OLEH:
MUHAMMAD
PLATO
Sihir bukan ilmu ghaib.
Keberadaan ilmu sihir sangat mengandalkan bukti nyata. Untuk itu sihir masuk
bagian dari ilmu alam. Ilmu yang bisa dipelajari layaknya ilmu-ilmu lain.
Secara implisit di dalam Al-Qur’an dijelaskan, “Dan kalau
Kami turunkan kepadamu tulisan di atas kertas, lalu mereka dapat memegangnya
dengan tangan mereka sendiri, tentulah
orang-orang yang kafir itu berkata: "Ini
tidak lain hanyalah sihir yang nyata". (Al An’aam, 6:7).
Ayat di atas
memperlihatkan perbedaan pola pikir antara orang beriman dan kafir. Orang-orang
kafir itu pola pikirnya tidak percaya kepada yang ghaib (Tuhan). Sekalipun
telah didatangnkan bukti nyata (memegang dengan tangan sendiri), orang kafir
mengatakan hal itu adalah sihir yang nyata. Mengapa orang kafir berkata
demikian?
Pola pikir orang kafir,
yang nyata itu harus datang dari yang nyata. Inilah yang disebut pola pikir
materialis.
SEMUA ILMU YANG DIPELAJARI DARI ALAM ADALAH ILMU SIHIR |
Perbedaan kontras itu
terlihat pada cara pandang manusia terhadap sebuah fenomena. Perbedaan pola
pandangan dapat dilihat dari kasus dalam Al-Qur’an.
MANUSIA BERIMAN
|
MANUSIA KAFIR
(MATERIAL)
|
Dan kami wahyu
kan kepada Musa: "Lemparkanlah
tongkatmu!" Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka
sulapkan. Karena itu NYATALAH YANG
BENAR dan batallah yang selalu mereka kerjakan. (Al A’raaf,
&:117-118)
|
Dan tatkala telah datang kepada mereka KEBENARAN dari sisi Kami, mereka
berkata: "SESUNGGUHNYA INI ADALAH
SIHIR YANG NYATA".
(Yunus, 10:76)
|
Ilmu sihir diakui adalah ilmu rekaan
manusia yang cenderung destruktif. Eksistensi ilmu sihir ada dan berkembang di
masyarakat karena adanya bukti nyata yang disampaikan melalui pesan berantai
secara lisan, atau pun secara tertulis. Promosi ilmu sihir benar-benar sangat
mengandalkan pada bukti nyata, pernyataan lisan dan tulisan. Tanpa bukti nyata
yang bisa dilihat dan dirasa, ilmu sihir tidak dapat diakui keberadaannya.
Ilmu sihir masuk pada kategori ilmu yang
dilarang untuk dipelajari karena ilmu ini mengandalkan kekuatan alam dan metafisik
sebagai makhluk Tuhan. Ilmu sihir adalah ilmu yang dikembangkan oleh
orang-orang kafir, dan orang-orang kafir adalah mereka yang selalu berpikir
materialis. Maka saya tegaskan sihir adalah ilmu yang lahir dari ilmu
materialis, untuk itu ilmu sihir hasil rekaan manusia masuk kaktegori ilmu
alam.
Saya tidak akan
mengajarkan ilmu sihir kepada Anda. Tapi memberi pemahaman, di dunia ini ada
orang-orang yang memelajari ilmu sihir karena mengikuti hawa nafsunya yang
buruk. Ilmu sihir dikembangkan cenderung untuk kepentingan pribadi, materialis,
hedonis, dan destruktif. Inilah alasan selanjutnya mengapa ilmu sihir haram
untuk dipelajari.
Dengan memahami sedikit
seluk beluk ilmu sihir, kita harus belajar bagaimana mementahkan kekuatan ilmu
sihir seperti yang dicontohkan Nabi Musa. Ilmu sihir pada hakikatnya sangat
lemah, dan sifatnya ilusi seperti hakikat dunia ini yang fana. Maka, dengan
memahami hakikat ilmu sihir, kita tidak perlu takut sihir, dan sangat mudah mengantisifasinya.
Para filosof
menjelaskan bahwa ilmu sihir merupakan bagian dari ilmu kejiwaan. Ibnu Khaldun
mengulas penjelasan para filsuf tentang sihir. Ilmu sihir memengaruhi jiwa
manusia yang kemudian memengaruhi fisiknya dengan cara yang tidak wajar dan
sebab-sebab sifat fisiknya. Pengaruh sihir itu bisa berwujud kesenangan,
kegembiraan, suka cita, dan bahkan melahirkan persepsi-persepsi psikologis yang
menimbulkan kekhawatiran.
Hakikat sihir adalah
memengaruhi jiwa seseorang untuk bersuka cita, bahagia, dan mencintai keburukan.
Sihir juga menciptakan perasaan takut berlebihan atas sesuatu yang dimiliki
sehingga jiwanya menjadi tidak tenang dan selalu khawatir. Inilah pangkal sebab
timbulnya penyakit-penyakit fisik yang sulit disembuhkan dan sulit dideteksi
oleh ahli pengobatan fisik secara medis.
Ibnu Khaldun
menyimpulkan bahwa sihir memengaruhi psikologis dengan membangun
persepsi-persespi negatif dalam pikiran, yang kemudian berakibat kepada seluruh
anggota dan organ tubuhnya. Sihir adalah seni memengaruhi orang dengan menggunakan
media-media yang tersedia di alam.
Kunci untuk mematikan
ilusi sihir adalah dengan membangun persepsi positif dalam pikiran dengan
berpanduan pada kitab suci Al-Qur’an. Dikarenakan sihir mencelakakan orang
dengan membangun persepsi negatif, maka kita harus memiliki kemampun berpikir
atau berpsepsi positif atas segala kejadian. Persepsi negatif adalah sumber
dari segala penyakit hati, dan akan berakibat pada penyakit fisik yang sulit di
deteksi.
Di disnilah pentingnya
ilmu berpikir berdasarkan patokan atau bimbingan dari Tuhan, agar segala
kejadian bisa dipahami benar sehingga timbul sikap tenang dan sabar. Ketenangan
jiwa dan kesabaran bisa kita terima jika kabar-kabar berita yang kita terima
memang menyenangkan jiwa. Semua kabar yang akan kita terima dari Allah adalah
kabar gembira. Jika kita berpikir menurut petunjuk Al-Qur’an maka seluruh
kejadian akan membawa kabar gembira.
Musibah kabar gembira,
sakit kabar gembira, dihina kabar gembira, dirampok kabar gembira, hilang harta
kabar gembira. Semua kejadian harus jadi kabar gembira. Jika semua kejadian
sudah jadi kabar gembira maka kekhawatiran akan hilang, kepasrahan kepada Tuhan
akan muncul. Jika kekhawatiran sudah hilang maka tidak ada gangguan psikologis
manapun bisa mengganggu pikiran.
Untuk itulah belajar
logika Tuhan, menjadi hal penting untuk menjaga pikiran dan hati tetap bersih
dan tenang. Dengan memahami logika Tuhan, hal-hal mistis, persepsi negatif,
tidak akan jadi perhatian, karena semua pemikiran harus sesuai dengan petunjuk dari
Tuhan. Sumber berlogika itu adalah kitab suci Al-Qur’an. Dengan memahami logika
dari Al-Qur’an, secara tidak langsung Al-Qur’an akan menjadi pola pikir, dan
dengan demikian Al-Qur’an akan menjadi benteng dari segala keburukan.
Kunci dari menolak
sihir adalah mencoba membebaskan pikiran dari persepsi-persepsi negatif. Di
sarankan belajarlah logika Tuhan dari Al-Qur’an, maka Allah akan membantu Anda
membebaskan dari segala sihir. Silahkan pelajari logika Tuhan di buku dan blog
yang sudah saya sediakan, semoga kita semua selalu di beri hidayah. Amin.
ulasan menarik
ReplyDelete