Mohon maaf kepada
kawan-kawan yang mengatakan Nabi Muhammad saw. bukan Nabi terakhir, saya tidak
mau terlibat dalam perdebatan itu. Bagi saya Al-Qur’an yang diwahyukan Tuhan kepada
Nabi Muhammad saw, belum sepenuhnya saya serap. Untuk menutup perdebatan, shalawat
dan salam semoga tercurah kepada Nabi Besar Muhammad saw. penutup dari para
Nabi. Maha guru yang menuntun umat manusia berpikir dengan logika Tuhan.
Saya bersyukur kepada
Tuhan, sejak 1400 tahun lalu diturunkan, Al-Qur’an masih dapat saya baca
sekarang. Rasa syukur kepada Tuhan yang tiada terhingga saya lakukan.
sumber photo: pixabay
Kali ini saya akan jelaskan
ajaran logika dari Nabi Muhammad saw. sebagai berikut;
“Sesungguhnya
Allah swt telah menetapkan semua kebaikan dan keburukan, kemudian menjelaskan
sebagai berikut; barang siapa ingin berbuat kebaikan tetapi tidak jadi
melakukannya, Allah akan mencatat untuknya satu kebaikan yang sempurna. Apabila
dia ingin berbuat kebaikan lalu dapat melaksanakan keinginannya, Allah mencatat
kebaikan tersebut dengan sepuluh kebaikan di sisi-Nya, sampai 700 kali lipat
hingga kelipatan yang sangat banyak. Dan, barang siapa ingin berbuat keburukan,
tetapi tidak jadi melakukannya, Allah akan mencatat baginya satu kebaikan yang
sempurna di sisi-Nya. Apabila dia ingin berbuat keburukan lalu benar-benar
melakukannya, Allah akan mencatatnya sebagai satu keburukan untuknya. (Hr.
Bukhari).
Hadis di atas
mengandung ajaran logika yang bersumber langsung dari Tuhan. Ini bukti bahwa
apa yang diucapkan Nabi Muhammad saw, bukan dari hawa nafsunya. Beliau hanya
mengungkapkan logika yang diajarkan Tuhan menjadi bahasa yang mudah dipahami
manusia pada umumnya.
Perhatikan
dengan baik, hadis di atas memandu kita untuk berlogika dengan benar. Perhatikan dengan baik.
Niat baik = satu kebaikan
Berbuat baik = 10-700 kali
kebaikan dan berlaku kelipatannya
Tidak jadi
berbuat buruk = kebaikan
Berbuat buruk = satu keburukan
Ooohh.....Maha Pemurah
Allah dengan segala ketentuan-Nya. Jika logika ini kita terapkan dalam
kehidupan sehari-hari, maka dunia ini akan dipenuhi kebaikan. Ya Allah ilhamkan
ke dalam pikiran kami kebaikan!
Mari kita
buktikan apa yang diajarkan Nabi Muhammad saw bersumber dari Tuhan. Berikut
adalah ayat Al-Qur’an yang menjadi sumber logika yang dikemukakan Nabi Muhammad
saw.
Barang
siapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barang siapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak
diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka
sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan). (Al An’am:160).
Mari
perhatikan, logika yang terkandung dalam ayat Al-Qur’an di atas. “Jika kita
berbuat satu amal, maka kita akan mendapatkan
pahala 10 kali lipat, dan jika kita melakukan satu perbuatan jahat, maka
kita akan mendapatkan balasan satu kejahatan (seimbang).
Perhatikan
lagi ayat Al-Qur’an di bawah ini.
Perumpamaan (nafkah yang
dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah
serupa dengan sebutir benih yang
menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji.
Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha
Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Al Baqarah:261)
Logika
yang dapat kita pahami dari ayat di atas adalah, “jika kita melakukan satu
kebaikan, maka kebaikan itu akan berlipatganda sampai 700 kali lipat”.
Sekarang, bandingkan isi hadis dengan isi Al-Qur'an. esensinya sama kan? Nah,
selanjutnya anda sudah memahami, bahwa apa yang dikemukakan Nabi Muhammad saw
bukan dari hawa nafsunya, tetapi mengemukakan kembali ketentuan Tuhan dalam
bahasa yang mudah dipahami oleh bahasa logika manusia sehari-hari.
Dengan
pengetahuan ini, kita bisa ambil kesimpulan bahwa isi pikiran Nabi Muhammad
saw, dipandu logika Tuhan yang bersumber dari Al-Qur’an. Maka dari itu, dalam diri
Rasulullah saw, telah terpancar prilaku-prilaku hidup yang agung.
Dalam
kehidupan sehari-hari logika-logika Tuhan yang kita pahami akan mendorong kita untuk
selalu berbuat baik, dan mengurangi perbuatan buruk. Bagi yang pikirannya
dipandu logika Tuhan, mereka akan selalu berpikir bahwa setiap kebaikan akan
berbalas 10-700 kali lipat. Bagi mereka yang sudah berlogika Tuhan, berbuat
baik sangat menguntungkan dari pada berbuat buruk. Logika Tuhan yang
disampaikan Nabi Muhammad saw melalui Al-Qur’an dan hadisnya, menjadi perhitungan
hidup yang sangat menguntungkan dan menjadi motivator serta harapan tanpa putus
kepada Tuhan, bagi setiap kebaikan yang kita lakukan.
Bagi
orang-orang yang berpikir dengan logika Tuhan, dalam rangka percepatan rejeki,
pencapaian cita-cita, wewujudkan segala keinginan, tidak ada cara lain kecuali diraih
dengan berbuat kebaikan karena setiap kebaikan akan dilipatgandkan oleh Tuhan
dari 10-700 kali lipat. Sedangkan keburukan hanya akan mendatangkan keburukan,
dan itu akan menjadi penghambat dalam percepatan rejeki dan pencapaian tujuan
hidup yang diinginkan.
Marilah
kita sama-sama tunduk kepada ketentuan Tuhan yang sangat menguntungkan. Dan
kita berdoa kepada Tuhan semoga Nabi Muhammad saw, ditempatkan di sisi Tuhan
yang paling mulia, beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya. Semoga kita diberi
hidayah oleh Tuhan, untuk selalu taat kepada-Nya dan meneladani Rasulullah saw,
yang telah mengajarkan logika Tuhan sampai akhir hayat.
Ya
Allah hujamkan ke dalam jiwa kami, logika-logika yang Engkau ajarkan kepada
Nabi Muhammad saw. Tetapkanlah dalam logika kami bahwa “satu kebaikan menjadi
sebab datangnya 10-700 kebaikan, dan satu keburukan menjadi sebab datangnya
satu keburukan”. Kami yakin, kebaikan Mu meliputi kebaikan di dunia dan di
akhirat. Untuk itulah tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, jika Engkau
menjadi segala penyebab dari yang ada di muka bumi ini.
No comments:
Post a Comment