Saturday, June 27, 2020

SYARAT MUTLAK JADI KAYA RAYA

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Alam Nasyrah, 94:5-6).

Ayat ini bisa jadi postulat, hukum, teori sukses atau apapun namanya berlaku dari masa ke masa. Kesulitan dalam bentuk penderitaan adalah syarat mutlak menjadi kaya raya. Tidak ada satu pun manusia di muka bumi ini bisa kaya raya tanpa menghadapi kesulitan dan penderitaan. Mau beragama atau tidak, kesulitan dan penderitaan adalah ketentuan Allah yang harus dilalui oleh manusia jika ingin kaya raya.

Kisah Hermanto Tanoko sebagai orang kaya raya dia dilahirkan di rumah seperti gang dengan ukuran sangat kecil beratap seng dan lantai tanah. Di ujung rumah dibuat wc dan tidak bisa dipakai mandi. Di rumah sangat-sangat tidak layak ini lahirlah seorang bayi yang sekarang dikenal Hermanto Tanoko pemilik perusahaan cat terkenal di Indonesia. Sekalipun hidup sangat miskin, Bapaknya seorang pekerja keras yang pantang minta-minta. Bapaknya setiap hari menjalani hidup dengan berdagang palawija. Bapaknya yang punya anak empat pernah hidup terlantar selama enam bulan, dan tidur di emper kelenteng.

Ketika hidup dalam kesulitan, dan penderitaan, Bapaknya mengajari cara-cara hidup hemat dengan makan bubur dan nasi jagung setiap hari. Suatu hari ibunya memasak opor ayam, namun bapaknya melarang dimakan karena belum saatnya. Opor ayam itu akhirnya diberikan ke tetangga. Bepuluh-puluh tahun cara hidup ini dilakukan oleh bapaknya. Kisah suksesnya berawal dari berjualan cat dengan menyewa sebuah tempat dengan ukuran 1,5 x 13 meter. Di gang itu bisnisnya dikembangkan. Hidup hemat tetap dijalankan. Setelah memiliki pabrik pun pulang pergi ke pabrik masih mengunakan bis. Setelah punya kendaraan roda empat, berangkat kerja masih menggunakan angkutan umum. Kendaraan roda empat dipakai setelah biaya operasionalnya terpenuhi.

Jadi bagi generasi-generasi yang akan datang, jika ingin jadi orang kaya raya kesulitan dan penderitaan adalah episode hidup yang mau tidak mau harus dilalui. Bagi yang muslim ketetapan ini sudah sunatullah yang dijelaskan dalam Al-Qur’an. Syarat hidup sengsara, menderita adalah ketetapan Allah bagi seluruh manusia dan semesta jika ingin mendapat kelimpahan. Itulah syarat mutlak bagi siapa saja yang ingin mendapat kelimpahan rezeki di muka bumi ini.

Namun demikian jika ingin mendapatkan kelimpahan rezeki akhirat dalam penderitaan dan kelimpahan kita harus beriman kepada Tuhan YME. Hidup kaya raya belum tuntas, karena pada saat kembali kepada Tuhan kita harus bebas dari segala kekayaan yang kita miliki. Itulah pentingnya beragama karena setelah kematian ada kehidupan yang harus kita jalani berikutnya tanpa kekayaan. Wallahu’alam.

Wednesday, June 24, 2020

MANUSIA SUMBU PENDEK

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Istilah manusia sumbu pendek dan sumbu panjang dikenal di masyarakat akhir-akhir ini. Istilah ini memisahkan antara karakter manusia buruk dan baik. Manusia sumbu pendek selalu dikaitkan dengan karakter manusia pemarah, pendengki, dan selalu negatif thinking. Manusia sumbu panjang dikaitkan dengan karakter manusia penyabar, penyayang, pemaaf, dan selalu positif thinking.

Manusia sumbu pendek proses berpikirnya sangat singkat. Jarak antara data dengan kesimpulan yang diambil sangat pendek. Berpikirnya lurus tanpa mempertimbangkan pemikiran-pemikiran dari orang atau kelompok lain. Risikonya kesimpulan-kesimpulan yang diambil selalu melenceng jauh dari fakta kejadian sesungguhnya.

Manusia sumbu pendek sangat mengandalkan penglihatan. Ukuran kebenaran yang dianut sangat terbatas pada apa yang bisa dibuktikan dengan penglihatan. Dia tidak suka membaca atau meneliti, seluruh hidupnya dipahami dengan mengandalkan pada penglihatan dan pendengaran langsung tanpa proses penelitian.

Manusia sumbu pendek memiliki ukuran kebaikan dan keburukan berdasarkan apa yang dirasakan dan apa yang dialami. Ukuran baik dan buruk ada di kehendak hatinya, tidak berdasar pada pengetahuan tentang kebenaran yang bersumber pada Tuhan. Manusia sumbu pendek berbicara dan bertindak berdasarkan apa yang disenanginya. Pikirannya tidak berpijak, semua yang dikemukakannya berdasarkan fantasi yang membuat dirinya senang.

“Maka apakah orang yang berpegang pada keterangan yang datang dari Tuhannya sama dengan orang yang (syaitan) menjadikan dia memandang baik perbuatannya yang buruk itu dan mengikuti hawa nafsunya?” (Muhammad, 47:14).

Manusia sumbu pendek mengikuti jejak-jejak Fir’aun, yang berpandangan bahwa Tuhan telah menjelma menjadi manusia. Tuhan harus bisa dilihat. Akalnya menjadi sumber kebenaran bukan sebagai alat untuk mengetahui kebenaran. Pengetahuan dari kitab suci dianggap dongeng jika isinya tidak berpihak pada kekuasaan dan kedudukannya.

“(yaitu) pintu-pintu langit, supaya aku dapat melihat Tuhan Musa dan sesungguhnya aku memandangnya seorang pendusta". Demikianlah dijadikan Fir'aun memandang baik perbuatan yang buruk itu, dan dia dihalangi dari jalan (yang benar); dan tipu daya Fir'aun itu tidak lain hanyalah membawa kerugian.  

Manusia sumbu pendek selalu berbeda pendapat dan tidak pernah menghargai pendapat orang lain. Kesenangan hadir bukan dengan mengendalikan diri tetapi mengendalikan orang lain. Sumber ketenangan hidupnya bukan datang dari dalam diri tetapi dari luar dirinya. Pikirannya selalu berusaha mengendalikan orang lain dan tidak pernah bisa bekerjasama dalam satu tim. Tanpa melihat posisi atau kedudukan dalam tim dirinya selalu menganggap paling benar.

Manusia sumbu pendek jika jadi pemimpin akan memerkosa rakyatnya demi kesenangan jiwanya. Dia akan jadi pemimpin dzalim dan menghalakan segala cara untuk melanggengkan kekuasaannya. Di bawah kepemimpinan sumbu pendek negara menjelma menjadi kehendak dirinya, sementara kehendak rakyat menjadi budaknya.

Manusia sumbu pendek adalah pengikut setan, yaitu mereka yang memandang baik perbuatan buruk dan memandang buruk perbuatan baik berdasarkan pandangannya. Pahalal pandangan baik dan buruk harus berdasar pada petunjuk Tuhan di dalam kitab suci Al-Qur’an.

Demikian sahabat beberapa kriteria manusia sumbu pendek yang bisa saya jelaskan. Lain kali akan saya jelaskan siapa manusia sumbu panjang. Wallahu’alam.  

Tuesday, June 16, 2020

SIKLUS MENTAL MANUSIA

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Hampir semua orang pasti berpendapat bahwa siklus hidup manusia itu dari anak-anak, muda, dewasa, dan tua. Pendapat ini tentu didasari dilihat dari perkembangan fisik tubuh manusia. Namun jika kita lihat perkembangan mental manusia, siklus hidup manusia sia itu hanya dua yaitu anak dan dewasa.

Jika kita perhatikan berdasarkan perkembangan mental manusia, kecenderungan perekembangan mental manusia adalah anak-anak, dewasa, dan kembali anak-anak. Kecenderungan setelah melewati masa dewasa, manusia akan kembali pada mental anak-anak. Hanya sebagian kecil manusia yang mengalami perkembangan  dari anak-anak dan berakhir dengan dewasa. Mengacu pada usia Nabi Muhammad saw, ukuran masa dewasa diawali dari 40 tahun sampai dengan usia 63 tahun. Lebih dari 63 tahun dikategorikan sebagai lanjut usia, dan kembali pada kondisi fisik dan memengaruhi psikologis ke anak-anak.

Pola pikir ini bisa kita pahami dari Al-Qur’an, manusia akan kembali pada awal kejadiannya. Secara psikologis ketika tubuh manusia kembali melemah maka kondisi mental manusia akan kembali pada awal kejadiannya yaitu masa anak-anak. “Dan barang siapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian (nya). Maka apakah mereka tidak memikirkan?” (Yasin, 36:68).

Kondisi kejadian manusia di dunia dijelaskan di dalam Al-Qur’an bahwa manusia akan menuju kembali pada kondisi seperti anak-anak diawali dari kondisi fisik dan memengaruhi pada faktor psikologisnya.

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (Al Israa, 17:23).

Mentalitas anak-anak yang akan kembali dirasakan manusia dalam usia lanjut adalah egois, mudah tersinggung, ingin instan, dan menyukai materi. Namun demikian ada manusia yang dapat mengendalikan kondisi mental di usia lanjut tetap dewasa yaitu orang-orang berwawasan luas, tidak pernah berhenti berpikir, dan taat kepada Tuhan. Sebagaimana dijelaskan salah satu syarat kedewasaan seseorang bukan diukur dari perkembangan fisik semata tetapi dari kepemilikan pengetahuan dan mentalitas yang selalu berpikir untuk memberikan manfaat kepada orang lain dan taat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Manusia-manusia yang akan tetap dewasa tanpa dipengaruhi perubahan fisik adalah mereka yang terus mendermakan dirinya, dan berkomitmen melakukan segala sesuatu untuk bermanfaat bagi orang lain sampai akhir khayatnya. Wallahu’alam.  

Sunday, June 14, 2020

HOTMAN PARIS SEDEKAHKAN LAMBORGHINI?

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Dua kali menyimak dialog antara Aa Gym dan Ust. Abdul Somad dengan Hotman Paris, saya perhatikan Hotman Paris selalu menanyakan tentang bagaimana cara menemukan kebahagian dalam hidup. Diskusi yang mendidik kepada warga negara Indonesia untuk membuka komunikasi lintas agama. Saling bertukar pikiran dalam mencari cara-cara hidup yang bermanfaat bagi banyak orang. Dari dialog ini setiap orang bisa melihat, mendengar, dan menafsirkan apa manfaat atau pelajaran dari isi dialog tiga orang popular di negeri ini.

Lamborghini, cincin berlian miliaran, popularitas, anak, dan karier sudah di dapat oleh Hotman Paris. Hotman Paris menjawab sekalipun semua sudah dimiliki tetapi belum menemukan bahagia sesungguhnya. Jika saya cermati pola hidup Hotman Paris dari sudut pandang kekayaan seperti Nabi Sulaeman yang memiliki kekayaan dunia.

Ust. Abdul Somad memberi jawaban bahwa untuk menemukan kebahagiaan adalah dengan memperbanyak memberi. Secara tidak langsung, Ust. Abdul Somad mengingatkan bahwa akhir hidup adalah kematian. Artinya Ust. Abdul Somad menyampaikan bahwa Hotman Paris setelah mencapai kesuksesan dan kekayaan di dunia, siswa waktu yang dimiliki harus diisi dengan hal-hal berkualitas untuk bekal hidup setelah kematian. Banyak memberi adalah salah satu cara mempersiapkan hidup setelah kematian.

Menilik penyebab sukses Hotman Paris adalah “kekuatan doa ibu”. Ibunya setiap minggu selalu membeli seember ikan mujair kemudian di sup dan disajikan dengan mengucapkan “makan biar kamu pintar”.  Di dalam ajaran Islam ibu kedudukannya sangat spesial di hadapan Tuhan. Ibu ibarat tuhan yang bisa memberkahkan rezeki. Posisi ibu diumpamakan juga sebagai broker antara anaknya dengan Tuhan. Apa yang dikatakan ibu untuk anaknya itulah yang akan dikehendaki Tuhan. Rupanya ibunya Hotman Paris adalah orang yang membentuk Hotman Paris menjadi orang berhasil dan tentunya semua terjadi dengan kehendak Tuhan.  

Saya bukan orang berilmu, dan tidak punya Lamborghini, tetapi hanya ingin mengukuhkan diri sebagai orang yang selalu mau membantu antar sesama manusia, terlepas dari perbedaan agama. Nabi Muhammad saw berpesan tidak ada paksanan dalam beragama, tetapi tidak ada halangan bagi kita untuk saling menginspirasi antar sesama manusia. Saya ingin membantu Hotman Paris bagaimana cara menemukan kebahagiaan dalam hidup.

Saya mau berbagi cerita kepada Hotman Paris tentang kisah Nabi Suliman di dalam Al-Qur’an. Sulaiman dikenal dengan Nabi yang memiliki kekayaan seperti konglomerat sekarang. Memiliki mobil dan motor mewah, singgasana, dan kekuasaan. Nabi Sulaiman mendapat ujian kesenangan dari Allah dengan kekayaan dunia.

“(ingatlah) ketika dipertunjukkan kepadanya kuda-kuda yang tenang di waktu berhenti dan cepat waktu berlari pada waktu sore. Maka ia berkata: "Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik (kuda) sehingga aku lalai mengingat Tuhanku sampai kuda itu hilang dari pandangan". "Bawalah semua kuda itu kembali kepadaku". Lalu ia potong kaki dan leher kuda itu. (Shad, 38:31-33).

Bang Hotman Paris adalah orang yang diberi kekayaan dunia seperti dalam kisah Nabi Sulaiman. Maka untuk menemukan kesenangan jangan terlena oleh kekayaan dunia. Apa yang dilakukan Nabi Sulaiman? Memotong kaki dan leher kuda itu. Pesannya apa untuk orang-orang yang sudah diberi kekayaan melimpah seperti Bang Hotman Paris? Sebagaimana Ust. Abdul Somad sarankan, perbanyak memberi (sedekah). Untuk orang sekelas Hotman Paris, mencontoh dari kisah Nabi Sulaiman, Bang Hotman Paris sudah pantas mensedekahkan Lamborghini (seperti memotong kaki dan leher kuda) demi untuk kesenangan yang dicari. Sedekah sekelas Lamborghini seperti inilah yang akan mendatangkan kesenangan jiwa dan tidak akan pernah ditemukan oleh siapapun kecuali oleh orang yang melakukannya.

Namun harus siap dengan ujian setelah melakukannya. “Dan sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian ia bertaubat. (Shad, 38:34). Akan datang ujian setelah sedekah Lamborghini dilakukan, namun jangan khawatir karena setelah itu akan datang kesenangan apa yang diinginkan. “Ia berkata: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang jua pun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi". (Shaad, 38:35).

Allah, Tuhan Yang Maha Esa sudah menetapkan sunnah, bahwa terlepas dari agama apapun, siapa yang memberi maka dia akan mendapatkan balasan kembali dari apa yang pernah dia berikan dan inginkan. Semakin banyak kekayaan dimiliki, maka semakin besar seekah yang diberikan. Itulah cara Allah menjaga kesenagan jiwa bagi orang-orang yang diberi kelimpahan harta.

Bang Hotman, jangan melihat siapa yang menyampaikannya. karena ayat-ayat Tuhan datangnya dari Tuhan, maka terlepas dari siapapun yang menyampaikannya ayat itu akan tetap jadi kebenaran. Demikian ayat ini saya sampaikan untuk Bang Hotman. Percaya atau tidak bukan urusan saya karena Tuhanlah yang maha pemberi petunjuk.  Wallahu’alam. 

Tuesday, June 9, 2020

NEW MALIN KUNDANG BERJIHAD DI JALAN ALLAH

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Nabi Muhammad saw dalam sebuah hadis menceritakan tidak mengizinkan seseorang ikut jihad dalam peperangan, karena orang tersebut memiliki orang tua yang harus dirawat. Rasululullah mengatakan merawat orang tua adalah jalan jihad yang harus dia kerjakan. Orang tua lanjut usia menuju ke kondisi anak-anak perlu perhatian penuh layaknya anak-anak agar tumbuh dewasa. Kita akan terbebas mengurus orang tua lanjut usia sampai bertemu dengan ajalnya, dan kita lepas mengurus anak-anak setelah dewasa.

Dalam sebuah artikel surat kabar online, diberitakan sebuah suku di masyarakat India memiliki kebiasaan untuk mengakhiri hidup orang tua berusia lanjut. Prilaku melanggar hak asasi manusia tersebut tidak dianggap kriminal karena sudah jadi tradisi. Orang tua yang sudah memasuki usia lanjut mereka rela dan melakukan ritual mengakhiri hidup. Namun seiring kemajuan zaman beberapa orang tua lanjut usia melarikan diri dan bersembunyi karena tidak mau melakukan ritual mengakhiri hidup. para orang tua berusia lanjut mulai khawatir ketika usianya telah lanjut. 

Di negara-negara maju seperti Amerika, tradisi mengakhiri hidup orang tua berusia lanjut seperti di India tidak ada, tetapi mengakhiri hidup orang tua berusia lanjut secara pelan-pelan sudah menjadi tradisi di negara-negara maju. Orang tua berusia lanjut hidup di panti-panti jompo, anak-anak mereka tidak menerima orang tua mereka untuk hidup serumah. Dalam buku Prof. Dedi Mulyana (2010) berjudul Komunikasi Lintas Budaya dijelaskan bahwa seorang ibu berusia lanjut akhirnya meninggal merana di panti jompo. Meninggal bukan karena sakit tidak terjamin makanan atau layanan kesehatan, tetapi tidak terjamin layanan kasih sayang yang hangat dari anggota keluarganya. Ketika berada di tengah keluarga badannya sehat dan ceria, namun ketika keluarganya memutuskan untuk kembali ke panti jompo dia kembali sakit dan meninggal.

Berbeda dengan keluarga di Taiwan. Orang tua berusia lanjut tinggal serumah bersama keluarga, mereka disediakan perawat khusus yang melayani segala kebutuhan orang tua mereka yang telah berusia lanjut.  Masyarakat China terkenal dengan penghargaan tinggi terhadap orang tua karena mereka percaya orang tua sebagai pembawa berkah. Bagi masyarakat China orang tua adalah dewa pemberkah dan setelah meninggal orang tua mereka akan tetap hidup dan dijadikan sesembahan. Apa yang mereka lakukan seperti kepercayaan animisme. (menyembah roh nenek moyang).

Berbeda dengan masyarakat sekular karena pandangan hidupnya cenderung rasional empiris. Masyarakat sekuler menyelesaikan masalah dengan cara-cara teknis berdasarkan etika material. Masyarakat sekuler memandang orang tua berusia lanjut sebagai manusia yang berhak hidup layak dengan layanan makan dan minum terjamin. Namun mereka tidak mempertimbangkan jiwa orang yang sudah berusia lanjut mereka membutuhkan layanan, kasih sayang, dan rasa kekeluargaan sebagaimana anak-anak kecil membutuhkannya.  

Di Indonesia yang religius, orang tua yang sudah berusia lanjut memiliki kebiasaan untuk dirawat bersama keluarga. Bersumber pada ajaran Islam, di masyarakat Indonesia merawat orang tua yang sudah berusia lanjut adalah kewajiban dari seorang anak sebagai bagian dari ketaatan kepada perintah Allah dalam ajaran Islam. Dalam Al-Qur’an Allah memerintahkan dengan jelas, “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (Al Israa, 17:23).

Al-Qur’an menjelaskan bahwa secara sosiologis dan psikologis orang tua yang sudah berusia lanjut bukan hanya membutuhkan layanan tempat tinggal nyaman, makanan, minuman yang cukup tetapi membutuhkan layanan kasih sayang, senyuman, canda, tawa, sentuhan, perhatian, dan hidup bersama dalam lingkungan anggota keluarga harmonis. Bukan sekedar pakaian, makanan, fasilitas hidup yang wajib bisa kita penuhi, tetapi ketulusan kita berbakti kepada mereka sebagaimana Allah perintahkan kepada manusia. Inilah salah satu perintah jihad kepada manusia.

Allah paham bahwa banyak prilaku masyarakat seperti Malin Kundang (cerita anak durhaka dari Indonesia) yang bukan saja membunuh dan menelantarkan orang tua berusia lanjut tetapi mendurhakainya dengan tidak mengakuinya sebagai orang tua kandung. Pola pandang Malinkundang sudah terlalu materialistik. Di berbagai negara cerita Malinkundang selalu ada dengan berbagai versi. Maka dari Itu di dalam kitab suci Al-Qur’an, Allah menitipkan orang-orang tua berusia lanjut kepada anak-anak muda untuk berpilaku baik dan memperlakukan mereka sebagai mana mereka memelihara kita di waktu kecil.

Selain itu Allah menetapkan hukum bahwa siapa yang berlaku baik pada ibu bapaknya kelak dia akan mendapat balasan perlakuan baik dari anak-anaknya, dan Allah memudahkan urusannya untuk dunia dan akhiratnya. Siapa yang berani menentang ketentuan Allah, sesungguhnya Allah Maha Perkasa dan Kuasa. Bagaimana nasib orang tua anda sekarang? Mari menjadi New Malin Kundang, dengan menjadi anak yang berjihad di jalan Allah mengurus orang tua kita yang sudah berusia lanjut. Wallau’alam.

Tuesday, June 2, 2020

MENGINTERNASIONALKAN PANCASILA

OLEH: Muhammad Plato

Pancasila adalah karya budaya luhur bangsa Indnonesia. Pancasila adalah ideologi negara yang bisa mempersatukan bukan saja negara tapi dunia. Pancasila memiliki semua cita-cita yang ada di dalam setiap ideologi negara. Liberalisme, komunisme, dan khilafah memiliki kekurangan.

Seperti kita ketahui, ideologi besar yang berpengaruh di dunia saat ini diwakili oleh negara super power yaitu, China mewakili ideologi komunis, dan Amerika Serikat mewakili ideologi liberal.  Menurut Ahmad Basara (2017) dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Cianjur Jawa Barat, ideologi-ideologi yang ditaiwarkan di dunia masih memiliki kekurangan. Ideologi liberal dia tidak punya keadilan sosial, komunis tidak punya Tuhan, dan khilafah yang kemudian muncul tidak punya persatuan.(https://www.logika-tuhan.com/2017/12/dunia-akan-dipersatukan-oleh-cia.html).

Pancasila lahir dari sebuah pergerakan yang melibatkan agama di dalamnya. Menurut Emerson (1960) dalam pengalaman Eropa, munculnya nasionalisme berbarengan dengan pudarnya agama. Namun, dibagian dunia lain, seperti Asia, ketika nasionalisme bergerak dan menyelimuti daerah-daerah ini isu agama juga bergerak maju. Indonesia mengalami fenomena yang emerson katakan. K.H. Agus Salim mengkritik keras nasionalisme Eropa yang menyingkirkan Tuhan. Menurut Beliau nasionalisme harus berangkat dari nalar religius. Demikian juga, Sukarno dan Soepomo mereka sepakat bahwa nasionalisme Indonesia harus berlandaskan pada spirit ketuhanan. (Arifin, 2017:217-219).


Sila-sila dalam Pancasila memiliki cita-cita paripurna yang diinginkan oleh umat manusia di dunia. Ketuhanan Yang Maha Esa, keadilan sosial, persatuan, damai dalam musyawarah mufakat, dan keadilan sosial, menjadi inti-inti dari tujuan hidup manusia. Keunggulan Pancasila dari ideologi lain adalah keberpihakkan ideologi negara ini terhadap Ketuhanan Yang Maha Esa. Sekalipun kita hidup dalam dunia teknologi tetapi kita tidak akan bisa mengalahkan kekuasaan Tuhan. Dunia telah diatur oleh ketentuan Tuhan, sungguh congkak manusia yang eksistensinya tidak sebutir debu di padang pasir jika ingin mengatur tatanan hidup bernegara di dunia  tanpa melibatkan Tuhan.

Sekalipun negara dilandasi keyakinan kepada Tuhan, ideologi Pancasila tidak menjadikan agama sebagai alat untuk mengekspolitasi kekuasaan untuk kepentingan golongan atau bangsa, tetapi untuk kepentingan umat manusia. Agama memiliki tujuan universal yaitu menciptakan rasa damai dan kesejahteraan umat manusia dan tidak bisa direduksi hanya untuk kepentingan suatu negara.

Islam bukan agama diskriminatif. Islam adalah agama kemanusiaan bersifat universal. Sebagaimana gagasan Sukarno (Arifin, 2017: 33) spirit Islam adalah internasionalisme karena Islam menaungi seluruh negara di bawah ketuhanan Allah swt. Salah satu bukti ajaran universal Islam dijelaskan Sukarno dengan mengutif ayat Surat Al Hujurat (49:13) dalam sidang PBB 30 September 1960, “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”  

Pancasila menjadi simbol betapa kuatnya spirit ketuhanan yang menapasi seluruh dimensi kebangsaan Indonesia. Pancasila lahir dari hasil berpikir ilmiah-filosofis yang menunjukkan adanya kesatuan sistem pemikiran. Founding fathers Pancasila adalah para philosopher king berkelas dunia. (Arifin, 2017:221). Ulama-ulama pencetus Pancasila adalah kelompok pembuka Ijtihad. Sukarno (2009:41) berpendapat, “ajaran pokok agama tidak berubah, firman Allah dan sunah Nabi tidak berubah, tetapi pengertian manusia tentang hal keberagamaanlah yang berubah. Inilah yang pada hakekatnya adalah ijtihad”. Sukarno sangat ingin menjadikan ajaran Islam dikenal oleh dunia dengan pendekatan pengetahuan umum agar membawa kemajuan dalam berperadaban.

Pancasila adalah ideologi kelas dunia yang lahir dari spirit ketuhanan, inspirasinya dari ajaran Islam yang universal. Maka dari itu, Pancasila dengan sila satu sampai lima, merupakan manipestasi ajaran agama yang bisa diterima oleh bangsa Indonesia dan dunia yang beraneka ragam budaya dan agama. Sudah saatnya bangsa Indonesia berbicara di kelas internasional untuk memengaruhi pola pikir dunia dalam bernegara dengan memperkenalkan ideologi Pancasila sebagai dasar nasionalisme religius.

Dalam perjalanan sejarahnya, ideologi Pancasila sudah dua kali mendapat ujian terpaan badai topan yang sangat dahsyat dari Tuhan yaitu ketika tragedi tahun 1965 dan 1998. Pada saat itu tatanan bangsa Indonesia hampir runtuh, namun atas kesadaran nasionalisme religius berdasar sila Ketuhanan Yang Maha Esa, bangsa Indonesia mampu bertahan dan bisa keluar dari terpaan badai. Untuk ketigakalinya tahun 2020 sekarang ideologi Pancasil mendapat ujian berat dari Tuhan. Sebagai bangsa nasional religius Berketuhanan Yang Maha Esa, bangsa Indonesia selalu optimis atas pertolongan Tuhan YME,  kita bersama akan berhasil keluar dari badai kemudian menjemput kesejahteraan dunia dan akhirat. Indonesia di bawah Pancasila dan ridha Allah swt dipentas dunia pasti jaya sepanjang masa.  Wallahu’alam.  

Monday, June 1, 2020

SEMUA SEJARAH TENTANG TUHAN

OLEH: MUHMMAD PLATO
(Master Trainer logika Tuhan)

Prof. Moshe Sharon dari Hebrew University of Jerusalem mengatakan dalam sebuah tayangan di media sosial bahwa, “keseluruhan sejarah adalah sejarah Islam. Tokoh-tokoh besar terkemuka adalah muslim”. Sejarah Islam adalah tentang ketauhidan manusia kepada satu Tuhan. Karen Amstrong (2013, 27) menjelaskan pada mulanya manusia meyakini satu Tuhan penyebab pertama bagi segala sesuatu dan penguasa langit dan bumi. Perlahan-lahan dia memudar dari kesadaran umatnya. Pada akhirnya menghilang dari keadaran manusia.

Sejak manusia lahir ke bumi, kisah manusia diawali dengan perjuangan manusia dalam mempertahankan keyakinannya kepada satu Tuhan. Alam kadang jadi tuhan-tuhan selain Allah yang selalu menampakkan diri dalam berbagai macam cara. Nabi-nabi utusan dari Tuhan ditugaskan untuk mengembalikan keyakinan manusia kepada satu Tuhan. Setelah Nabi meninggal manusia kembali menyembah selain tuhan yang hadir dalam persepsi manusia berwujud manusia, benda, dan kekuatan alam.

Peperangan terjadi dilandasi oleh kebencian karena perbedaan persepsi tentang Tuhan. Para penyembah tuhan selain Tuhan selalu bernafsu mengalahkan para penyembah satu Tuhan Ghaib yang jumlahnya selalu lebih sedikit dari pada penyembah selain Tuhan. Para penyembah selain Tuhan pada akhirnya selalu berhasil dikelahkan oleh para penyembah Satu Tuhan Ghaib sekalipun jumlahnya sedikit.  

Tergelincirnya Adam pada perbuatan dosa karena hadirnya tuhan selain Tuhan dalam persepsi Adam. Adam telah menuhankan hawa nafsunya hingga melanggar larangan Tuhan. Pertumpahan darah pertama di antara anak Adam terjadi karena hadirnya tuhan selain Tuhan pada salah satu anak Adam.  Sejak saat itu pertempuran demi pertempuran antar sesama manusia tidak lepas dari ketaatan manusia pada selain Tuhan. Dalam catatan sejarah tuhan selain Tuhan hadir dalam nafsu, ego, dan super ego manusia.


Sejarah manusia di muka bumi secara garis besar terbagi menjadi dua, pertama; kisah tentang pemimpin dzalim yang dikisahkan dalam sistem pemerintahan absolut. Sistem pemerintahan ini ditandai dengan kekuasan absolut seorang pemimpin yang mentakdirkan dirinya sebagai tuhan. Kejadian ini lazim terjadi dalam sistem pemerintahan kerajaan, kekaisaran, militeristik, chauvinistik dan feodal.  Kekuasan pemimpin yang terlalu dominan menggiring para pemimpin menjadi penguasa mutlak seperti Tuhan dan bahkan mengukuhkan diri seperti Tuhan. Inilah yang diberitakan Allah sebagai pemipin-pemimpin melampaui batas dan pembuat kerusakan.

Sejarah para pemimpin tidak lepas dari kedzaliman para pemimpin yang merasa dirinya tuhan. Fir’aun Ramses II dikisahkan sebagai contoh pemimpin berlebihan karena telah menjadikan dirinya seperti Tuhan. Kebijakannya merusak tatanan kehidupan manusia dengan membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir. Hukum dan keadilan dikendalikan di bawah kekuasaannya. Tuhan YME diganti dengan menjadikan dirinya sebagai tuhan yang harus disembah. Masyarakat tidak berdaya atas kekuasaan para penguasa dzalim.

“Fir'aun berkata: "Sungguh jika kamu menyembah Tuhan selain aku, benar-benar aku akan menjadikan kamu salah seorang yang dipenjarakan".  (As Syu’araaa, 26:29)

“Berkatalah pembesar-pembesar dari kaum Fir'aun (kepada Fir'aun): "Apakah kamu membiarkan Musa dan kaumnya untuk membuat kerusakan di negeri ini (Mesir) dan meninggalkan kamu serta tuhan-tuhanmu?". Fir'aun menjawab: "Akan kita bunuh anak-anak lelaki mereka dan kita biarkan hidup perempuan-perempuan mereka dan sesungguhnya kita berkuasa penuh di atas mereka". (Al ‘Araaf, 7:127)

Kisah sejarah Fir’aun adalah sepenggal kisah tentang kedzaliman-kedzaliman para pemimpin di muka bumi dan akan selalu terjadi. Tidak ada sistem pemerintahan yang paling baik apapaun namanya di muka bumi ini. Tujuan dari kepemimpinan adalah menjaga kehidupan masyarakat tetap berkeyakinan kepada Tuhan Ghaib dan merasakan hidup sejahtera dengan taat kepada Tuhan.

Kisah sejarah kedua, tentang kisah masyarakat dzalim. Kehancuran masyarakat dalam sebuah bangsa disebabkan oleh penyimpangan sosial yang dilakukan masyarakat dan bertentangan dengan aturan-aturan dari Tuhan YME. Kedzaliman dilakukan oleh masyarakat bukan oleh pemimpin. Kedzaliman memasyarakat di mana-aman dan menjadi ciri khas sebuah bangsa atau negara. Masyarakat dikuasai oleh tuhan-tuhan yaitu hawa (keinginan) dan nafsunya (naluri) yang terus berusaha mencari kesenangan dunia menurut aturan yang ditetapkan oleh keinginan dan nalurinya.

Kisah ini dijelaskan di sebuah negeri dan dikisahkan di dalam Al-Qur’an. “Dan tatkala utusan Kami (para malaikat) datang kepada Ibrahim membawa kabar gembira, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami akan menghancurkan penduduk (Sodom) ini, sesungguhnya penduduknya adalah orang-orang yang dzalim". (Al ‘Ankabuut, 31)

Pemimpin tidak berdaya karena penyimpangan sosial seperti menjadi budaya masyarakat. Kekuasaan dikendalikan oleh rakyat yang memiliki kekuatan dan kekayaan melebihi kekuatan negara. Kondisi ini bisa kita saksikan di negeri-negeri yang rakyatnya diberi kebebasan dan kebebasan itu diatur oleh undang-undang. Negara menjadi tidak memiliki kekuatan untuk mengontrol dan menghakimi rakyatnya. Kondisi ini terjadi pada pemerintahan yang menganut demokrasi liberal, demokrasi konstitusi yang menjamin kebebasan rakyat berdasar undang-undang namun lemah dalam penegakkan.

“dan Kami telah mendatangkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami, tetapi mereka selalu berpaling daripadanya, dan mereka memahat rumah-rumah dari gunung-gunung batu (yang didiami) dengan aman. Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur di waktu pagi,”. (Al hijr, 15:81-83).

Nabi-nabi diutus Tuhan kadang untuk memeringatkan pemimpin yang dzalim kadang untuk memperingatkan masyarakat yang dzalim. Kondisi kita di bumi saat ini mungkin saja sedang berada pada masyarakat dzalim. Para penguasa tidak lagi mengontrol dan mengendalikan masyarakat, tetapi masyarakat lebih dominan mengontrol para penguasa. Terjadilan kedzaliman di mana mana baik level penguasa maupun masyarakat.

Para pendidik adalah penerus para utusan untuk menyampaikan kebenaran demi kebenaran. Pelajaran sejarah bukan ilmu tentang cerita yang disusun berdasar fakta-fakta sejarah belaka, tetapi pelajaran yang harus jadi pedoman masyarakat untuk tetap taat dan patuh kepada Tuhan Yang Satu, Tuhan maha pengasih penyayang, yang mencintai manusia, dan yang mensejahterakan manusia. Semua mata pelajaran tema besarnya adalah tentang kekuasaan Tuhan YME. Tugas semua pendidik adalah mengajarkan keykinan kepada tuhan YME, lebih khusus mata pelajaran sejarah. Wallahu’alam.