Saturday, June 30, 2018

LOGIKA TUHAN VS DAVID R. HAWKINS

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Saya sangat berterimakasih kepada Dr. David R. Hawkins yang telah membeberkan 17 level kesadaran dari hasil penelitiannya. Riset 20 tahun adalah penelitian yang sangat tekun dan penuh kesabaran. Saya tidak meragukan dari hasil penelitian ini, karena Tuhan menjanjikan kebaikan yang luar biasa bagi mereka yang bisa bersabar. Selama 20 tahun sabar melakukan penelitian, sangat pantas di anugerahkan oleh Tuhan sebuah karya fenomenal yang bisa memberi pencerahan kepada manusia.

Hawkins telah membantu seluruh umat manusia, bahkan umat Islam untuk lebih memahami ajaran agamanya. Nabi Muhammad saw, telah mengajarkan di dalam kitab suci Al-Qur’an, Tuhan memerintahkan kepada manusia untuk menjadi manusia-manusia pemberani, mandiri, optimis, selalu bersyukur, mau berpikir, saling mencintai, bahagia, cenderung damai dan sejahtera. Penelitian Hawkins menambah keyakinan semua umat beragama, khususnya umat Islam untuk menjadi rahmat semesta alam.

“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al Anbiyaa’, 21:107)

Umat Islam pun sudah diberikan contoh teladan dalam mengimplementasikannya, yaitu dengan mencontoh prilaku Nabi Ibrahim dan Muhammad saw. “sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al Ahzab, 33:21).

Penelitian tentang 17 level kesadaran manusia bisa membawa perubahan kepada dunia bahwa ada kekuatan energi positif yang dihasilkan oleh orang-orang yang hidup dengan penuh kedamaian. Umat Islam dianjurkan untuk cenderung hidup damai.

“Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakallah kepada Allah.” (Al Anfal, 8:61).


Dari tabel 17 level kesadaran manusia yang dijelaskan Hawkins, saya bisa mengkombinasikan dengan ilmu berpikir yang sedang saya kembangkan. Ilmu yang saya kembangkan mengajarkan kepada semua orang untuk selalu berpikir sesuai dengan perintah dari Tuhan dalam Al-Qur’an. Manusia-manusia berpikir berada pada level ke-13 dengan kekuatan energi 400 (positif).

Dari hasil penelitian Hawkins saya juga menyimpulkan bahwa semua kesadaran manusia memiliki energi positif. Hal yang membedakan adalah jumlah kekuatan energi yang dihasilkan dari setiap kesadaran. Orang-orang yang punya pemikiran bahwa semua gejala kehidupan menghasilkan energi positif adalah manusia level tertinggi yaitu level ke-17. Dikategorikan sebagai manusia pembawa pencerahan dengan energi yang dihasilkan 700-1000.

Untuk mencapai manusia level tertinggi, manusia harus memiliki kemampuan berpikir dengan petunjuk Tuhan. Berpikir dengan petunjuk Tuhan, manusia akan memahami bahwa semua gejala kehidupan adalah positif, karena Allah Tuhan Yang Esa absolut positif. Artinya semua prilaku manusia jika kita baca sebagai kehendak Tuhan, maka semua prilaku manusia menghasilkan energi positif.  Penejelasannya bisa dilihat dari hasil peneltian Hawkins. Prilaku manusia dari level 1-8 menghasilkan energi positif dengan kekuatan kecil, dan prilaku manusia dari dari level 9-17, punya energi positif dengan kekuatan sangat besar.

Penelitian Hawkins bisa menjadi panduan bagi siapa saja yang ingin hidup sukses. Bagi para pebisnis, guru, dosen, dokter, pengacara, pejabat, dan ibu rumah tangga, untuk mencipta atau mengubah lingkungan menjadi lebih baik harus membiasakan prilaku dari level 9-17. Prilaku ini dilaksanakan dalam menyikapi semua gejala kehidupan di muka bumi.

Bagi guru, dosen, dan orang tua, untuk mengubah anak-anak menjadi manusia-manusia berjiwa besar, jika selama ini kita gunakan tekanan, lecehan, makian, sangsi verbal dan non verbal, dengan harapan anak-anak mau berubah menjadi manusia baik, energi yang dihasilkan sangat kecil. Sekarang ubah dengan memberikan motivasi, pujian, pahami karakternya, bangkitkan  optimismenya, maafkan segala kesalahannya, dan sentuhlah mereka dengan lembut penuh rasa cinta dan kedamaian. Inilah energi positif dengan kekuatan besar yang akan mengubah bangsa kita di masa mendatang.

Katakan kepada anak-anak, apapun yang mereka lakukan adalah proses menuju hidup yang lebih baik. Sungguh, dari hasil penelitian Hawkins kita sekarang punya keyakinan bahwa mengajar dengan penuh rasa cinta dan damai, hanya bisa dilakukan oleh manusia-manusia dengan level kesadaran tinggi, dan mereka akan melahirkan generasi penerus level tertinggi yaitu generasi pembawa pencerahan. Wallahu ‘alam.

(Penulis Master Trainer Logika Tuhan) 

Wednesday, June 27, 2018

MUHASABAH POLITIK

Oleh : MUHAMMAD PLATO

Hiruk pikuk kampanye pemilukada serentak  telah usai. Hari-hari tenang harus kita isi dengan muhasabah politik. Segala usaha telah dilakukan oleh para kontestan, hasilnya tinggal berserah diri kepada tuhan.

Pada saat kampanye pemilukada, pikiran, tenaga, dan dana dikuras untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Setelah masa kampanye usai, saatnya menguras kekuatan jiwa untuk berserah diri kepada tuhan.

Jiwa para kontestan, pendukung, simpatisan, dan masyarakat harus siap menerima, apa pun yang terjadi adalah kehendak Tuhan. Setiap kejadian yang dibaca atas nama Tuhan, itu adalah kebaikan untuk semua.

Berdasarkan apa yang kita lihat, setelah pemilukada usai pasti ada kelompok yang dimenangkan dan dikalahkan. Tetapi bagi jiwa-jiwa yang diberkahi tuhan, tidak akan ada kelompok yang dimenangkan dan dikalahkan karena kalah atau menang bukan dari apa yang dilihat, tetapi dari jiwa-jiwa yang tenang dalam menyikapi setiap kejadian.

Pemilukada bukan ajang persaingan antara baik dan buruk. Pemilukada adalah ajang muhasabah diri. Saling menguji kemampuan dihadapan Tuhan, untuk menjadi yang terbaik dihadapan Tuhan. Orang-orang terbaik dihadapan Tuhan tidak dilihat dari siapa yang menang dan kalah dalam pemilukada, tapi Tuhan melihat siapa yang paling baik akhlaknya dalam menyikapi kejadian setelah pemilukada.

Seorang supir ternyata memiliki pemikiran luar biasa terhadap dunia politik. Diam-diam dia melihat fakta kehidupan politik yang tidak sesuai dengan kehendak hatinya. Bagi dia, pemilu atau pun pemilukada adalah hanya ajang untuk menentukan siapa yang dipilih oleh rakyat secara sah untuk memimpin lima tahun ke depan.

Pada saat menjelang pemilihan, setiap calon boleh bersaing untuk menjadi yang terbaik. Namun setelah pemilihan usai semua harus kembali bersatu untuk memberi kesempatan kepada yang terpilih untuk melaksanakan tugasnya sampai masa kepemimpinan lima tahun selesai. Lima tahun berikutnya adalah masa  rakyat untuk mengevaluasi, apakah dilanjutkan atau memilih pemimpin baru?

Saya kecewa seloroh Supir. Jika setelah pemilihan selesai, kelompok-kelompok pendukung masih terkotak-kotak karena kecewa calonnya tidak terpilih, kapan bangsa ini mau maju? Kapan pemimpin-pemimpin bisa dengan serius melaksanakan tugasnya, jika kritik-kritik yang dilontarkan hanya untuk kepentingan-kepentingan kelompok bukan kepentingan masyarakat.

Jikalau para pemimpin dan seluruh masyarakat berpola pikir seperti Supir, penulis punya keyakinan bangsa ini bisa lebih cepat mengalami kemajuan. Setelah terpilihnya pemimpin, yang diharapkan masyarakat adalah layanan kesejahteran, kedamaian hidup dan berjalannya roda pembangunan.

Pemilu adalah salah satu bentuk musyarawah, untuk mencari suara terbanyak sebagaimana diamanatkan oleh Nabi Muhammad saw. dalam mengambil keputusan. Nabi Muhammad saw. juga mengajarkan bahwa setelah musyawarah usai, semua harus tunduk kepada hasil musyawarah. Tidak ada yang dapat membatalkan hasil musyawarah, kecuali melalui musyawarah.

Setelah pemimpin terpilih, kewajiban yang harus dilaksanakan oleh semua pihak selain taat pada hasil musyawarah, juga taat kepada keputusan-keputusan pemimpin. Pada masa kepemimpinan berlangsung, perbedaan pendapat, kritikan, dialamatkan untuk memperbaiki, memberi solusi bukan untuk menjatuhkan merendahkan martabat pemimpin. Martabat bangsa ada di para pemimpin yang dijunjung tinggi marwahnya oleh rakyat.

Masyarakat harus bersabar mengikuti segala kebijakan. Penentangan terhadap pemimpin adalah sumber munculnya permasalahan bangsa. Para penentang pemimpin diganjar oleh Tuhan sebagai golongan fasik. Ketaatan pada pemimpin sekalipun pemimpin dzalim harus tetap terjaga dengan penuh kesabaran, sebagaimana dianjurkan Nabi Muhammad saw. Hal ini punya makna agar masalah bangsa tidak melebar ke seluruh lapisan masyarakat. Kesalahan-kesalahan kebijakan hanya boleh terjadi di tingkat pemimpin, agar kelak pergantian pemimpin berjalan lancar dan kondisi masyarakat tetap normal. Wallahu ‘alam.

(Penulis MASTER TRAINER LOGIKA TUHAN)

Sunday, June 17, 2018

ILMU DASAR PENDIDIKAN

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Ilmu dasar pendidikan ini, tidak akan ada dijelaskan di bangku kuliah. Bangku kuliah ilmu pendidikan, pola pikirnya masih sekuler. Tidak akan mengajarkan ilmu sumbernya dari kitab suci. Al-Qur’an diakui oleh para teolog, dan kristolog keasliannya mencapai 100 persen. Sedangka kitab suci agama lain, keasliannya hanya 10-15 persen saja.

Untuk meyakini lebih yakin tentang kebenaran kitab suci Al-Qur’an, dunia ilmu pengetahuan adalah sarananya. Termasuk di dunia pendidikan, kita bisa membuktikan bahwa kebenaran-kebenaran ayat dalam kitab suci Al-Qur’an bisa buktikan. Untuk itu, teori-teori pendidikan harus dilandasi oleh nilai-nilai yang terkeandung dalam kitab suci.

Dunia pendidikan yang dilandasi nilai-nilai ajaran hidup dari kitab suci Al-Qur’an punya kemungkinan untuk berhasil. Keberhasilan bukan hanya diukur dari prestasi akademik peserta didik, tapi sekaligus dari peningkatan akhlak para pendidik. Pendidikan yang didasari dari nilai ajaran Al-Qur’an membangun akhlak dari dua sisi yaitu pendidik dan peserta didik. Inilah konsep pendidikan yang bermanfaat untuk semua kalangan dan berlaku sepanjang zaman.

Mengacu kepada tujuan pendidikan nasional, ada 10 kompetensi yang harus dikembangkan yaitu mewujudkan peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cerdas, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang esa adalah dua kompetensi yang harus menjiwai seluruh kompetensi selanjutnya. Tujuan pendidikan ini sudah memberi isyarat bahwa keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan menjadi bagian terpenting dan mendasar.

Pada kenyataannya, kompetensi mendasar ini selalu terabaikan oleh tujuan-tujuan praktis duniawi. Hasilnya pendulum selalu bergoyang ke arah kecerdasan intelektual. Pendidikan agama yang dibatasi dengan mata pelajaran, menjadi pelajaran yang hanya menguji pengetahuan dengan lomba-lomba layaknya kompetisi dalam rangka mencari prestasi akademik.

Pengakuan adanya pengembangan kompetensi beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang esa, seyogyanya tidak ditandai dengan adanya pelajaran agama dalam kurikulum saja, tapi harus didesain dalam kegiatan penanaman akhlak beragama dalam bentuk ritual (hulu), sampai ke akhlak dalam kehidupan sehari-hari (hilir).

Landasan dasar dari pendidikan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yag esa, dapat kita rujuk dari informasi dalam kitab suci Al-Qur’an. Ada dua konsep dasar yang harus diutamakan dalam pendidikan. Pertama adalah mengajarkan tentang keimanan kepada Tuhan yang esa; kedua, pengajaran dalam bentuk perintah berinteraksi sosial, diawali dengan berbuat baik kepada ibu bapak.

Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kedzaliman yang besar". Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (Luqman, 31:13-14).

Implementasi pendidikan keimanan dan ketakwaan di lingkungan pendidikan adalah dengan membiasakan ritual keagamaan, dalam Islam ritual shalat. Pembiasaan ritual shalat memiliki tujuan untuk menjadikan Tuhan yang esa sebagai satu-satunya Tuhan tempat berharap, dan mohon pertolongan dari segala permasalahan hidup. Shalat juga bertujuan membangun visi masa depan peserta didik dengan pembacaan doa berulang-ulang pada saat sujud.

Program shalat dhuha 12 rakaat dan ceramah motivasi spiritual setiap hari di lapangan adalah upaya penanaman nilai religius sebagaimana Lukman mengajarkan keimanan kepada Tuhan yang esa pada anaknya. Shalat dhuhur dan ashar berjamaah adalah pengulangan agar ritual visi dan semangat kebersamaan tetap terbangun.

Ceramah motivasi spiritual adalah upaya input pengetahuan, agar pemahaman konsep shalat dari tataran ritual sampai aksi dalam kehidupan sehari-hari disadari. Hal ini bertujuan agar kebiasaan ritual shalat tidak hanya pembiasaan fisik, tetapi harus menjadi bagian dari mindset dan jadi motivasi instrinsik setiap peserta didik.

Pembiasaan shalat lebih massif dengan membuat buku kontrol shalat lima waktu, yang harus diparaf oleh orang tua siswa. Buku kontrol ini bertujuan membangun kejujuran dan membangun komunikasi peserta didik dengan orang tua, dan sebagai upaya sekolah melibatkan orang tua dalam pendidikan karakter.

Kita semua akan merasa kecewa, jika dibuka data hasil survey secara acak terhadap anak-anak SMA di setiap kelas tentang siapa yang melaksanakan shalat lima waktu secara disiplin. Hasilnya hanya 5-7 orang peserta didik di tiap kelas yang melaksanakan shalat secara disiplin. Padahal usia mereka ada di rentang 16-21 sudah memiliki rasionalitas, dan keterampilan mengambil keputusan dalam kapasitasnya sebagai manusia beragama.

Kita selama ini tidak sadar, bahwa inilah faktor penyebab kemiskinan absolut kita. Coba saja kita pikirkan! Dari segi kekayaan alam, apakah kelebihan Mekkah dan Madinah? Penduduk di dua kota ini hanya rutin berjamaah mengerjakan shalat secara disiplin. Ini pertanda bahwa shalat punya efek terhadap kesejahteraan masyarakat.

Maka dari itu, shalat jangan hanya dipandang sebagai kegiatan ibadah ritual. Shalat adalah pondasi dasar pendidikan yang bisa mengaktifkan seluruh kompetensi peserta didik. Shalat adalah upaya menghidupkan otak spiritual peserta didik agar seluruh komeptensi peserta didik bekerja.

Secara holistis, shalat punya efek pada peningkatan kemampuan intelektual, emosional,  finansial, sosial, dan karakter peserta didik. Shalat adalah pondasi yang akan mengantarkan sukses para peserta didik secara holistis.

Inti dari shalat adalah mengesakan Tuhan dan menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya sebab segala kejadian dan pemberi pertolongan. Segala kejadian dari Tuhan tidak akan baik, tanpa berbuat baik pada sesama, yang pertama pada kedua orang tua. Inilah ilmu dasar pendidikan yang harus dijaga untuk menjaga mindset masyarakat Indonesia sepanjang masa. Wallahu’alam.

(Penulis Master Trainer logika Tuhan)

Friday, June 15, 2018

PESAN HARI RAYA DI HARI RAYA

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Puji syukur kepada Allah, yang telah melimpahkan ilmu kepada kita. Sungguh keberkahan bagi kaum muslimin, hari raya idul fitri tahun 1439 H. jatuh pada hari Jumat. Hari Jumat adalah hari raya umat Islam, hari penuh berkah. Hari raya idul fitri di hari Jumat adalah hari raya di atas hari raya, semoga kaum muslimin mendapat limpahan berkah dari Allah swt.

Setelah berkumpul di lapangan,  kembali berkumpul di masjid untuk melaksanakan shalat Jumat dengan penuh rasa bahagia. Shalat Jumat yang dilakukan dengan dua kali adzan adalah ciri khas Jumatan di kampung saya. Setelah adzan pertama, semua jamaah berdiri melaksanakan shalat sunat dua rakaat sambil merapatkan dan merapikan shaf.

Setelah selesai shalat sunat dua rakaat bersama-sama, ketika khatib akan naik mimbar akan ada seorang petugas (muroqi), yang menyampaikan pesan dan doa untuk jamaah. Pesan yang disampikan oleh muroqi adalah hadis riwayat Abu Hurairah ra., yang disampaikan dalam bahasa Arab, sehingga kebanyakan jamaah tidak paham isinya. Orang-orang dewasa sedikit sekali yang paham, apalagi anak-anak.

Ketika berkesempatan berhari raya idul fitri di kampung pada hari Jumat, saya menikmati nostalgia masa kecil di kampung. Seperti biasa muroqi menyampaikan pesan hadis Abu Hurairah ra., sebelum imam naik mimbar dalam bahasa Arab, yang artinya:


“Wahai golongan kaum muslimin dan kaum mukmin, semoga Allah senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada kamu sekalian. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwasanya beliau berkata, Rasulullah saw. bersabda: ketika kamu berkata “ansit” kepada temanmu pada hari jum’at (shalat Jum’at), sedangkan khotib sedang berkhutbah, maka kamu telah melakukan hal yang sia-sia. Barang siapa melakukan hal sia-sia, maka tidak ada jum’at baginya, maka PERHATIKAN, DENGARKAN, DAN TA’ATILAH, semoga Allah memberikan rahmat kepada kamu sekalian”.  

Hal yang mengagetkan dan menyedihkan ketika itu adalah setelah muroqi memnyampaikan isi pesan dari hadis Rasulullah riwayat Abu Hurairah ra., yang isinya seperti di atas, sambil duduk di shaf pertama, muroqi ngobrol dengan teman sebelahnya padahal khotib sudah mulai ceramah. Jum’atan pun riuh rendah oleh obrolan anak-anak maupun dewasa dari belakang seperti raungan laron terbang.

Inilah potret kegagalan umat Islam yang sulit mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Dari mana pangkalnya? Hal pertama adalah para jamaah tidak mengerti karena yang disampaikan muroqi dalam bahasa Arab, dan muroqi sendiri tidak paham apa yang disampaikan.

Inilah pesan hari raya di hari raya. Kondisi ini harus segera di akhiri. Permasalahannya adalah pesan informasi penting dari Al-Qur’an dan Hadis tidak sempurna sampai kepada jamaah. Setiap shalat Jum’at, jama’ah selalu gagal fokus, sia-sia, dan akibatnya rahmat Allah tidak turun kepada kita semua.

Penyebab gagal fokus selama ini ada dua; pertama, jamaah tidak paham bahasa Arab. Jama’ah yang tidak paham bahasa arab, bisa diantisifasi oleh para khatib agar menjelaskan pesan-pesan Al-Qur’an dan hadis secara rinci dan detil dalam bahasa logika yang bisa dipahami. Tema-tema khutbah Jum’at, harus kembali pada kebutuhan dan permasalahan dunia dan akhirat umat.

Masalah kedua, jamaah tidak paham adab dalam mencari ilmu, padahal ilmu adab dalam mencari ilmu disampikan setiap hari Jumat oleh muroqi. Ilmu adab mencari ilmu ini oleh muroqi selalu diulang-ulang sebanyak tiga kali, yaitu ketika khotib sudah menyampiakan khutbahnya, PERHATIKAN, DENGARKAN, DAN TAATILAH.

Ketiga adab jamaah dalam shalat jum’at di atas, pada hakikatnya tidak hanya berlaku pada shalat Jum’at, tetapi berlaku pada majelis-majelis ilmu, dan musyawarah. Sesungguhnya rahmat Allah itu adalah ilmu pengetahuan yang kita dapatkan setiap hari Jumat, juga di majelis-majelis ilmu dan musyawarah jika kita memperhatikan, mendengar, dan menaatinya. Di masyarakat Jepang, adab ini terpelihara dengan baik di setiap majelis ilmu dan musyawarah karena diajarkan sejak taman kanak-kanak. Mereka tidak diajari hadis dan Al-Qur'an.  

Inilah pekerjaan besar umat Islam agar terus meningkatkan kualitas pemahaman keagamaannya mulai dari memahami pesan Al-Qur’an dan hadis, kemudian mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mengajarkan pesan-pesan isi Al-Qur’an dan hadis dibutuhkan bahasa-bahasa logika sederhana yang mudah dipahami oleh semua kalangan. 

Berhari raya di kampung sangat menyenangkan, bisa bertemu teman sekolah dan teman bermain. Hal yang paling membahagiakan ketika pulang kampung adalah bisa shalat berjamaah di masjid, sambil bertemu guru ngaji, tetangga, dan keluarga sekampung.

(Penulis Master Trainer logika Tuhan) 

Wednesday, June 13, 2018

BELAJAR ISLAM DARI MUALAF

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Saya pernah ceramah dhuha dihadapan anak-anak sekolah, menekankan bahwa “syarat menjadi Islam harus cerdas, jika bodoh silahkan pilih agama selain Islam”. Kekuatan Islam tidak akan hancur karena ditinggal penganutnya, karena yang keluar dari Islam adalah orang-orang bodoh”. Saya sangat yakin pada ayat-ayat Al-Qur’an yang memerintahkan kepada manusia untuk berpikir. Ini pertanda bahwa syarat menganut agama Islam harus cerdas.

Kebenaran ayat Al-Qur’an ini dapat kita buktikan pada kisah-kisah bagaimana para mualaf memeluk Islam. Hampir 100 persen para mualaf memilih agama Islam karena proses pencarian Tuhan, seperti pencarian Tuhan yang dilakukan Nabi Ibrahim as.

Berikut beberapa kisah pilu dan pemikiran-pemikiran para mualaf yang saya rekam dari pengakuannya yang ditampilkan di youtube. Latar belakang para mualaf rata-rata berpendidikan tinggi. Sekalipun ada yang berpendidikan sekolah dasar, mereka berkategori cerdas, mendapat inspirasi karena telah membuktikan kebenaran ajaran Islam yang masuk di nalar.

Gene Netto adalah mualaf berlatar belakang Atheis berasal dari Selandia Baru. Awalnya dia belajar Islam untuk mencari bukti bahwa semua ajaran agama tidak masuk akal. Setelah membaca Al-Qur’an, dia merasa heran karena  ajaran Islam didapatinya rasional. Semakin dalam mencari Islam semakin bisa dipahami oleh akalnya, oleh karena itu dia berkata, “saya terpaksa masuk Islam”. Beliau masuk Islam karena mendapati ajaran-ajaran islam yang mudah dan rasional. 

Terkait dengan fakta terjadinya perpecahan karena perbedaan aliran dan perebutan kekuasaan yang terjadi pada umat Islam, dia mengatakan bahwa blue print  Islam dalam Al-Qur’an mendesain umat Islam bersatu. Buktinya di dalam Al-Qur’an ada larangan umat Islam untuk berpecah belah.

“Dia telah mensyariatkan kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya…” (Asy Syuura, 42:13)

Steven Indra Wibowo, mantan Pendeta keturunan Tionghoa. Tertarik karena melihat aktivitas shalat umat Islam yang tertib. Masuk keluar masjid secara teratur tanpa ada paksaan. Beliau kemudian masuk Islam dan diusir oleh orang tuanya. Hidup dengan menjadi kuli panggul dan cuci piring. Mandi tiga hari sekali, baju hanya yang nempel di badan. Beliau bertahan dalam kondisi sulit demi Islam.

Pierre Reynaldi Mualaf berlatar belakang etnis Tionghoa berpendapat agama yang benar-benar suci, dan bisa dipahami dengan logika adalah Islam. Setelah Bleiau masuk Islam dimusuhi oleh seluruh keluarga termasuk ibunya. Rela hidup terlunta-lunta dan keluar kerja demi mencari kebenaran Islam.

Yudi Mulyana mantan pendeta berlatar belakang etnis Tionghoa, berkerja di departemen pendidikan agama, mendengar adzan di waktu dhuha dan mendapat panggilan untuk berislam. Setelah masuk Islam, terpisah dengan anak dan istri dan keluarga besarnya. Tidak di aku anak oleh ibunya. Sempat menyesal telah masuk Islam, karena hidup jadi tidak menentu kehilangan segalanya. Dia bertahan dan belajar Islam sampai menemukan jati dirinya.

Dewa Putu berasal dari Kasta Brahmana, anak pendeta tertinggi agama Hindu. Menemukan Islam dari kitab agama hindu. Tokoh Kalki Awatara banyak diberitakan dalam kitab weda. Disebutkan lahir di tanggal 12 di awal bulan sepanjang tahun. Ciri-cirinya datang dengan menggunakan unta, menggunakan pedang dan panah. Ciri-ciri ini mengisyaratkan seorang Nabi yang membawa agama Islam yaitu Nabi Muhammad saw.

Setelah masuk Islam, tidak dianggap anak oleh ayah dan ibunya, dan di tentang oleh seluruh keluarganya.  Di bertahan dalam keyakinannya dan belajar shalat dengan terus melakukan kajian dan menemukan kedamaian dalam shalat. Putu tidak pernah menganggap shalat sebagai kewajiban. Allah tidak akan sedih karena kita berhenti shalat. Shalat adalah kebutuhan, jika shalat sebagai kewajiban maka shalat akan jadi paksaan. Jika kita yang butuh maka kita tidak akan meninggalkan shalat sampai ajal menjemput.

Ustad Abdul Aziz mantan Pendeta Hindu, tidak ada cita-cita menganut agama Islam. Segala kenikmatan dunia sudah didapatkan dalam agama Hindu. Awalnya masuk Islam, merasa lelah dengan ritual-ritual yang sangat mengikat. Setiap mau minum atau makan harus dibuang sedikit untuk betara. Kalau lewat dikuburan, harus bunyikan klakson, tujuannya pamit kepada para betara. Hal-hal yang tidak rasional itu mengusik keimanannya.

Insprirasi masuk Islam terjadi ketika melakukan semedi sambil puasa tujuh hari tujuh malam, dengan membaca mantra-mantra. Pada hari ketujuh mendengar suara takbiran seperti menjelang hari raya idul fitri, padahal saat itu bukan menjelang hari raya idul fitri. Sejak saat itu Beliau memutuskan memeluk Islam.

Ketika sedang shalat beliau ketahuan beragama Islam oleh ayahnya. Beliau disidang dihadapan keluarga. Pamannya datang melampiaskan marah dengan meludahi wajahnya. Di marahi ayah ibu dan lima saudaranya. Pamannya mengancam akan membunuh, dan ucapan pamannya ternyata benar-benar dibuktikan, ketika sedang sendirian di rumah, di sergap dari belakang, tangan diikat, lehernya mau digorok.

Saat pisau menempel di leher, dia memohon pertolongan Allah. Doanya dikabul, ayahnya pulang ke rumah, dan berteriak lalu bertengkar dengan pamannya, setelah itu dibebaskan.Setelah beberapa lama beragama Islam, ayahnya memeluk Islam dan tidak lama kemudian meninggal.

Ustad Bangun Samudera mantan Pastur, masuk Islam karena dalam kitab suci agama awalnya dia menemukan banyak hal kontradiktif. Dalam kitab Talmud dijelaskan bahwa satu tahun terdiri 10 bulan, berbeda dengan keterangan Al-Qur’an, bahwa satu tahun adalah 12 bulan. Dalam sejarah agama lamanya ternyata, Paus Gregorius, memerintahkan pendeta untuk menambah bulan dua bulan hingga jumlahnya genap 12. Dua bulan tersebut ada Januarius (dewa yang disembah selain bapaknya) bermuka depan belakang, dan Februarius (dewa yang urusi bumi).

Meiga Fitri seorang mualaf keturunan Tionghoa. Setelah masuk Islam, dia kehilangan harta dan suaminya, dia harus menghidupi tiga anaknya dengan kondisi janda. Dia berislam karena menemukan dalam kitab Injil semua kebenaran agama Islam diberitakan. Injil memberitakan tentang Tuhan yang esa, kewajiban shalat, wudhu, menghadap kiblat, sunat, tidak makan babi, dan banyak fakta lainnya.

Steven Indra Wibowo setelah memperdalam isi ajaran islam dalam Al-Qur’an dan hadis, berpendapat bahwa Islam bukan untuk diperdebatkan. Debat tidak efektif mengantarkan orang mengenal Islam, kecuali dilakukan dengan orang-orang yang punya kemampuan ilmu sepadan. Untuk mengajarkan Islam kepada orang-orang di luar Islam, harus perlihatkan akhlak Islam. Itulah dakwah yang dicontohkan oleh Rasulullah.

Para mualaf benar-benar menemukan Islam dengan akal dan hatinya yang diberkahi Tuhan Allah swt. Keyakinan mereka bertambah tebal terhadap Islam karena mereka tersentuh, terhenyak, dan tertegun, ketika membaca ayat-ayat Al-Qur’an yang menantang akal. Mereka takluk dan menerima Islam sebagai agama yang benar dan mudah dipahami dengan akal sehat.

Bersyukur kita yang telah berislam sejak lahir dari lingkungan keluarga muslim. Perjuangan para mualaf memeluk Islam, harus mereka tebus dengan harta, keluarga, siksaan, dan nyawa taruhannya. Penderitan mempertahankan iman Islam, mereka dapatkan seperti perjuangan para pemeluk Islam di masa awal.

Semoga para mualaf dan kita semua diberi rahmat oleh Allah untuk tetap menemukan nikmatnya berislam. Semoga kita semua diberi hidayah untuk terus belajar Islam dari sumbernya yang benar yaitu Al-Qur’an dan sunnah. Wallahu’alam.

(Penulis Master of logika Tuhan)

Monday, June 11, 2018

SOAL HOTS BULAN RAMADHAN


MATA PELAJARAN            : LOGIKA_TUHAN
JENJANG                              : SEMUA UMUR
TAHUN                                  : 2020/1441 HIJRIYAH
WAKTU                                  : SEUMUR HIDUP
GURU PEMBINA                 : MUHAMMAD PLATO

Jawablah pertanyan ini berdasarkan informasi yang ada dalam memori Anda. Jangan pinjam memori orang lain, karena bisa jadi memori orang lain terjangkit virus mematikan yang bisa bikin seluruh sistem operasi dalam otak anda ter shutdown.Kerjakan soal soal yang sulit dulu, jika tidak selesai soal boleh dibawa ke rumah.

Perhatikan!!!
Perhatikan ayat-ayat di bawah ini dengan teliti.

  1. Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri, (Al Israa, 17:7).
  2. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Alam Nasyarah, 94:5)
  3. Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bahagian. (Adz Dzaariat, 51:19).
  4. Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riya kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. (An Nisaa, 4:38)
  5. Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung. (Ali Imran, 3:200)
  6. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah. (Al Kautsar, 108:1-20

Jawab pertanyaan di bawah ini, dengan memilih salah satu ayat di atas yang menurut kamu cocok untuk dijadikan dasar jawaban. Lalu berikan penjelasannnya!!! 
  1. Ketika wabah virus corona menyebar, orang itu diam diam merasa bahagai. Wajahnya penuh opitmis menatap ke depan!! mengapa orang itu merasa bahagia?
  2. Ketika Anda sedang berjalan di trotoar sambil bercanda, tiba-tiba ada kendaraan roda dua menubruk Anda. Siapakah yang salah? Jelaskan…
  3. Jika Anda mendapat kesulitan, bagaimanakah perasaan anda? Jelaskan…
  4. Jam delapan pagi, rumah bapak Plato dimasuki orang. Setelah di cek barang-barang berharga tabungan setahun hilang dari rumah. Jika dinominalkan jumlahnya 30 juta. Pak Plato ingat Allah dan tersenyum. Barang siapakah yang diambil orang itu?
  5. Suatu Sore, Joni mendengar fitnah tentang dirinya telah beredar di masyarakat. Joni malah senyum bahagia. Jelaskan mengapa Joni tersenyum bahagia!
  6. Suatu hari, Asad membatalkan niatnya untuk bersedekah karena sedekahnya tidak mau dilihat orang. Setujukah Anda dengan tindakan Asad?
  7. Ketika melihat orang lain terkena bencana, orang itu malah terlihat bahagia sambil memberi bantuan. Jelaskan mengapa orang itu merasa bahagia?
  8. Sudah hampir 8 tahun orang itu menderita sakit yang tak kunjung sembuh. Namun demikian setiap hari orang tersebut selalu bahagia. Mengapa demikian?
  9. Ketika di dzalimi oleh orang lain, tidak sedikitpun ada rasa kecewa pada orang itu. Ketika yang mendzaliminya kesulitan, orang itu memberi bantuan.  Jelaskan mengapa demikian sikap orang itu!
  10. Pemimpin itu benar-benar berpribadi agung, sekalipun dirinya dipermalukan di depan umum, dia tidak melakukan pembalasan sedikitpun. Jelaskan mengapa bisa demikian?
  11.  Ahmad selama hidupnya tidak pernah mengeluh. Semakin berat beban yang dia terima semakin bahagia dia kerjakan. Jelaskan mengapa Ahmad berprilaku demikian?

**Selamat ujian, Semoga Gagal!**

Saya bermimpi ke depan, akan ada mata pelajaran atau mata kuliah logika Tuhan di sekolah SMA/SMK untuk membangun karakter dengan pendekatan pola pikir. Mata pelajaran logika Tuhan, setidaknya akan menjadi upaya sadar kita sebagai insan pendidik dalam melahirkan manusia manusia berkualitas di abad 21.

Upaya itu sekarang sudah saya kerjakan dengan memberikan seminar-seminar motivasi di sekolah yang saya Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.bina dengan dengan jadual rutin satu bulan sekali untuk seluruh angkatan. Juga menawarkan seminar-seminar ke sekolah-sekolah yang sangat konsen pada pendidikan karatker.

Upaya kecil ini saya dedikasikan untuk dunia pendidikan. Ke depan siapa tahu ada pemikir-pemikir kelas dunia lahir dari bangsa kita, dengan pola pikir yang sesuai dengan budaya dan lingkungan di mana kita tinggal. Wallahu ‘alam.

(Penulis Master of Trainer logika_Tuhan)

DAHSYATNYA “ENERGI MUHAMMAD”

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Monster Energy. Tulisan-tulisan ini tertulis dalam kaos-kaos yang suka dipakai anak-anak remaja.  Mereka bangga dengan tulisan “monster energy”, padahal arti tulisan mengukuhkan bahwa dirinya telah bersekutu dengan setan. Hal-hal yang buruk memang telah diciptakan oleh Tuhan lebih menarik dari pada yang baik. Hanya orang-orang berakal saja yang tertarik pada hal-hal baik.

Sebetulnya untuk meraih kesuksesan, anak-anak remaja harus diperkenalkan dengan energi sukses berkekuatan 700 kali tenaga kuda. Energi ini datang dari Allah, dibantu para malaikat untuk mereka yang selalu menghormati dan mendoakan Nabi Muhammad saw. Inilah kekuatan berlipat ganda dari Energi Muhammad (Muhammad Energy).

Untuk mendapatkan Energi Muhammad, Allah memerintahkan kepada orang-orang beriman untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad saw. “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”. (Al Ahzab, 33:56).

Muhammad ‘Awwamah (2013) seorang ahli hadis dari Madinah telah menghimpun hadis-hadis qudsi dalam buku berjudul 100 Syarah Hadis Qudsi, menjelaskan tentang keutamaan bershalawat untuk Nabi saw.

Rasulullah saw bersabda, “sesungguhnya malaikat telah mengunjungiku dan berkata: “wahai Muhammad! Sungguh, Tuhan mu berfirman, “Berbahagialah! Sesungguhnya tidak seorang pun bershalawat untuk mu satu kali kecuali Aku bershalawat untuknya sepuluh kali, dan tidak seorang pun bersalam untuk mu satu kali kecuali Aku bersalam untuknya sepuluh kali”. Nabi Saw. menjawab, “Ya, tentu saja”. (Hr. Abu Thalhah Al-Anshari ra).

Dalam hadis qudsi lain dijelaskan, “Barang siapa bershalawat untukku satu kali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali dan menghapus darinya sepuluh keburukan”. (Hr. Annas bin Malik).

Dijelaskan kembali dalam redaksi riwayat An-Nasa’i dengan kalimat berikut: “Barang siapa bershalawat untukku satu kali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali dan menghapus darinya sepuluh keburukan. Dan Allah akan meninggikan derajatnya sepuluh kali lipat”.

Lebih dahsyat lagi Imam Ahmad meriwayatkan, “Barang siapa bershalawat untuk Rasulullah saw. satu kali, maka Allah dan para malaikat akan bershalawat untuknya sebanyak tujuh puluh kali. Karena itu, seorang hamba leluasa untuk memperbanyak atau mempersedikit shalawat untuk beliau”.


Dari beberapa hadis qudsi yang dijelaskan di atas Muhammad ‘Awammah memberi kesimpulan bahwa terdapat empat keutamaan bershalawat-salam kepada Nabi saw. Keutamaan ini, penulis analogikan seperti sebuah energi dorong ke langit dengan kekuatan berlipat dan berlipat ganda (turbo). Seperti energi mesin pesawat zet luar angkasa.


DENGAN SATU SHALAWAT ENERGI SUKSES BISA BERLIPAT GANDA SAMPAI 700 KALI LIPAT
Energi Muhammad dapat berlipat ganda kekuatannya jika shalawat diserahkan kepada Nabi saw sesuai kebutuhan mulai dari 25%, 50%, 75%, sampai 100%. Shalawat yang diberikan seluruhnya untuk Nabi Muhammad saw. kekuatannya akan berlipat ganda menjadi kekuatan sangat dahsyat, sebagai kekuatan untuk meraih hidup sukses dunia dan akhirat.

At-Turmudzi merawikan hadis dari Ubay bin Ka’b, “Aku berkata, ‘Aku berikan semua shalawatku untukmu.” Nabi Bersabda, “Jika demikian, kesedihan mu akan lenyap dan dosamu akan terampuni.” Mereka yang 100% shalawatnya untuk Nabi saw. mereka menempati kedudukan tertinggi (sukses) terbebas dari segala nestapa.

Hadis di bawah ini menjelaskan lagi bahwa shalawat kepada Nabi Muhammad menjadi energi pendorong doa-doa  menembus langit. "doa itu berhenti antara langit dan bumi, tidak naik sedikit juga darinya, sampai engkau bershalawat kepada nabimu. (HR. At Tirmidzi). 

Shalawat sebagai pemantik energi Muhammad diajarkan langsung oleh Nabi Muhammad saw sebagai mana di jelaskan dalam hadis, “wahai Rasulullah! Allah swt. Telah menyuruh kami untuk bershalawat untuk mu. Bagimana cara kami untuk bershalawat untuk untuk mu?”

Nabi saw. menjawab, “ucapkanlah: Allahumma shalli ala Muhammad, wa ‘ala ali Muhammad (ya Allah limpahkanlah shalawat untuk Nabi Muhammad dan keluarganya).

Itulah kalimat sederhana yang dapat melahirkan energi berkekuatan dahsyat untuk anak-anak muda yang sedang semangat meraih sukses. Allah menyimpan energi sukses itu dalam nama kekasihnya yaitu Nabi Muhammad saw.

Dari pada kita menuliskan energi monster dalam kaos, dan seolah-olah merasa bangga telah bersekutu dengan setan, mengapa tidak kita sosialisasikan kekuatan Energi Muhammad kepada seluruh anak-anak muda, agar timbul rasa bangga dalam jiwa anak-anak muda bahwa dirinya telah bersekutu dengan Tuhan. Inilah energi sukses yang diajarkan Tuhan kepada manusia. Wallahu ‘alam.

(Penulis Master Trainer logika_Tuhan)

Saturday, June 9, 2018

AL QUR’AN INDUK PENGETAHUAN

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Roger Wolcott Sperry mengeluar teori yang paling disetujui adalah pembagian otak menjadi dua yaitu otak kiri dan kanan. Otak kiri adalah rasio dan otak kanan adalah emosi/perasaan. Namun berdasarkan hasil penelitian akhir-akhir ini, otak kiri bukan hanya berfungsi sebagai otak yang berperan untuk rasio saja, tetapi juga termasuk perasaan. (Haruyama, 2014:26-27).

Haruyama menjelaskan otak kanan berfungsi sebagai gudang ingatan manusia. Bayi yang lahir dengan kerusakan pada otak kiri masih bisa menyusu kepada ibunya, tetapi bila otak kanannya yang bermasalah dia tidak dapat menyusu kepada ibunya. Intuisi yang berjalan tanpa kesadaran merupakan area otak kanan. Otak kanan merupakan software yang menyimpan bermacam-macam data intelegensi manusia sampai dengan 500 juta tahun. Bahkan dalam gen otak kanan tersimpan informasi berusia 30 milyar tahun lalu.

Otak kiri menyimpan dan berfokus pada informasi yang diperolehnya sendiri sejak lahir, maka informasi yang diterima berdasarkan tahun dan bulan, sekitar hanya 30 atau 50 tahun. Setiap orang berbeda-beda kepadatan informasinya tergantung pada usia dan cara hidupnya. Berpikir dengan informasi yang terdapat dalam otak kiri dan berimajinasi bahwa kita bisa memahami manusia, hal itu adalah kesombongan.

Kesimpulannya pengetahuan yang aktual merupakan pengetahuan yang diperoleh berdasarkan pengalaman dan pembelajaran, tersimpan dalam  otak kiri, sementara pengetahuan laten merupakan pengetahuan yang berdasarkan memori berusia 500 juta sampai 30 milyar tahun tersimpan dalam otak kanan.

Pengetahuan yang kita bawa sejak lahir adalah hal-hal yang alamiah yang bisa dilakukan oleh manusia tanpa proses pengalaman dan pengetahuan aktual. Pengetahuan ini terbukti dalam perbuatan yang bersumber pada insting, seperti seks, menyusui, marah, cinta, benci, tertawa dll.

Bersyukur manusia yang telah diberi kitab suci (Al-Qur’an). Di dalam Al-Qur’an tersimpan informasi yang usianya sejak sebelum alam diciptakan. Haruyama mengukur usia pengetahuan tersebut dari 500 juta sd 30 milyar tahun. Usia ini hanya pandangan manusia untuk mengagambarkan bahwa informasi yang terdapat dalam otak kanan sudah sejak lama ada. Kalau merujuk kepada Al-Qur’an, pengetahuan sudah ada sejak alam belum diciptakan.

Al-Qur’an memang diturunkan kepada umat Islam, melalui Nabi Muhammad saw, tetapi misinya untuk seluruh umat manusia. Sebagai mana dijelaskan dalam ayat-ayatnya secara leterlek, bahwa pengetahuan yang ada dalam Al-Qur’an ditujukan untuk manusia yang mau berpikir.

“bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). (Al Baqarah, 2:185)

Jadi sebenarnya pengetahuan yang menurut Haruyama tersimpan dalam otak kanan berusia milyaran tahun, dihimpun dalam kitab suci (Al-Qur’an). Untuk itulah, Tuhan menjelaskan bahwa informasi yang ada dalam Al-Qur’an adalah pengetahuan yang bisa menjelaskan seluruh proses penciptaan dan hukum-hukum yang terdapat di alam semesta.

Dengan adanya Al-Qur’an manusia telah di beri kemudahan oleh Tuhan untuk memahami kehidupan. Makan penelitian-penelitian di alam, sebenarnya bertujuan membuktikan kebenaran-kebenaran informasi yang ada dalam Al-Qur’an agar manusia punya kepercayaan dan keyakinan, dan menemukan siapa Tuhannya.

Berpikir dengan memanfaatkan informasi dari Al-Qur’an sesungguhnya akan membangkitkan kemampuan berlogika dan perasaan yang sesuai dengan tuntutan hati. Maka sebenarnya, dengan menggali, memahami, menerapkan, menganalisa, dan mensintesa informasi-informasi yang ada dalam Al-Qur’an secara langsung akan mengasah kemampuan berlogika dan membangkitkan perasaan-perasaan yang menghasilkan morfin kebahagiaan. Inilah sebuah keberuntungan bagi setiap manusia yang mau berpikir untuk mendalami ilmu pengetahuan dan hakikat hidup dari informasi Al-Qur’an.  

Maka dari itu, Tuhan mengabarkan kepada manusia bahwa kitab suci Al-Qur’an isinya adalah kabar gembira yang membangkitkan perasaan-perasaan positif sehingga menjaga hati tetap tentram bahagia. Hati yang bahagia adalah ukuran bagi kesejahteraan, kesehatan jiwa dan raga.

“Manusia itu adalah umat yang satu. maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan”, (Al Baqarah, 2:213).

Pengetahuan yang ada dalam otak kanan yang dijelaskan oleh Haruyama, adalah pengetahuan yang ada dalam kitab suci (Al-Qur’an) yang diturunkan oleh Tuhan melalui pada utusan-Nya. Kitab suci  diturunkan agar manusia tidak kesulitan dalam menemukan jalan hidup menuju kebahagiaan hati. Sudah seyogyanya kitab suci (Al Qur’an) dijadikan induk pengetahuan untuk mengembangkan segala cabang ilmu pengetahuan. Wallahu ‘alam.

(Penulis Master Logika_Tuhan)

Friday, June 8, 2018

HATI DAN KESEHATAN


OLEH: MUHAMMAD PLATO

Manusia bisa punya jatah hidup sampai 125 tahun, akan tetapi sebagian besar manusia meninggal sebelum memenuhi rentang usia yang cukup, karena manusia menggunakan usianya dengan cara yang buruk, dengan mengeluarkan hormon racun secara terus menerus. Maka manusia tersebut telah memperpendek rentang usianya sendiri. (Haruyama, 2014). Kelangsungan hidup manusia besar dipengaruhi oleh pikiran dan perasaannya.

Di dalam hadis dikatakan bahwa jiwa dan raga kita tergantung pada hati. Hati itu sifatnya sabar, tenang, dan kooperatif. Hati yang baik selalu mengajak bekerja sama. Tidak mungkin ada hati yang baik, di sisi lain menjelek-jelekkan otak.

Menjaga hati tetap tenang, tidak bisa bekerja sendiri. Hati yang tenang dibangun oleh informasi-informasi yang menenangkan. Rasa tenang tergantung informasi dari otak. Hati akan selalu berkomunikasi dengan otak untuk menjelaskan apa yang terjadi.

Ketika hati merasa gelisah, hati akan bertanya pada otak apa yang terjadi? Otak akan memberi tahu sesuai dengan informasi yang dimiliki. Jika informasi yang dimiliki buruk, hati akan semakin gelisah. Pada saat ini hormon racun akan keluar dan menurunkan daya tahan tubuh.

Agar hati bisa tenang, ketika hati merasa gelisah, seharusnya otak sudah menyiapkan informasi yang positif. Otak juga harus punya alasan bahwa informasi menyenangkan bukan sekedar penghibur hati untuk sementara. Otak harus memiliki informasi yang sumbernya dijamin benar. Sumber informasi yang benar dan punya hubungan dengan hati adalah kitab suci (Al-Qur’an).

Informasi dari Al-Qur’an yang bisa dijadikan pegangan untuk menjawab segala kegelisahan hati adalah informasi yang menjelaskan bahwa KESULITAN (kekecewaan, kekhawatiran, kegundahan) adalah sebab datangnya KELAPANGAN (kebahagiaan, kesenangan, keceriaan). (lihat, QS. Alam Nasyrah, 5-6).

Jadi KESULITAN dan KELAPANGAN adalah dua keadaan yang selalu saling berhubungan sebab akibat. Alamiahnya hal yang paling ditakuti manusia adalah kesulitan, ketika kesulitan (kegelisahan) dijadikan sebab kebahagiaan maka kejadian apa lagi yang ditakuti manusia? Karena kesulitan (kegelisahan) dijadikan sebab kebaikan, maka kesulitan (kegelisahan) berubah menjadi harapan baik. Keluarlah hormon yang menyebabkan seluruh tubuh menjadi sehat.

Kesehatan kita sangat tergantung dari suasana hati. Bila kita mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan, tekanan darah akan segera meningkat 20-30 kali. Sebaliknya jika kita menarik napas 2,3 kali, dengan masukkan informasi yang menenangkan hati maka tekanan darah akan kembali turun. Dokter manapun mengetahui hal ini. Akan tetapi dengan pemahaman bahwa hati dan badan terpisah, gejala sejenis ini nyaris terabaikan (Haruyama, 2014).

Setiap hari, hati merespon segala kejadian atau informasi dari otak dengan rasa  senang dan kecewa. Jika setiap informasi direspon dengan kecewa maka hati  akan terus teracuni. Sebaliknya jika kita pandai mengolah semua informasi menjadi menyenangkan maka hati akan sehat.

Rumus berpikir yang saya beri nama logika Tuhan, adalah rumus baku dalam berpikir yang diajarkan Tuhan. Saya pakai setiap hari dalam menyikapi segala kejadian dan informasi menjadi baik. Jika rumus berpikir ini tersimpan dalam otak dan terus menerus kita gunakan dalam menyikapi setiap kejadian dan informasi menjadi baik, maka sesungguhnya kita telah mendapatkan cara hidup sehat di dunia dan akhirat kelak. Wallahu ‘alam

(Penulis Master of logika_Tuhan)