Saturday, December 26, 2020

BERLOGIKA ITU HARAM

 OLEH: MUHAMMAD PLATO

Logika adalah pelajaran yang wajib diajarkan pada murid-murid. Logika sering diperbincangkan dan diucapkan banyak orang, tetapi kalau ditanya apa itu logika? Jawabannya beragam dan belum tentu orang bisa menjelaskan bagaimana cara berlogika. Ada pula sebagian orang yang menganggap logika adalah pelajaran yang bertentangan dengan ajaran agama. Ulama-ulama terdahulu ada yang mengharamkan belajar logika. Mengapa berlogika haram?

Baiklah saya akan menjelaskan logika mana yang diharamkan oleh para ulama. Logika adalah berpikir sebab akibat. Berlogika adalah cara kerja atau prilaku organ tubuh manusia bernama otak. Setiap manusia punya otak. Maka sudah pasti setiap manusia berlogika.

Bahan baku untuk berlogika adalah pengetahuan. Manusia dilengkapi alat indera yaitu mata, telinga, perasaan, dan peraba. Melalui inderanya manusia mendapat pengetahuan. Pengetahuan-pengetahuan yang didapat oleh indera manusia akan diolah oleh otak dengan berlogika. Hasil dari berlogika adalah pemahaman dan akan jadi pola pikir. Pola pikir manusia sangat tergantung pada pengetahuan-pengetahuan yang dimilikinya.

Sumber pengetahuan terbagi menjadi dua, pengetahuan nyata dan pengetahuan ghaib (kasat mata). Pengetahuan nyata adalah segala sesuatu yang diindera bersumber dari alam nyata. Pengetahuan ghaib adalah segala sesuatu yang didapat berdasarkan pada yang ghaib yaitu dari Allah swt. Pengetahuan ghaib hanya bersumber pada kitab suci yang diturunkan pada utusan Allah, yaitu pada Nabi dan Rasul. Pengetahuan kasat mata yang bersumber dari mimpi, imajinasi, intuisi manusia termasuk pada pengetahuan alam.

Lalu logika mana yang diharamkan para ulama? Logika yang hanya mengandalkan kemampuan akal manusia mengolah pengetahuan yang bersumber dari hasil inderanya. Logika yang diharamkan para ulama adalah logika yang menjadikan sumber pengetahuan alam sebagai syarat kebenaran, dan pembenarannya mengandalkan logika alam semata berdasarkan pemahaman manusia. Logika itu dikenal sebagai logika material. Mengapa logika ini diharamkan? Karena manusia akan terjebak pada kehidupan duniawi, yang membenarkan kebenaran berdasarkan kenyataan. Logika ini akan menuntun manusia tidak percaya Tuhan (atheis) karena beberadaan Tuhan tidak dapat dilihat kenyataannya di alam secara materi. Inilah logika penyebab manusia menjadi Atheis dan tidak percaya Tuhan.

Sedangkan ulama yang membolehkan berlogika bersumber pada ketentuan bahwa manusia diperintah Allah untuk berpikir sebagaimana dijelaskan di dalam Al-Qur’an. Logika yang dianjurkan para ulama adalah logika berserah diri kepada pengetahuan yang berasal dari Tuhan sebagai dasar kebenaran. Logika yang dianjurkan para ulama adalah logika yang mengandung keimanan kepada kebenaran bersumber pada pengetahuan wahyu dari Tuhan yaitu Al-Qur’an.

Maka logika terbelah menjadi dua yaitu logika Tuhan dan logika alam. Logika Tuhan bersumber pada pengetahuan dari Tuhan melalui Al-Qur’an yang dikabarkan kepada para Nabi dan Rasul, sedangkan logika alam, murni mengandalkan pengetahuan dari Alam dan akal manusia. Logika Tuhan adalah logika berserah diri pada apa-apa yang dikabarkan Allah melalui Rasulnya yang dijelaskan di dalam Al-Qur’an.  

LOGIKA TUHAN = PENGETAHUAN DARI AL-QUR’AN >>>DIOLAH AKAL>>>KEBENARAN DARI TUHAN

LOGIKA MATERIAL = PENGETAHUAN DARI ALAM >>>DIOLAH AKAL>>>KEBENARAN DARI ALAM

Logika Tuhan menjelaskan seluruh kejadian alam sebagai ketentuan dari Tuhan, sedangkan logika alam menjelaskan kejadian alam sebagai ketentuan alam. Logika alam membenarkan segala ketentuan produk alam, menafikan keberadaan alam ghaib dan eksistensi Tuhan. Logika Tuhan menjelaskan segala ketentuan alam berasas pada takdir Tuhan dan mengukuhkan keberadaan Tuhan. Logika alam adalah logika terbatas, karena tidak menjelaskan alam ghaib. Logika Tuhan adalah logika tanpa batas karena Tuhan menjelaskan alam nyata dan alam ghaib.

Demikian sedikit penjelasan tentang ilmu logika yang perlu kita ketahui. Semoga bermanfaat dan semoga menjadi kesadaran untuk mulai menggunakan akal kita untuk mengolah pengetahuan dari Al-Qur’an yang menjelaskan kejadian di alam dan kejadian setelah kematian. Akal adalah anugerah terbesar manusia dari Tuhan, kelak akan diadili oleh Allah untuk apa akal mu digunakan? “Dan tidak ada seorang pun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.” (Yunus, 10:100). Wallahu ‘alam.

No comments:

Post a Comment