Showing posts with label adam bukan manusia pertama. Show all posts
Showing posts with label adam bukan manusia pertama. Show all posts

Wednesday, March 2, 2016

ADAM BUKAN MANUSIA PERTAMA

Oleh: Muhammad Plato

Untuk murid-murid yang masih penasaran dengan pertanyaan dikelas, apakah Adam manusia pertama? Berikut saya jelaskan beberapa pendapat yang di tulis oleh beberapa ulama.

Pendapat pertama dari Agus Mustofa penulis buku seri ke-14 Tasawuf Modern. Beliau berpendapat ternyata Adam dilahirkan. Kesimpulan ini dia gunakan dengan melakukan persamaan kejadian antara penciptaan Nabi Isa dengan Adam.

“Sesungguhnya masalah (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “jadilah” maka jadilah dia. (Q.S. Ali Imran (3): 59).

Selain menyamakan peciptaan Nabi Isa dengan Adam, kata kunci yang menguatkan bahwa Adam dilahirkan adalah kata Kun, yang diartikan sebagai proses kejadian. Manusia diciptakan Tuhan dari tanah (turab), berproses jadi sperma, segumpal darah, segumpal daging, bayi, dewasa dan wafat. Itulah Kun (proses) penciptaan manusia.

Dengan keterangan ini disimpulkan bahwa Adam sebagai manusia harus mengalami proses penciptaan seperti yang dijelaskan dalam AL-Qur’an. Maka dari itu disimpulkan Adam lahir dari seorang ibu, seperti Nabi Isa.

Jika Adam dilahirkan dari seorang Ibu, maka sudah jelas Adam bukan manusia pertama.  Inilah alasan pertama mengapa Adam bukan manusia pertama.

Pendapat kedua dari Yusef Rafiqi (2013), berpendapat bahwa Adam manusia pertama diambil dari Kitab Perjanjian Lama yang menyebutkan bahwa Adam adalah manusia pertama yang diciptakan Allah.

Kata Adam berasal dari Adamah yang berarti kerak atau kulit bumi.  Dalam bahasa Arab Adamah al Ardh berarti muka bumi. Yang menarik dari kata Adam bisa berarti al-sumrah atau warna kulit sawo matang.


Menurut Yusef Rafiqi Adam bukan manusia pertama. Beliau berpegang pada keterangan dalam Al-Qur’an surat Al  Baqarah:30. “Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".

Menurut Yusef Rafiqi ayat ini tidak menunjukkan tentang penciptaan Adam sebagai manusia pertama tetapi sebagai khalifah. Istilah Khalifah dan manusia pertama berbeda. Untuk itu Beliau lebih mengartikan bahwa Adam adalah manusia yang bertranformasi dari manusia biasa yang selanjutnya menjadi khalifah. Dan Adam adalah pewaris khalifah dari khalifah sebelumnya.

Jika khalifah diartikan sebagai pemimpin dalam sebuah umat, maka dengan demikian Adam bukan manusia pertama tapi manusia yang diciptakan menjadi pemimpin dari manusia-manusia yang pernah ada.

Menarik untuk diperhatikan bahwa ada asumsi bahwa  Iblis atau Jin adalah Khalifah sebelum Adam. Sebagaimana pendapat Qatadah, Ibnu Umar, dan Ibnu Abbas yang menduga bahwa khalifah tersebut adalah khalifah dari golongan jin yang berbuat kerusakan. Asumsi ini bersumber pada keterangan al-Qur’an.

Dan sesungguhnya Kami telah meciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. (Al Hijr: 26-27).

Namun demikian, Yusef Rafiqi cenderung pada pendapat yang mengatakan ada banyak manusia-manusia lain sebelum Adam yang bertugas sebagai pemimpin populasi manusia, namun dia hanya manusia biasa yang tidak mendayagunakan ruh, akal dan pikirannya. Akibatnya komunitas manusia ini gemar berperang dan menumpahkan darah. Jadi Adam adalah manusia unggul yang lahir dari takdir Allah untuk menjadi khalifah di muka bumi.

Secara ilmiah pendapat yang menguatkan bahwa Adam dilahirkan adalah kesimpulan dari para peneliti mtDNA (mitokondria DNA). Diperoleh kesimpulan bahwa semua garis keturunan pada segenap manusia yang ada sekarang bisa dirunut secara geneologi pada seorang nenek moyang perempuan yang hidup sekitar 200.000 tahun yang lalu.

Maka sangat tidak mungkin Adam tidak dilahirkan. Penegasan argumentasinya bersumber pada penciptaan manusia dari tanah (Turab). Sebagai manusia, Adam harus diciptakan Tuhan dari Turab. Di dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa penciptaan manusia dari Turab, berubah menjadi setetes mani, segumpal darah, segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan tidak sempurna, selanjutnya dilahirkan sebagai bayi. Bayi dilahirkan dari seorang perempuan. Maka dari itu Adam bukan manusia pertama karena sebelumnya harus ada perempuan yang melahirkannya. Wallahu ‘alam.

(Muhammad Plato, @logika_Tuhan)