Monday, August 26, 2013

OBATI STRES DENGAN LOGIKA TUHAN

Bagi yang belum paham logika Tuhan, penulis ulangi lagi. Logika Tuhan adalah cara berpikir sebab akibat mengikuti pola-pola yang terdapat dalam Al-Qur’an. Sederhananya logika Tuhan adalah berpikir sesuai dengan petunjuk Tuhan yang bersumber dari Al-Qur’an.

Salah satu manfaat berpikir dengan logika Tuhan adalah membantu kita tetap berpikir positif, agar hidup kita lebih sehat dan sejahtera di dunia dan akhirat. Baru-baru ini penulis menemukan hal baru bahwa kalau bisa mempraktekkannya berlogika Tuhan dapat membantu menyembuhkan penyakit stres.

Penjelasannya penulis kemukakan sebagai berikut. Dalam teori gate control menyatakan bahwa masukkan rangsangan stres, tidak hanya dapat dikendalikan dengan cara biokimiawi, tetapi bisa juga dengan motivasi dan proses kognisi. (Sholeh:168). Artinya, selain dengan obat-obatan, stres bisa diobati dengan menyehatkan pikiran (berpikir positif) melalui proses kognisi.

Menurut para ahli, salah satu faktor utama yang menentukan apakah suatu rangsangan atau kondisi yang tidak menyenangkan dapat menimbulkan reaksi stres atau tidak, sangat dipengaruhi oleh beberapa kemampuan individu dalam mengendalikan kondisi tersebut. Kemampuan individu dalam mengendalikan kondisi sangat dipengaruhi oleh faktor kognisi yang berisi cara pandang seseorang terhadap suatu kondisi yang dihadapinya. Proses kognisi adalah cara seseorang mengolah informasi yang diterima untuk menentukan sikap terhadap kondisi yang dihadapi.

Dalam penelitian shalat tahajud yang dilakukan Dr. Moh. Sholeh (2012), Beliau mengambil kesimpulan Jika seseorang dapat menghayati makna kata-kata dalam shalat, orang tersebut dimungkinkan dapat mengendalikan berbagai kondisi yang ia hadapi, termasuk musibah yang menimpa dirinya. Artinya, shalat tahajud  dapat mengefektifkan coping. Coping didefinisikan sebagai upaya kognitif maupun perubahan sikap untuk mengatasi dan mengendalikan kondisi yang dimiliki sebagai stressor. (Sholeh, 2012:160). Coping inilah yang dimaksud dengan proses kognisi.

Coping adalah kemampuan intelektual dalam mempersespi situasi atau kondisi yang dihadapi. Coping tergantung pada kebiasaan seseorang dalam berpikir logis. Kemampuan berpikir logis sangat dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimiliki seseorang sebelumnya. Pola pikir akan menjadi cara pandang atau reflek seseorang ketika sebuah kondisi atau situasi dihadapi. 

Sebagai contoh, apa yang dipersepsi orang ketika menghadapi kesulitan? Rata-rata ketika bertemu dengan kondisi sulit, akibat pengetahuan yang muncul dalam kognisi seseorang adalah derita, sedih, lelah, malas menghadapinya, atau hindari kesulitan sebisa mungkin. Akibat pengetahuan itu, perasaan yang muncul adalah negatif. Dampaknya banyak orang merasa pesimis, putus asa, marah, sakit, dan mencoba bunuh diri ketika ketemu kesulitan.

Logika Tuhan akan membantu Anda untuk coping, mengubah atau mengendalikan kesulitan (kondisi stressor) menjadi positif. Jika mengikuti logika dari petunjuk Tuhan, ketika seseorang ketemu kondisi sulit maka Tuhan memberi pengetahuan bahwa akibat yang muncul adalah kemudahan, kebahagian, rejeki, kesehatan, kesejahteraan. Akibat pengetahuan itu, perasaan yang muncul adalah positif.

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,” (Alam Nasyrah:5)

Banyak orang tidak percaya kalau kesulitan itu berkaitan langsung dengan kebahagian. Kebiasaan ini disebabkan oleh pola pikir seseorang yang selalu melihat kebenaran berdasar fakta apa yang terjadi saat itu saja bukan dalam proses berkelanjutan. Pola ini dialami karena sumber informasi kebenarannya terbatas pada apa yang dilihat.

Jika kita saksikan orang-orang yang tukang gagal dalam berbisnis, pada saat itu kita lihat mereka adalah orang-orang bangkrut, terhina, terpuruk, karena dihadapkan pada masalah besar. Tapi kalau dilihat dalam proses berkelanjutan, orang-orang tukang gagal dalam bisnis itu selalu menguasai bisnis di bidangnya dengan menjadi pengusaha sukses.

Jika kita baca berdasarkan petunjuk logika dari Tuhan, kesulitan itu adalah penyebab orang-orang bisa sukses dalam berbagai hal. Petunjuk berlogika dari Tuhan ini, bisa menjadi coping atau  kemampuan kognisi seseorang dalam mengendalikan situasi sulit yang selama ini ditakuti oleh seseorang menjadi hal yang disenangi, berani menghadapi, digauli, sehingga kesulitan menjadi sumber optimisme hidup. 

Jika dalam mengarungi hidup ini, seseorang sudah tidak lagi menjadikan kesulitan sebagai sebab derita, sedih, lelah dan putus asa, maka apa lagi yang ditakuti? Sudah pasti orang-orang yang menjadikan kesulitan sebagai sebab sukses akan lebih tangguh dan terhindar dari stres berat dan selalu sehat karena pikirannya selalu positif.

Jika kejadian buruk saja sudah dijadikan positif dalam pikiran, maka tidak ada lagi pikiran negatif yang akan masuk dalam pikiran.  Untuk itulah logika Tuhan bisa jadi obat anti stres karena dalam logika Tuhan berlaku hukum, “semakin besar kesulitan makan semakin besar kesuksesan”.

Salam sukses dengan logika Tuhan. Follow me @logika_Tuhan.

Wednesday, August 21, 2013

FEMINISME SAMA DENGAN NEO KOMUNISME

Isu persamaan gender tidak ubahnya seperti upaya kaum komunis yang ingin meniadakan pelapisan masyarakat dalam negara menjadi satu kelas yaitu kelas proletar. Kaum komunis menginginkan sebuah kehidupan masyarakat tanpa kelas dengan memaksa kelas atas untuk membagi-bagikan hartanya kepada kelas bawah agar semuanya hidup dalam satu kelas.

Gerakan komunis sangat menguntungkan kelas bawah tapi merugikan kelas atas. Maka dari itu gerakan komunis pengikutnya lebih banyak dari masyarakat kelas bawah. 

Apa yang dilakukan kaum feminis, sama persis dengan apa yang dilakukan oleh kaum komunis. Kaum Feminis ingin melihat tidak ada perbedaan peran antara laki-laki dan perempuan. Kaum feminis tidak ingin melihat peran laki-laki lebih superior dari perempuan. Selama ini DIANGGAP peran laki-laki lebih dominan dari pada peran perempuan. Menurut kaum feminis kondisi seperti ini tidak adil dan cenderung merendahkan kaum perempuan. Kondisi ini harus diakhiri dengan mendudukan perempuan sama perannya dengan kaum laki-laki.

Ide kaum feminis memang sama menariknya dengan ide kaum komunis. Ide kaum feminis banyak menarik simpati kaum perempuan karena idenya dinilai akan membela kaum perempuan dari keterpurukan. Banyak juga kaum laki-laki yang mengamini ide kaum feminisme ini. Padahal ide kaum feminis sama merusaknya dengan ide kaum komunis. Sama halnya gerakan komunis, gerakan feminis telah menimbulkan konflik berkepanjangan di dalam masyarakat terkecil yaitu keluarga.

Gerakan komunis yang menginginkan kehidupan tanpa kelas telah menimbulkan konflik antara kelas bawah dan kelas atas. Konflik inilah yang telah menjadi penyebab negara tidak pernah damai. Di Indonesia gerakan komunis telah menimbulkan konflik-konflik berdarah antara lain pemberontakan PKI Madiun 1948, dan Pemberontakan G 30 S/PKI 1965. Penyerobotan tanah milik  haji tuan tanah, pembunuhan terhadap birokrat, menjadi konflik berkepanjangan antara kelas atas dan bawah di bawah gerakan komunis.

Jika gerakan kaum komunis akan menimbulkan konflik antara masyarakat kelas atas dengan kelas bawah, sama halnya dengan gerakan kaum feminis yang akan menimbulkan konflik antara ibu (istri) dan ayah (suami) dalam kehidupan keluarga. Maka, gerakan feminis sedang menciptakan konflik berkepanjangan dalam kehidupan keluarga, agar kesejahteraan, kedamianan keluarga hilang. Dari keluarga-keluarga konflik inilah akan lahir generasi-generasi tidak berkualitas karena dibesarkan dalam konflik. Maka dari itu gerakan feminisme jauh lebih berbahaya dari gerakan kaum komunis, karena kaum feminis sedang merendahkan kualitas umat manusia melalui lembaga primer yaitu keluarga.

Penulis memandang, isu persamaan gender yang diusung kaum feminis sama dengan isu gerakan persamaan kelas yang diusung oleh kaum komunis. Dalam teori sosiologi kedudukan dan peran tidak dapat dipisahkan. Setiap kedudukan pasti memiliki peran, dan setiap peran akan berkaitan dengan kedudukan, dan setiap kedudukan pasti memiliki tingkatan. Fakta umum (hukum) bahwa setiap kelompok pasti akan memiliki tingkatan, kedudukan, dan peran. Berlakunya tingkatan dalam kehidupan bukan untuk merendahkan kedudukan satu dan kedudukan yang lain tetapi sebagai alat untuk berbagi peran.

Talcot Parson seorang sosiolog sekuler, setuju bahwa dalam setiap kelompok masyarakat dibutuhkan kepemimpinan, yang konsekuensi logisnya akan melahirkan tingkatan dan peran. Ajaran Islam pun mengajarkan, jika ada tiga orang bepergian hendaknya diangkat satu orang pemimpin. Kesamaan teori sosiologi sekuler dengan ajaran agama bukan kebetulan, tapi begitulah ketentuan sesungguhnya, bahwa dalam setiap kelompok masyarakat harus ada pemimpin yang konsekuensinya akan menjadikan perbedaan kedudukan.

Pemimpin, selain berada di kedudukan tertinggi, juga memiliki peran yaitu sebagai pengambil keputusan. Bisa dibayangkan sebuah kelompok tanpa pemimpin, akan terjadi kekacauan. Semua orang akan berjalan masing-masing karena memiliki peran sebagai pengambil keputusan. Kondisi seperti inilah yang sedang mengancam kehidupan keluarga kita, suami (laki-laki) dan istri (perempuan) tidak akan ada lagi kekompakkan dalam membina keluarga harmonis dan sejahtera. 

Hal yang paling berbahaya dari gerakan kaum feminisme adalah gerakan ini telah mengajak kaum perempuan untuk menjadi pembangkang kepada ketetapan Tuhan. Dan inilah firman Tuhan yang pasti, bacalah dengan logika mu.

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita),..” (An nisaa:34)
Jika kita lihat kebanyakan kaum perempuan lebih banyak bekerja di dalam rumah mengurus anak, dan mengeola rumah tangga, bukan berarti kedudukan perempuan lebih rendah, tetapi sebagai bentuk pembagian peran. Dan perempuan itu bukan di sama tinggikan kedudukannya dengan laki-laki tapi dimuliakan.

Salam sukses dengan logika Tuhan, follow me @logika_Tuhan

Monday, August 19, 2013

DOSA PENGHAMBAT REJEKI ANDA

Oleh: Muhammad Plato

Dalam tulisan yang telah lalu, saya sudah jelaskan bahwa dengan banyak beristigfar kita akan mendapatkan minimal tiga manfaat yaitu dilepaskan dari rasa duka, keluar dari kesempitan dengan diberi solusi dan rejeki tak diduga-duga.

Saat ini saya akan menejelaskan mengapa dengan memperbanyak istigfar kita akan mendapatkan tiga manfaat sebagaimana dijelaskan dalam hadis Nabi Muhammad saw. Bismillahirrohmanirrhohim.... ya Allah limpahkanlah ilmu Mu kepada kami.


Tidak ada manusia yang tidak berbuat dosa. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw, “Semua anak Adam pembuat kesalahan, dan sebaik-baik pembuat kesalahan ialah mereka yang bertaubat”. (HR. Addarami).

Oleh karena itu, manusia tidak mungkin lepas dari dosa, maka Tuhan memberikan kemurahan dengan selalu menerima taubat manusia setiap saat. Salah satu bentuk pertobatan yang paling sederhana jika melakukan dosa adalah dengan membaca istigfar (mohon ampun kepada Allah) di saat melakukan dosa.

Kaitannya dengan rejeki, secara umum dapat disimpulkan bahwa hal yang menghalangi datangnya rejeki adalah dosa-dosa yang kita lakukan. Sebagaimana dijelaskan dalam teori gravitasi manusia (lih: Al Isra ayat 7), Dosa-dosa yang kita lakukan akan menarik balasan dosa dalam bentuk hal-hal yang tidak kita inginkan (keburukan). Untuk itulah semakin banyak dosa, semakin sulit mendapatkan apa yang kita inginkan, sebaliknya semakin sedikit dosa, semakin mudah mendapatkan apa-apa yang kita inginkan.

Maka dari itu kalau mau berhasil dan hidup sejahtera jangan anggap enteng dosa, sebab semakin banyak dosa maka Anda akan jatuh miskin. Dan orang-orang miskin itu adalah orang-orang yang banyak dosa. Dosa orang miskin adalah dia tidak bermanfaat bagi orang lain. Padahal sebaik-baiknya orang adalah yang paling bermanfaat bagi banyak orang. Coba saja dia bermanfaat bagi orang lain, tentu tidak akan miskin.

Dosa bisa kita lakukan secara sengaja (sadar) dan tidak sengaja (tidak sadar). Dosa yang sadar kita lakukan bisa kita insyafi, dengan beristigfar, tetapi dosa yang tidak sadar kita lakukan jarang kita insyafi. Dosa besar maupun kecil jika tidak terinsyafi sama-sama berbahaya bagi kesejahteraan hidup kita.

Saya ambil umpama, dosa besar yang kita lakukan, ibarat gunung yang menjulang tinggi sedang menghalangi rejeki-rejeki besar yang akan kita dapatkan. Dan dosa kecil yang kita lakukan ibarat kerikil dalam sepatu yang mengahalangi datangnya kesejahteraan hidup kepada kita. Kerikil itu kecil tapi menjengkelkan dan bisa berakibat fatal.

Jangan anggap enteng dosa kecil, sebab jika dosa itu dilakukan terus menerus akan menjadi dosa besar. “Tidak menjadi dosa besar sebuah dosa bila disertai dengan istighfar dan bukan dosa kecil lagi suatu perbuatan bila dilakukan terus menerus.” (HR. Ath-Thabrani)

Kawan-kawan ini teori hidup sejahtera dari Nabi Muhammad saw, dan sumbernya dari Tuhan. Teori-teori hidup yang tidak mendekatkan diri kepada Tuhan, sebetulnya mubazir kita lakukan. Marilah kita sama-sama buktikan teori-teori hidup dari Tuhan agar kita bisa lebih yakin terhadap kekuasaan dan kehendak Tuhan.

Untuk menghapus dosa besar dan kecil, disengaja maupun tidak disengaja, perbanyaklah istigfar. Orang-orang yang bertaubat dengan memperbanyak istigfar akan terbebas dari dosanya. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw, “Orang yang bertaubat dari dosanya seperti orang yang tidak menyandang dosa.” (HR. Ath-Thabrani).

Jika sudah tidak menyandang dosa, maka rejeki, cita-cita, kesejahteraan, akan mudah kita dapatkan. Dengan istigfar dosa besar yang umpama gunung, dan dosa kecil yang seperti kerikil akan disingkirkan, dan rejeki Anda dengan mulus datang menghampiri. Buktikan saja AGAR KAMU MENJADI ORANG-ORANG YANG YAKIN.

Selamat sukses dengan logika Tuhan. Follow me @logika_Tuhan