Saturday, June 2, 2018

MENGAPA NABI MUHAMMAD SAW TAMPIL MISKIN

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Sebelum ajal menjemputnya, Nabi Muhammad saw melakukan ziarah kubur ke makam Baqi, tempat dimakamkannya para syuhada. Seraya berpaling ke para sahabat, “sesungguhnya aku menjadi saksi atas kalian, demi Allah, sekarag sungguh benar-benar aku telah melihat telagaku, aku telah diberi kunci-kunci kekayaan dunia, tapi demi Allah aku tidak takut kalian berbuat syirik kepada Allah sepeninggalku, tetapi aku lebih khawatir kalian berlomba-lomba meraih kekayaan dunia itu. (HR. Ahmad).

Nabi Muhammad saw tidak mengkhawatirkan umatnya miskin, karena di dalam Al-Qur’an dan hadis telah banyak dijelaskan bahwa orang-orang yang mengikuti kitabullah dan sunnah akan mendapat kejayaan di dunia dan akhirat. Kekhawatiran Nabi Muhammad saw justru kelak umat berlomba-lomba meraih kekayaan, sedangkan kekayaan sifatnya melenakan dan membuat otak tumpul.

Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup. (Al Alaq, 96: 6-7)

Untuk itulah Nabi Muhammad saw tampil menjadi seperti seorang fakir, karena dalam kefakiranlah kejernihan pikir dan kesucian jiwa bisa di dapat. Sedekah adalah ajaran Islam yang akan menjaga manusia selalu berada dalam kejernihan berpikir.

Menjelang akhir hayatnya, Rasulullah masih mengingat tujuh dinar yang masih dimilikinya. Beliau menyuruh keluarganya untuk segera mensedekahkannya. Beliau takut jika Allah mencabut nyawanya, sedang tujuh dinar itu masih ditangannya. Ternyata tujuh dinar itu masih di tangan Aisyah, kemudian ia memintanya kembali dan meletakkan di telapaknya seraya berkata, “apa sangkaan kalian jika Muhammad bertemu dengan Tuhan sedang dia masih memiliki ini?” Tidak berapa lama Aisyah mensedekahkan uang tersebut ke fakir miskin. (Said, 500:2016)

Islam adalah ajaran hidup yang jika konsinten dilaksanakan dia akan mendatangkan kekayaan dari sudut manapun. Hal terpenting dari Islam adalah ajarannya bertujuan membentuk karakter-karakter yang selalu hidup sejahtera dan penyejahtera baik dalam kondisi sempit maupun lapang. Maka dari itu, jika kekayaan jatuh ke tangan orang-orang berkarakter Islam, maka seluruh isi bumi akan tercukupinya.

Sedekah adalah ajaran, yang mengandung makna bahwa manusia harus tetap dalam keadaan fakir sekalipun dunia memburunya. Harta, kedudukan, kehormatan, bukan tujuan yang harus diperjuangkan, yang harus diperjuangakan adalah melalui harta dan kedudukan kita bisa menegakkan keadilan. Dengan menegakkan keadilan kesejahteraan menjadi milik semua manusia dan seluruh alam.

Untuk itulah Nabi Muhammad saw sekalipun mampu membangun istana dari emas, Beliau tampil sebagai sosok ahli sedekah sehingga tampil tetap miskin, karena Tuhan telah menjadikan Beliau sebagai teladan bagi semua lapisan manusia Kemiskinan yang ditampilkan oleh Nabi Muhammad saw sebagai tanda bahwa Beliau bisa diteladani oleh semua orang.

Sedekah adalah ajaran agar manusia tidak merasa cukup dan melampaui batas. Maka sebaik-baiknya manusia, sekalipun telah merasa serba cukup, harus tetap tampil sebagai orang miskin karena tugas manusia terus menerus menghidupi orang lain. Wallahu ‘alam.

(Penulis Master sukses dengan logika Tuhan)

No comments:

Post a Comment