Tuesday, April 24, 2012

NABI IBRAHIM BAPAK EKSPERIMEN

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah padaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati". Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu?". Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakininya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)". Allah berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cingcanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman): "Lalu letakkan di atas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera". Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Al Baqarah:260).

Jika kita pikirkan, ayat ini memberikan gambaran bagaimana perjalanan Nabi Ibrahim dalam mencari keyakinan pada Allah swt. Nabi Ibrahim ingin memantapkan keyakinannya kepada Allah. Dengan panduan dari Allah, Nabi Ibrahim diperintahkan untuk melakukan percobaan (eksperimen). Lalu Nabi Ibrahim diberi sebuah metode oleh Allah untuk membuktikan keberadaan-Nya. Metode itu adalah “Allah berfirman: "ambillah empat ekor burung, lalu cingcanglah semuanya olehmu. "Lalu letakkan di atas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera". Dalam dunia ilmu pengetahuan metode ini kita kenal metode eksperimen atau percobaan.


Kisah Nabi Ibrahim ini memberi petunjuk kepada kita, bahwa keimanan itu perlu kita tingkatkan mulai ainul yakin, ilmal yaqin, sampai menjadi haqul yakin. Untuk mencapai derajat haqul yakin (keimanan tanpa ainul dan ilmal) manusia harus membuktikan kebenaran-kebenaran yang diwahyukan Allah. Nabi Ibrahim menyadari bahwa dirinya makhluk rasional dan nyata (empiris). Untuk meningkatkakan keyakinannya terhadap Allah, Nabi Ibrahim meminta pembuktian nyata tentang kebenaran adanya Allah. Untuk itu Nabi Ibrahim melakukan percobaan sesuai dengan perintah Allah.

Belajar dari Nabi Ibrahim, kita bisa meningkatkan keimanan kepada Allah setiap hari dengan melakukan percobaan (eksperimen). Allah menjelaskan sedekah yang kita keluarkan akan mendapat pahala berlipat ganda sampai 700 kali lipat, dan orang yang mengeluarkannya tidak akan sedikitpun dirugikan. "Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki". Dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui. (Albaqarah, 2:261). Jadi berdasarkan ayat di atas, dalam hidup ini berlaku rumus 1-1=700. Anda dengan teori manusia saja bisa percaya, mengapa ajaran dari Allah tidak? Tetapi mungkin masih ragu untuk menerapkannya, maka dibutuhkan eskperimen, untuk mendapat keyakinan. Untuk mendapatkan derajat haqul yakin, Anda harus mengujinya dengan melakukan percobaan sebagai dicontohkan oleh Nabi Ibrahim.

Percobaan dapat kita lakukan dengan sederhana. Modalnya hanya buku harian dan alat tulis. Untuk memulai percobaan, pertama kita keluarkan sedekah bertahap mulai dari sedekah sekemampuan,  2,5 persen, 10 persen, barang-barang yang kita cintai, dan berkorban. Mulailah dari yang termudah tapi rutin. Lalu tulis setiap barang yang kita sedekahkan di dalam buku harian. Catat setiap hari, minggu atau bulan, perkembangan apa saja yang terjadi setelah kita mengeluarkan sedekah. Pikirkan, rasakan, dan amati, apa yang terjadi pada kehidupan kita. Niscaya pembalasan Allah itu akan datang dengan segera, sebagaimana Nabi Ibrahim membuktikan burung itu hidup kembali.

Jika Anda tidak merasakan perubahan pada diri Anda, lakukan eksperimen dengan sedekah yang lebih besar. Jika masih belum Anda rasakan, Anda perlu berpikir dan merasakan lebih keras lagi untuk menemukan balasan itu. Dan ketahuilah bahwa Allah maha menepati janji. Kelak kebenaran itu akan ditemukan. Jika Anda sudah membuktikan kebenaran itu, sampaikan kepada orang lain bahwa yang Anda alami adalah benar-benar kenyataan dari Allah. Anda sudah bersedekah lagi untuk orang lain dengan ilmu yang Anda miliki. Wallahu ‘alam.

12 comments:

  1. mmmm,,,ceritanya sangat menarik,,ternyata di blog bapak banyak Bacaan2 yang menarik dan bermanfaat ,,makasih ya pak,,,

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. Sebelum memberikan contoh kepada orang lain, kita harus sudah memberikan contoh kepada diri kita sendiri. Jadi, saya yakin bahwa bapak sudah mencapai derajat kepercayaan haqul yakin. Tapi, muncul bebrapa pertanyaan dalam diri saya. Percobaan apa saja yang telah bapak lakukan untuk mencapainya? Selang berapa waktu bapak merasakan perubahan pada diri bapak? Perubahan-perubahan apa saja yang terjadi pada diri bapak? Mohon penjelasannya Pak! Terimakasih.

    ReplyDelete
  4. dengan sholat dhuha setiap hari, dirasakan hidup menuju kesejahteraan

    ReplyDelete
  5. Selang berapa waktu bapak merasakan perubahan pada diri bapak?

    ReplyDelete
  6. kalau begitu saya akan mencoba untuk bereksperimen,,,

    ReplyDelete
  7. mungkin crita diatas dapat saya ambil sebuah kesimpulan...
    bahwa maha perkasanya Allah dengan segala keagungannya...
    Allah melihatkan semua yang mungkin oleh para ummatnya dianggap mustahil...
    tapi dengan cerita diatas...membuktikan bahwa..."tak ada yang tak mungkin di dunia ini" selagi Allah menghendaki...

    so.....
    untuk itu...percayalah kepadanya (Allah)

    ReplyDelete
  8. tapi satu pak yg ingin saya tanyakan...
    mengapa untuk zaman sekarang mungkin belum ada buktinya?

    apakah dapat memberikan bukti...
    okelah....windy percaya dengan keajaiban-keajaiban Allah...selagi itu terbukti..

    tapi kalau belum ada bukti...apa yang mau di percaya...
    kalau bisa Windy minta bukti nyata....di depan Windy sendiri...

    ReplyDelete
    Replies
    1. mmm,,, wndi bnyak loh keajaiban Allah itu ,tapi kia secara tidak kita sdari , Ada bayak di sekitar kita ,seperti yang di katakan hadis berikut,,!!!

      Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
      “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” [QS. Al- Fushshilat]

      Delete
  9. ASss,,,,,,
    mmm,,tambah seru aja nih banyak yang komen,,,hahahaha

    ReplyDelete
  10. bukti bukti itu sudah ada di depan mata kita....kesadaran yang membuat kita luput dari bukti kebenaran dari Allah....ketika manusia hidup dari rahim, dilahirkan, hidup di dunia dan kembali mati...

    ReplyDelete