Tuesday, February 25, 2020

THE SECRET OF FORTY YEARS


Oleh: Muhammad Plato

Usia 40 tahun di kalangan muslim sangat dikenal, usia ini mejadi titik kebangkitan karena pada usia 40 tahun Nabi Muhammad saw menerima wahyu. Dalam perkembangan psikologi kita mengenal usia perkembangan anak-anak yang dibatasi dengan umur. Namun pembahasan tentang psikologi berdasarkan umum banyak dikaji hanya pada level anak-anak dari usia dini sampai pendidikan menengah. Kajian perkembangan psikologi anak-anak berkaitan dengan kepentingan pendidikan.

Kajian psikologi perkembangan kebanyakan terbatas pada anak-anak, padahal selama manusia hidup sampai usia tua manusia terus mengalami perkembangan psikologi. Untuk itu kajian psikologi perkembangan orang dewasa perlu mendapat kajian, agar orang dewasa punya pegangan bagaimana seharusnya berprilaku seiring dengan perkembangan usianya. Di dalam Al-Quran dijelaskan;

Dan barang siapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian (nya). Maka apakah mereka tidak memikirkan? (Yasin, 36:68)

Informasi ini memberi inspirasi bahwa selama hidupnya manusia akan mengalami masa anak-anak, remaja, dewasa, dan tua. Secara psikologis perkembangan manusia akan mengalami masa anak-anak, dewasa dan kembali seperti anak-anak. Namun demikian, secara psikologis kita berharap tidak kembali pada jiwa anak-anak tetapi berkahir kembali kepada Tuhan dalam kedewasaan, yaitu meninggal dalam khusnul khotimah.



Kedewasaan manusia mengacu pada kisah perjalanan hidup Nabi Muhammad saw, dimulai dari usia 40. Kita ambil pelajaran pada usia 40 tahun, Nabi Muhammad menerima wahyu. Mengapa usia 40 tahun? Pertanyaan ini tidak layak dipertanyakan karena faktanya Nabi Muhammad menerima wahyu usia 40 tahun. Namun sesuai dengan perintah-Nya, kita harus memikirkannya. Ada pelajaran apa bagi manusia?  Apa yang terjadi pada psikologi manusia ketika sudah menginjak usia 40 tahun? Secara deduktif saya akan menginformasikannya dari Al-Qur’an. Selanjutnya para psikolog bisa mengungkapnya secara induktif melalui kejadian-kejadian di alam.

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang shaleh yang Engkau ridai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri". (Al Ahqaaf, 46:15).

Informasi dari ayat Al-Qur’an di atas sudah memberikan informasi lengkap tentang psikologi orang-orang dewasa. Inilah the secret of forty years. Umur 40 tahun ternyata sebagai titik tolak ukuran manusia telah dewasa. Selanjutnya ayat ini mengandung kriteria manusia yang sudah berumur dewasa;
  • Seluruh prilakunya mencerminkan rasa syukur atas apa yang telah diterimanya. Selalu merasa cukup apa yang telah diterimanya tidak lagi melihat sedikit atau banyak.
  • Implementasi dari rasa syukurnya diwujudkan dalam berbuat baik kepada ibu bapaknya.
  • Implementasi syukur selanjutnya adalah seluruh hidupnya diniatkan untuk kegiatan amal.
  • Implementasi selanjutnya adalah memberi dukungan pada lahirnya anak-anak cucu berkualitas. Segala tindakannya ditujukan bukan untuk dirinya tetapi generasi yang akan melanjutkan misi ketuhanan selanjutnya.
  • Implementasi syukur selanjutnya adalah memperbanyak permohonan ampun dan melatih diri untuk pasrah kepada segala ketentuan Tuhan.
Kelima kriteria di atas menjadi ciri bagi orang-orang yang telah dewasa ditandai dengan mencapai usia 40 tahun. Kriteria ini harus terus dipelihara sampai menjelang usia tua dan meninggal. Itulah kondisi khusnul khatimah yang harus diperjuangkan.

Untuk itulah mengapa jabatan-jabatan penting dalam lembaga-lembaga masyarakat selalu mempertimbangkan umur 40 tahun. Secara psikologis usia 40 tahun orientasi manusia sudah mengalami perubahan.  Berdasarkan ciri prikologi usia dewasa, perbedaan psikologi anak-anak dan dewasa secara garis besar dapat dikategorikan sebagai berikut:

PSIKOLOGI ANAK-ANAK
 (0-39 TAHUN)
PSIKOLOGI ORANG DEWASA
(40-MENINGGAL)
MENUNTUT
MENERIMA
AGRESIF
PERSUASIF
EMOSIONAL
SABAR
PROTES
MENASEHATI
EGOIS
ALTRUISME
KOMPETITIF
KOOPERATIF
KEPEMIMPINAN
KETELADANAN
MENGKRITISI
MEMPERBAIKI
DUNIAWI
AKHIRAT
MENGGUNAKAN
MEWARISKAN
MASA SEKARANG
MASA DEPAN
ALAM
TUHAN

Beberapa kriteris psikologi anak-anak dan dewasa di atas tidak akan hilang pada diri seseorang, keduanya bergerak dinamis silih berganti. Kondisi psikologi usia 0-39 prilaku manusia di dominasi oleh psikologi anak-anak. Pada perkembangan usia 40 s.d. meninggal, prilaku manusia didominasi oleh psikologi orang dewasa.

Pendidikan tujuannya adalah mengajar, melatih, dan membimbing anak-anak menjadi manusia-manusia yang memiliki prilaku dominan sebagaimana perkembangan psikologi orang-orang dewasa. Itulah mengapa Tuhan memerintahkan berpikir kepada mereka yang diberi umur panjang, agar mereka tetap dewasa sekalipun fisiknya akan kembali melemah seperti anak-anak baru lahir. Wallahu’alam.

(Head Master trainer Logika Tuhan)

No comments:

Post a Comment