Wednesday, October 28, 2020

PRESIDEN PRANCIS PASTI MENYESAL

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Presiden Perancis telah mengampanyekan kembali ajaran Islam di Eropa. Semakin dihujat ajaran Islam akan semakin dipelajari banyak orang. Penghinaan terhadap Nabi Muhammad Saw dengan karikatur tidak akan merendahkan kemuliaan Nabi Muhammad Saw. presiden Perancis dan pendukungnya sedang berperang dengan dirinya sendiri.  Bisa jadi diawal abadi 21 ini, prilaku-prilaku pemimpin seperti presiden Perancis ini adalah tanda sedang meredupnya kekuasaan Perancis di kancah internasional.

Kebebasan berkespresi yang sedang dikampanyekan presiden Prancis pada akhirnya akan menenggelamkan negaranya sendiri. Kebebasan berkepresi yang dijamin undang-undang negara mereka akan menjadi boomerang bagi kehancuran bangsa mereka sendiri, lambat tapi pasti.

Ketika mereka membuat karikatur Nabi Muhammad Saw, mereka tidak sedang berhadapan dengan umat Islam, tetapi sedang berhadapan dengan kekuasaan Allah yang memiliki hukum-hukum dalam kehidupan. Bagi siapa saja yang berniat melecehkan kekasih Allah, dia sedang berhadapan langsung dengan Allah swt. Presiden Perancis kelak pasti menyesal.

Percaya atau tidak, yakin atau tidak yakin, mengakui atau tidak, hukum Allah telah ditetapkan dan itu berlaku pasti. “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri,” (Al Israa, 17:7). Satu ayat ini cukuplah menjadi catatan kita bahwa presiden Perancis sedang mengubur dirinya sendiri. Ketetapan Allah berlaku untuk alam semesta. Pahami dan hayati ayat ini dengan baik, dan mari kita buktikan sama-sama apa yang akan terjadi pada orang-orang yang berprilaku jahat. Dia sendiri yang akan menerima kejahatan itu. Pengadilan Allah akan mengadili dengan seadil-adilnya.


Jika kekasih Allah direndahkan, dihinakan, maka Allah sendiri yang akan bertindak. Allah akan menggerakkan alam, hewan, tumbuhan, manusia, untuk mengadilinya. Dengan keterangan satu ayat di atas, sebagai muslim kita tidak akan membalas kejahatan dengan prilaku jahat. Reaksi-reaksi yang kita lakukan semata-mata untuk saling mengingatkan bahwa hidup ini tidak memiliki kebebasan yang melampaui batas. Kebebasan kita dibatasi oleh kehormatan harkat dan martabat manusia lain.

Jika umat Islam memuliakan Nabi Muhammad saw, bukan semata-mata umat Islam mengkultuskan Nabi Muhamad saw, tetapi karena umat Islam diperintah Allah untuk menghormati, menghargai, dan memuliakan Nabi Muhammad Saw. Bagi non muslim yang tidak percaya pada ajaran Islam, mungkin Nabi Muhammad saw bukan siapa-siapa, tetapi Allah telah mengutus Nabi Muhammad Saw sebagai penyejahtera kehidupan umat manusia.

Islamofobia adalah istilah kontroversial yang merujuk pada prasangka, diskriminasi, ketakutan dan kebencian terhadap Islam dan Muslim (id.wikipwdia.org), telah terjadi di masyarakat Perancis, hal ini bukti bahwa negara yang kita anggap maju ternyata sekelas presidennya pun tidak literat. Mereka tidak bisa membaca pola prilaku kehidupan masyarakat di dunia. Mereka hanya memandang dunia berdasarkan pengetahuan empiris atas dasar sudut pandang mereka sendiri tanpa belajar sudut pandang dari bangsa, budaya, dan agama orang lain. Untuk itulah kemajuan Perancis dalam budaya, teknologi, tidak menjamin bangsa Perancis menjadi bangsa berperadaban tinggi, karena mereka ternyata telah terjebak oleh kesombongan, dan keangkuhan dirinya sendiri.

Ternyata presiden-presiden kita dan masyarakat Indonesia dalam hal ini lebih berperadaban tinggi dibanding masyarakat Perancis.  Dalam Undang-Undang RI sampai kapan pun undang-undang kita tidak akan pernah membenarkan warga negaranya untuk menghina orang-orang suci yang disucikan oleh masyarakat dan agama orang lain. Prilaku seperti ini bukan semata larangan dari UU Republik Indonesia, tetapi masyarakat beragama terutama umat Islam telah dilarang oleh Allah untuk menghina agama atau orang-orang suci agama lain dengan cara atau ekpresi apapun. Dalam undang-undang negara kami bukan kebebasan berekspresi jika menghina dan merendahkan keyakinan orang lain.

“Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan. (Al An’aam, 6:108).

Itulah ajaran Islam yang sebenarnya sempurna. Jika diantara kami orang Islam ada yang menghina agama lain, orang-orang suci agama lain, itu tidak mewakili ajaran Islam tetapi mewakili prilaku seseorang yang belum paham Islam sekalipun dirinya mengaku beragama Islam.

Kesimpulan kami, ajaran agama Islam lebih tinggi kedudukannya dari pada undang-undang kebebasan berekspresi yang diyakini presiden Perancis. Namun kami menghargai silahkan saja orang hidup dengan keyakinan masing-masing, tetapi jika anda sudah menghina dan merendahkan kekasih Tuhan, maka anda sedang berperang dengan Tuhan yang memiliki kekuatan dari langit sampai bumi dan akan menggerakkan seluruh makhluk-Nya untuk membela hak-Nya. Selamat berjuang presiden Perancis, anda telah menantang Tuhan Semesta Alam. Tidak perlu kami menghakiminya biarlah Allah yang menghakimi. Sesungguhnya kita semua akan kembali kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa. Wallahu’alam. 

3 comments: