Wednesday, November 28, 2012

MANAJEMEN DOA

Raih Sukses Dengan Kekuatan Doa!

Sukses pasti menjadi dambaan setiap orang. Namun tidak sedikit, mereka yang kurang percaya diri untuk meraih kesuksesan. Mereka yang kurang percaya diri, kata-katanya tidak pernah bersemangat. Dari mulutnya selalu keluar keluhan dan pesimisme. Mereka yang kurang percaya diri, sering sibuk dengan alasan-alasan yang menjadikan dirinya terbatas. Optimisme orang lain sering dipatahkan dengan syarat-syarat yang memberatkan. Bagi mereka yang kurang percaya diri, dunia ini penuh dengan ketidakmungkinan.

Jika Anda adalah orang yang kurang percaya diri, sekarang penulis akan mengubah Anda menjadi orang yang penuh optimis. Kata kuncinya, pakai logika Tuhan. Dalam logika Tuhan tidak ada yang tidak mungkin, semuanya mungkin karena sebabnya adalah Tuhan. Apakah yang menyebabkan semuanya mungkin? Jawabannya adalah doa. Berdoalah kepada Tuhan. Doa adalah penyebab, yang dijadikan oleh Tuhan untuk mengubah takdir Anda, dari yang miskin menjadi kaya, dari yang bodoh menjadi cerdas, dari kekurangan menjadi kecukupan dan dari rendah menjadi tinggi.

Doa menurut ilmu bahasa adalah kata BENDA. Artinya bahan pembuat doa itu adalah benda, yaitu gelombang energi kuanta yang disebut PIKIRAN dan PERASAAN (Erbe Sentanu: 2007). Pendapat Erbe Sentanu diperjelas dengan bunyi hadis berikut, Do'a adalah SENJATA seorang mukmin dan TIANG (pilar) agama serta CAHAYA langit dan bumi. (HR. Abu Ya'la). Doa adalah alat kesuksesan bagi semua orang. Tidak ada yang tidak bisa berdoa di muka bumi ini. Semuanya bisa. Maka semuanya bisa mewujudkan mimpi-mimpinya dengan manajemen doa.

Untuk meraih kesuksesan kekuatan doa bisa dioptimalkan. Kekuatan doa bisa dioptimalkan dengan collecting (mengumpulkan) doa. Kumpulkan doa dari orang-orang yang punya kedudukan spesial dihadapan Tuhan. Orang-orang yang punya kedudukan dihadapan Tuhan adalah orang tua (ibu dan ayah), istri/suami, guru, ulama, kiyai, ustad, pemimpin yang adil (jujur), orang-orang teraniaya, fakir miskin, anak-anak yatim, orang berpuasa, dan musafir. Sejahterakanlah mereka dan berdoalah kepada Tuhan, semoga hati mereka tergerak untuk mendoakan kesuksesan hidup kita di dunia dan akhirat.

Collecting doa sangat dianjurkan adalah dari kedua orang tua. Doa mereka tulus dan ikhlas. Itulah sebab kekuatan doa dari kedua orang tua. Agar mendapatkan doa yang banyak dari kedua orang tua, dan kekuatannya lebih dahsyat, maka peliharalah dan santuni mereka dengan harta yang kita miliki. Penuhi segala hajat kedua orang tua dengan penuh keikhlasan. Berjihadlah untuk mensejahterakan kedua orang tua.
Selain doa tulus dari orang tua, doa tulus bisa didapat dari seorang istri, atau suami bagi yang sudah berkeluarga. Dalam keluarga harmonis, seorang istri pasti doanya tulus untuk suami, dan sebaliknya doa seorang suami pasti tulus untuk istrinya. Suami dan istri ibarat pakaian, keduanya saling melengkapi. Suami berjihadlah untuk menafkahi istri agar mendapatkan kekuatan dahsyat dari doa seorang istri, dan seorang Istri dengan keshalehannya, tunduklah kepada suami, agar mendapatkan dahsyatnya doa sang suami.
Doa tulus bisa didapatkan juga dari seorang guru (kiyai, ustad, ulama). Guru adalah pekerjaan mulia. Kemuliaan seorang guru menjadikan mereka orang-orang spesial dihadapan Tuhan. Tidak ada guru yang menginginkan anak didiknya gagal. Setiap guru selalu mengupayakan kesuksesan anak didiknya. Untuk itulah guru punya ketulusan doa.

Mengapa orang-orang teraniaya, fakir miskin, yatim piatu, orang berpuasa, dan musafir, memiliki kedudukan spesial dihadapan Tuhan? Karena mereka berada pada posisi ektrem (kesulitan yang luar biasa). Dalam posisi ekstrem Tuhan sangat dekat dengan mereka. Tuhan sangat dekat dengan mereka. Kedekatan mereka dengan Tuhan menjadikan doanya menjadi langsung urusan Tuhan. Bersahabat baiklah dan jadilah pelindung mereka, agar mereka terbantu dan tulus mendoakan kita.
Selain collecting doa dari orang-orang spesial, manfaatkan waktu-waktu spesial dalam berdoa.  Waktu-waktu spesial dalam berdoa adalah sepertiga malam (shalat malam), sepertiga siang (shalat dhuha), sehabis shalat-shalat wajib, diantara adzan dan iqomah, diwaktu sujud, diperjalanan, dan diwaktu tahiyat akhir sebelum salam. Memohonlah kepada orang-orang spesial untuk mendoakan kesuksesan kita di waktu-waktu spesial.

Doa berwujud dalam perasaan, pikiran dan perbuatan. Dalam pikiran doa adalah prasangkat baik terhadap segala ketentuan Tuhan. Dalam perasaan doa adalah kesenangan dalam melaksanakan segala perintah Tuhan. Dalam perbuatan, doa adalah karakter-karakter baik yang dilakukan baik dalam kondisi sempit maupun lapang. Penulis doakan dengan tulus, semoga para pembaca menjadi orang-orang sukses dan kelak mampu berkurban dengan 100 ekor Jaguar (ini serius). Dengan manajemen, insya Allah doa akan menjadi kekuatan dahsyat dalam mendorong keberhasilan Anda. Dengan kekuatan doa tidak ada yang tidak mungkin, dan semua orang punya kesempatan untuk memanaj doanya agar menjadi kekuatan dahsyat dalam memperoleh kesuksesan. Salam sukse dengan logika Tuhan (SDLT).

Wednesday, November 21, 2012

Jangan Benci dan Suka Tanpa Pengetahuan


“Tuhan adalah Esa. Jika ada satu kata saja disandingkan langsung dengan Tuhan tanpa kata penghubung, maka dia bukanlah Tuhan melainkan makhluk.” (toto suharya)

    Kenyataan, kita bisa jatuh cinta pada seseorang tanpa harus mengenalnya terlebih dahulu. Kecantikan dan ketampanan bisa menarik hati seseorang tanpa harus mengenal siapa orangnya terlebih dahulu. Logika Tuhan, mungkin bagi Anda seperti perempuan berwajah buruk, atau laki-laki berpenampilan jelek. Untuk itu tidak sedikitpun menarik perhatian Anda untuk mengenalnya lebih dekat.
    Tapi ingatlah apa kata Allah, “...Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”. (Al Baqarah:216). Menurut penulis, dari ayat inilah mungkin lahir sebuah pepatah, “tak kenal maka tak sayang”. Atau pesan langsungnya, “janganlah membenci atau menyukai sesuatu tanpa pengetahuan”.
    Kuncinya, membenci dan menyukai segala sesuatu harus didasari oleh pengetahuan. Menyukai sesuatu tanpa pengetahuan seperti Anda mencintai seseorang karena kecantikan atau ketampanan wajahnya saja. Sebaliknya membenci sesu
atu tanpa pengetahuan seperti Anda membenci seseorang karena buruk rupanya saja. Sesungguhnya orang-orang yang berpengetahuan akan selalu menemukan kebaikan dibalik kebaikan dan menemukan kebaikan dibalik keburukan. Untuk itulah orang-orang yang berpengetahuan selalu mendapatkan kebaikan dalam hidupnya.
    Untuk itu, agar kita bisa menemukan kebaikan dari logika Tuhan, penulis akan perkenalkan. Makhluk apakah logika Tuhan itu?  Logika Tuhan adalah pola berpikir sebab akibat yang mengacu atau merujuk pada pola sebab akibat (logika) yang terdapat dalam Al-Qur’an. Kalau rujukannya Al-Qur’an, mengapa tidak dikasih nama logika Al-Qur’an? Pertimbangan penulis, kalau diberi nama logika Al-Qur’an akan merujuk pada satu golongan yaitu umat Islam, maka dipilih nama logika Tuhan agar dapat diterima seluruh umat manusia (universal). Tujuannya adalah menjadikan Al-Qur’an sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Lalu apakah inti dari logika Tuhan itu? Murthada Muthahhari (2012:156) menjelaskan ada tiga logika Al-Quran yang dipahami selama ini yaitu logika Jabr (keterpaksaan), Tafwidh (penyerahan total) dan Amrun Baina al-Amraini (satu hal diantara dua hal).
Logika Jabr mengatakan bahwa di dunia ini tidak ada sesuatu syarat bagi sesuatu. Jika Tuhan sudah menghendaki sesuatu, sesautu itu pasti terjadi tanpa memerlukan sebab. Logika Tafwidh menjelaskan bahwa sebagian sesuatu adalah kehendak Tuhan, dan sebagian lainnya adalah bukan kehendak Tuhan. Logika Amrun Baina al-Amraini mengatakan bahwa segala sesuatu adalah atas kehendak Tuhan dan di dalam alam ini, segala sesuatu memiliki syarat.
Selanjutnya Murtadha Muthahari menegaskan, jika kita benar-benar mengenal logika Al-Qur’an, kita akan melihat bahwa kita mesti memiliki keyakinan, bahwa segala sesuatu adalah atas kehendak Allah, dan segala sesuatu mempunyai syarat tertentu, dan dengan syarat-syarat itulah ia terwujud, dan tanpa syarat-syarat itu mustahil ia dapat terwujud.
Di mana posisi logika Tuhan? Tidak ada pada ketiganya. Sepakat dengan pendapat Murthada Muthahari, tapi dalam pandangan logika Tuhan segala sesuatu bisa terwujud karena kehendak Tuhan, dan keterwujudan sesuatu membutuhkan sebab-sebab. Sebab-sebab itu sendiri tidak berada diluar kehendak Tuhan. Kesimpulannya segala sesuatu terjadi memerlukan sebab, dan seluruh sebab yang ada dimuka bumi ini, itulah kehendak Tuhan.   
Apa manfaat kalau kita berpikir dengan logika Tuhan? Berpikir dengan logika Tuhan dapat membantu kita untuk selalu ingat Tuhan, karena berkeyakinan seluruh kejadian dimuka bumi ini terjadi atas kehendak Tuhan. Dapat juga, membantu kita untuk selalu berprasangka baik (positif thinking). Dalam logika Tuhan tidak berlaku hukum negatif dan positif, semuanya akan berlaku positif. Jika berpikir dengan logika Tuhan, hal-hal negatif yang ditakuti kedatangannya akan diubah menjadi harapan. Salam Sukses dengan Logika Tuhan.