Saturday, March 16, 2024

OTAK EMOSI

Oleh: Muhammad Plato

Otak mengendalikan emosi. "Emosi dibentuk oleh sistem limbik yang terdapat dalam otak" (Suadu, 2018). Dari sudut pandang evolusi, sistem limbik merupakan bagian otak mamalia yang lebih tua dan bertanggung jawab atas cara binatang mengungkapkan dan merasakan emosi.

Setiap informasi yang diterima tubuh melalui alat indera, akan diteruskan ke sistem limbik. Selanjutnya, informasi dari sistem limbik akan diteruskan ke bagian otak kortek untuk dipersepsi dan iinterpretasikan secara sadar. 

Selain itu, informasi yang diterima oleh sistem limbik akan mengaktifkan struktur sistem limbik lainnya seperti hippokampus yang berkaitan dengan memori dan ingatan, Amigdala berkaitan dengan derajat intensitas emosi, serta bagian lain seperti hippotalamus, thalamus, corpus callosum, stia terminalis dan korteks singulata.

Sistem limbik berada di bagian otak tengah dan terletak pada bagian bawah korteks. Sistem limbik terhubung dengan area korteks yang betanggung jawab pada dimensi kesadaran manusia. Fakta ini, memungkinkan manusia bisa merasakan dan mengendalikan emosi secara sadar. 

Emosi bereaksi setelah mendapat stimulus informasi. Reaksi tidak sadar terjadi karena respon otomatis pada pusat emosi di amygdala dan hipotalamus. Informasi sebelum diteruskan di pusat kesadaran, secara cepat diteruskan terlebih dahulu ke hipotalamus sebagai pemicu sekresi hormonal untuk mengondisikan tubuh bersiap siaga untuk melakukan aksi sebagai respon stimulus emosional. 

Penelitian menunjukkan stimulus informasi yang diterima amygdala 200ms lebih cepat dibandingkan stimulus yang diteruskan ke pusat kesadaran di kortek otak manusia (Suadu, 2018, h.54). Otak emosional hanya melakukan dua macam dorongan, yaitu pemihakkan atau penolakkan berupa justfikasi tanpa melibatkan nalar logis. 

Di dalam Al Quran, kita menemukan konsep hati (Qalbu). Jika kita cermati konsep hati di dalam Al Quran digandengkan dengan konsep cinta dan benci dalam satu ayat. Jika kita interpretasi berdasar neurosains, apa yang dijelaskan Al Quran menunjukkan sebuah fungsi otak emosi. 

"Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalangan kamu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti kamu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu akan mendapat kesusahan tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu (qulubikum) serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus", (Al Hujurat, 49:7). 

Saya berpendapat cara kerja hati hanya dua yaitu benci dan cinta. Kesimpulan ini saya dapatkan setelah membaca beberapa ayat Al Quran, mengaitkan kata hati, benci, dan cinta dalam satu ayat. Dikaitkan dengan neurosains, fungsi hati ternyata ada di otak emosi tepatnya di sistem limbik, di bagian hipocampus dan amydala. Otak emosi kerjanya hanya membuat dua dorongan, menolak dan memihak. 

Jadi selama ini kita sudah miskonsepsi, ketika kita menggunakan hati seolah-olah tidak ada kaitan dengan otak. Padahal dari sudut pandang neurosains, kerja hati sama dengan kerja otak. Menggunakan hati sama dengan menggunakan fungsi otak. Jaga hati sama dengan jada otak!

 

No comments:

Post a Comment