Monday, October 19, 2020

OBATI SAKIT DENGAN AL-QUR’AN

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Ingat berbahagialah orang-orang sakit, karena orang sakit tiada berdosa. “Tiada dosa atas orang-orang yang lemah, atas orang-orang yang sakit dan atas orang-orang yang tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan, apabila mereka berlaku ikhlas kepada Allah dan Rasul-Nya. Tidak ada jalan sedikit pun untuk menyalahkan orang-orang yang berbuat baik. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” (At Taubah, 9:91).

Al-Quran adalah obat dari segala penyakit. Tidak ada keburukan dari sakit yang Allah timpakan kepada seseorang. Semuanya adalah kebaikan bagi mereka yang menerima segala ketentuan dari Allah. Obati sakit sebagai Allah menjelaskan bagaiman cara mengobatinya. Obat sakit adalah segala perbuatan baik yang kita lakukan karena Allah.

Bagaimana Allah mengabarkan mengobati orang sakit. Allah memberitakan di dalam Al-Qur’an bagaimana orang sakit agar mendapat kebahagiaan dan keberuntungan di jalan Allah. Lakukan pengobatan sebagaimana Allah memerintahkan.

Kabar Al-Quran

Pengobatan

Maka barang siapa diantara kamu sakit… (Al Baqarah, 2:184)

Membayar Fidyah, memberi makan seorang miskin, puasa.

Jika ada diantara mu yang sakit..(Al Baqarah, 2: 196)

Sedekah atau berkorban, umrah.

Dia mengetahui bahwa akan ada diantara kamu orang-orang yang sakit…(Al Muzzammil, 73:20)

Baca Al-Quran yang mudah, shalat, zakat, dan beri pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik, mohon ampunan

Dari beberapa kabar ayat Al-Qur’an di atas, dapat disimpulkan bahwa obat dari sakit adalah melakukan hal-hal baik sebagaimana Allah perintahkan. Rasulullah bersabda, “obati sakit dengan sedekah”. Apa yang dianjurkan Rasulullah tidak lepas dari apa yang diajarkan Allah di dalam Al-Qur’an. Prinsip dasarnya sakit diobati dengan sedekah yaitu dengan berbuat baik sesuai yang Allah perintahkan sekemampuan dan yang mudah untuk dilakukan.

Ketika sakit obati dengan perbuatan baik yaitu dengan mengeluarkan harta pemberian Allah untuk memberi kehidupan kepada orang lain. Prinsipnya Allah tidak memberatkan hambanya, tetapi menghendaki kemudahan. “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (Al Baqarah, 2:184).

Dari berbagai kabar pengobatan yang dianjurkan oleh Allah, maka manusia berhak memilih mana yang mampu dilakukan. Pada intinya sakit harus diobati dengan berbuat baik yang berdampak baik bagi diri maupun orang lain sekecil apapun.

Berobat ke dokter adalah salah satu bagian dari perbuatan baik sebagaimana perintah Allah untuk berbuat baik. Pada saat pergi ke dokter kita mengeluarkan harta yang kita miliki yang diserahkan kepada dokter. Pada hakikatnya dokter tidak mengobati, tetapi karena kita berhijrah pergi ke dokter, dan mengeluarkan harta, karena itu Allah mengganti dengan pengampunan berupa kesembuhan.

Atas dasar keterangan Al-Qur’an untuk mengobati sakit kita harus menyempurnakan ikhtiar dengan berusaha berbuat kebajikan sebagaimana Allah perintahkan sesuai dengan kemampuan. Mengeluarkan sedekah, memberi makan orang miskin, membaca Al-Qur’an, shalat, memohon ampunan, harus dilakukan semampunya ketika kita sakit. Selain pergi ke dokter, tidak dilarang Allah ketika sakit kita pergi ke panti asuhan, panti jompo, kerabat miskin, tetangga miskin, untuk mengeluarkan sedekah sekemampuan.

Semua orang pasti sakit, dalam keadaan sakit tidak boleh sedikitpun kita lepas dari keyakinan kepada Allah. Maka untuk menjaga keyakinan kepada Allah tetap ada, obati sakit dengan mengingat Allah melalui berhijrah untuk berobat, shalat, puasa, sedekah, berkorban, umrah atau membaca Al-Qur’an. Mana saja yang bisa kita lakukan asalkan semua niat karena keyakinan pada perintahNya, Allah menjanjikan suatu pahala besar ampunan bagi yang mau melakukannya.

Demikianlah sahabat kabar dari Allah dalam Al-Qur’an bagaimana kita seharusnya mengobati sakit. Jikalau kesembuhan belum kita dapatkan, maka hakikatnya keimanan kita tidak boleh terlepas karena sakit yang kita derita. Tugas saya hanya menyampaikan kebenaran, segala ketentuan adalah milik Allah. Semoga kita menjadi orang-orang yang tetap dijaga iman kita sampai ajal menjemput. Amin… Kebenaran milik Allah dan kesalahan milik manusia. Wallahu’alam. 

No comments:

Post a Comment