Sunday, December 29, 2024

TAKDIR TUHAN UNTUK EROPA DAN AMERIKA

Oleh: Muhammad Plato

Jerman menghadapi tekanan ekonomi akibat krisis gas. Negara-negara Eropa ternyata sangat tergantung pada gas dari Rusia. Perang Rusia dengan Ukraina masih terus berlangsung, karena Ukraina mendapat dukungan dari negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.

Eropa dan Amerika Serikat menghadapi tantangan ekonomi dari China. Teknologi kendaraan listrik bergerak menggantikan mobil-mobil tenaga bahan bakar fosil. Perkembangan industri China dengan biaya produksi murah akan menggantikan produk-produk industri Eropa dan Amerika. 

Eropa dan Amerika Serikat menghadapi tekanan penurunan populasi jumlah penduduk karena defisit kelahiran. Negara-negara maju akan kekurangan tenaga buruh. Pabrik-pabrik akan pindah ke tempat-tempat dimana tenaga buruh tersedia dan murah. 

Negara-negara Asia bisa jadi pilihan bagi negara-negara Eropa dan Amerika Serikat untuk pindahkan industrinya. Indonesia menjadi salah satu tempat tenaga murah tersedia. Namun ada sebuah tantangan bagi Indonesia, pemerintah harus meyakinkan kepada investor kepastian hukum harus dijamin dan sistem pemerintahan harus bersih dari korupsi.

Negara-negara Asia sedang berlomba-lomba meyakinkan pada investor bahwa di negaranya bebas korupsi. Indonesia, Malaysia, Vietnam, Thailand, India, dan China, tengah berbenah diri untuk meningkatkan sistem pemerintahan bebas korupsi.

Salah satu indikator keseriusan negara-negara Asia dalam pemberantasan korupsi, terkait dengan usaha pencegahan dan penindakan. Upaya-upaya pencegahan dengan melakukan gerakan anti korupsi melalui berbagai aspek kehidupan, pembentukkan sistem birokrasi transfaran, dan upaya penindakan terhadap praktek korupsi.

Berdasarkan catatan Transfarancy International, Indek Persepsi Korupsi tahun 2023 dari rentang 0-100 negara Denmark (90), Finlandia (87), Selandia Baru (85), menduduki sebagai negara terbersih korupsi dari korupsi. Di seluruh dunia Indek Persepsi Korupsi ada yang mengalami peningkatan dan ada yang mengalami penurunan.

Menurut Transparancy International, "pemerintah di seluruh dunia sebagian besar gagal memberantas korupsi". Hal ini berdasar pada fakta, tidak ada satu negara pun yang berhasil mendapat skor 100. Denmark sebagai negara terbersih dari korupsi hanya mendapat skor 90. Sampai kapanpun tidak akan pernah ada negara dengan skor 100 bebas korupsi. 

Takdir Tuhan, keburukan dan kebaikan tidak dapat dihapuskan. Manusia hanya bisa menjaga jangan sampai keburukan mendominasi kebaikan. Manusia harus berupaya keras tetap menjaga dan memelihara kebaikan harus mendominasi berbagai bidang kehidupan.

"Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah". (Al Qaari'ah, 101: 6-9).

Tugas umat manusia dari berbagai komponen untuk menyuarakan kebaikan. Pemerintah, parlemen, lembaga non pemerintah, lembaga pendidikan, lembaga agama, budayawan, seniman, artis, politisi, harus terus berusaha menyuarakan dan mempraktikkan cara-cara hidup yang membawa kebaikan.

Takdir untuk Eropa dan Amerika Serikat peradaban mereka sudah mencapai puncaknya. Secara alamiah akan ada peradaban dengan paradgima baru menggantikan peradaban lama. Arnold Toynbee mengatakan, sebuah peradaban akan mengalami "rise and decline". 

Penyusutan jumlah penduduk, dosa besar genosida, krisis energi, inflasi, penurunan kualitas manusia, keserakahan, menjadi tanda-tanda titik balik peradaban adalah takdir Tuhan yang tidak bisa dihindari. Puncak peradaban ditandai dengan kemakmuran yang telah dicapai sebuah bangsa dan setelah itu akan mengalami kebinasaan. 

"Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyaknya generasi-generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu), telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain." (An An'aam, 6:6).***

Thursday, December 12, 2024

CIRI KARAKTER SOMBONG DALAM AL QURAN

Oleh: Muhammad Plato

Sombong adalah karater buruk manusia. Untuk memahami konsep sombong, perhatikan sebuah kasus dikisahkan di dalam Al Quran. 

"Dan ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (Al Baqarah, 2:34). 

Istilah takabur di dalam Al Quran dijelaskan para ahli sama dengan sombong. Untuk mendefinisikan kata sombong, bisa dipahami dari kisah dalam Al Quran di bawah ini.

"Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis: "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah". (Al 'Araaf, 7:12).

Hakikat kesombongan adalah prilaku menentang pada "ketentuan" yang sudah ditetapkan. Dalam kasus Iblis, kesombongan adalah sikap menentang ketetapan Allah.

Dalam kehidupan sehari-hari orang-orang sombong mereka yang tidak mau tunduk pada aturan-aturan hidup yang sudah disepakati. Sombong adalah prilaku hidup yang tidak mau ikuti aturan.

Munculnya sikap sikap sombong diawali dari "merasa lebih baik". Keengganan Iblis sujud kepada Adam karena merasa lebih baik. Iblis memberikan argumen dari latar belakang penciptaan. Iblis diciptakan dari api dan Adam dari tanah.

Jika kita refleksi diri, sikap sombong sebenarnya melekat pada diri setiap orang. Sikap sombong menjadi sifat buruk yang melekat pada diri setiap orang. Sikap sombong akan muncul ketika dalam diri seseorang muncul perasaan, merasa lebih baik dari orang lain.

Munculnya perasanan merasa lebih baik dari orang lain bisa diukur dari berbagai macam sebab. Misalnya, bentuk rupa wajah, warna kulit, bentuk badan, pakaian, harta kekayaan, ilmu, jabatan, keturunan, kehormatan, dll. Setiap orang pasti pernah "merasa lebih baik dari orang lain". 

Kesimpulannya, sikap dan prilaku sombong ditandai dengan keengganan mengikuti aturan, karena merasa lebih baik. Karakter orang sombong bisa diamati dari cara-cara seseorang menjalani hidup sehari-hari.

Jika kita perhatikan dalam kehidupan sehari-hari, orang-orang sombong dapat dibedakan dari cara-cara hidup orang sehari-hari. Orang-orang yang terlihat kasat mata melanggar aturan dialah orang-orang sombong.***

Wednesday, December 11, 2024

500 TAHUN LEBIH MATAHARI TERBIT DARI BARAT

Oleh: Muhammad Plato

Dalam hadist Nabi dikatakan, “salah satu tanda kiamat sudah dekat adalah bila matahari sudah terbit dari Barat”. Sepintas ramalan ini tidak masuk akal dan hanya terjadi jika Tuhan sudah menghendaki dan kapan terjadinya di luar jangkauan akal manusia. Maka dari itu, kita beranggapan tanda ini lebih bersifat khayalan dan jauh dari kenyataan sebab tidak mungkin  matahari terbit dari Barat.

Namun tidak demikian, dalam Al Qur’an dikatakan “Tuhan memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya” (Ar-Rahman:17). Dari keterangan ini dapat dipahami bahwa matahari memiliki dua tempat terbit dan terbenam yaitu barat dan timur. Artinya, menurut pandangan kita pada saat matahari terbit dari timur sebenarnya sedang terbenam di barat, dan pada saat matahari terbenam di barat sebenarnya sedang terbit di timur. Jadi secara fakta matahari memiliki dua tempat terbit yaitu barat dan timur.


Maka, prediksi Nabi Muhammad SAW terjadinya kiamat ditandai dengan terbitnya matahari dari barat bukan khayalan sebab matahari kenyataannya memiliki dua tempat terbit dan dua tempat terbenam. Berkaitan dua tempat matahari terbit, saat ini terdapat dua peradaban besar yang mengatasnamakan Barat dan Timur.

Lebih lanjut untuk memahami dan menemukan tanda matahari terbit dari Barat sebagai tanda-tanda kiamat dapat kita pahami melalui pendekatan filosofis. Dalam perjalanan sejarah, kehidupan dunia  selalu diwarnai pertentangan dua peradaban yaitu Barat dan Timur. Secara ekstrem digambarkan oleh Rudyard Kipling, “Timur adalah Timur dan Barat adalah Barat, keduanya tidak akan pernah bisa bertemu!”. Kenyataannya sekarang budaya Barat dan Timur bersifat kontradiktif, yaitu budaya Barat cenderung rasional dan budaya Timur cenderung mistis dan religius. Huntington (2002) meramalkan, keduanya akan terjadi benturan peradaban.

Setelah runtuhnya peradaban Mesir, Persia, Islam dan Kristen Ortodok, peradaban rasio muncul mendominasi budaya dunia. Kepandaian Barat dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menggeser budaya-budaya mistis dan religius dari Timur. Melalui rasionalitasnya, Barat berhasil memimpin peradaban duniawi namun gagal bangun kerajaan akhirat.

Kebangkitan Barat dimulai sejak tahun 1500 M. dikenal dengan masa renaisance. Kebebasan berpikir telah mengilhami Barat untuk mengeksplorasi keajaiaban-keajaiban dunia dengan mengembangkan ilmu pengetahuan. Hukum-hukum alam terpecahkan dan berbagai teknologi terciptakan.

Revolusi Industri menjadi tanda kebangkitan Barat dalam bidang IPTEK, dan penerapannya membawa dampak perubahan revolusioner pada tatanan dan pola hidup masyarakat dunia saat itu. Penggunaan tenaga mesin mengakibatkan munculnya pengangguran dan terbukanya jurang pemisah antara si kaya dan miskin. Banyaknya jumlah produksi dan rendahnya biaya produksi telah mengukuhkan suatu lapisan masyarakat baru, yaitu golongan kapitalis yang menduduki kelas tertinggi di masyarakat.

Kesenangan hidup yang ditampilkan golongan kapitalis berkembang menjadi pandangan hidup materialistis. Di bawah ekonomi merkantilis negara-negara Barat berlomba mencari harta kekayaan (emas, bahan baku industri dan tempat pemasaran) sebanyak-banyaknya. Hal ini telah mendorong eksplorasi kekayaan alam secara besar-besaran di seluruh penjuru dunia.

Dunia Timur yang bersifat mistis dan religius yang menafikan penggunaan akal (kebebasan berpikir) akhirnya menjadi korban keserakahan Barat. Eksplorasi kekayaan berubah menjadi perampasan dan perampokkan terhadap dunia Timur. Sistem penjajahan menjadi gaya baru untuk menguasai kekayaan di dunia Timur. Barat berubah menjadi negara-negara imperialis serakah dan menghalalkan segala cara untuk mencapai segala tujuan hidupnya yang materialistis.

Kemudian, rasionalisme yang diusung budaya Barat, menggeser nilai-nilai mistis dan religius. Rasionalisme didorong menjadi satu-satunya pembenaran terhadap sebuah realitas. Sesuatu yang tidak masuk akal dianggap sebagai hal yang tidak ilmiah dan harus dibuang jauh-jauh. Akibatnya, manusia menjadi terasing dan tidak percaya terhadap ajaran-ajaran agama dan tradisi yang sulit dimengerti akal. Mereka mengakui keberadaan Tuhan, tetapi Tuhan didudukkannya  tinggi-tinggi di atas langit dan tidak mampu lagi menyentuh bumi.

Pengaruh budaya Barat dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru dunia. Pola prilaku manusia berubah menjadi sosok materialistis, egois, serakah, sombong, dan menyepelekan Tuhan. Sikap manusia berubah menjadi agresif dan tidak terkontrol. Akibatnya terjadi krisis dalam dimensi moral, mental dan spiritual. Kerusakan lingkungan, penyalahgunaan narkoba, seks bebas, homoseksual, lesbi, wabah penyakit dan korupsi adalah bukti krisis multidimensi yang tidak terelakkan akibat pengaruh rasionalisme.

Budaya Timur yang tidak berdaya dengan serangan rasionalisme budaya Barat, berpura-pura tidak menyerah. Para mistikus sibuk membangkitkan kembali budaya-budaya ritual kepercayaan para nenek moyang dengan dalih kembali pada tradisi. Padahal ritual-ritual tersebut hanya berisi pemborosan yang dimanfaatkan untuk kepentingan devisa (materi) dengan kedok pariwisata. Bagi kaum religius mereka sibuk bangun tempat-tempat ibadah (mesjid/gereja/pura/wihara) di mana-mana, untuk menjamin dan mempermudah umat dalam melaksanakan ibadah. Namun pada prakteknya, ritual ibadah hanya jadi obat penetral sementara.

Melihat realitas sosial ini, masyarakat  dunia Timur seolah-olah tidak bisa lagi menikmati matahari terbit dari Timur. Bagaimana tidak, begitu matahari terbit yang kita saksikan adalah pertentangan antar sekte agama dan suku. Ketegangan politik antar negara, ancaman perang nuklir, wabah penyakit, kemiskinan, kelaparan, kebodohan dan tangisan-tangisan rakyat Palestina tidak pernah kering. Itulah gambaran dunia Timur yang seolah-olah sudah tidak bisa lagi menikmati lagi hangatnya sinar matahari pagi dari Timur.

Akhirnya, kita berkesimpulan bahwa budaya timur yang mistis (menghendaki kehidupan yang harmonis selaras dengan alam) dan religius (menghargai dan mengaplikasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari) telah terbenam. Rasionalisme Barat telah mengalahkan pola-pola mistik dan religius dunia Timur. Krisis moral, mental, spiritual  bersifat multidimensional. 

Kepura-puraan dunia Timur dalam mempertahankan eksistensinya adalah kenyataan begitu kuat dan sulitnya membendung pengaruh-pengaruh negatif yang diakibatkan budaya rasionalisme.  Inilah bukti ramalan Nabi Muhammad SAW, bahwa kiamat sudah dekat, ditandai dengan matahari sudah terbit dari Barat.  Kita tidak sadar, sudah 500 tahun lebih matahari terbit dari Barat. Ada budaya yang sedang bangkit akan menggantikan budaya rasionalisme Barat. Wallahu’alam.

Sunday, December 1, 2024

INFORMASI AL QURAN TIDAK KADALUARSA

Oleh: Muhammad Plato

Dalam sebuah podcast ditayangkan seorang narasumber perempuan penghafal Al Quran, tidak pakai hijab, mengemukakan pendapatnya ketika membahas ayat tentang perang. Menurut pendapat beliau, ayat perang yang terdapat dalam Al Quran sudah kadaluarsa. Salah satu ayat perang yang dibahas adalah ayat di bawah ini:

"Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka pancunglah batang leher mereka. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka maka tawanlah mereka dan sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang berhenti. Demikianlah, apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka tetapi Allah hendak menguji sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain. Dan orang-orang yang gugur pada jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka." (Muhammad, 47:4).

Ayat di atas selalu dinarasikan kepada Islam sebagai "agama perang". Untuk memahami ayat ini perlu kajian dari berbagai sisi. Apakah benar Islam agama perang? Jika kita kaji sejarah Nabi Muhammad, pertama kali perang yang dialami Nabi Muhammad yaitu Perang Badar, dan yang kedua Perang Uhud.

Berdasarkan tinjauan sejarah, dua perang yang dialami Nabi Muhammad yaitu Perang Badar dan Perang Uhud, jumlah pasukannya tidak seimbang dan jomplang sekali. Di dalam Al Quran dikabarkan peperangan ini memang terjadi tidak seimbang. Jika kita hermenitik ke masa itu, dapat dibayangkan betapa tertekannya situasi saat itu. Saat situasi seperti itu, tidak ada pilihan kecuali membela diri untuk hidup atau mati. Saat situasi inilah perang dibutuhkan.

"Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin itu untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang (yang sabar) di antaramu, mereka dapat mengalahkan seribu daripada orang-orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti." (Al Anfaal, 8:65).

Ayat ini menjadi saksi bahwa Nabi Muhammad dan pengikutnya sedikit mendapat agresi dan mengancam eksistensinya. Sangat tidak mungkin, jika Nabi Muhammad membawa Islam dengan misi perang. Faktanya, peperangan terjadi dalam situasi tidak seimbang. 

Ayat-ayat yang menjelaskan perang di dalam Al Quran tetap relevan dalam kondisi tertekan dan terancam. Artinya, bangsa apapun, dalam kondisi terjajah, terusir dari kampung halaman, mereka punya hak untuk membela diri. Jadi peperangan dalam Islam berlaku dalam konteks membela diri. 

Sebagai bukti sejarah Islam bukan agama perang, ketika Islam masuk ke Indonesia, tidak dikabarkan dalam sejarah Indonesia pasukan Islam menyerbu Indonesia. Sekarang Indonesia menjadi negara demokrasi terbesar di dunia dengan mayoritas penduduknya beragama Islam. Semua penganut agama di Indonesia dijamin oleh konstitusi melaksanakan haknya. 

Dalam catatan sejarah, tidak ada satu bangsa pun yang tidak mengalami peperangan. Bahkan dalam konteks negara modern seperti sekarang mereka terlibat perang, hingga sekarang kita saksikan. Namun demikian, jika kita pahami secara komprehensip tentang ajaran Islam tanpa ada bias, Islam sangat menganjurkan perdamaian. Dibuktikan dengan sikap Nabi Muhammad pada saat menguasai Mekah. Nabi Muhammad membebaskan seluruh penduduk Mekah dan menjamin semuanya hidup damai. Fakta ini sebenarnya sudah mematahkan semua tuduhan. 

Islam bukanlah agama perang. Belajarnya dari sejarah Nabi Muhammad jika ingin memahami ajaran agama Islam. Nabi Muhammad adalah sebaik-baiknya teladan untuk manusia, karena Nabi Muhammad memberi contoh secara nyata bagaimana cara umat manusia bertahan hidup di muka bumi. Nabi Muhammad mencontohkan bagaimana manusia berjuang dari nol, menghadapi pengkhianatan, bullying, agresi, ancaman pembunuhan, lalu berakhir dengan kesuksesan dan membawa perdamaian untuk seluruh umat manusia. 

Sementara diberitakan kisah-kisah Nabi terdahulu dikabarkan berakhir dengan pengingkaran dan pembunuhan oleh umatnya yang ingkar. Jika orang memahami kisah Nabi Muhammad tanpa bias, mereka bisa menemukan fakta-fakta prilaku agung yang bisa jadi contoh teladan bagi seluruh umat manusia.***