Thursday, April 19, 2018

SIHIR ITU ILMU ALAM

OLEH:
MUHAMMAD PLATO


Sihir bukan ilmu ghaib. Keberadaan ilmu sihir sangat mengandalkan bukti nyata. Untuk itu sihir masuk bagian dari ilmu alam. Ilmu yang bisa dipelajari layaknya ilmu-ilmu lain. Secara implisit di dalam Al-Qur’an dijelaskan, “Dan kalau Kami turunkan kepadamu tulisan di atas kertas, lalu mereka dapat memegangnya dengan tangan mereka sendiri, tentulah orang-orang yang kafir itu berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata". (Al An’aam, 6:7).

Ayat di atas memperlihatkan perbedaan pola pikir antara orang beriman dan kafir. Orang-orang kafir itu pola pikirnya tidak percaya kepada yang ghaib (Tuhan). Sekalipun telah didatangnkan bukti nyata (memegang dengan tangan sendiri), orang kafir mengatakan hal itu adalah sihir yang nyata. Mengapa orang kafir berkata demikian?

Pola pikir orang kafir, yang nyata itu harus datang dari yang nyata. Inilah yang disebut pola pikir materialis.

SEMUA ILMU YANG DIPELAJARI DARI ALAM ADALAH ILMU SIHIR
Jadi pola pikir orang kafir terbalik-balik. Jika yang nyata datang dari yang ghaib maka itulah sihir. Jika yang ghaib datang dari yang nyata (alam), hasil perbuatan makhluk (terlihat), maka itulah kenyataan. Maka, bagi orang kafir, sekalipun barang itu nyata, bisa dipegang, tapi sumber kenyataan itu datang dari yang ghaib (Tuhan), maka mereka sebut hal itu adalah sihir. Untuk itulah orang-orang kafir lebih tertarik mempelajari sihir (ilmu alam) dari pada kitab suci.

Perbedaan kontras itu terlihat pada cara pandang manusia terhadap sebuah fenomena. Perbedaan pola pandangan dapat dilihat dari kasus dalam Al-Qur’an.

MANUSIA BERIMAN
MANUSIA KAFIR (MATERIAL)
Dan kami wahyu
kan kepada Musa: "Lemparkanlah tongkatmu!" Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan. Karena itu NYATALAH YANG BENAR dan batallah yang selalu mereka kerjakan. (Al A’raaf, &:117-118)
Dan tatkala telah datang kepada mereka KEBENARAN dari sisi Kami, mereka berkata: "SESUNGGUHNYA INI ADALAH SIHIR YANG NYATA".
(Yunus, 10:76)

Ilmu sihir diakui adalah ilmu rekaan manusia yang cenderung destruktif. Eksistensi ilmu sihir ada dan berkembang di masyarakat karena adanya bukti nyata yang disampaikan melalui pesan berantai secara lisan, atau pun secara tertulis. Promosi ilmu sihir benar-benar sangat mengandalkan pada bukti nyata, pernyataan lisan dan tulisan. Tanpa bukti nyata yang bisa dilihat dan dirasa, ilmu sihir tidak dapat diakui keberadaannya.

Ilmu sihir masuk pada kategori ilmu yang dilarang untuk dipelajari karena ilmu ini mengandalkan kekuatan alam dan metafisik sebagai makhluk Tuhan. Ilmu sihir adalah ilmu yang dikembangkan oleh orang-orang kafir, dan orang-orang kafir adalah mereka yang selalu berpikir materialis. Maka saya tegaskan sihir adalah ilmu yang lahir dari ilmu materialis, untuk itu ilmu sihir hasil rekaan manusia masuk kaktegori ilmu alam.

Saya tidak akan mengajarkan ilmu sihir kepada Anda. Tapi memberi pemahaman, di dunia ini ada orang-orang yang memelajari ilmu sihir karena mengikuti hawa nafsunya yang buruk. Ilmu sihir dikembangkan cenderung untuk kepentingan pribadi, materialis, hedonis, dan destruktif. Inilah alasan selanjutnya mengapa ilmu sihir haram untuk dipelajari.

Dengan memahami sedikit seluk beluk ilmu sihir, kita harus belajar bagaimana mementahkan kekuatan ilmu sihir seperti yang dicontohkan Nabi Musa. Ilmu sihir pada hakikatnya sangat lemah, dan sifatnya ilusi seperti hakikat dunia ini yang fana. Maka, dengan memahami hakikat ilmu sihir, kita tidak perlu takut sihir, dan sangat mudah mengantisifasinya.

Para filosof menjelaskan bahwa ilmu sihir merupakan bagian dari ilmu kejiwaan. Ibnu Khaldun mengulas penjelasan para filsuf tentang sihir. Ilmu sihir memengaruhi jiwa manusia yang kemudian memengaruhi fisiknya dengan cara yang tidak wajar dan sebab-sebab sifat fisiknya. Pengaruh sihir itu bisa berwujud kesenangan, kegembiraan, suka cita, dan bahkan melahirkan persepsi-persepsi psikologis yang menimbulkan kekhawatiran.

Hakikat sihir adalah memengaruhi jiwa seseorang untuk bersuka cita, bahagia, dan mencintai keburukan. Sihir juga menciptakan perasaan takut berlebihan atas sesuatu yang dimiliki sehingga jiwanya menjadi tidak tenang dan selalu khawatir. Inilah pangkal sebab timbulnya penyakit-penyakit fisik yang sulit disembuhkan dan sulit dideteksi oleh ahli pengobatan fisik secara medis.

Ibnu Khaldun menyimpulkan bahwa sihir memengaruhi psikologis dengan membangun persepsi-persespi negatif dalam pikiran, yang kemudian berakibat kepada seluruh anggota dan organ tubuhnya. Sihir adalah seni memengaruhi orang dengan menggunakan media-media yang tersedia di alam.

Kunci untuk mematikan ilusi sihir adalah dengan membangun persepsi positif dalam pikiran dengan berpanduan pada kitab suci Al-Qur’an. Dikarenakan sihir mencelakakan orang dengan membangun persepsi negatif, maka kita harus memiliki kemampun berpikir atau berpsepsi positif atas segala kejadian. Persepsi negatif adalah sumber dari segala penyakit hati, dan akan berakibat pada penyakit fisik yang sulit di deteksi.

Di disnilah pentingnya ilmu berpikir berdasarkan patokan atau bimbingan dari Tuhan, agar segala kejadian bisa dipahami benar sehingga timbul sikap tenang dan sabar. Ketenangan jiwa dan kesabaran bisa kita terima jika kabar-kabar berita yang kita terima memang menyenangkan jiwa. Semua kabar yang akan kita terima dari Allah adalah kabar gembira. Jika kita berpikir menurut petunjuk Al-Qur’an maka seluruh kejadian akan membawa kabar gembira.

Musibah kabar gembira, sakit kabar gembira, dihina kabar gembira, dirampok kabar gembira, hilang harta kabar gembira. Semua kejadian harus jadi kabar gembira. Jika semua kejadian sudah jadi kabar gembira maka kekhawatiran akan hilang, kepasrahan kepada Tuhan akan muncul. Jika kekhawatiran sudah hilang maka tidak ada gangguan psikologis manapun bisa mengganggu pikiran.

Untuk itulah belajar logika Tuhan, menjadi hal penting untuk menjaga pikiran dan hati tetap bersih dan tenang. Dengan memahami logika Tuhan, hal-hal mistis, persepsi negatif, tidak akan jadi perhatian, karena semua pemikiran harus sesuai dengan petunjuk dari Tuhan. Sumber berlogika itu adalah kitab suci Al-Qur’an. Dengan memahami logika dari Al-Qur’an, secara tidak langsung Al-Qur’an akan menjadi pola pikir, dan dengan demikian Al-Qur’an akan menjadi benteng dari segala keburukan.

Kunci dari menolak sihir adalah mencoba membebaskan pikiran dari persepsi-persepsi negatif. Di sarankan belajarlah logika Tuhan dari Al-Qur’an, maka Allah akan membantu Anda membebaskan dari segala sihir. Silahkan pelajari logika Tuhan di buku dan blog yang sudah saya sediakan, semoga kita semua selalu di beri hidayah. Amin.

(Penulis Master Trainer @logika_Tuhan)

1 comment: