Sunday, May 18, 2025

UKURAN KAYA MENURUT AL QURAN

Oleh: Muhammad Plato

Ukuran orang kaya di dalam Al Quran bukan penghasilan seperti yang ditetapkan oleh Bank Dunia. Catatan Bank Dunia tentang jumlah orang miskin di Indonesia bisa jadi kampanye negatif bagi bangsa Indonesia. 

Penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam dinobatkan sebagai negara terdermawan di dunia. Indonesia juga termasuk negara sejahtera karena anak-anaknya setiap hari mendapat makan bergizi gratis dari negara. 

Saya berbeda pandangan dengan Bank Dunia yang mengatakan penduduk Indonesia 60,3% miskin. Saya punya pandangan mayoritas penduduk Indonesia kaya. Ukuran kaya dan miskin di dalam Al Quran bukan dilihat dari ekonomi tetapi pada karakter. 

"(Berinfaklah) kepada orang-orang fakir yang terikat di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di muka bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui." (Al Baqarah, 2:273).

Ukuran kaya dan miskin sangat tergantung pada kriteria ketika menetapkannya. Bank Dunia menetapkan penduduk miskin secara multidimensi. Artinya penduduk miskin kriterianya menjadi banyak. Pada akhirnya untuk memenuhi standar kaya menjadi sulit karena ada berbagai kriteria yang harus dipenuhi, misalnya akses layanan kesehatan, pendidikan, air bersih, dll.

Berdasarkan Al Quran, saya kaji ukuran orang miskin diukur dari karakter seseorang. Karakter orang kaya adalah mereka yang "memelihara diri dari meminta-minta". Orang minta-minta tidak identik dengan golongan ekonomi lemah. Prilaku minta-minta bisa terjadi pada semua lapisan ekonomi di masyarakat.

Peminta-minta ada dalam setiap lapisan masyarakat dengan ciri berbeda-beda. Dikalangan pegawai orang miskin dicirikan dengan minta-minta kedudukan atau jabatan. Dikalangan pengusaha, orang miskin dicirikan dengan minta jatah proyek. Dikalangan pengangguran orang miskin dicirikan dengan meminta jatah preman.  

Minta jatah proyek, minta jabatan, minta jatah preman, adalah prilaku minta-minta. Kata Allah dalam Al Quran, yang minta-minta adalah orang miskin. Orang kaya selalu berusaha menjaga harga dirinya tidak minta-minta.

Jika orang Indonesia dikenal sebagai masyarakat paling dermawan nomor satu di dunia, artinya masyarakat Indonesia mayoritas orang kaya karena karakternya bukan peminta-minta tapi pemberi. Jadi ukuran kaya dihadapan Allah bukan berapa materi yang dimiliki, dan fasilitas hidup yang bisa dinikmati, tetapi dibuktikan dengan tidak menjadi manusia peminta-minta.

Ukuran kaya dan miskin sangat tergantung pada kriteria yang kita pakai. Al Quran memberi pedoman kepada manusia dalam berpikir. Ukuran kaya dan miskin dalam Al Quran lebih bermanfaat dari pada ukuran berdasarkan material. Sebagai manusia berketuhanan sebaik-baik pandangan harus bersumber pada pengetahuan yang telah Allah wahyukan untuk manusia yaitu Al Quran.*** 

No comments:

Post a Comment