Saturday, December 26, 2020

PESANTREN ABAD MILENIAL

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Penulis mengapresiasi, hadirnya SMP Prima Cendekia (SMP PC) semoga menjadi jawaban terhadap harapan masyarakat tentang pendidikan berkualitas dengan landasan nilai-nilai keislaman. Di tengah krisis selalu hadir pembaharuan. Dengan bangunan sekolah megah berarsitektur modern, lingkungan bersih dan sehat, SMP PC memiliki visi menciptakan generasi-generasi digital religius. Semoga inilah pesantren abad milenial yang diharapkan masyarakat dunia abad ke-21.

Di tengah Islamophobia, umat Islam harus bekerja keras melakukan refleksi diri, mengapa wajah orang Islam dianggap menakutkan. Hendaknya umat Islam kembali kepada ajaran Allah dalam Al-Qur’an. Apapun persepsi orang tentang keburukan agama Islam, tidak akan selesai dengan hanya menyalahkan prilaku buruk orang terhadap umat Islam. Allah mengajarkan bahwa keburukan akan medatangkan keburukan, dan kebaikan akan mendatangkan kebaikan. (lihat; Al-Israa, 17:7).

Solusi terbaik dari kondisi islamophobia yang sedang melanda dunia Barat adalah melakukan perbaikan pendidikan Islam dengan melakukan reorientasi pendidikan Islam sebagaimana dijelaskan di dalam Al-Qur’an yaitu mewujudkan generasi bertauhid kepada Tuhan Yang Satu, dan berprilaku rahmatan lil alamin sebagai visi global. Dunia pendidikan islam harus bekerja keras melahirkan manusia-manusia berkeyakinan pada satu Tuhan dan berprilaku global dari tindakan-tindakan lokal. Itulah visi pendidikan Islam yang harus dikembangkan pada abad ini.  

Selain tahfiz (menghafal) dan tahsin (tajwid) Al-Qur’an, sesuai dengan level perkembangan psikologi anak-anak, sudah sejak dini harus diperkenalkan pola-pola pikir sesuai perintah Allah dalam Al-Qur’an. Enam ribu ayat hafalan Al-Qur’an akan lebih bermanfaat jika bisa mengamalkan walaupun hanya satu ayat Al-Qur’an. Menghafal Al-Qur’an adalah tindakan paling dasar dalam tahapan kognitif, harus dilanjutkan dengan memahami alam berdasar Al-Qur’an, menerapkan ajaran prilaku dari Al-Qur’an, menganalisis kejadian alam berdasar Al-Qur’an, mengevaluasi fenomena-fenomena dengan Al-Qur’an, dan menciptakan sesuatu bersumber pada Al-Qur’an harus mulai dikembangkan. Perlu metode dan model pembelajaran yang bisa mengajarkannya sejak dini.

Imam-imam besar zaman dahulu bukan saja hafal Al-Qur’an sejak usia dini, tetapi menjadi ilmuwan dan ulama yang berhasil mengembangkan ilmu dibawah nauangan Al-Qur’an. Sejak keruntuhan peradaban Islam, beradab-abad umat Islam kehilangan ilmuwan-ilmuwan besar karena tidak menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber rujukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Paradigma berpikirnya selalu menggunakan konsep-konsep yang dikembangkan bukan atas dasar keimanan pada pengetahuan dari Al-Qur’an. Kiblat pemikiran umat Islam telah berubah, bukan lagi kepada ayat-ayat Al-Qur’an tapi terjebak pada manusia-manusia yang menafsirkannya.   

Umat Islam terbawa masuk arus lingkaran setan. Berpikir dengan metode ilmiah yang menjadikan alam material dan akal sebagai sumber kebenaran. Perdebatan-perdebatan selalu diisi oleh egoisme sebagai pemilik kebenaran bukan sebagai orang-orang yang berserah diri kepada Tuhan sebagai pemilik kebenaran. Perdebatan tentang kebenaran selalu diisi dengan kedengkian, kebencian, dan kepentingan pribadi atau golongan. Padahal kebenaran yang diperbedatkan bukan milik manusia, tetapi mutlak milik Tuhan.

Penulis berharap lahirnya SMP Prima Cendekia dapat menjawab harapan umat manusia di seluruh dunia bukan hanya umat Islam. Allah tidak hanya menjadi Tuhannya umat Islam, Allah menjadi Tuhan bagi seluruh alam. Prilaku umat Islam harus mengacu kepada akhlak Allah yang memberi rezeki kepada semua makhluk tanpa membeda-bedakan. Kepada orang-orang kafir, Allah masih memberi kehidupan dan penghidupan. Nabi Muhammad adalah teladan bagaimana menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman berpikir dan berprilaku. Nabi Muhammad saw adalah Al-Qur’an berjalan yang harus jadi contoh dalam berkehidupan global.

Al-Qur’an mengandung ajaran-ajaran global yang bertujuan melahirkan manusia-manusia penyejahtera bagi seluruh alam. Di abad digital dan informasi global sudah menjadi tuntutan bahwa manusia-manusia yang hidup di abad sekarang adalah mereka yang berpikiran global dengan berpedoman pada ayat-ayat Al-Qur’an.

Semoga kehadiran SMP PC dapat memberi warna hadirnya pendidikan Islam yang diharapkan masyarakat dunia di abad milenial. Tahun ini SMP PC sudah memulai pendaftaran dengan jumlah siswa terbatas hanya 150 orang dengan jumlah siswa per kelas 30 orang. Semoga Allah menaungi setiap langkah kita. Wallahu’alam.

LOGIKA YANG BERSERAH DIRI

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Logika Tuhan adalah logika berserah diri kepada petunjuk Tuhan. Logika Tuhan dibangun dari kebodohan manusia yang tidak mengetahui dan Allah Maha Mengetahui. Sebagai mana Allah berfirman, “Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah, 216:2). Logika Tuhan adalah logika yang dikembangkan dari keimanan kepada kitab suci Al-Qur’an sebagai sumber pengetahuan dari Tuhan dan petunjuk dalam segala aspek kehidupan.

Berlogika adalah berpikir sebab akibat. Setiap manusia berakal akan menggunakan akalnya dengan berpikir sebab akibat. Jadi tidak ada satupun manusia di muka bumi yang tidak berlogika. Kemuliaan manusia salah satunya terletak pada kemampuan akalnya dalam berlogika.

Seperti sudah saya jelaskan perbedaan berlogika terletak pada sumber pengetahuan yang diimaninya. Ilmuwan yang meyakini bahwa alam adalah sumber dari segala sumber pengetahuan, mengimani bahwa kebenaran harus sesuai dengan apa yang terjadi di alam. Ilmuwan yang meyakini bahwa Tuhan adalah sumber segala sumber pengetahuan, mengimani bahwa kebenaran harus sesuai dengan apa yang ditakdirkan Tuhan.

Ilmuwan yang meyakini alam sebagai sumber pengetahuan memiliki ego bahwa akal manusia menjadi alat pencipta kebenaran. Kebenaran-kebenaran yang diperkenalkan sangat egoistik karena menjadi milik manusia sebagai penciptanya.

Ilmuwan yang meyakini Tuhan sebagai sumber pengetahuan, menyerahkan ego akalnya  kepada kehendak Tuhan. Kitab suci Al-Qur’an sebagai sumber pengetahuan dari Tuhan sebagai pembimbing ego akalnya dalam berlogika. Akalnya berserah diri pada segala ketentuan yang telah ditetapkan Tuhan. Logikanya berada di bawah bimbingan Tuhan.

Logika alam mengakui manusia sebagai pemilik persepsi, logika Tuhan mengakui bahwa Tuhan pemilik persepsi. Logika Tuhan menyerahkan segala persepsi atas apa yang telah dijelaskan dalam kitab suci Al-Qur’an. Semua persepsi yang dibangun logika Tuhan bersumber pada penjelasan segala sesuatu yang telah ditetapkan Tuhan di dalam Al-Qur’an. Kitab suci Al-Qur’an berisi logika-logika yang diajarkan Tuhan kepada manusia sebagai petunjuk kehidupan alam.

Perbedaan mendasar persepsi logika alam dan logika Tuhan terletak pada sumber pengetahuan yang digunakan sebagai ukuran kebenaran. Logika Tuhan adalah pola pikir yang akalnya berserah diri kepada segala ketetapan Tuhan. Akal tidak menciptakan logika berdasar pemahaman pada alam, tetapi pada apa yang telah dijelaskan Allah di dalam Al-Qur’an. Inilah logika berserah diri kepada ketentuan yang telah ditetapkan Tuhan.

Perbedaan logika Tuhan dan logika alam terletak pada sumber yang diperpsepsinya. Logika Tuhan adalah logika terbuka untuk memahami Al-Qur’an sebagai sumber logika dari Tuhan. Kebenaran-kebenaran logika Tuhan bisa ditemukan di alam. Logika alam adalah logika terbuka untuk memahami logika-logika di alam tanpa mengakui keberadaan Tuhan. Logika Tuhan bersandar pada keterangan Al-Qur’an. Seluruh tindakan manusia hakikatnya adalah pekerjaan Tuhan bagi kaum yang menggunakan akal.

Maka bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allah-lah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Al-Anfaal, 8:17).

Logika yang diharamkan adalah memahami logika kehidupan di alam tanpa pedoman pada pengetahuan yang diajarkan Tuhan dalam kitab suci Al-Qur’an. Berlogika Tuhan sama dengan berpikir dengan menyerahkan pemahaman logika berpedoman pada apa yang dijelaskan di alam Al-Qur’an. Jadi, logika manusia berserah diri kepada pengetahuan yang telah ditetapkan oleh Tuhan. Wallahu’alam. 

BERLOGIKA ITU HARAM

 OLEH: MUHAMMAD PLATO

Logika adalah pelajaran yang wajib diajarkan pada murid-murid. Logika sering diperbincangkan dan diucapkan banyak orang, tetapi kalau ditanya apa itu logika? Jawabannya beragam dan belum tentu orang bisa menjelaskan bagaimana cara berlogika. Ada pula sebagian orang yang menganggap logika adalah pelajaran yang bertentangan dengan ajaran agama. Ulama-ulama terdahulu ada yang mengharamkan belajar logika. Mengapa berlogika haram?

Baiklah saya akan menjelaskan logika mana yang diharamkan oleh para ulama. Logika adalah berpikir sebab akibat. Berlogika adalah cara kerja atau prilaku organ tubuh manusia bernama otak. Setiap manusia punya otak. Maka sudah pasti setiap manusia berlogika.

Bahan baku untuk berlogika adalah pengetahuan. Manusia dilengkapi alat indera yaitu mata, telinga, perasaan, dan peraba. Melalui inderanya manusia mendapat pengetahuan. Pengetahuan-pengetahuan yang didapat oleh indera manusia akan diolah oleh otak dengan berlogika. Hasil dari berlogika adalah pemahaman dan akan jadi pola pikir. Pola pikir manusia sangat tergantung pada pengetahuan-pengetahuan yang dimilikinya.

Sumber pengetahuan terbagi menjadi dua, pengetahuan nyata dan pengetahuan ghaib (kasat mata). Pengetahuan nyata adalah segala sesuatu yang diindera bersumber dari alam nyata. Pengetahuan ghaib adalah segala sesuatu yang didapat berdasarkan pada yang ghaib yaitu dari Allah swt. Pengetahuan ghaib hanya bersumber pada kitab suci yang diturunkan pada utusan Allah, yaitu pada Nabi dan Rasul. Pengetahuan kasat mata yang bersumber dari mimpi, imajinasi, intuisi manusia termasuk pada pengetahuan alam.

Lalu logika mana yang diharamkan para ulama? Logika yang hanya mengandalkan kemampuan akal manusia mengolah pengetahuan yang bersumber dari hasil inderanya. Logika yang diharamkan para ulama adalah logika yang menjadikan sumber pengetahuan alam sebagai syarat kebenaran, dan pembenarannya mengandalkan logika alam semata berdasarkan pemahaman manusia. Logika itu dikenal sebagai logika material. Mengapa logika ini diharamkan? Karena manusia akan terjebak pada kehidupan duniawi, yang membenarkan kebenaran berdasarkan kenyataan. Logika ini akan menuntun manusia tidak percaya Tuhan (atheis) karena beberadaan Tuhan tidak dapat dilihat kenyataannya di alam secara materi. Inilah logika penyebab manusia menjadi Atheis dan tidak percaya Tuhan.

Sedangkan ulama yang membolehkan berlogika bersumber pada ketentuan bahwa manusia diperintah Allah untuk berpikir sebagaimana dijelaskan di dalam Al-Qur’an. Logika yang dianjurkan para ulama adalah logika berserah diri kepada pengetahuan yang berasal dari Tuhan sebagai dasar kebenaran. Logika yang dianjurkan para ulama adalah logika yang mengandung keimanan kepada kebenaran bersumber pada pengetahuan wahyu dari Tuhan yaitu Al-Qur’an.

Maka logika terbelah menjadi dua yaitu logika Tuhan dan logika alam. Logika Tuhan bersumber pada pengetahuan dari Tuhan melalui Al-Qur’an yang dikabarkan kepada para Nabi dan Rasul, sedangkan logika alam, murni mengandalkan pengetahuan dari Alam dan akal manusia. Logika Tuhan adalah logika berserah diri pada apa-apa yang dikabarkan Allah melalui Rasulnya yang dijelaskan di dalam Al-Qur’an.  

LOGIKA TUHAN = PENGETAHUAN DARI AL-QUR’AN >>>DIOLAH AKAL>>>KEBENARAN DARI TUHAN

LOGIKA MATERIAL = PENGETAHUAN DARI ALAM >>>DIOLAH AKAL>>>KEBENARAN DARI ALAM

Logika Tuhan menjelaskan seluruh kejadian alam sebagai ketentuan dari Tuhan, sedangkan logika alam menjelaskan kejadian alam sebagai ketentuan alam. Logika alam membenarkan segala ketentuan produk alam, menafikan keberadaan alam ghaib dan eksistensi Tuhan. Logika Tuhan menjelaskan segala ketentuan alam berasas pada takdir Tuhan dan mengukuhkan keberadaan Tuhan. Logika alam adalah logika terbatas, karena tidak menjelaskan alam ghaib. Logika Tuhan adalah logika tanpa batas karena Tuhan menjelaskan alam nyata dan alam ghaib.

Demikian sedikit penjelasan tentang ilmu logika yang perlu kita ketahui. Semoga bermanfaat dan semoga menjadi kesadaran untuk mulai menggunakan akal kita untuk mengolah pengetahuan dari Al-Qur’an yang menjelaskan kejadian di alam dan kejadian setelah kematian. Akal adalah anugerah terbesar manusia dari Tuhan, kelak akan diadili oleh Allah untuk apa akal mu digunakan? “Dan tidak ada seorang pun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.” (Yunus, 10:100). Wallahu ‘alam.

Sunday, December 20, 2020

PENDIDIKAN OMONG KOSONG

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Muhammad Nuzul Dzikri berpendapat agama Islam adalah agama data, agama ilmiah, agama referensi. Jika berbicara surga tanpa dalil maka omongan mereka hanya omong kosong. Pendapat ini dikemukakan berdasar pada ayat Al-Qur’an, “Dan mereka berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang Yahudi atau Nasrani". Demikian itu angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar". (Al Baqarah, 2: 111).

Ayat ini mengandung nilai pendidikan, mereka yang mengajarkan bagaimana berbuat baik tanpa menampakkan bukti dirinya baik, maka pengajaran itu hanya Tilka amaaniyyuhum (angan-angan kosong belaka). Pengajaran yang baik harus dilengkapi dengan bukti-bukti kebenarannya.

Pendidik seperti bukti kebenaran, yang dapat dilihat oleh peserta didik. Apa yang diajarkan oleh setiap pendidik adalah kebenaran, dan pendidik itu sendiri adalah bukti kebenaran. Peserta didik yang statusnya anak-anak tidak akan begitu percaya pada omongan tanpa melihat bukti.

Prinsip ini seperti apa yang dilakukan oleh Nabi Muhamad saw. Sebagai pembawa kebenaran dari Allah, beliau sendiri menjadi bukti bahwa apa yang diwahyukan Allah dirinya sendiri berada di jalannya. Berkhotbah tentang agama tetapi tidak mengabarkan sumber kebenarannya, bisa jadi omong kosong atau angan-angan saja.

Urusan paling berat dalam dunia pendidikan adalah mengabarkan kebenaran dan membuktikannya. Semua beban itu ada di tugas para pendidik. Para pendidik adalah sekualitas karakter Nabi Muhammad saw yang harus berusaha selalu berada di jalan kebenaran. Apa yang diajarkan oleh para pendidik harus terbukti pada dirinya. Kebenaran yang disampaikan kepada muridnya, pendidik harus bisa membuktikannya, dan dirinya sendiri adalah bukti kebenaran.

Pendidik yang mengajarkan tentang membaca dirinya harus membaca. Pendidik yang mengajarkan disiplin dirinya harus menjadi bukti disiplin. Pendidik yang mengajarkan kejujuran dirinya yang harus berpilaku jujur sebagai bukti. Pendidik yang mengajarkan kesehatan dirinya harus terbukti hidup sehat. Pendidik yang mengajarkan keimanan dirinya harus menjadi bukti orang beriman. Pendidik yang mengajarkan tentang kejujuran dirinya harus terbukti jujur. Pendidik yang mengajarkan harus hormat pada orang tua, dirinya sendiri harus jadi bukti selalu menghormati orang tua. Pendidik yang mengajarkan tentang shalat dan sedekah dirinya sendiri menjadi bukti ahli shalat dan sedekah.

Sesederhana itu tugas pendidik, namun jika tidak bisa melakukannya maka hanya akan jadi tilka amaaniyyuhum (angan-angan atau omong kosong belaka). Bertahun-tahun murid-murid mendapat pendidikan, namun jika para pendidik tidak menjadi bukti kebenaran apa yang diajarkannya maka apa yang diajarkan para pendidik hanya akan jadi mukaaan wa tasdiyatan (siulan dan tepukkan tangan belaka; Al Anfaal, 8:35)

“Dan orang-orang yang tidak mengetahui berkata: ‘Mengapa Allah tidak berbicara dengan kami atau datang tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada kami?’ Demikian pula orang-orang yang sebelum mereka telah mengatakan seperti ucapan mereka itu; hati mereka serupa. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kekuasaan Kami kepada kaum yang yakin” (al Baqarah, 2:118).

Banyak orang mencari tanda-tanda adanya kekuasaan Allah, dengan menunggu Allah berbicara kepada dirinya. Padahal sesungguhnya laut, gunung, sungai, air, udara, api, bahkan apa yang ada dalam dirinya sendiri adalah tanda-tanda kekuasaan Allah.

Ilmu pendidikan adalah ilmu Al-Qur’an. Seluruh dasar pemikiran filosofis, teori, harus mengacu kepada Al-Qur’an. Mengukur tindakan baik dan buruk sumber ukurannya adalah Al-Qur’an. Logika-logika yang dikembangkan pada pendidik harus bersumber pada Al-Qur’an. Pendapat-pendapat para ahli pendidikan harus dapat dibuktikan kebenarannya berdasar pada bukti yang ada dalilnya dari Al-Qur’an. Alam semesta, manusia, hewan, tumbuhan, adalah bukti-bukti kebenaran yang nyata sebagaimana dijelaskan di dalam Al-Qur’an. Pembelajaran fisika, kimia, biologi, sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, adalah fakta yang dapat membantu murid-murid untuk menemukan bukti kebenaran Al-Qur’an. Semua mata pelajaran bertujuan untuk membuktikan kebenaran bahwa semuanya diciptakah Tuhan.

Semua pendidik harus memiliki ilmu pikir bersumber pada Al-Quran. Semua yang diajarkan pendidik apapun bidangnya hanya bertujuan membantu para murid untuk menemukan kebenaran-kebenaran ayat-ayat Al-Qur’an. Semua mata pelajaran adalah ilmu tentang tanda-tanda kebenaran ayat-ayat Tuhan. Semoga Allah membimbing kita semua untuk selalu menemukan bukti-bukti kebenaran dari Al-Qur’an atas segala apa yang kita ajarkan. Wallahu’alam.

Sunday, December 13, 2020

AMAL YANG TIDAK TERLIHAT

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Manusia tidak bisa melihat amal baik manusia lain yang sesungguhnya. Tim penilai amal manusia adalah Malaikat yang telah ditugasi Allah. Malaikat mencatat kebaikan ketika amal baik masih ada dalam niat, dan mencatat amal buruk ketika sudah dilakukan.

Mengapa manusia tidak bisa 100 persen menilai amal manusia lain? Pada dasarnya amal manusia terbagi menjadi dua yaitu amal terlihat dan tidak terlihat.

Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Lahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (Al Hadiid, 57:3).

Atas dasar itulah prasangka yang harus kita miliki adalah prasangka baik. Jika kita selalu berprasangka baik maka malaikat selalu mencatat kebaikan untuk kita. Sekali lagi manusia tidak bisa menilai sepenuhnya pribadi seseorang karena ada amal-amal yang tidak terlihat yaitu amal batin atau amal laku diluar penglihatan manusia.

Kita sering terjebak oleh penglihatan mata. Mengukur atau menilai pribadi seseorang berdasarkan penglihatan dan pendengaran. Sementara padangan mata dan pendengaran sangat terbatas. Untuk itu Al-Qur’an adalah petunjuk dari Allah agar manusia terjaga dari keburukan prilaku akibat keterbatasan penglihatan mata dan pendengaran.

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Albaqarah, 2:216).  

Bisa jadi kita melihat prilaku-prilaku buruk tentang seseorang, tetapi sesungguhnya orang tersebut memiliki prilaku baik yang tidak terlihat oleh pandangan mata kita, yaitu prilaku batin maupun prilaku di luar penglihatan dan pendengaran kita. Mungkin kita melihat prilaku seseorang buruk tetapi rezekinya lebih baik dari kita. Bisa jadi kita melihat dan mendengar prilaku seseorang buruk, tetapi dia terpilih menjadi pemimpin umat. Itulah tanda bahwa penglihatan dan pendengaran kita terbatas. Padahal Allah memberi rezeki dan kedudukan pada seseorang pasti dengan kebaikan-kebaikan yang dilakukannya.

Prilaku mendasar yang cenderung manusia miliki adalah prasangka buruk. Manusia adalah makhluk pencari makna dibalik setiap kejadian. Kita selalu terjebak memberi prasangka buruk terhadap segala kejadian. Normalnya manusia selalu memberi prasangka baik yang terukur baik berdasarkan perasaannya akibat dari pengetahuan yang dilihat dan didengarnya. Juga memberi prasangka buruk terhadap kejadian atas dasar perasaan akibat makna dari sebuah kejadian yang dilihat dan didengarnya.

Allah mengajarkan bahwa setiap prasangka memiliki dua kemungkinan yaitu benar dan salah. Sebagian besar prasangka manusia adalah tidak benar. Untuk itu Allah membimbing perasaan dan pikiran kita untuk selalu berprasangka baik agar manusia terhindar dari prilaku-prilaku buruk. Ketika kita berprasangka baik Allah mencatat dan membimbing kita dijalan baik, sebaliknya ketika kita berprasangka buruk, kita telah ada pada resiko untuk berprilaku buruk.

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. (Al Hujuraat, 49:12).

Apa yang diketahui manusia lebih sedikit dari yang diketahuinya. Bumi yang ukurannya tidak setitik belum dapat diketahui seluruh sudutnya, apalagi dengan alam semesta yang terdiri dari tujuh lapis langit dan tujuh matahari. Untuk itu kita tidak bisa menilai prilaku seseorang yang hanya kita lihat pada saat kita melihatnya. Banyak prilaku-prilaku seseorang yang luput dari penglihatan kita apalagi dengan prilaku batin-batin seseorang.

Prangsangka yang dibimbing Allah adalah setiap prilaku buruk dan baik yang kita lihat pada seseorang adalah kebaikan dari Allah kepada seseorang. Keburukan adalah pengingat agar manusia selalu berbuat baik, bagi pelaku keburukan maupun bagi yang melihatnya. Berprasangka baik sesungguhnya amal baik yang harus selalu diupayakan setiap manusia, sebab prasangka adalah pangkal dari prilaku baik maupun buruk.

Demikian sebuah pelajaran untuk kita agar selalu berprasangka baik, karena amal-amal baik seseorang ada yang tidak terlihat. Demikian juga kita harus berpasangka baik pada setiap kejadian karena kita tidak tahu kebaikan apa yang akan terjadi dibalik kejadian itu. Amannya agar prilaku kita dijaga selalu baik, Allah memerintahkan banyak-banyaklah berprasangka baik dan berlindunglah kepada Allah agar selalu terlindung dari segala hal yang buruk. Prasangka adalah amal tak terlihat, kecil tapi bisa membawa seluruh kehidupan menjadi baik. Wallahu’alam. 

Saturday, December 12, 2020

MENJAGA OTAK TIDAK CEPAT PIKUN

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Melalui kulihanya di youtube, Dedy Susanto seorang psikolog, mengemukakan beberapa tips bagaimana cara menjaga otak tetap awet. Ilmu ini sangat banyak manfaatnya bagi siapa saja yang ingin hidup sejahteral lahir batin.

Pertama, hormati jam tidur untuk menjaga otak tetap awet. Jam 7-9 malam harus rilek santai dan rebahan. Jika malam masih mikir berat mengganggu otak.Belajar tidak boleh malam, baiknya siang atau sore hari. Pekerjaan yang butuh analisa berat jangan dikerjakan malam-malam. Malam hari jangan minum kopi, supaya otak dihormati kealamiahannya untuk istirahat. “Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha. (Al-Furqan, 25:47).  

Otak manusia 1,4 kg terdiri dari 100 milyar neuron. Jumlah neuron jika tidak dipelihara akan mengalami banyak yang gugur. Ilmu kita di otak ada folder-foldernya. Jika banyak neuron berguguran maka fungsi otak akan melemah seperti lupa, cepat pusing, dan sulit konsentrasi.


Kedua, hormati hak katarsis otak atau mengeluarkan kata unek-unek. Unek-unek jika tidak dikeluarkan maka otak lama-lama akan penuh. Jika penuh maka otak akan mengalami perlambatan perfoma. Jika gampang cape, gampang pusing, adalah tanda memori otak penuh. Keluarkan unek-unek melalui tulisan, atau berkomunikasi dengan sahat atau curhat dengan orang-orang yang dapat dipercaya. Orang banyak mendem unek-unek biasanya cepat marah dan mudah tersinggung. Marah berlebihan akan menyebabkan neuron berguguran. Tidur jangan dalam keadaan marah atau mendem masalah. Orang yang bekerja tanpa jeda akan menyebakan bergugurannya neuron. “Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (An nisaa, 4:1).

Ketiga, menyanyilah agar otak awet. Menyanyilah yang membuat kita enjoy. Hati-hati dengan lirik-lirik dalam nyanyian. Pilih lagu-lagu yang lirik-liriknya membuat optimis dan bahagia. Lagu membuat otak enjoy. Musik-musik instrumen yang membuat otak rilek sangat baik untuk kesehatan otak. Intinya bukan pada nyayian tapi peliharah otak dengan kabar-kabar gembira agar otak selalu sehat. Behubungan seks dengan istri membuat otak enjoy dan gembira. “Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok-tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.” (Al Baqarah, 2:223)

Keempat, membaca setiap hari minimal satu jam. Otak itu harus diasah. Membaca adalah salah satu cara untuk mengasah otak. Libur tidak boleh leha-leha tanpa membaca. Bacalah bacaan-bacaan yang menambah ilmu. Orang yang sering membaca akan memiliki daya ingat yang kuat. Para profesor rata-rata daya ingatnya kuat karena punya kebiasaan membaca. Jadi intinya malas membaca cepat pikun. “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,” (Al Alaq, 96:1)

Kelima, setiap manusia diciptakan untuk menyenangi sesuatu. Lakukan sesuatu yang kita senangi. Setiap manusia harus memiliki hobi, atau sesuatu yang disenangi. Kita harus memiliki dan mengenali apa yang kita senangi. Hal-hal yang dikerjakan dengan rasa senang akan mendatangkan hormon bahagia yang membuat otak awet.

Keenam, otak tidak diciptakan untuk pura-pura. Jangan membiasakan hidup dengan topeng. Pura-pura baik, pura-pura sehat, pura-pura senang, dan sebagainya. Jadilah orang yang baik dihadapan Tuhan, bukan baik dihadapan manusia. Hindari perbuatan-perbuatan dosa, berusahalah untuk hidup di jalan terbaik menurut ajaran yang Allah perintahkan.

Ketujuh, bangun pagi jangan kaget.  Bangun pagi lakukan dengan penuh rasa syukur dengan lantunkan doa. Bangunkan anak dengan sentuhan halus. Nikmati gelombang alfa kondisi rilek (nguliat) pada saat bangun. Jangan bentak anak di pagi hari. Lakukan olah raga ringan secara teratur setiap hari.

Kedelapan, segeralah menemukan cinta. Rasa cinta dibangun dengan cara menciptakan hubungan harmonis dengan sesama manusia. Memberi (sedekah) adalah cara membangkitkan rasa cinta. Pada saat jatuh cinta kreativitas akan muncul terus menerus dalam otak. Ciptakanlah cinta kepada orang-orang yang layak kita cintai. Segeralah menikah untuk menyalurkan cinta dan selalu ciptakan cinta itu tetap ada. Cintai orang tua kita, guru-guru, sahabat, atau anak-anak yatim, orang-orang miskin, bantulah mereka untuk melahirkan cinta dalam diri kita. 

Demikian sekilas cara menjaga otak tetap sehat dari pandangan psikolog, dan saya lengkapi dengan beberapa ajaran dalam agama. Intinya agar tetap otak sehat adalah ingatlah Allah banyak-banyak dalam setiap aktivitas hidup kita. Allah absolut positif. Selamat mencoba semoga bahagia selalu datang menghampiri anda. Wallahu’alam. 

Sunday, November 22, 2020

CARA HIDUP AGAR BERUNTUNG

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Orang awam berpendapat bahwa keberuntungan yang di dapat seseorang adalah sebuah kebetulan. Awam juga berpendapat bahwa keberuntungan adalah rezeki yang didapat begitu saja tanpa usaha. Pola-pola pikir seperti ini dapat mengarah pada prilaku mistik yang akan menghilangkan sifat pekerja tangguh pada seseorang.

Sesungguhnya jika kita berpedoman pada Al-Qur’an kita semua bisa menjadi orang-orang beruntung. Cara-caranya mari kita lihat apa yang diajarkan Allah dalam Al-Qur’an. Syaratnya Anda harus yakin bahwa Allah lah yang memberi pelajaran kepada semua manusia tanpa membeda-bedakan kecuali kepada orang beriman.

Berikut adalah cara-cara yang diajarkan Allah dalam Al-Qur’an agar kita menjadi orang-orang beruntung. Saya definisikan dulu “keberuntungan adalah kebaikan yang dilakukan berulang-ulang”. Jadi bagi orang-orang yang ingin mendapat keberuntungan harus punya prilaku baik yang terus diulang-ulang. Definisi ini saya kembangkan dari keterangan Al-Qur’an, “…dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.” (An Anfaal, 8:45). Menyebut Allah banyak banyaknya artinya berbuat baiklah sebanyak-banyaknya dalam kehidupan sehari-hari.

Jadi untuk mendapat keberuntungan kita harus melakukan kebaikan yang terus diulang-ulang sehingga kebiakan itu menjadi karakter. Kebaikan-kebaikan yang terus kita ulang pasti akan mendapat balasan kebaikan. Semakin banyak kebaikan yang kita lakukan maka kebaikan itu akan berakumulasi dan balasannya pun berakumulasi dan itulah keberuntungan yang besar. Jika ingin mendapat keberuntungan yang besar maka sejauh mana anda mengulang-ngulang kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari Anda.

Banyak alternatif dalam kehidupan kita untuk berbuat baik. Di dalam Al-Qur’an kita bisa temukan dengan apa kebaikan bisa kita lakukan. “Tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman bersama dia, mereka berjihad DENGAN HARTA DAN DIRI MEREKA. Dan mereka itulah orang-orang yang memperoleh kebaikan; dan mereka itulah (pula) orang-orang yang beruntung.” (At Taubah, 9:88).

Jadi kebaikan bisa kita lakukan dengan harta dan diri kita. Kategori harta adalah benda-benda yang tampak. Mulai dari tubuh dan harta kekayaan kecil sampai besar yang kita miliki. Sebutir debu harta yang kita miliki itulah kekayaan kita. Jadi semua orang bisa melakukan kebaikan berulang-ulang dengan harta yang dia miliki, dan tidak ada manusia yang terlahir tanpa harta yang dia miliki. Setiap manusia terlahir dengan tubuh maka itulah harta yang dimiliki setiap orang.

Kebaikan adalah kegiatan menggunakan seluruh organ tubuh untuk melakukan perbuatan bermanfaat.  Jadi kebaikan adalah sebuah olah raga, yaitu kegiatan tubuh dalam rangka melakukan hal-hal yang bermanfaat. Itulah dasar dari kebaikan dengan menggunakan harta yang kita miliki, dan semua orang fakir atau kaya bisa melakukannya.

Kebaikan dengan diri sifatnya kebaikan yang tidak terlihat kasat mata. Kebaikan ini berada pada sikap hati dan pikiran seseorang. Hati ikhlas dan pikiran positif adalah kebaikan yang dilakukan oleh diri seseorang. Hati yang tidak dengki, benci, dan selalu diliputi rasa cinta adalah kebaikan. Pikiran yang selalu berprasangka baik pada setiap kejadian adalah kebaikan pikiran.

Dua dimensi kebaikan yang dilakukan dengan harta, hati dan pikiran hendaknya dilakukan selaras. Kebaikan ini harus terus konsisten dilakukan. Selanjutnya, rezeki dari Allah yang ghaib karena datangnya tidak disangka-sangka dan arahnya tidak kita ketahui akan menimpa membalas kebaikan demi kebaikan yang telah kita lakukan berulang-ulang.

Sekarang, tentukan kebaikan-kebaikan apa yang dapat Anda lakukan dengan harta dan diri Anda. Sekecil apapun kebaikan Anda lakukan asal dilakukan berulang-ulang itulah potensi Anda untuk mendapat keberuntungan dalam hidup Anda. Shalat yang anda lakukan berulang-ulang adalah kebaikan dan sudah termasuk kebaikan dengan menggunakan harta dan jiwa Anda. Inilah cara sederhana yang diajarkan Allah agar kita mendapat keberuntungan. Shalat yang diikuti dengan sedekah secara konsisten adalah dasar kebaikan yang akan menghasilkan keberuntungan besar untuk Anda.

Semakin sering shalat dan diikuti dengan sedekah semakin besar keberuntungan yang akan anda dapat. Syarat dasar untuk mendapat keberuntungan yang besar adalah sabar dalam melakukan kebaikan. “Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.” (Fushshilat, 41:35). (Wallahu’alam. 

Saturday, November 21, 2020

ADNAN LELO MAESTRO LOGIKA TUHAN

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Menyimak tayangan talkshow dalam satu stasiun televisi swasta ternama ada getaran hati yang menandakan satu frekuensi. Aznan Lelo adalah maestro logika Tuhan. Seluruh isi talk shaw semua mengandung ajaran logika dari Tuhan yang disampaikan dalam bahasa lugas, lepas, tanpa beban, santai, dingin, dan nyaris minim ekpresi, namun sangat full inspiration.

Adnan Lelo memiliki gelar akademik panjang dan memiliki salah satu profesi bergengsi di negeri ini, namun prilakunya sangat unik dan karakternya ganjil sangat berbeda dengan karakter manusia yang pernah kita temui di muka bumi ini.

Menurut Beliau, “ada tiga profesi di muka bumi ini yang tidak boleh menentukan tarif, yaitu guru, dokter, dan pengacara”. Filosofi ini sangat melangit karena sumbernya bukan dari pemikiran manusia material yang menghitung penghasilan dengan hitungan untung rugi secara material.


“Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. (Al Baqarah, 2:275). Jual dibeli dijelaskan di dalam surat lain dijelaskan dalam satu redaksi ayat yaitu membelanjakan sebagian rezeki yang telah Allah berikan. “Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan yang akrab dan tidak ada lagi syafa`at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang dzalim.” (Al Baqarah, 2:254). Jual beli dalam konsep Al-Qur’an sebagai sebuah tindakan pertukaran jasa, barang, dalam kontek saling memberi atau mensedekahi.  

Etika jual beli lainnya, tidak boleh kedua belah pihak saling memberatkan. “…Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit-menyulitkan” (Al Baqarah, 2:282). Letak kekhalalan dari jual beli adalah kedua belah pihak tidak ada yang merasa dibebani, dan saling menyulitkan. Jual beli dilakukan dengan jiwa ikhlas, rela melepas dan bahagia menerima.

Aznan Lelo selama praktek jadi dokter tidak pernah menentukan tarif pada pasiennya. Pesien membayar dokter dengan memasukkan uang ke dalam amplop yang tidak diketahui jumlahnya. Sesekali terdapat amplop kosong dan tidak pernah jadi masalah karena tidak diketahui orangnya. Setiap hari pasien yang dilayaninya antara 30 sampai 153 orang. Amplop amplop yang diterima dari pasien selalu ada alokasi untuk zakat dan orang tua. Setiap pasien dilayani dengan baik tanpa melihat latar belakang.

Demikian Allah mengabarkan bahwa orang-orang yang hidup dengan logika Tuhan memiliki karakter-karakter berbeda dengan manusia pada umumnya. Untuk itulah orang-orang beriman yang hidup dengan logika Tuhan seperti orang asing yang ada di tengah lautan manusia, namun orang asing ini punya karakter mensejahterakan banyak orang. Wallahu’alam. 

Thursday, November 12, 2020

PRESIDEN JOKOWI DAN HRS BERSATULAH

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Tulisan ini bukan mengajari tetapi sebuah harapan dari warga negara. Indonesia adalah bangsa besar dengan kekuatan jumlah manusia terbanyak No. 4 di dunia. Di percaturan politik dan ekonomi dunia negara kita termasuk negara yang diperhitungkan.  Syarat menjadi bangsa besar kita membutuhkan kebersamaan dalam membangun negara. Bossman Mardigu mengatakan, seluruh kekayaan alam yang diciptakan Allah di muka bumi ini semuanya ada di Indonesia. Berjuta-juta ton emas ditambang sejak zaman Belanda hingga sekarang belum habis. Nikmat apa lagi yang kamu dustakan?

Allah berfirman, “Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. TIDAKLAH BERSELISIH tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, KARENA DENGKI antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. (Al Baqarah, 2:261).

Untuk mewujudkan kebesaran bangsa, kita hanya butuh kebersamaan. Perselisihan adalah sebuah realitas yang pasti terjadi dalam kehidupan manusia. “Jika Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat.” (Huud, 11:118).

Sekalipun perselisihan menjadi realitas kehidupan manusia yang pasti terjadi, namun perselisihan itu terjadi bukan tanpa sebab. Allah mengabarkan bahwa perselisihan itu terjadi karena sifat-sifat dengki yang sama-sama dimiliki oleh setiap manusia. Hal ini tidak berarti manusia harus berselisih tanpa ada penyelesaian. Allah memberi petunjuk bagaimana perselisihan itu dapat diselesaikan, yaitu dengan menekan sifat-sifat buruk dan menghidupkan sifat-sifat baik yang diajarkan Allah.

Untuk menekan kedengkian, lalu sifat apa yang harus dihidupkan pada jiwa manusia? Kita kembali kepada apa yang telah diajarkan Allah kepada umat manusia, “Berakhlaklah dengan akhlak Allah” (hadis).  

“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar), mereka berdoa: "Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang". (Al Hasyr, 59:10).

Allah Maha Penyantun dan Penyayang, maka tekanlah dan matikanlah dengki dengan menjadi pribadi penyantun dan penyayang sebagaimana Allah menyantuni dan menyayangi makhluknya tanpa melihat latar belakang.

Presiden Jokowi dan HRS adalah pemimpin-pemimpin umat yang kami hormati dan kami banggakan, apa yang dilakukannya sangat mungkin akan diikuti oleh warga masyarakat. Ketika kebengisan diperlihatkan oleh para pemimpin maka akan lahir warga-warga negara yang bengis. Sebaliknya ketika pribadi-pribadi santun dan penyayang seperti sifat Allah dihidupkan oleh para pemimpin, maka akan tampil warga-warga negara yang penyantun dan penyayang. James Clear (2020) penulis buku Atomic Habit mengatakan setiap warga negara selalu meniru para pemimpin yang diidolakannya. Jadi para pemimpin adalah salah satu pembentuk karakter bangsa.

Kami butuh Jokowi dan HRS untuk menjadi teladan di Republik ini. Allangkah indahnya Indonesia jika Jokowi dan HRS bergandengan tangan, bahu membahu memimpin membangun bangsa Indonesia menuju puncak peradabannya sebagai negara demokrasi dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Bersatulah bangsa ku, persatukan dunia dengan menjadi bangsa penyantun dan penyayang. Wallahu’alam. 

Sunday, November 8, 2020

INGAT ALLAH BAIK SEKALI

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Apa yang anda pikirkan ketika shalat? Ingat makanan, hutang, pekerjaan, atau mantan? Jika itu yang terjadi ubah saja saat itu juga apa yang kita ingat dalam shalat sebagai topik komunikasi kita dengan Allah. Ketika ingat hutang dalam shalat, jadikanlah doa minta lunas utang dalam shalat di waktu sujud. Kalau tidak bisa bahasa Arab, pakai saja bahasa sendiri dalam hati. Bagaimana ketika ingat mantan? Ya silahkan terserah mau didoain apa mantan anda ketika shalat.

Ketika shalat memang pikiran kita kadang gagal fokus dengan mengingat pengetahuan-pengetahuan yang membuat kita tidak sadar sedang shalat. Jika kita baca keterangan dari Al-Qur’an, salah satu isi dari shalat adalah ingat Allah. “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku”. (Thaahaa, 20:14). Di dalam ayat lain dikatakan, “dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia shalat.” (Al A’laa, 10:15).

Hati kita berpikir. Pikiran berubah-ubah dalam hitungan detik. Jika shalat kita lamanya lima menit atau 300 detik, maka dalam hitungan detik berapa mampu bertahan pikiran kita ingat Allah. Kualitas shalat kita bisa diukur berapa lama pikiran bertahan tetap fokus ingat pada Allah. Ini pekerjaan berat yang harus dilakukan ketika kita shalat. Bisa jadi kita hanya ingat Allah 10%, 20%, 30%, 50%, 70%, dan tidak mungkin 100%.

Selama shalat kita harus konsentrasi mengerahkan energi ke otak untuk menjaga ingatan fokus pada Allah. Untuk memudahkan kerja pikiran pada saat shalat, lakukanlah sesuai perintah Allah, “berprasangka baiklah pada Allah”, lakukan pola pikir ini ketika shalat. Ingatlah Allah baik sekali apapun kebaikan yang ingin terjadi pada diri kita pikirkan Allah yang maha baik.

Ketika kita shalat, kita sedang ada pada prilaku yang diperintahkan Allah, gerakan tangan, kaki, kepala, sudah ada dalam perintah Allah. Demikian juga pikiran kita harus seperti tangan, kaki, dan kepala ketika shalat. Namun pikiran tidak seperti tangan, kaki, dan kepala yang bisa terkendali ketika shalat. Allah membimbing pikiran kita agar bisa terkendali, dengan menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad Saw, sebagai petunjuk bagi orang-orang yang beriman. “Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,” (Al Baqarah, 2:2).

Petunjuk bagi mereka yang bertakwa, yaitu petunjuk berpikir. Agama terletak di pola pikirnya. Segala tingkah laku manusia sangat tergantung pada pola berpikirnya. Kesalahan prilaku manusia diawali dari kesalahan prilaku berpikir. Mengingat Allah dalam shalat adalah prilaku pikiran. Kekhusyuaan seseorang dalam shalat sangat tergantung pada yang dipikirkan ketika shalat.

Bertahun tahun saya shalat mencari tahu bagaimana cara agar bisa merasakan shalat dengan fokus pada Allah. Kini untuk membantu pikiran fokus pada Allah, ketika shalat hanya berusaha ingat bahwa Allah Baik Sekali. Ingatan ini membantu hati menjadi rilek dan tetap optimis. Ketika dalam shalat ingat Allah Baik Sekali, maka ketika ingat sesuatu di luar Allah, pikiran dikembalikan kepada Allah Yang Baik Sekali menjadi harapan yang pasti diberikan karena Allah Baik Sekali.

Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaulhusna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu" (Al Israa, 17:110).

Jadi shalat adalah latihan berpikir untuk mengingat Allah karena Allah Baik Sekali. Dengan mengingat Allah Baik Sekali maka energi positif akan terus masuk ke dalam hati dan pikiran selama shalat. Jadikan semua pengetahuan yang masuk ke pikiran ketika shalat menjadi harapan baik kepada Allah Yang Maha Baik ketika sujud dalam shalat. Mudah-mudahan shalat ritual kita menjadi shalat faktual di lapangan. Wallahu’alam.   

KANG ADE LONDOK ORANG BAIK

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Sosok Kang Ade londok adalah orang sederhana dan hidup dari kalangan masyarakat biasa. Ketika menjadi artis tentu saja Kang Ade belum memiliki pengalaman banyak tentang dunia artis. Jika Kang Ade merasa dibuli dan jadi pesakitan karena kritikan masyarakat itulah ujian jadi artis. Kritikan masyarakat sebenarnya mata pelajaran yang harus dipahami dan dijawab oleh Kang Ade Londok dengan perubahan ke arah yang lebih profesional. Masyarakat tidak salah karena pada umumnya masyarakat senang mengapresiasi yang buruk demikian juga dengan hal baik.

Keputusasaan Kang Ade Londok menjadi artis adalah kejujuran beliau sebagai orang biasa yang lugu. Kata-kata kasar yang sering dikemukakan Kang Ade saya tidak memandang hal yang buruk karena melihat dari mana latar belakang dia berasal. Itulah gaya komunikasi di lingkungan pasar dan kebiasaan mereka sehari-hari. Ketika gaya komunikasi itu dilakukan dilingkungan pasar, gaya komunikasi itu dimaklumi karena semua orang di lingkungan tersebut sudah terbiasa. Namun ketika gaya komunikasi itu dishare di media sosial maka konsumsinya bukan sebatas orang yang biasa ada di lingkungan pasar, tetapi semua kalangan mulai anak-anak sampai orang-orang dewasa dengan latar belakang berbeda, termasuk Pak Gubernur bahkan mungkin Pak Presiden.

Ketika Kang Ade tetap dengan gaya komunikasinya di media sosial, maka Kang Ade baru menyadari bahwa ada norma dan nilai sosial yang dikontrol oleh masyarakat. Sebenarnya hal ini biasa-biasa saja, Kang Ade Londok tidak perlu putus asa dan terlalu kecewa. Kang Ade Londok harus berterimakasih pada masyarakat yang peduli pada pribadi Kang Ade, dan mau terus mengapresiasi karya-karya Kang Ade. Saran saya Kang Ade terus berkarya, dan terus belajar.

Masalahnya Kang Ade mau belajar atau tidak? Kesalahan-kesalahan yang dilakukan manusia adalah hal wajar. Semua anak Adam tempatnya salah. Ketika Kang Ade salah dan minta maaf, itulah manusia baik. Lalu mereka yang terlalu merasa benar, lebih senior, lebih profesional disitulah penyakit manusia yang selalu melampaui batas. Seharusnya Kang Ade Londok meneruskan kegiatannya membantu promosikan pedagang-pedagang kecil, dengan terus melakukan refleksi, belajar dari kesalahan-kesalahan yang dilakukannya.  

Kang Ade Londok menurut penulis pada dasarnya orang baik. Kebaikan Kang Ade Londok yang bisa disaksikan oleh semua orang adalah Kang Ade sangat berbakti pada ibunya. Hubungan sosial manusia yang dianggap baik oleh Allah pertama kalinya adalah bagaimana hubungan manusia itu dengan orang tuanya. Seburuk-buruknya prilaku manusia di masyarakat, selama dia menunjukkan baktinya pada orang tua, dia akan diselamatkan Allah karena sikap hormat dan kebaikannya pada orang tua. Sabda Nabi Muhammad Saw bahwa “ridhonya orang tua adalah ridhonya Allah”. Ini ketetapan Allah bahwa manusia baik dapat dilihat bagaimana dia memperlakukan orang tuanya.

Kebaikan selanjutnya yang bisa kita saksikan dari Kang Ade Londok adalah selalu memohon maaf kepada masyarakat atau siapaun yang merasa terdzalimi oleh dirinya. Semua kesalahan yang pernah dilakukannya kepada siapaun dia selalu meminta maaf. Inilah kebaikan manusia yang bisa kita apresiasi dari manusia lain. Salah adalah sifat dasar manusia, peminta maaf yang lembut hati dan pemberi maaf sangat jarang ada pada pribadi manusia, karena Maha Lembut dan Pemberi Maaf adalah sifat Tuhan yang dimiliki oleh manusia-manusia berakhlak baik.

Dua kebaikan dari Kang Ade Londok adalah pelajaran besar bagi bangsa ini. Persepsilah orang dari sisi-sisi baiknya, lalu nasehatilah keburukan-keburukannya dengan santun. Namun harus diingat, yang menasehati dan dinasehati sebenarnya sama-masa manusia yang punya prilaku buruk yang keburukannya tidak ingin diketahui orang.  Tuhanlah pemilik segala kebaikan dan absolut.

Saran penulis Kang Ade Londok tetap di dunia enterntainmen terus menghibur masyarakat sambil terus belajar (learning by doing). Luruskan niat, bantulah pedagang-pedagang kecil untuk mepromosikan barang dagangannya, mereka membutuhkan Kang Ade. Jika Kang Ade Londok tidak mau jadi pecundang maka jangan menyerah. Gentlmen adalah gaya orang-orang pasar, jika mau berniat baik jadilah gentlemen yang tidak pernah ada kata menyerah untuk mengubah hidup menjadi orang baik, bermanfaat bagi banyak orang dan membaikkan kehidupan masyarakat. Wallahu’alam.

HIDAYAH ADALAH GREAT KNOWLEDGE

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Salah satu kegagalan kita dalam beragama adalah tidak pernah berani bertanya tentang hal-hal sederhana, apakah arti shalat, apakah arti hidayah, apakah arti safaat, apakah arti makrifat, dan lain sebagainya. Pertanyaan pertanyaan sederhana di atas sebenarnya pertanyaan mendalam dan untuk menjawabnya butuh pengetahuan dan pemikiran mendalam agar si penanya memahami pengertiannya sampai pada tataran operasional.

Pemahaman agama yang tekstual dibutuhkan untuk mengembalikan pemahaman kepada arti teks aslinya. Namun untuk kehidupan sosial kita butuh pemahaman-pemahaman rasional dan empiris agar ajaran agama yang kita yakini benar-benar membumi dan benar-benar bermanfaat bagi kehidupan bermasyarakat.

Dilihat dari kajian filsafat, masyarakat kita sebagian besar pemahaman agamanya bersifat mistik. Dunia mistik sifatnya acak untuk itu jarang menjelaskan konsep-konsep yang kita kenal dalam agama didefinisikan secara teknis. Hidayah dari sudut padang misitik memang sulit didefinisikan karena penyebabnya tidak dapat diketahui secara pasti, sehingga hidayah sering dipahami sebagai kejadian ghaib sebagai kehendak Allah kepada orang yang dikehendaki.

Pemahaman ini menjadi kesulitan bagi orang-orang yang ingin menemukan hidayah dari Allah. Jujur saja, penulis juga tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika orang ingin mendapatkan hidayah. Untuk itu kita harus kembali melihat petunjuk-Nya, sebagaimana dikabarkan Allah di dalam Al-Qur’an.

Dari sudut pandang sejarah, Nabi Muhammad saw menerima wahyu, setelah melakukan bertahun-tahun perenungan dengan mengambil tempat di Gua Hira. “Mendekati usia 40 tahun Nabi Muhammad saw mulai pergi berkhilwat dan beritikaf di Gua Hira, yaitu sutau bukit yang jauhnya kira-kira tiga mil dari kota Mekah. Muhammad berkhilwat pada setiap tahun sebulan lamanya. Enam bulan sebelum diangkat menjadi Rasul, Muhammad selalu bermimpi maka apa yang diimpikannya tepat terjadi sebagaimana dilihat dalam mimpinya.” (Ash Shiddieqy, 1996, hlm. 19).

Puncaknya Nabi Muhammad saw menerima wahyu dengan kata kunci “Iqra=bacalah”. Bisa kita renungkan dari jumlah ayat Al-Qur’an 6236, wahyu dari Allah itu turun diawali dengan kata bacalah! Sebagai sebuah kata perintah!!! Penulis merenungi perintah membaca bukan sebagai kata-kata sederhana tetapi sebuah perintah besar, mendasar, dan wajib bagi setiap umat manusia. Perintah membaca adalah fassword (kunci) bagi siapa saja yang ingin mendapat einligten. Arti einlighten dari kamus Oxford, give (someone) greater knowledge and understanding about a subject or situation”. Arti lainnya adalah “give (someone) spiritual knowledge or insight”.

Kata iqra adalah greater knowledge atau spiritual knowledge dari Tuhan. jadi Iqra adalah sebuah pengetahuan besar atau pengetahuan spritiual sebagai perintah kepada manusia untuk berpengetahuan agar manusia dapat menemukan greater atau spiritual knowledge.

Dari pemahaman ini hidayah adalah “pengetahuan besar” yang membuat seseorang mendapat einlighten (pencerahan). Untuk itu mereka-mereka yang telah mendapat hidayah adalah mereka yang diberi pengetahuan besar oleh Allah, dan pengetahuan itu menjadi kunci pengubah seluruh pola pikirnya. Maka untuk mendapatkan hidayah, perintah-Nya adalah bacalah, galilah pengetahuan dengan membaca seluruh makhluk dan kejadian yang terjadi di muka bumi ini sebagai ciptaan Tuhan YME.

Sejarah membuktikan, sangat tidak mungkin sebuah bangsa akan menjadi bangsa berperadaban tinggi jika membaca tidak menjadi budaya atau karakter dasar dari masyarakatnya. Bangsa-bangsa besar didirikan oleh orang-orang besar yang tercerahkan karena kebiasaannya membaca.

Hidayah adalah greater knowledge yang didapat seseorang karena ketekunan dan kegigihannya dalam membaca. Jadi kunci untuk mendapat hidayah caranya adalah menggali dan terus menambah pengetahuan dengan membaca seluruh makhluk dan kejadian alam dengan meyakininya bahwa membaca adalah perintah Tuhan. Wallahu’alam.

Friday, October 30, 2020

SHALAT RITUAL DAN FAKTUAL

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Shalat bagi muslim adalah perintah ibadah pokok yang tidak boleh ditinggalkan setiap hari. “Yang pertama-tama dipertanyakan (diperhitungkan) terhadap seorang hamba pada hari kiamat dari amal perbuatannya adalah tentang shalatnya. Apabila shalatnya baik maka dia beruntung dan sukses dan apabila shalatnya buruk maka dia kecewa dan merugi. (HR. An-Nasaa'i dan Tirmidzi). Dalam kisah Kerasulan Nabi Muhammad saw, shalat adalah perintah langsung dari Allah ketika Nabi mi’raj. Shalat ritual dicontohkan langsung oleh Rasulullah dengan gerakan berdiri, ruku dan sujud disertai bacaan doa sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad Saw.

Jika kita pakai hubungan konsep dan analisa hadis-hadis, shalat memiliki dua dimensi, yaitu ritual dan faktual.  Idenya bisa ditemukan dari Al-Qur’an, “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya SHALAT itu MENCEGAH dari KEJI DAN MUNGKAR. Dan sesungguhnya MENGINGAT ALLAH adalah LEBIH BESAR. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al Ankabuut, 29:45).

Berdasarkan ayat di atas pengertian shalat sudah jelas. Mengapa Allah perintahkan shalat, karena shalat mencegah prilaku keji dan mungkar. Jika kita lihat fakta kehidupan Nabi Muhammad Saw, shalat adalah tindakan ritual dan dicerminkan dalam prilaku Nabi Muhammad saw yang selalu beramal baik. Jadi antara shalat dan amal baik menjadi dua sisi dari satu mata uang. Pada kontek ini saya tafsirkan bahwa shalat memiliki dua sisi yaitu kegiatan ritual dan faktual. Shalat ritual contohnya sering kita lakukan lima kali sehari, shalat dhuha, tahajud, dan shalat sunah lainnya. Secara faktual shalat berbentuk tindakan-tindakan konkrit seperti zakat, sedekah, dan seluruh perbuatan baik yang membawa manfaat bagi kesejahteraan manusia dan penghuni bumi.

Shalat ritual dan faktual tidak bisa dipisahkan karena ibarat dua sisi dari satu mata uang. Di dalam Al-Qur’an dijelaskan ada orang-orang yang lalai dari shalat, yaitu mereka yang tidak memberi makan anak yatim dan orang miskin, ria dan enggan membantu dengan barang-barang berguna. “(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat ria.” (Al Maa’uun, 107:6). Dikatakan bahwa ada orang-orang yang shalatnya tidak berkualitas karena secara faktual prilakunya tidak memberi manfaat pada orang banyak.

Selama ini pengertian shalat yang memiliki dua dimensi tereduksi menjadi satu dimensi yaitu ritual. Reduksi pemahaman masyarakat terhadap shalat menjadi salah satu faktor penyebab kegagalan kita dalam mengelola keluarga, sekolah, masyarakat, organisasi, dan negara. Terjadilah suatu paradok bahwa di negara kita yang religius rajin ritual shalat, tetapi masyarakatnya tidak hidup tertib dan kurang menghargai kebersihan lingkungan artinya tidak shalat secara faktual. Sebaliknya di negara-negara maju lingkungan terlihat bersih dan tertib mereka shalat secara faktual, tetapi mereka tidak banyak mengenal ritual shalat.  

Sebenarnya Islam agama sempurna yang tidak menyuruh umatnya meninggalkan kehidupan dunia. Allah memerintahkan untuk menjaga keseimbangan antara hidup di dunia dan akhirat. Visi kehidupan akhirat harus ada dalam setiap misi hidup di dunia. Visi hidup sejahtera di akhirat harus diwujudkan dengan bekerja keras mengelola kehidupan dunia dengan sebaik-baiknya sebagai shalat faktual selain mendirikan shalat ritual.

Idealnya kehidupan umat Islam jika shalat ritual dan faktualnya berjalan seiringan, seperti menggabungkan antara peradaban Barat dan Timur. Ajaran Islam yaitu shalat jika dipahami memiliki dua dimensi yaitu ritual dan faktual tidak terpisahkan, dimanapun Islam berada akan membawa peradaban tinggi dan kesejahteraan bagi umat manusia.

Shalat ritual berguna untuk membangun harapan dan optimisme ketika kita menghadapi masalah. Shalat faktual seperti mengembangkan ilmu alam, sosial, dan teknologi, bekerja, dan berdagang, menjadi usaha fisik manusia sesuai dengan keyakinan pada Tuhan YME. Wallahu’alam. 

TAK AKAN ADA YANG MELEBIHI ALLAH

 OLEH: MUHAMMAD PLATO

Manusia sudah ditakdirkan Allah akan mengalami berbagai permasalahan hidup. Allah berfiman, “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah. (Al Balad, 90:4). Ketetapan ini berlaku pasti bagi seluruh manusia dipenjuru manapun. Masalah adalah kesulitan-kesulitan manusia dalam memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Masalah berikutnya adalah kesulitan manusia dalam menjaga keimanannya kepada Allah dalam segala kondisi.

Hati dan pikiran manusia selalu terjebak pada hal-hal yang bersifat materi. Ketika dihadapkan pada masalah manusia kadang fokus pada pertolongan-pertolongan dari selain Allah. Padahal Allah penolong manusia dalam segala masalah yang dihadapinya. Untuk itu banyak manusia yang terjebak melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak diperintahkan Allah, seperti fokus meminta pertolongan pada sesama manusia, benda-benda yang dikeramatkan, ilmu-ilmu sihir, teknologi, dan ilmu-ilmu tentang keduniawian, padahal hakikatnya semua masalah Allah yang menyelesaikannya. Manusia sering melampau batas, dengan berprasangka bahwa seluruh permasalahan hidup hanya dapat diselesaikan karena kemampuan yang ada pada dirinya.

Allah berfirman, “dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk,” (Al A’laa, 87:3). Semua ketentuan hidup dan petunjuk hidup ada dalam kekuasaan Allah. Seluruh gerak dan upaya manusia dalam menyelesaikan masalah hidupnya tidak lepas dari petunjuk dari Allah. Masalah besar manusia adalah menjaga kesadaran bahwa Allah pemilik segala tindakan yang dilakukan manusia. Manusia dalam segala tindakannya hanya berserah diri kepada Allah. Seluruh kreatifitas dan segala yang diciptakan manusia semuanya berdasarkan pada kadar yang telah ditetapkan dan petunjuk Allah.

Ketika kita dihadapkan pada suatu permasalahan, sesunguhnya bagi orang-orang yang berserah diri kepada Allah, akan ingat Allah dan fokus memohon pertolongan pada Allah. Sabar dan shalat adalah tata cara yang diajarkan Allah ketika manusia ingin mendapat pertolongan Allah. “Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (Al-baqarah, 2:5). meminta pertolongan pada Allah adalah pekerjaan berat bagi mereka yang tidak yakin, namun bagi mereka yang total yakin bahwa Allah penyelesai masalah, sabar dan shalat adalah pekerjaan mudah karena punya keyakinan haqul yakin Allah sebagai penyelesai masalah, dan tidak akan ada yang melebihi Allah.

Nabi Muhammad saw ketika menghadap Perang Badar, jika melihat fakta sejarah Perang Badar, tidak aka nada satu orang pun dapat menyangkan bahwa pasukkan Nabi Muhammad saw yang jumlahnya hanya sepertiga dari jumlah musuh akan memenangkan peperangan. Maulana Muhammad Ali, (2015, 143) menjelaskan, “pasukan muslimin hanya 313 melawan 1000 orang bersenjata lengkap. Sejumlah hlm. 313 sebagian pasukkan itu pikirannya tidak meyukai kondisi peperangan ini karena mereka berprasangka bahwa dalam perang ini mereka akan binasa. Hal ini direkam dalam Al-Qur’an, “sesunguhnya sebagian dari orang beriman tidak menyukainya, … seolah-olah mereka dihalau kepada kematian,…” (Al-Anfal, 8:5-6).

Selanjutnya Mulana Muhammad Ali (2015, hlm. 143-145) menjelaskan bahwa pasukan kecil kaum muslimin ini direkrut secara terburu-buru dengan persenjataan seadanya, lalu berjalan ke luar kota kea rah Mekah untuk mengecek serangan gencar kaum Quraisy karena tidak diperbolehkan bertempur di dekat rumah di Madinah. Sementara pasukan musuh adalah tentara terlatih, dari kaum muslimin terdiri dari atas anak-anak muda yang belum berpengalaman. Pasukan musuh dilengkapi persenjataan dna baju rantai dengan lengkap. Mereka memiliki ratusan pasukan kuda dan didukung dengan 700 unta. Pasukan kuda dan unta kaum muslimin tidak lebih dari 72 ekor saja.  

Perang Badar adalah peperangan yang unik, karena pasukan yang lemah bisa mengalahkan kekuatan yang besar. Hasilnya pemimpin-pemimpin pasukan musuh tebunuh, sebanyak 70 pasukan musuh binasa, dan 70 orang ditawan. Sementara dari kaum muslimin 14 orang terluka dan meninggal.

Kemenangan dari kaum yang dipandang lemah ini dikabarkan dengan indah dalam Al-Qur’an, “Sesungguhnya telah ada tanda bagi kamu pada dua golongan yang telah bertemu (bertempur). Segolongan berperang di jalan Allah dan (segolongan) yang lain kafir yang dengan mata kepala melihat (seakan-akan) orang-orang muslimin dua kali jumlah mereka. Allah menguatkan dengan bantuan-Nya siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati. (Ali Imran, 3:13).

Kisah ini mengandung pelajaran bagi yang memiliki mata hati (liulil abshar). Tidak ada masalah yang paling berat yang dihadapi Nabi Muhammad Saw ketika mengemban tugas kerasulannya. Nabi Muhammad saw sangat waspada pada saat itu dan berdoa untuk mengembalikan segala kekuatan kepada Allah. “ya Allah akankah Engkau mencelakakan pasukan kecil ornag-orang beriman ini menjadi binasa hari ini. Jika demikian, tidak akan seorang pun di bumi ini yang akan menyembah Engkau dan mengemban risalah-Mu ke dunia”. (Maulanan Muhammad Ali, 2015 hlm. 144). 


Salah satu pelejaran penting dari kejadian Perang Badar adalah tidak ada yang melebihi kekuatan Allah. Bagi orang-orang beriman yang terlihat lemah sesungguhnya keimanan kepada Allah yang lurus akan menguatkan kondisi yang lemah. Mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat, buktikan bahwa Allah akan menguatkan dan menyelesaikan semua masalah. Wallahu’alam.

Wednesday, October 28, 2020

PRESIDEN PRANCIS PASTI MENYESAL

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Presiden Perancis telah mengampanyekan kembali ajaran Islam di Eropa. Semakin dihujat ajaran Islam akan semakin dipelajari banyak orang. Penghinaan terhadap Nabi Muhammad Saw dengan karikatur tidak akan merendahkan kemuliaan Nabi Muhammad Saw. presiden Perancis dan pendukungnya sedang berperang dengan dirinya sendiri.  Bisa jadi diawal abadi 21 ini, prilaku-prilaku pemimpin seperti presiden Perancis ini adalah tanda sedang meredupnya kekuasaan Perancis di kancah internasional.

Kebebasan berkespresi yang sedang dikampanyekan presiden Prancis pada akhirnya akan menenggelamkan negaranya sendiri. Kebebasan berkepresi yang dijamin undang-undang negara mereka akan menjadi boomerang bagi kehancuran bangsa mereka sendiri, lambat tapi pasti.

Ketika mereka membuat karikatur Nabi Muhammad Saw, mereka tidak sedang berhadapan dengan umat Islam, tetapi sedang berhadapan dengan kekuasaan Allah yang memiliki hukum-hukum dalam kehidupan. Bagi siapa saja yang berniat melecehkan kekasih Allah, dia sedang berhadapan langsung dengan Allah swt. Presiden Perancis kelak pasti menyesal.

Percaya atau tidak, yakin atau tidak yakin, mengakui atau tidak, hukum Allah telah ditetapkan dan itu berlaku pasti. “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri,” (Al Israa, 17:7). Satu ayat ini cukuplah menjadi catatan kita bahwa presiden Perancis sedang mengubur dirinya sendiri. Ketetapan Allah berlaku untuk alam semesta. Pahami dan hayati ayat ini dengan baik, dan mari kita buktikan sama-sama apa yang akan terjadi pada orang-orang yang berprilaku jahat. Dia sendiri yang akan menerima kejahatan itu. Pengadilan Allah akan mengadili dengan seadil-adilnya.


Jika kekasih Allah direndahkan, dihinakan, maka Allah sendiri yang akan bertindak. Allah akan menggerakkan alam, hewan, tumbuhan, manusia, untuk mengadilinya. Dengan keterangan satu ayat di atas, sebagai muslim kita tidak akan membalas kejahatan dengan prilaku jahat. Reaksi-reaksi yang kita lakukan semata-mata untuk saling mengingatkan bahwa hidup ini tidak memiliki kebebasan yang melampaui batas. Kebebasan kita dibatasi oleh kehormatan harkat dan martabat manusia lain.

Jika umat Islam memuliakan Nabi Muhammad saw, bukan semata-mata umat Islam mengkultuskan Nabi Muhamad saw, tetapi karena umat Islam diperintah Allah untuk menghormati, menghargai, dan memuliakan Nabi Muhammad Saw. Bagi non muslim yang tidak percaya pada ajaran Islam, mungkin Nabi Muhammad saw bukan siapa-siapa, tetapi Allah telah mengutus Nabi Muhammad Saw sebagai penyejahtera kehidupan umat manusia.

Islamofobia adalah istilah kontroversial yang merujuk pada prasangka, diskriminasi, ketakutan dan kebencian terhadap Islam dan Muslim (id.wikipwdia.org), telah terjadi di masyarakat Perancis, hal ini bukti bahwa negara yang kita anggap maju ternyata sekelas presidennya pun tidak literat. Mereka tidak bisa membaca pola prilaku kehidupan masyarakat di dunia. Mereka hanya memandang dunia berdasarkan pengetahuan empiris atas dasar sudut pandang mereka sendiri tanpa belajar sudut pandang dari bangsa, budaya, dan agama orang lain. Untuk itulah kemajuan Perancis dalam budaya, teknologi, tidak menjamin bangsa Perancis menjadi bangsa berperadaban tinggi, karena mereka ternyata telah terjebak oleh kesombongan, dan keangkuhan dirinya sendiri.

Ternyata presiden-presiden kita dan masyarakat Indonesia dalam hal ini lebih berperadaban tinggi dibanding masyarakat Perancis.  Dalam Undang-Undang RI sampai kapan pun undang-undang kita tidak akan pernah membenarkan warga negaranya untuk menghina orang-orang suci yang disucikan oleh masyarakat dan agama orang lain. Prilaku seperti ini bukan semata larangan dari UU Republik Indonesia, tetapi masyarakat beragama terutama umat Islam telah dilarang oleh Allah untuk menghina agama atau orang-orang suci agama lain dengan cara atau ekpresi apapun. Dalam undang-undang negara kami bukan kebebasan berekspresi jika menghina dan merendahkan keyakinan orang lain.

“Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan. (Al An’aam, 6:108).

Itulah ajaran Islam yang sebenarnya sempurna. Jika diantara kami orang Islam ada yang menghina agama lain, orang-orang suci agama lain, itu tidak mewakili ajaran Islam tetapi mewakili prilaku seseorang yang belum paham Islam sekalipun dirinya mengaku beragama Islam.

Kesimpulan kami, ajaran agama Islam lebih tinggi kedudukannya dari pada undang-undang kebebasan berekspresi yang diyakini presiden Perancis. Namun kami menghargai silahkan saja orang hidup dengan keyakinan masing-masing, tetapi jika anda sudah menghina dan merendahkan kekasih Tuhan, maka anda sedang berperang dengan Tuhan yang memiliki kekuatan dari langit sampai bumi dan akan menggerakkan seluruh makhluk-Nya untuk membela hak-Nya. Selamat berjuang presiden Perancis, anda telah menantang Tuhan Semesta Alam. Tidak perlu kami menghakiminya biarlah Allah yang menghakimi. Sesungguhnya kita semua akan kembali kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa. Wallahu’alam.