Sunday, March 16, 2014

NABI MUHAMMAD SAW MAHA GURU LOGIKA TUHAN (5)

oleh: Muhammad Plato

Mohon maaf kepada kawan-kawan yang mengatakan Nabi Muhammad saw. bukan Nabi terakhir, saya tidak mau terlibat dalam perdebatan itu. Bagi saya Al-Qur’an yang diwahyukan Tuhan kepada Nabi Muhammad saw, belum sepenuhnya saya serap. Untuk menutup perdebatan, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Besar Muhammad saw. penutup dari para Nabi. Maha guru yang menuntun umat manusia berpikir dengan logika Tuhan.

Saya bersyukur kepada Tuhan, sejak 1400 tahun lalu diturunkan, Al-Qur’an masih dapat saya baca sekarang. Rasa syukur kepada Tuhan yang tiada terhingga saya lakukan.

sumber photo: pixabay

Kali ini saya akan jelaskan ajaran logika dari Nabi Muhammad saw. sebagai berikut;

“Sesungguhnya Allah swt telah menetapkan semua kebaikan dan keburukan, kemudian menjelaskan sebagai berikut; barang siapa ingin berbuat kebaikan tetapi tidak jadi melakukannya, Allah akan mencatat untuknya satu kebaikan yang sempurna. Apabila dia ingin berbuat kebaikan lalu dapat melaksanakan keinginannya, Allah mencatat kebaikan tersebut dengan sepuluh kebaikan di sisi-Nya, sampai 700 kali lipat hingga kelipatan yang sangat banyak. Dan, barang siapa ingin berbuat keburukan, tetapi tidak jadi melakukannya, Allah akan mencatat baginya satu kebaikan yang sempurna di sisi-Nya. Apabila dia ingin berbuat keburukan lalu benar-benar melakukannya, Allah akan mencatatnya sebagai satu keburukan untuknya. (Hr. Bukhari).

Hadis di atas mengandung ajaran logika yang bersumber langsung dari Tuhan. Ini bukti bahwa apa yang diucapkan Nabi Muhammad saw, bukan dari hawa nafsunya. Beliau hanya mengungkapkan logika yang diajarkan Tuhan menjadi bahasa yang mudah dipahami manusia pada umumnya.

Perhatikan dengan baik, hadis di atas memandu kita untuk berlogika dengan benar.  Perhatikan dengan baik.

Niat baik                                 = satu kebaikan
Berbuat baik                           = 10-700 kali kebaikan dan berlaku kelipatannya
Tidak jadi berbuat buruk         = kebaikan
Berbuat buruk                        = satu keburukan

Ooohh.....Maha Pemurah Allah dengan segala ketentuan-Nya. Jika logika ini kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, maka dunia ini akan dipenuhi kebaikan. Ya Allah ilhamkan ke dalam pikiran kami kebaikan!

Mari kita buktikan apa yang diajarkan Nabi Muhammad saw bersumber dari Tuhan. Berikut adalah ayat Al-Qur’an yang menjadi sumber logika yang dikemukakan Nabi Muhammad saw.

Barang siapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barang siapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan). (Al An’am:160).

Mari perhatikan, logika yang terkandung dalam ayat Al-Qur’an di atas. “Jika kita berbuat satu amal, maka kita akan mendapatkan  pahala 10 kali lipat, dan jika kita melakukan satu perbuatan jahat, maka kita akan mendapatkan balasan satu kejahatan (seimbang).

Perhatikan lagi ayat Al-Qur’an di bawah ini.

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Al Baqarah:261)

Logika yang dapat kita pahami dari ayat di atas adalah, “jika kita melakukan satu kebaikan, maka kebaikan itu akan berlipatganda sampai 700 kali lipat”.

Sekarang, bandingkan isi hadis dengan isi Al-Qur'an. esensinya sama kan? Nah, selanjutnya anda sudah memahami, bahwa apa yang dikemukakan Nabi Muhammad saw bukan dari hawa nafsunya, tetapi mengemukakan kembali ketentuan Tuhan dalam bahasa yang mudah dipahami oleh bahasa logika manusia sehari-hari.

Dengan pengetahuan ini, kita bisa ambil kesimpulan bahwa isi pikiran Nabi Muhammad saw, dipandu logika Tuhan yang bersumber dari Al-Qur’an. Maka dari itu, dalam diri Rasulullah saw, telah terpancar prilaku-prilaku hidup yang agung.

Dalam kehidupan sehari-hari logika-logika Tuhan yang kita pahami akan mendorong kita untuk selalu berbuat baik, dan mengurangi perbuatan buruk. Bagi yang pikirannya dipandu logika Tuhan, mereka akan selalu berpikir bahwa setiap kebaikan akan berbalas 10-700 kali lipat. Bagi mereka yang sudah berlogika Tuhan, berbuat baik sangat menguntungkan dari pada berbuat buruk. Logika Tuhan yang disampaikan Nabi Muhammad saw melalui Al-Qur’an dan hadisnya, menjadi perhitungan hidup yang sangat menguntungkan dan menjadi motivator serta harapan tanpa putus kepada Tuhan, bagi setiap kebaikan yang kita lakukan.

Bagi orang-orang yang berpikir dengan logika Tuhan, dalam rangka percepatan rejeki, pencapaian cita-cita, wewujudkan segala keinginan, tidak ada cara lain kecuali diraih dengan berbuat kebaikan karena setiap kebaikan akan dilipatgandkan oleh Tuhan dari 10-700 kali lipat. Sedangkan keburukan hanya akan mendatangkan keburukan, dan itu akan menjadi penghambat dalam percepatan rejeki dan pencapaian tujuan hidup yang diinginkan.

Marilah kita sama-sama tunduk kepada ketentuan Tuhan yang sangat menguntungkan. Dan kita berdoa kepada Tuhan semoga Nabi Muhammad saw, ditempatkan di sisi Tuhan yang paling mulia, beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya. Semoga kita diberi hidayah oleh Tuhan, untuk selalu taat kepada-Nya dan meneladani Rasulullah saw, yang telah mengajarkan logika Tuhan sampai akhir hayat.

Ya Allah hujamkan ke dalam jiwa kami, logika-logika yang Engkau ajarkan kepada Nabi Muhammad saw. Tetapkanlah dalam logika kami bahwa “satu kebaikan menjadi sebab datangnya 10-700 kebaikan, dan satu keburukan menjadi sebab datangnya satu keburukan”. Kami yakin, kebaikan Mu meliputi kebaikan di dunia dan di akhirat. Untuk itulah tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, jika Engkau menjadi segala penyebab dari yang ada di muka bumi ini.

Salam sukses dengan logika Tuhan. Follow me @ logika_Tuhan.

No comments:

Post a Comment