Saturday, June 9, 2018

AL QUR’AN INDUK PENGETAHUAN

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Roger Wolcott Sperry mengeluar teori yang paling disetujui adalah pembagian otak menjadi dua yaitu otak kiri dan kanan. Otak kiri adalah rasio dan otak kanan adalah emosi/perasaan. Namun berdasarkan hasil penelitian akhir-akhir ini, otak kiri bukan hanya berfungsi sebagai otak yang berperan untuk rasio saja, tetapi juga termasuk perasaan. (Haruyama, 2014:26-27).

Haruyama menjelaskan otak kanan berfungsi sebagai gudang ingatan manusia. Bayi yang lahir dengan kerusakan pada otak kiri masih bisa menyusu kepada ibunya, tetapi bila otak kanannya yang bermasalah dia tidak dapat menyusu kepada ibunya. Intuisi yang berjalan tanpa kesadaran merupakan area otak kanan. Otak kanan merupakan software yang menyimpan bermacam-macam data intelegensi manusia sampai dengan 500 juta tahun. Bahkan dalam gen otak kanan tersimpan informasi berusia 30 milyar tahun lalu.

Otak kiri menyimpan dan berfokus pada informasi yang diperolehnya sendiri sejak lahir, maka informasi yang diterima berdasarkan tahun dan bulan, sekitar hanya 30 atau 50 tahun. Setiap orang berbeda-beda kepadatan informasinya tergantung pada usia dan cara hidupnya. Berpikir dengan informasi yang terdapat dalam otak kiri dan berimajinasi bahwa kita bisa memahami manusia, hal itu adalah kesombongan.

Kesimpulannya pengetahuan yang aktual merupakan pengetahuan yang diperoleh berdasarkan pengalaman dan pembelajaran, tersimpan dalam  otak kiri, sementara pengetahuan laten merupakan pengetahuan yang berdasarkan memori berusia 500 juta sampai 30 milyar tahun tersimpan dalam otak kanan.

Pengetahuan yang kita bawa sejak lahir adalah hal-hal yang alamiah yang bisa dilakukan oleh manusia tanpa proses pengalaman dan pengetahuan aktual. Pengetahuan ini terbukti dalam perbuatan yang bersumber pada insting, seperti seks, menyusui, marah, cinta, benci, tertawa dll.

Bersyukur manusia yang telah diberi kitab suci (Al-Qur’an). Di dalam Al-Qur’an tersimpan informasi yang usianya sejak sebelum alam diciptakan. Haruyama mengukur usia pengetahuan tersebut dari 500 juta sd 30 milyar tahun. Usia ini hanya pandangan manusia untuk mengagambarkan bahwa informasi yang terdapat dalam otak kanan sudah sejak lama ada. Kalau merujuk kepada Al-Qur’an, pengetahuan sudah ada sejak alam belum diciptakan.

Al-Qur’an memang diturunkan kepada umat Islam, melalui Nabi Muhammad saw, tetapi misinya untuk seluruh umat manusia. Sebagai mana dijelaskan dalam ayat-ayatnya secara leterlek, bahwa pengetahuan yang ada dalam Al-Qur’an ditujukan untuk manusia yang mau berpikir.

“bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). (Al Baqarah, 2:185)

Jadi sebenarnya pengetahuan yang menurut Haruyama tersimpan dalam otak kanan berusia milyaran tahun, dihimpun dalam kitab suci (Al-Qur’an). Untuk itulah, Tuhan menjelaskan bahwa informasi yang ada dalam Al-Qur’an adalah pengetahuan yang bisa menjelaskan seluruh proses penciptaan dan hukum-hukum yang terdapat di alam semesta.

Dengan adanya Al-Qur’an manusia telah di beri kemudahan oleh Tuhan untuk memahami kehidupan. Makan penelitian-penelitian di alam, sebenarnya bertujuan membuktikan kebenaran-kebenaran informasi yang ada dalam Al-Qur’an agar manusia punya kepercayaan dan keyakinan, dan menemukan siapa Tuhannya.

Berpikir dengan memanfaatkan informasi dari Al-Qur’an sesungguhnya akan membangkitkan kemampuan berlogika dan perasaan yang sesuai dengan tuntutan hati. Maka sebenarnya, dengan menggali, memahami, menerapkan, menganalisa, dan mensintesa informasi-informasi yang ada dalam Al-Qur’an secara langsung akan mengasah kemampuan berlogika dan membangkitkan perasaan-perasaan yang menghasilkan morfin kebahagiaan. Inilah sebuah keberuntungan bagi setiap manusia yang mau berpikir untuk mendalami ilmu pengetahuan dan hakikat hidup dari informasi Al-Qur’an.  

Maka dari itu, Tuhan mengabarkan kepada manusia bahwa kitab suci Al-Qur’an isinya adalah kabar gembira yang membangkitkan perasaan-perasaan positif sehingga menjaga hati tetap tentram bahagia. Hati yang bahagia adalah ukuran bagi kesejahteraan, kesehatan jiwa dan raga.

“Manusia itu adalah umat yang satu. maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan”, (Al Baqarah, 2:213).

Pengetahuan yang ada dalam otak kanan yang dijelaskan oleh Haruyama, adalah pengetahuan yang ada dalam kitab suci (Al-Qur’an) yang diturunkan oleh Tuhan melalui pada utusan-Nya. Kitab suci  diturunkan agar manusia tidak kesulitan dalam menemukan jalan hidup menuju kebahagiaan hati. Sudah seyogyanya kitab suci (Al Qur’an) dijadikan induk pengetahuan untuk mengembangkan segala cabang ilmu pengetahuan. Wallahu ‘alam.

(Penulis Master Logika_Tuhan)

No comments:

Post a Comment