Sunday, March 24, 2024

Kualitas Muslim Terbagi Tiga

Oleh: Muhammad Plato

Allah memberi wahyu kepada manusia melalui kitab-kitab yang diturunkan-Nya. Kitab Al Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir. Al Quran sepeninggal Nabi Muhammad diwariskan kepada umat Islam untuk mengabarkan dan mengajarkannya kepada seluruh umat manusia. 

Manusia diberi kemampuan untuk memahami ayat-ayat Al Quran sesuai dengan kemampuannya. Allah berfirman bahwa Al Quran sudah dibuat mudah untuk dipahami oleh manusia. Allah sangat mengerti tentang perkembangan psikologi manusia.  

"Kami tidak menurunkan Al Qur'an ini kepadamu agar kamu menjadi susah; tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah) (Thahaa, 20:33).

Untuk itu kualitas seseoran dalam memahami Al Quran berbeda-beda. Kita tidak bisa saling menyalahkan, karena Allah mengabarkan di dalam Al Quran. 

"Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan di antara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar" (Fathir, 35:32).

Pemahaman manusia tentang Al Quran terbagi menjadi tiga. Pertama, mereka yang menganiaya diri mereka sendiri. Siapa mereka? 

Jika kita perhatikan di masyarakat, mereka adalah orang-orang yang berusaha taat kepada Allah dengan mengasingkan diri dari kehidupan dunia. Mereka sengaja hidup miskin seadanya, karena kehidupan dunia sebagai tipuan dan memperdaya. Mereka hanya menginginkan hidup bahagia di akhirat. Dunia sekedar permainan dan tidak penting. 

Kedua, kelompok pertengahan. Kelompok ini adalah masyarakat yang hidup taat kepada Allah dengan mencari kehidupan akhirat tapi tidak melupakan kehidupannya di dunia. Mereka bekerja keras mencari penghidupan di dunia setelah itu mereka membelanjakan sebagian hartanya dijalan Allah sekemampuannya.

Kelompok ini hidup dalam kesejahteraan dunia. Mereka menjalankan segala syariat ajaran agama. Mereka zakat, sedekah, puasa, ibadah haji, sesuai dengan ajaran agama.   

Ketiga, kelompok yang mendahulukan kebaikan, dia adalah para pejuang. Mereka adalah orang-orang yang rela berkorban untuk kepentingan orang lain. Mereka memandang dunia sebagai tempat mengabdi kepada Allah dengan segenap hati. Kelompok ini memiliki kelimpahan rezeki, dan membelanjakannya untuk kebaikan dalam jumlah besar.

Kelompok ini, membantu memberi makan orang-orang miskin, dan memberi bantuan dalam jumlah besar pada saat terjadi bencana atau kelaparan. Jika memberi bantuan pada orang lain mereka seperti melupakan bagian untuk dirinya. Kelompok ketiga adalah mereka yang berani berkorban untuk berbuat baik di jalan Allah.  

Saturday, March 16, 2024

OTAK EMOSI

Oleh: Muhammad Plato

Otak mengendalikan emosi. "Emosi dibentuk oleh sistem limbik yang terdapat dalam otak" (Suadu, 2018). Dari sudut pandang evolusi, sistem limbik merupakan bagian otak mamalia yang lebih tua dan bertanggung jawab atas cara binatang mengungkapkan dan merasakan emosi.

Setiap informasi yang diterima tubuh melalui alat indera, akan diteruskan ke sistem limbik. Selanjutnya, informasi dari sistem limbik akan diteruskan ke bagian otak kortek untuk dipersepsi dan iinterpretasikan secara sadar. 

Selain itu, informasi yang diterima oleh sistem limbik akan mengaktifkan struktur sistem limbik lainnya seperti hippokampus yang berkaitan dengan memori dan ingatan, Amigdala berkaitan dengan derajat intensitas emosi, serta bagian lain seperti hippotalamus, thalamus, corpus callosum, stia terminalis dan korteks singulata.

Sistem limbik berada di bagian otak tengah dan terletak pada bagian bawah korteks. Sistem limbik terhubung dengan area korteks yang betanggung jawab pada dimensi kesadaran manusia. Fakta ini, memungkinkan manusia bisa merasakan dan mengendalikan emosi secara sadar. 

Emosi bereaksi setelah mendapat stimulus informasi. Reaksi tidak sadar terjadi karena respon otomatis pada pusat emosi di amygdala dan hipotalamus. Informasi sebelum diteruskan di pusat kesadaran, secara cepat diteruskan terlebih dahulu ke hipotalamus sebagai pemicu sekresi hormonal untuk mengondisikan tubuh bersiap siaga untuk melakukan aksi sebagai respon stimulus emosional. 

Penelitian menunjukkan stimulus informasi yang diterima amygdala 200ms lebih cepat dibandingkan stimulus yang diteruskan ke pusat kesadaran di kortek otak manusia (Suadu, 2018, h.54). Otak emosional hanya melakukan dua macam dorongan, yaitu pemihakkan atau penolakkan berupa justfikasi tanpa melibatkan nalar logis. 

Di dalam Al Quran, kita menemukan konsep hati (Qalbu). Jika kita cermati konsep hati di dalam Al Quran digandengkan dengan konsep cinta dan benci dalam satu ayat. Jika kita interpretasi berdasar neurosains, apa yang dijelaskan Al Quran menunjukkan sebuah fungsi otak emosi. 

"Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalangan kamu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti kamu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu akan mendapat kesusahan tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu (qulubikum) serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus", (Al Hujurat, 49:7). 

Saya berpendapat cara kerja hati hanya dua yaitu benci dan cinta. Kesimpulan ini saya dapatkan setelah membaca beberapa ayat Al Quran, mengaitkan kata hati, benci, dan cinta dalam satu ayat. Dikaitkan dengan neurosains, fungsi hati ternyata ada di otak emosi tepatnya di sistem limbik, di bagian hipocampus dan amydala. Otak emosi kerjanya hanya membuat dua dorongan, menolak dan memihak. 

Jadi selama ini kita sudah miskonsepsi, ketika kita menggunakan hati seolah-olah tidak ada kaitan dengan otak. Padahal dari sudut pandang neurosains, kerja hati sama dengan kerja otak. Menggunakan hati sama dengan menggunakan fungsi otak. Jaga hati sama dengan jada otak!

 

Wednesday, March 13, 2024

APAKAH POSITIF DAN NEGATIF ITU ADA?

Oleh: Muhammad Plato

Elektrikal sinyal di otak pada prinsipnya bekerja berdasarkan arus listrik (Ikrar, 2015). Atom-atom yang memiliki elektron lebih dari normal dianggap bermuatan negatif, dan atom-atom yang memiliki elektron lebih sedikit dari normal dianggap bermuatan positif. Arus listrik mengalir ke arah potensi terendah.

Atom yang bermuatan negatif, akan melepaskan elektron mereka dan akan diterima oleh atom yang bermuatan positif, dengan demikian atom memungkinkan terjadinya transfer elektron.

Jika kita perhatikan sebenarnya konsep negatif dan positif hanya sebatas tanda. Jika kita perhatikan negatif dan positif hanya tanda saja. Negatif sebagai tanda sesuai berlebih dan positif sebagai kenormalan.

Demikian juga dengan buruk dan baik sebagai ukuran saja. Buruk jika sesuatu berlebih, dan baik jika sesuatu dilakukan dalam batas kewajaran.

Makan menjadi sesuatu yang negatif jika dilakukan belebih, dan menjadi suatu hal yang positif jika dilakukan dalam batas kenormalan.

Tidak ada manusia yang hidupnya 100 persen dinilai baik. Manusia yang dinilai hidupnya baik yaitu yang melakukan sesuatu di batas kewajaran.

Shalat jika dilakukan secara berlebihan maka bisa bernilai buruk. Beragama jika dilakukan secara berlebihan, akan menimbulkan penilaian buruk.

Sedekah jika dilakukan secara berlebihan sampai menghabiskan harta dan melupakan untuk kehidupan keluarganya, hal itu akan menimbulkan dampak ketidakseimbangan kehidupan dalam keluarga.

Di dalam Al Quran, Allah menjelaskan bahwa dosa adalah perbuatan yang melampaui batas. Fir’aun adalah pelaku dosa, karena prilakunya melampaui batas kewajaran atau kenormalan, yaitu dia mengaku sebagai Tuhan.

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Az Zumar, 39:53).

Jadi inti dari hidup ini bukan untuk menjadi orang baik atau jahat, tapi bagaimana menjaga keseimbangan agar prilaku kita tidak melampuai batas.

Di akhirat kelak akan ditimbang apakah hidup kita lebih banyak elektronnya atau lebih sedikit elektronnya? Dengan kata lain, apakah prilaku kita melampaui batas atau berada dekat kenormalan?

Orang-orang yang prilakunya berada dekat dengan kenormalan dialah yang akan mendapat surga. Dan orang-orang yang melampaui batas kenormalan dialah yang akan masuk neraka.

Negatif dan positif seperti petunjuk jalan kiri dan kanan. Siapa yang jalannya ke kiri terus dia tidak normal, dan siapa yang jalannya ke kanan terus dia tidak normal.***

Sunday, March 3, 2024

KEMENANGAN PALESTINA TELAH DATANG

Oleh: Muhammad Plato

Palestina telah luluh lantak karena serangan Israel dan sekutunya. Balita, anak-anak, remaja, orang tua, ibu hamil, pasien, nyawanya tidak berharga di mata mereka. Rumah sakit, masjid, ambulan, rumah warga, jalan-jalan, kuburan, bagi mereka semua target untuk dihancurkan. Sungguh ini perang yang tidak beretika. Perang yang dikendalikan oleh hawa nafsu buruk yang merusak. 

Kisah ini menjadi, kisah sejarah paling memilukan di abad 21 ini. Tidak ada rasa kemanusiaan, tidak ada hak asasi manusia. Secara terang-terangan mereka menganggap manusia sebagai binatang. Miliaran manusia menyaksikan kekejaman perang abad 21 yang tidak berprikemanusiaan.

Sejarah dunia kini menjadi milik rakyat Palestina. Rakyat Palestina berjuang untuk mendapat kemerdekaan, sementara lawannya sekutu negara-negara besar dengan kemampuan teknologi tinggi. Kini rakyat Palestina hanya berpegang teguh pada janji-janji Allah. Mereka bisa bertahan sekuat tenaga dengan berharap pada janji Allah. 

Kisah rakyat Palestina seperti kisah sejarah zaman dahulu, ketika Nabi Muhammad mendapat serangan dari gabungan pasukan dengan kekuatan penuh, yaitu perang Khandaq. Pada saat itu, orang-orang beriman mendapat ujian yang mengguncangkan jiwa. Orang-orang yang jiwanya terguncang karena lemah imannya, melarikan diri dari perang. Mereka beralasan untuk menghindari peperangan.

Bagi orang-orang dengan kekuatan iman kepada Allah, ternyata datangnya pasukan dengan sekutunya adalah tanda bahwa janji Allah akan datang. Allah akan mendatangkan kemenangan setelah kehancuran diterima oleh orang-orang beriman.

Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata: "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita". Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan. (Al Ahzab, 33:22).

Serangan besar-besaran dari Israel dan sekutunya adalah janji Allah, bahwa setelah kehancuran akan segera datang kemenangan. Serangan demi serangan yang meluluhlantakkan Palestina, bagi orang-orang beriman semakin bertambah iman dan ketundukkannya kepada Allah.

Ketetapan Allah tidak akan mengalami perubahan. Allah memberi pertolongan kepada orang-orang beriman setelah mereka mengalami kesulitan. Sesungguhnya pertolongan Allah akan datang dari arah yang tidak disangka-sangka dan tidak disadari.

"Dan Allah menghalau orang-orang yang kafir itu yang keadaan mereka penuh kejengkelan, (lagi) mereka tidak memperoleh keuntungan apa pun. Dan Allah menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan. Dan adalah Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (Al Ahzab, 33:25).

Kita semua sedang menantikan kemenangan itu akan datang. Allah menurunkan ujian kepada orang yang dihendaki-Nya dan menurunkan bantuan kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya. Cukuplah Allah sebagai penolong dan pelindung bagi orang-orang beriman kepada-Nya. 

Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. (Al Ahzab, 33:41).

Sesungguhnya apa yang dijanjikan Allah telah datang. Apabila kita sudah mendapat kabar gembira dari Allah dan Rasulnya, kepada siapa lagi hendak kita percaya? Tidak ada lagi kebenaran yang melebihi apa yang telah Allah janjikan di dalam kitab suci Al Quran.***