Sunday, July 22, 2018

MENGOSONGKAN PIKIRAN

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Sadar… sadar… pikirannya jangan kosong!!! Kata-kata itu saya dengar berpuluh-puluh tahun tanpa mengerti maksudnya. Itupun saya ucap ulang kepada anak-anak di sekolah jika ada yang kemasukkan roh halus. Padahal saya sendiri tidak tahu maksud dari pikiran kosong itu bagaimana.

Ada juga kalimat seperti ini, coba pikirannya kosongkan, jangan mikir macam-macam. Kalimat ini sering dikemukakan oleh para ahli terapi. Mengosongkan pikiran akan membantu percepatan penyembuhan. Jika pasien tidak mengerti bagaimana mengosongkan pikiran, hal ini akan mempersulit penyembuhan sakit si pasien.

Jika kosong diartikan sebagai tidak ada yang dipikirkan, mana mungkin ada orang otaknya kosong tidak ada yang dipikirkan. Semakin tidak jelas lagi bagaimana mengartikan pikiran kosong dan mengosongkan pikiran.

Ustad Yana sebagai ahli terapi segala penyakit, dengan kemampuan visualisasi yang dia miliki, sedikit memberi pencerahan tentang arti pikiran kosong dan mengosongkan pikiran. Menurut Beliau, pikiran kosong adalah kondisi pikiran yang sedang memikirkan sesuatu yang tidak perlu dipikirkan. Objek pikirannya sia-sia, dan cenderung negatif. Misalnya memikirkan seseorang yang sudah meninggal, seolah-olah orang tersebut masih hidup, sehingga merasa terus kehilangan.

Mengosongkan pikiran artinya ingat Tuhan Yang Esa.
Memikirkan orang yang sudah mati karena merasa kehialangan adalah sia-sia, karena dia tidak akan hidup lagi. Berpikir karena menyesali, dan tidak menerima  kejadian musibah yang telah terjadi, adalah sia-sia karena kejadian yang telah terjadi tidak akan bisa diulangi .

Jadi pikiran kosong bukan tidak berpikir apa-apa, tetapi berpikir tentang sesuatu yang tidak perlu dipikirkan dan sia-sia. Salah satu aktivitas berpikir sia-sia lainnya adalah memikirkan hal-hal ghaib selain Tuhan Yang Esa, yang sering diwujudkan dan dikenal dengan hantu-hantu gentayangan. Jika sesuatu yang tidak perlu dipikirkan tetap dipikirkan maka apa yang dipikirkannya sia-sia. Kondisi ini akan mengundang sakit kejiwaan dan berdampak pada fisik.

Bila seseorang memikirkan hal yang sia-sia, orang itu dianggap pikirannya kosong. Pikirannya jadi negatif, energinya terkuras, syaraf melemah, dan akan berpengaruh terhadap menurunnya kekebalan tubuh. Menurut Ustad Yana, orang-orang seperti ini mudah terserang penyakit.

Sedangkan mengosongkan pikiran adalah memusatkan fikiran pada yang berkehendak dalam hidup ini yaitu Allah swt. Mengosongkan pikiran bisa juga berarti fokus berpikir menyerahkan diri secara total kepada Allah swt.

Kunci memahami dari mengosongkan pikiran adalah memahami arti kosong. Dari penglihatan kasat mata kosong diartikan sebagai tidak ada, sesungguhnya kosong adalah isi.

Memahami arti kosong adalah isi, bisa kita pahami dari penjelasan Prof. Fahmi Basya bahwa kata basamalah memiliki nomor nol dalam surat-surat selain alfatihah. Ini artinya kata basmalah adalah nol. Jika kata basmalah adalah nol, maka kata basmalah adalah rahmat dan rahimnya Tuhan. Rahmat dan rahimnya Tuhan tidak terhitung nilainya.

Jika kita kaitkan dengan surah Al-baqarah, 2:261, menjelaskan bahwa satu sedekah akan bercabang tujuh, dan setiap cabang berbuah 100. Maka ada rumus matematika Al-Qur’an yang bisa menjelaskan bahwa kosong bukan tidak ada, tetapi isinya banyak. Rumus tersebut adalah 1-1= 700 jadi 0=700.

Untuk memahami bagaimana mengosongkan pikiran, kita bisa memahami arti sadar. Orang-orang yang pikirannya kosong sering bertindak tidak sadar. Makna sadar menurut David R. Hawkins adalah kesadaran akan adanya Tuhan. Orang-orang yang memiliki kesadaran akan adanya Tuhan tampil dengan damai, dan hanya bisa dilakukan oleh 1 dari 10 juta orang.

Jika kesadaran dikaitkan dengan kesadaran akan adanya Tuhan, maka mengosongkan pikiran artinya mengembalikan kesadaran dengan menghadirkan Tuhan dalam pikiran. Sedangkan pikiran kosong artinya hilangnya Tuhan dalam pikiran.

Saya setuju dengan Ustad Yana, bahwa kesehatan permanen akan orang dapatkan jika dalam hidupnya selalu mengosongkan pikiran dalam arti selalu ingat (dzikir) dan bergantung memohon pertolongan kepada Tuhan saja. Wallahu ‘alam.

(Penulis Master Trainer Logika Tuhan).

No comments:

Post a Comment