Seorang anak berusia tujuh (7) tahun bertanya pada bapaknya,
“siapa sih orang yang terpinter di dunia ini?” Spontan, bapaknya menjawab,
“Nabi Muhammad saw, IQ nya 500 lebih”. Anaknya mengangguk pertanda setuju,
karena percaya pada ucapan bapaknya. Tapi bapaknya berpikir, bagaimana
membuktikan bahwa Nabi Muhammad saw, IQ nya 500 lebih, sedangkan belum ada orang yang mengukurnya. Bapaknya tambah
bingung, bagaimana kalau anaknya bertanya apa penemuan Nabi Muhammad saw dalam
ilmu pengetahuan hingga Dia dianggap orang paling pinter di seluruh dunia.
Sementara itu,
Einstein begitu terkenal sebagai manusia genius, karena Dia bisa menemukan
kebenaran empiris dengan menggunakan logikanya. Seluruh dunia tahu, dan tidak
pernah ada yang membantah, Einstein adalah manusia genius. Kejeniusannya
diajarkan di sekolah-sekolah, mulai dari Taman Kanak-kanak sampai perguruan
tinggi. Lalu bagaimana dengan Nabi Muhammad saw? Jarang orang berani
mengklaim bahwa Nabi Muhammad saw, sebagai manusia super jenius. Rata-rata orang menganggap Nabi Muhammad saw adalah orang bijaksana,
jujur, penyabar, santun, taat pada Tuhan, tanpa kejeniusan.
Sebenarnya
tidak penting, untuk tahu berapa kecerdasan Nabi Muhammad saw? Namun seiring dengan kemajuan
zaman, orang-orang begitu menghargai kecerdasan intelektual, dan menganggap Nabi
Muhammad saw, tidak cerdas intelektual. Akibatnya ketika berbicara kecerdasan
intelektual, teladannya adalah Einstein.
Kondisi ini membuat ambigu masyarakat (muslim), karena harus meneladani
dua sosok yang berbeda karakter. Nabi Muhammad saw yang diidentikan tanpa
kecerdasan intelektual, dianggap kurang cocok diteladani karena zaman
menghendaki kecerdasan intelektual.
Entah siapa
yang salah, dan apa alasannya, ada yang setuju mendudukkan Nabi Muhammad saw,
sebagai manusia tidak cerdas intelektual. Mengapa juga, orang-orang Islam begitu
nyaman ketika teladannya dianggap bodoh, tidak bisa membaca, dan dileceh-leceh karena
dianggap tidak cerdas secara intelektual. Apakah mereka tidak berpikir, bahwa
kecerdasan intelektual yang dimiliki Nabi Muhammad saw, tidak akan ada yang
sanggup menandinginya.
Mari kita uji,
benarkah kecerdasan Nabi Muhammad saw di atas 500, melebihi manusia paling
cerdas di muka bumi ini. Untuk melihat kecerdasan Nabi Muhammad saw, kita perlu
sudut pandang objektif. Kita dudukkan Nabi Muhammad saw sebagai manusia
biasa. Sudut pandang ini sebagai metode, agar seluruh manusia sadar bahwa
disandingkan dengan Einstein, kecerdasan Nabi Muhammad saw tidak akan
tertandingi.
Dari sudut
pandang humanis, Nabi Muhammmad saw adalah manusia biasa. Berikut adalah keterangannya. “Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat
dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan
sesungguhnya sebahagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal
mereka mengetahui”. (Al Baqarah:146).
Lalu bagaimana
mengetahui bahwa Nabi Muhammad saw lebih cerdas dari pada Einstein? Mari kita
berandai-andai, jika kitab Al-Qur’an yang kita baca sekarang adalah produk pengetahuan Nabi Muhammad saw,
maka berapakah kecerdasan intelektual yang dimiliki Nabi Muhammad saw? Mari kita
berandai-andai ayat kitab suci Al-Qur’an di bawah ini sebagai pengetahuan, produk pemikiran
Nabi Muhammad saw.
“Malaikat-malaikat dan Jibril naik
(menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun”. (Al
Ma’aaru:4)
Dan mereka meminta kepadamu agar adzab itu
disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya.
Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut
perhitunganmu. (al Hajj:47)
Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian
(urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah
seribu tahun menurut perhitunganmu. (as-Sadjadah:5)
Kalau saja
ayat diatas hasil pemikiran manusia, berarti manusia yang mengemukakannya sudah
mengetahui perbedaan (relativitas) waktu berdasarkan perbedaan ruang dan kecepatan.
Hitungan sehari di tempat tertentu berbeda dengan hitungan sehari si tempat
lain. Tentu orang ini adalah pemikir hebat. Mengapa demikian?
Kurang lebih
1400 tahun kemudian, ilmu pengetahuan modern diwakili Albert Einstein,
menemukan kesimpulan bahwa apabila kecepatan suatu benda bertambah, maka waktu
akan lambat. Apabila waktu berjalan dalam kecepatan cahaya maka kemungkinan
besar waktu akan semakin lambat (berhenti). Pada tahun 1976 ilmuwan Universitas
Mirelland, Amerika Serikat membenarkan teori Einstein tentang waktu akan
berjalan lebih cepat di atas puncak gunung daripada di dasar lembah. Dengan
menggunakan jam atomik, mereka menemukan bahwa jam yang ada di pesawat lebih
cepat dari pada jam yang ada di permukaan bumi. (Muhmamad Kamil Abdushshamad:2003).
Jika saja
Albert Einstein dipuja-puja sebagai manusia genius, karena berhasil menemukan
teori relativitas waktu, lalu bagaimana dengan Nabi Muhammad saw, yang telah
mengemukakan teori relativitas waktu sejak 1400 tahun yang lalu? Anda pasti akan bilang, Nabi Muhammad saw lebih
jenius dari pada Albert Einstein. Jikalau seorang manusia biasa, berarti Nabi Muhammad saw sudah
bisa mengambil kesimpulan tentang teori fisika tanpa melakukan penelitian, dan pemikirannya teruji benar setelah dilakukan
pembuktian itupun setelah 1400 tahun.
Kami sebagai muslim, bukan hanya menganggap Nabi Muhammad saw sebagai manusia jenius,
Dia adalah Rasulullah yang telah menerima wahyu suci dari Tuhan. Kami
berkeyakinan sejumlah pengetahuan yang terkumpul dalam kitab suci, bukanlah
produk pemikiran manusia biasa, kalau pun ada orang yang tetap menganggap itu
produk manusia tidak akan ada lagi manusia sejenius Nabi Muhammad saw. Jadi
berapa kecerdasan Nabi Muhammad saw? Jawabannya 500 lebih bahkan tak terukur. Mengapa
tak terukur, karena yang dikemukanan Nabi Muhammad saw adalah pengetahuan,
pemikiran, logika, yang langsung diwahyukan dari Tuhan.
Jika Anda
masih tidak percaya, Saya sarankan baca Al-Qur’an dengan tafsir ilmu
pengetahuan. Di dalam kitab suci Al-Qur’an bukan hanya relativitas waktu yang
bisa anda temukan, tapi teori-teori fisika modern (fisika kuantum), sudah
dikemukakan dalam Al-Qur’an. Anda pasti akan berkesimpulan tidak akan ada
ilmuwan multidisipliner yang dapat menandingi ilmuwan sekelas Nabi Muhammad
saw.
Lalu mengapa
sekarang umat Islam sedikit tertinggal dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Segala sesuatu pasti ada ajalnya. Zaman kejayaan ilmu pengetahuan dunia Barat
ada ajalnya, dan sekarang secara alami kejayaan sedang berpindah ke Timur.
Mulai dari Cina, kejayaan Islam akan bangkit ditandai dengan kesadaran umat
Islam untuk melakukan islamisasi ilmu pengetahuan.
Umat Islam kini
sedang giat mengembangkan metode pengembangan ilmu pengetahuan baru, yang akan
menyempurnakan metode ilmu pengetahuan produk Barat. Sudut pandang humanistik
akan digantikan dengan sudut pandang Tuhan, dimana kitab suci Al-Qur’an akan
dijadikan sebagai sumber dasar dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Salam sukses dengan logika Tuhan. Follow me @logika_Tuhan.
membaca perkembangan sejarah penaklukan Andalusia Spanyol oleh Islam, maka terlihat pengetahuan itu berasal dari Islam. Orang-orang Baratlah perampok sejati pengetahuan islam dari perpustakaan2 di abad itu.
ReplyDeleteBetul bgt
DeleteBetul sekali
Deleteemg ayat2 itu hasil pemikiran nabi ya? gw rasa semua nabi itu jenius. karna semua nabi kan ganteng banget, yg paling gantenh nabi yusuf, yg paling imut nabi muhammad. ya masa cuma awesome di luar doang , pastinya dalemnya juga dong. cmiiw
ReplyDeletekang hamzah, baca lagi dengan teliti artikelnya. tidak ada kalimat yang mengatakan bahwa ayat-ayat Al-Qur'an hasil pemikiran Nabi Saw.
ReplyDeletesaya ragu dengan tulisan anda mulai dari argumen anda sendiri, coba teliti kalimat ini:" Lalu bagaimana mengetahui bahwa Nabi Muhammad saw lebih cerdas dari pada Einstein? Mari kita berandai-andai, jika kitab Al-Qur’an yang kita baca sekarang adalah produk pengetahuan Nabi Muhammad saw, maka berapakah kecerdasan intelektual yang dimiliki Nabi Muhammad saw? Mari kita berandai-andai ayat kitab suci Al-Qur’an di bawah ini sebagai pengetahuan, produk pemikiran Nabi Muhammad saw."
ReplyDeletejadi anda mau mengatakan yg IQ nya tidak terbatas itu nabi Muhammad atau Allah?
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteTEIMAKASIH PAK FUAD ATAS KOMENTARNYA.
ReplyDeletePADA SAAT SAYA MENGATAKAN TAK TERUKUR, LOGIKA SAYA SUDAH TIDAK BERANDAI-ANDAI LAGI, SUDAH KEMBALI KEPADA FAKTA SESUNGGUHNYA BAHWA PENGETAHUAN YANG DIBAWA NABI MUHAMMAD SAW ADALAH WAHYU ALLAH, YANG DISIMPAN DALAM OTAK NABI MUHAMMAD SAW.
JIKA KITA MENGUKUR KECERDASAN NABI MUHAMMAD SAW, JADI TIDAK TERUKUR, KARENA PENGETAHUAN YANG DIMILIKI NABI MUHAMMAD ADALAH PENGETAHUAN MILIK TUHAN YANG KECERDASANNYA TIDAK TERUKUR.
itu bkn berIQ, tp nabi itu Pintar. Iq tinggi ama Pintar itu beda, Pintar itu artinya kemampuan sseorang memiliki banyak pengetahuan dari luar,,,,sedangkan IQ itu kemampuan sseorang dalam menganalisa pemikirannya scr sendiri,hingga dia menemukan pengetahuannya sendiri dg daya berfikirnya sendiri tanpa bantuan dari luar. Kalo nabi, itu pintar krn ada pengetahuan dari luar yaitu wahyu....
ReplyDeletebener banget bang toni,,,,bangga gue,punya sodara muslim yg tajam pemikirannya sperti abang,,,,nice quote
Deletesehingga,,,kalo membandingkan nabi dg einstein, jangan hanya dengan IQ,,,yg membuat nabi sempurna bkn itu, tp dia memiliki daya IQ,EQ dan SQ yang melebihi einstein,,,,klo membandingkan dengan einstein hnya krn IQ,,,,gk bakal bs membuktikan klo tingkat IQ nabi itu melebihi einstein. Bandingkanlah nabi dan einstein dg standart ukur bkn hnya IQ sj,tp EQ dan SQ,,,,disitu akan menemukan letak kesempurnaan nabi yg bs membuat peradaban di masa banyak orang terpuruk
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteskrng hidup di zaman ilmiah,klo menulis judul (IQ nabi 500 lebih) apaan ini,,,,,,jangan terlalu terkesan gbs dibuktikan,mana pembuktiannya standart ukurannya,hasil ukurannya,valid kaga,klo cm nulis gtu tanpa pendasaran bisa jadi bahan olokan dan kaum kita muslim hanya diketawain,,,,jadilah muslim yang cerdas ilmiah dan rasional yg bisa menjawab tantangan jaman dengan pembuktian ilmiah. salam sukses,,,,thx
Deleteterimakasih atas komentarnya. Silahkan kembangkan sendiri alat ukur IQ nya. Mungkin orang-orang psikologi yang bisa kembangkan. Kemampuan saya terbatas untuk memahami alam semesta ciptaan Tuhan ini. lengkapi aja kekurangan saya sama anda.
ReplyDeleteDan anda jangan takut gara-gara tulisan saya muslim diolok-olok,tanpa tulisan saya pun, umat islam sudah diolok-olok. Nabi Muhammad saw sampai sekarang masih saja diolok-olok. itu bukan karena saya, tapi karena kebencian yang terpelihara dalam pikiran manusia.
Kayaknx inti dt artikel ini adalah...APABILAH ADA SESEORANG YG TDK PERCAYA BAHWA AL-QURAN ITU DARI ALLAH SWT,,SECARA OTOMATIS ORANG TERSEBUT HARUS PERCAYA BAHWA NABI MUHAMMAD SAW ORANG YG PALING JENIUS DI DUNIA..mungkin seperti itu..��
ReplyDeleteterimakasih wiwik atas komentarnya. Apa yang anda kemukakan itulah isi pikiran saya. anda sudah tepat menerka isi pikiran saya. salam sukses.
ReplyDeleteYang paling banyak ingat mati kemudian yang paling baik dalam mempersiapkan kematian tersebut, itulah orang yang paling cerdas.” (HR Ibnu Majah, Thabrani, dan Al Haitsamiy). Jika anda muslim, anda akn mengimani'ny dan itulah jwaban'ny. Salam borneo moslem
ReplyDeletesetuju itu dengan memahami logika dari Al-Qur'an hadis ini dengan cepat dipahami dan inilah panduan dalam berlogika. Mengapa orang yang mempersiapkan kematian termasuk orang paling cerdas, karena dunia dibatasi kematian. sedangkan setelah kematian ada kehidupan yang nyata. hanya orang-orang yang cerdas yang bisa memahami bahwa kenyataan ada setelah kematian. itu penjelasannya.
ReplyDeleteAnda jangan membandingkan nabi Muhammad saw dengan Einstein bahkan 2000 Einstein sekalipun...nabi Muhammad saw tiada tandingannya drngan manusia manusia manapun baik di dunia dan akhirat.....
ReplyDeletesabar sabar sabar...
ReplyDeletesabar sabar sabar...
ReplyDeletesabar sabar sabar
ReplyDeleteSemua nabi adalah manusia pilihan, semua nabi lebing unggul dari manusia biasa. nabi adam paling genius,nabi yusuf paling ganteng, nabi Muhammad paling mulia ahlaknya...
ReplyDeleteTetaplah menulis,,,komentar adalah perbedaan penafsiran. Keyakinan akan Keagungan Rasul, adalah wajib sebagaimana syahadat kita. kemuliaan Rasul atas segala hal tdk hanya kecerdasan, keilmuan maupun standar tetapan lainnya yang dibuat manusia, tetapi standar yang ditetapkan Allah dalam sebutan "Manusia pilihan". sebagai pengingat diri sendiri, Sesungguhnya Allah dan Para Malaikat ALlah,, Mendoakan keselamatan untuk Nabi Muhammad SAW,.... Smoga ALlah merahmati kita semua kaus Muslimin dengan pengatahuan yang menambah keyakinan atas Agama Allah. Aamiin YRA
ReplyDeletekebenaran dari Allah itu banyak ragamnya. Para cerdik pandai jangan mengambil keputusan bahwa ini pendapat saya yang paling benar. tapi sampaikanlah jika ini kebenaran dari Tuhan YME dan jika dipandang salah itu dari saya. tidak perlu ada yang diperselisihkan karena kita semua diciptakan tidak tahu dan Allah yang maha tahu
ReplyDeleteJika saya boleh kasih saran, jangan campuradukan Ilmu sains dan Dogma ya bro, biar gak keliatan banget dungu nya. Jadilah penulis yg bijak dan cerdas agar dapat menulis artikel yg berkualitas, kredibel. Salam waras dan akal sehat!!!
ReplyDeletesaya sarankan juga.....jangan melarang orang untuk berpikir....yang melarang juga tidak punya otoritas untuk melarang orang....salam waras...
ReplyDelete