suatu tempat bersumber pada Al Quran. 

Kehidupan dunia ini singkat, dan kehidupan yang lama di akhirat. Kadang imajinasi manusia terikat pengaruh alam materi, sehingga melihat akhirat suatu tempat yang jauh, karena tidak tergambar dalam imajinasi. Jauh dan dekat suatu tempat sangat tergantung imajinasi manusia. Imajinasi yang diberkahi Allah, tempat hidup kita di akhirat sangat dekat, bahkan lebih dekat dari urat leher, dan pintu gerbangnya kematian.***  


   


 



Sunday, February 5, 2023

FILOSOFI BISNIS BUKAN CARI UNTUNG MATERI

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Untuk mengurangi pengangguran, bukan hanya melatih hard skill. Pada dasarnya hard skills yang dimiliki peserta didik tidak akan bertahan lama jika tidak dibekali dengan soft skills. Soft Skills adalah cara berpikir yang menjadi keterampilan peserta didik dalam memahami sebuah fenomena atau kejadian. Keterampilan umum cara berpikir yang harus kita latihkan kepada para peserta didik adalah kemampuan bepikir sebab akibat, menganalisis sebab, menganalisis akibat, dan menguji, memverifikasi, menginterpetasi hubungan sebab dengan akibat. 

Mari kita bahas, apa sebabnya konsep dasar bisnis bukan cari untung materi? Filosofi yang mendasarinya apa? Saya jelaskan, karena penjelasan ini berkaitan dengan logika tuhan, maka dasarnya adalah ayat Al Quran. Jadi ciri mendasar dari berpikir dengan logika Tuhan adalah pemikirannya didasari dari Al Quran. Di bawah ini adalah ayat Al Quran yang dapat digali logikanya menjadi dasar filosofi bisnis. 

"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu" (An Nisaa, 4:1).

Tujuan bisnis bukan mencari keuntungan materi atau kejayaan bangsa, tapi untuk melaksanakan perintah Tuhan agar manusia saling mensejahterakan dan menjaga hubungan kekeluargaan sesama manusia agar tercipta perdamaian di dunia.

Mari kita analisis pengetahuan dari ayat di atas. Ayat ini berbicara universal untuk manusia. Mengapa? Pada awal ayat Allah menyeru pada manusia (yaa ayyuhannaas). Artinya Allah sedang menjelaskan sebuah sistem kehidupan yang berlaku untuk seluruh umat manusia. 

Konsep bisnis bisa kita gali dari kalimat "dengan nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan hubungan silaturahmi". Konsep saling meminta jika kita interprestasi dalam kehidupan sehari-hari adalah praktek jual beli (trade). Pada praktek jual beli jika kita hubungkan dengan konsep sedekah yang banyak di jelaskan dalam Al Quran, jual beli adalah salah satu cara praktek dari saling mensedekahi. Dalam jual beli orang saling mensedekahi, "saya berikan barangnya, dibalas saya berikan uangnya". 

Terjadi jual beli sah jika keduanya saling suka (ridha) maka di Arab setiap akad jual beli selalu diakhiri dengan kata "halal" (sah, ikhlas, ridha).  Inilah makna kalimat, "dengan nama-Nya" kami berbisnis. Inilah prilaku bisnis yang akan menimbulkan multi efek salah satunya pada keberkahan hidup salah satunya pada keuntungan materi.

Dari kasus di atas, kita sudah bisa menarik kesimpulan bahwa bisnis filosofinya bukan cari untung materi, tetapi melaksanakan perintah Allah saling meminta, saling menolong, saling memberkahi, sesama umat manusia. Jadi tujuan bisnis pada dasarnya menolong atau mesedekahi orang lain. Dengan konsep bisnis tujuan menolong orang lain, maka kehidupan kita akan dikaruniai kehidupan damai dan sejahtera sampai akhirat. 

Contoh, dalam perdagangan internasional. Eropa membutuhkan biji nikel dari Indonesia untuk kebutuhan industrinya, Indonesia membutuhkan teknologi dari hasil industri orang Eropa. Indonesia memberi nikel dan orang Eropa memberi teknologi. Tujuan dari perdagangan ini harus equal, yaitu mensejahterakan orang Eropa dan mensejahterakan orang Indonesia. 

Penyimpangan yang terjadi dalam perdagangan adalah salah satu pihak mengambil keuntungan sebesar-besarnya untuk dirinya tanpa memperhatikan kesejahteraan orang lain. Fenomena ini kerap terjadi saat ini, negara penghasil teknologi mengambil keuntungan sebesar-besarnya, sementara negara penghasil bahan baku hanya sebagian kecil saja. Akibatnya terjadi ketimpangan kesejahteraan ekonomi antar negara. Fenomena ini terjadi karena kesalahan memahami filosofi dari tujuan bisnis, yang lebih cenderung pada keuntungan material tanpa ada tanggung jawab "atas nama-Nya" untuk saling memberi kesejahteraan. 

Tujuan berikutnya dari bisnis adalah dalam rangka menjaga "hubungan silaturahmi atau kekeluargaan". Menarik untuk disimak, konsep "kekeluargaan" karena awal ayat menyeru pada "manusia", maka keleluargaan di sini bukan kekeluargaan dalam konteks keluarga dekat, tetapi keluarga besar sesama manusia, antar etnis, antar suku, antar bangsa, antar negara. Secara luas tujuan bisnis adalah menjaga rasa kekeluargaan antar manusia di seluruh dunia. Inilah makna ajaran Islam yang bertujuan mewujudkan rahmat Tuhan untuk seluruh manusia. Manusia-manusia yang belajar dari Al Quran, akan menjadi manusia-manusia penebar rahmat Tuhan untuk alam semesta. 

Jika bisnis menimbulkan konflik dan perpecahan, sesama manusia, perang antar negara, itulah tanda? Konsep dasar bisnis yang dipahami bukan "atas nama-Nya" untuk saling mensejahterakan dan menjaga hubungan baik kekeluargaan antar sesama manusia, tetapi cenderung pada keuntungan material. Bagi orang-orang yang memahami konsep bisnis dari panduan logika Tuhan, mereka berani berkorban keuntungan materinya demi menjaga kekeluargaan sesama manusia. Tujuan bisnis bukan mencari keuntungan materi atau kejayaan bangsa, tapi untuk melaksanakan perintah Tuhan agar manusia saling mensejahterakan dan menjaga hubungan kekeluargaan sesama manusia agar tercipta perdamaian di dunia.***  


    

  



PENGETAHUAN ADALAH KARYA BESAR ALLAH

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Iqra atau bacalah...!!! (Al 'Alaq, 96:1). Kata mukjizat dari Tuhan Semesta Alam untuk umat manusia. Perintah membaca bukan hanya aktivitas fisik yang harus dipahami mendalam. Perintah membaca dari Allah, yang harus dipahami hakikatnya adalah akibat dari membaca yaitu pengetahuan yang dihasilkan. Mukjizat dari membaca adalah ketika orang tersebut mendapat pengetahuan dan masuk ke dalam memori otak, kemudian akal bisa berfungsi dengan baik.  

Bukan muslim sejati, jika belum mengetahui hakikat pengetahuan. Bukan seorang muslim berkualitas jika tidak mencintai pengetahuan. Awal manusia mengenal Tuhan karena pengetahuan. Pengetahuan menjadi sebab pertama manusia tumbuh menjadi manusia-manusia berkualitas dan bermanfaat bagi orang banyak. 

Seluruh muara berbagai macam ilmu dan pelajaran yang diberikan pada manusia, tersimpan dalam bentuk pengetahuan. Hasil pendidikan berpuluh-puluh tahun hasilnya adalah perbendaharaan pengetahuan. Tinggi rendahnya pendidikan seseorang bukan dari gelarnya atau kehormatannya tetapi kedalaman atau keluasannya dalam perbendaharaan pengetahuan. 

Berapapun uang yang kita korbankan untuk pendidikan,
tidak akan sebanding dengan pengetahuan yang Allah berikan untuk kita.

Keterbelakangan sebuah bangsa, dan kemajuan sebuah bangsa terletak pada perbendaharaan pengetahuan masyarakat. Keterbelakangan manusia disebabkan rendahnya akses mereka terhadap pengetahuan. Bangsa-bangsa yang rendah terhadap akses pengetahuan hidup dengan keterbatasan dan berkualitas rendah. 

Al Quran adalah pengetahuan terpilih yang diberikan Tuhan kepada manusia sebagai anugerah terbesar. Pengetahuan adalah mukjizat dari Allah untuk manusia. Al Quran adalah kumpulan pengetahuan berkualitas tinggi yang dapat menumbuhkan kecerdasan akal manusia. Al Quran adalah pengetahuan dengan kandungan protein tinggi untuk mencerdaskan otak manusia.

Bukan akalnya yang cerdas tapi pengetahuan yang dimilikinya berkualitas tinggi. Guru-guru terbaik adalah mereka yang mampu memilih dan memilah pengetahuan berkualitas tinggi dan memberikannya pada peserta didik untuk mencerdaskan akal. Semua manusia diberi akal yang sama, yang membedakan adalah kualitas pengetahuan yang dimilikinya. 

Cara berpikir, cara berbicara, cara berprilaku, dan teknologi yang dibuat manusia, sangat tergantung pada perbendaharaan pengetahuan yang ada di otaknya. Iqra adalah kata terindah, terhebat, dan terbesar dari Allah. Pendidikan manusia sejak lahir adalah menjaga pengetahuan di otaknya. Itulah makna ketika seorang muslim lahir diawali dengan memperkenalkan pengetahuan Allahu Akbar. Nabi Muhammad SAW, telah memberi pengajaran dengan pengetahuan-pengetahuan terpilih kepada umat manusia. Pengetahuan-pengetahuan terpilih tersebut adalah wahyu dari Tuhan Penguasa Alam dikumpulkan dalam kitab suci Al Quran. 

Manusia-manusia berkualitas tinggi adalah mereka yang mencintai dan selalu mencari, memahami, menganalisis, mensintesa, dan mengenginterpretasi, makna-makna terdalam dari pengetahuan. Pengetahuan dari Al Quran adalah pedoman untuk memahami, menganalisis, mensintesa, dan menginterpretasi pengetahuan-pengetahuan yang terhampar di alam semesta. 

Penyebab akal yang cerdas adalah pengetahuan kualitas tinggi dan keterampilan mengolahnya. Pengajaran dalam dunia pendidikan adalah menyajikan pengetahuan berkualitas tinggi dan melatih bagaimana cara mengolahnya. Al Quran harus jadi sumber pengetahuan yang mengisi seluruh relung otak. Menghubung-hubungkan pengetahuan dengan pengetahuan yang ada dalam Al Quran adalah latihan yang harus dilakukan peserta didik. Pemahaman yang dalam dapat dimiliki melalui proses menghubung-hubungkan. Terminilogi Al Quran sendiri adalah keterkaiatan. 

Perintah membaca bisa dipahami sebagai perintah menginput pengetahuan ke otak dan menghubung-hubungkan dengan berbagai fenomena kehidupan manusia dan kejadian alam, hingga manusia bisa memahami pola sebab akibat sebuah fenomena atau kejadian. Karya-karya besar Allah tentang pengetahuan bisa terungkap jika, pengetahuan yang diolah akal manusia pengetahuan berkualitas tinggi. 

Pengetahuan dasar yang harus dimiliki manusia adalah pengetahuan-pengetahuan yang datang dari Allah yang disampaikan jibril kepada para nabi. Al Quran yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW, bisa dibuktikan kebenarannya dengan menganalisis isinya. Membenarkan Al Quran sebagai pengetahuan dari Allah dapat dilakukan dengan melakukan kajian isinya. Sejarah, Antropologi, Sosiologi, Fisika, Kimia, Biologi, Matematika, Ekonomi, Psikologi, Kedokteran, adalah alat analisis untuk membaca makna-makna pengetahuan yang terkandung dalam Al Quran.

Tidak akan menjadi manusia yang baik jika tidak mengenal hakikat pengetahuan adalah karya Allah. Bukan seorang muslim yang baik, jika tidak mencintai dan menghargai pengetahuan. Orang-orang pendidikan pasti menghargai pengetahuan di atas kebutuhan material lainnya. Berapapun uang yang dikeluarkan untuk pendidikan, tidak akan sebanding dengan pengetahuan diberikan Allah kepada kita dari pendidikan. Betapa agungnya Allah swt yang telah menciptakan pengetahuan sehingga manusia bisa hidup sejahtera di dunia dan di akhirat. Wallahu'alam.***

  


  

Saturday, February 4, 2023

The End Of Liberalism Karena Siklus Kehidupan

Oleh: Muhamad Plato

Situasi Krisis Ekonomi Sedang Melanda Eropa. Di Prancis jutaan orang turun ke jalan. Di Inggris hampir 500.000 orang berdemo sehari. Eropa dihadapkan pada krisis listrik akibat berhentinya Listrik Tenaga Nuklir, ditambah dengan ganguan pasokan gas Rusia akibat perang dengan Ukrania. Ketergantungan pada listrik warga Eropa sangat tinggi. Pendingin makanan yang mengunakan listrik dapat menghilangkan produk segar beku bahan pokok masyarakat Eropa. Inflasi yang tinggi menuntut mendorong para pekerja menuntut gaji yang tinggi (cnbcindonesia.com).

Liberalisme dan Komunisme pada ujungnya sama-sama menyengsarakan rakyat. Negara komunis melahirkan kelompok oligarki yang mengendalikan ekonomi, dan negara liberalis melahirkan kelompok kapitalis yang semakin bernafsu menguasai ekonomi. Tidak akan ada yang abadi di muka bumi ini, kekuasaan, kejayaan Komunisme maupun Liberalisme hanya bersifat sementara. 

Dunia ini ditetapkan telah memiliki siklus kehidupan. Siklus sebuah bangsa akan diteguhkan kedudukan dan kemudian dibinasakan, adalah takdir Tuhan. Nabi Muhammad SAW memprediksi siklus kehidupan terjadi dalam 100 tahunan. "Sesungguhnya Allah akan menurunkan setiap permulaan 100 tahun seseorang kepada Umat yang akan mengembalikan kegemilangan Agama mereka" [Hadits diriwayatkan oleh Abu Daud, Hakim di dalam Mustadrak dan al-Baihaqi di dalam al-Ma'rifah] (wikipedia.com). 

Dalam kisah sejarah dikenal dengan siklus kehidupan rise and decline teori Arnold Joseph Toynbee. Manusia hanya menjelaskan apa yang telah ditetapkan dalam Al Quran. Alam semesta bergerak dengan siklus rise and decline. 

Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyaknya generasi-generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu), telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain. (Al An'aam, 6:6).

Kesejahteraan adalah rahmat dari Allah swt. Kesejahteraan adalah sebuah kondisi berada di keseimbangan dua posisi. Menjaga keseimbangan seperti cara kerja timbangan. Jumlah satu kilogram bisa dikatakan satu kilo gram jika berat barang lebih berat dari berat batu kiloan. Menjaga keseimbangan adalah menjaga posisi kehidupan masyarakat tidak cenderung pada seglintir kelompok atau individualis.

Ajaran agama mengajarkan bagaimana manusia bisa hidup cenderung pada kepentingan publik bukan kepentingan kelompok atau individu. Di dalam ajaran Islam, konsep keseimbangan agar manusia tidak cenderung pada segelintir kelompok atau individu, diperkenalkan dengan konsep membantu kesejahteraan sosial melalui sedekah, zakat, wakaf, infak, hibah, dan waris. 

Pengajaran agama lebih cenderung pada pengajaran individu, yaitu individu-individu yang bisa menjaga keseimbangan antara individu yang bisa membatasi kebutuhan untuk pribadinya, dan menyalurkan hak-hak orang lain yang melekat pada dirinya. Untuk itu dalam ajaran agama Islam, memerintah seseorang untuk beriman pada Tuhan Yang Esa dan mengeluarkan harta hak orang lain yang melekat pada hartanya. 

Menjaga keseimbangan hidup sejahtera adalah membatasi kebutuhan pribadi,
dan menyalurkan hak orang lain yang melekat pada milik pribadi. 

Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan. (At Thalaq, 65:7). 

Kesejahteraan hidup seseorang bukan seberapa banyak memiliki, tetapi seberapa besar yang dimilikinya bisa mensejahterakan orang lain. Inilah sistem keseimbangan hidup yang harus terpelihara dalam kolektif memori masyarakat di sebuah negara. Sebuah negara, perusahaan, tidak dapat mensejahterakan rakyat dan karyawannya jika individu-individunya tidak memiliki niat menjaga keseimbangan hidup sebagaimana diajarkan dalam agama.

Negara kaya, perusahaan besar, tidak akan bisa mensejahterakan rakyat dan karyawannya, jika para pengelola negara atau perusahaan tidak memiliki konsep keseimbangan hidup, menjaga kebutuhan pribadi dan mensejahterakan kesejahteraan orang lain. Komunisme dan Liberalisme dua-duanya telah berakhir, dan saatnya kembali pada konsep-konsep keseimbangan hidup yang diajarkan dalam ajaran-ajaran agama, seperti diajarkan dalam ajaran agama Islam. 

Siklus kehidupan akan berlaku, setiap 100 tahun akan terjadi redefinisi, refleksi, dimana manusia akan belajar dan memverifikasi konsep-konsep hidup yang telah lama dijalaninya. Ilmu-ilmu yang bersumber pada ajaran agama, jika dicermati lebih menjamin kesejahteraan hidup manusia, dari pada pemikiran-pemikiran manusia dari alam yang bersifat spekulatif.*** 

 

Friday, February 3, 2023

TERPAKSA SHALAT KARENA TERPAKSA

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Diskusi ini diangkat dari kasus di sekolah, perihal pelaksanaan shalat dhuha 12 rakaat. Ada komentar program shalat dhuha 12 rakaat terasa berat dan dirasakan menjadi pemaksaan. Komentar ini terus bergulir dari tahun ke tahun. Sementara, program dhuha 12 rakaat hari demi hari terus berjalan, dan komentar komentar pesimis terus diperbincangkan seiring dengan program dhuha 12 rakaat terus berjalan. 

Diskusi ini akan mengukur sejauh mana program shalat dhuha 12 rakaat memberatkan. Tujuan diskusi ini untuk menakar apakah komentar shalat dhuha 12 rakaat memberatkan dan pemaksaan, apakah  mengandung kebenaran atau hanya argumen yang dilandasi dengan keengganan  dan kesombongan untuk tidak taat pada Allah. 

Secara lahiriah, shalat adalah gerakan fisik rukuk dan sujud. Gerakan ruku dan sujud bukan gerakan yang dikarang oleh seseorang, tetapi gerakan rukuk dan sujud diwariskan dari Nabi Muhammad SAW. Diyakini gerakan rukuk dan sujud adalah gerakan shalat yang dicontohkan Rasulullah SAW bersumber dari wahyu Al Quran. Jadi gerakan rukuk dan sujud adalah gerakan mengikuti ayat-ayat Al Quran. 

Penulis menganalogikan gerakan rukuk dan sujud, seperti gerakan tawaf yang gerakannya mengelilingi Ka'bah. Para ulama berpendapat jika seorang muslim melakukan ibadah haji atau umrah dengan melakukan gerakan tawaf, sekalipun tanpa membaca doa-doa, Allah tetap memberikan balasan kebaikan bagi yang melakukannya. Tawaf adalah gerakan yang bersumber dari ayat Al Quran, demikian juga dengan gerakan rukuk dan sujud. Artinya, jika seseorang melakukan gerakan rukuk dan sujud dalam shalat dia sedang mengerjakan sebuah gerakan yang bersumber dari Al Quran. Insya Allah ada kebaikan bagi pelakukanya. 

Shalat, rukuk dan sujudlah kepada Allah, dengan senang hati atau terpaksa, sesungguhnya shalat perintah Allah dan mengandung kebaikan bagi yang taat melakukannya.  

Artinya, gerakan shalat berupa rukuk dan sujud saja mengandung kebaikan, apalagi jika bacaan-bacaannya dilakukan dengan benar. Allah Maha Pemurah, bagi pengamal shalat jangan merasa putus asa, pesimis, shalat tidak diterima. Berpikirlah optimis pada Allah, setiap gerak yang didasarkan pada perintah Allah, geraknya saja Allah pasti menilainya sebagai sebuah kebaikan. Keraguan, kemalasan, keengganan, kekhawatiran, secara berlebihan ketika kita seudah belakukan kebaikan adalah pemikiran dan perasaan yang dibisikkan setan.  

Jika kita dilanda keraguan, kemalasan, keengganan, dan kekhawatiran, di saat melakukan shalat, maka solusinya adalah melakukannya sekalipun dengan terpaksa. Melakukan perintah Allah dengan keterpaksaan lebih baik dari pada diam memelihara keraguan, kemalasan, keengganan, dan kekhawatiran. Melakukan shalat perintah Allah sekalipun dengan keterpaksaan akan menghasilkan kebaikan karena kebaikan tetap akan berbalas kebaikan. Melakukan perintah Allah dengan keterpaksaan justru akan jadi obat untuk menghilangkan keraguan dan kekhawatiran. 

"Hanya kepada Allah-lah sujud segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri atau pun terpaksa bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari" (Ar r'ad, 13:15).

Shalat yang mengandung gerakan rukuk dan sujud, adalah gerakan perintah Allah. Bagi siapa saja yang merasa sukarela atau terpaksa sujud kepada Allah, dia telah melaksanakan perintah Allah. Namun bagi orang-orang berakal sehat, tidak ada keterpaksaan untuk melaksanakan perintah Allah. 

"Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati". (Fushshilat, 41:11). 

Dari mulut siapapun datangnya perintah shalat rukuk dan sujud, perintah itu hakikatnya dari Allah pemilik kebenaran. Kesombongan dan keangkuhan yang membuat orang tidak mau bersujud, seperti iblis menolak perintah Allah untuk bersujud kepada Adam. Bagi seorang muslim, tidak ada keraguan untuk melaksanakan perintah Allah, dia harus melaksanakannya baik dalam kondisi suka hati ataupun terpaksa. Namun bagi muslim yang hati dan pikirannya diberkahi, dia akan memilih melaksanakan perintah Allah dengan suka hati, karena segala perintah Allah pasti mengandung kebaikan di dunia maupun di akhirat.***