Tuesday, June 16, 2020

SIKLUS MENTAL MANUSIA

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Hampir semua orang pasti berpendapat bahwa siklus hidup manusia itu dari anak-anak, muda, dewasa, dan tua. Pendapat ini tentu didasari dilihat dari perkembangan fisik tubuh manusia. Namun jika kita lihat perkembangan mental manusia, siklus hidup manusia sia itu hanya dua yaitu anak dan dewasa.

Jika kita perhatikan berdasarkan perkembangan mental manusia, kecenderungan perekembangan mental manusia adalah anak-anak, dewasa, dan kembali anak-anak. Kecenderungan setelah melewati masa dewasa, manusia akan kembali pada mental anak-anak. Hanya sebagian kecil manusia yang mengalami perkembangan  dari anak-anak dan berakhir dengan dewasa. Mengacu pada usia Nabi Muhammad saw, ukuran masa dewasa diawali dari 40 tahun sampai dengan usia 63 tahun. Lebih dari 63 tahun dikategorikan sebagai lanjut usia, dan kembali pada kondisi fisik dan memengaruhi psikologis ke anak-anak.

Pola pikir ini bisa kita pahami dari Al-Qur’an, manusia akan kembali pada awal kejadiannya. Secara psikologis ketika tubuh manusia kembali melemah maka kondisi mental manusia akan kembali pada awal kejadiannya yaitu masa anak-anak. “Dan barang siapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian (nya). Maka apakah mereka tidak memikirkan?” (Yasin, 36:68).

Kondisi kejadian manusia di dunia dijelaskan di dalam Al-Qur’an bahwa manusia akan menuju kembali pada kondisi seperti anak-anak diawali dari kondisi fisik dan memengaruhi pada faktor psikologisnya.

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (Al Israa, 17:23).

Mentalitas anak-anak yang akan kembali dirasakan manusia dalam usia lanjut adalah egois, mudah tersinggung, ingin instan, dan menyukai materi. Namun demikian ada manusia yang dapat mengendalikan kondisi mental di usia lanjut tetap dewasa yaitu orang-orang berwawasan luas, tidak pernah berhenti berpikir, dan taat kepada Tuhan. Sebagaimana dijelaskan salah satu syarat kedewasaan seseorang bukan diukur dari perkembangan fisik semata tetapi dari kepemilikan pengetahuan dan mentalitas yang selalu berpikir untuk memberikan manfaat kepada orang lain dan taat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Manusia-manusia yang akan tetap dewasa tanpa dipengaruhi perubahan fisik adalah mereka yang terus mendermakan dirinya, dan berkomitmen melakukan segala sesuatu untuk bermanfaat bagi orang lain sampai akhir khayatnya. Wallahu’alam.  

No comments:

Post a Comment