Oleh: Muhammad Plato
Ciri dari orang-orang beriman dia memiliki cita-cita dunia dan akhirat. Pola pikir ini dimiliki oleh orang yang percaya kepada Tuhan. Orang tidak percaya Tuhan, tidak ada pola pikir ini dalam otaknya.
Allah tidak mencatat pola pikir buruk sebagai perbuatan buruk, namun Allah menganjurkan untuk selalu berpola pikir baik, karena setiap pola pikir baik akan dicatat sebagai satu kebaikan, dan bila dilaksanakannya Allah akan mentatkan kebaikannya tujuh ratus kali lipat dan kelipatannya.
Pola pikir baik salah satunya adalah selalu berharap pada kebaikan di dunia dan di akhirat. Orang-orang beriman pola pikirnya tidak memisahkan dunia dan akhirat. Kehidupan dunia dan akhirat satu kesatuan tidak terpisah seperti tarik dan buang nafas.
Harapan pada dunia dan akhirat harus jadi pola pikir pada setiap tindakan yang dilakukan. Apapun tindakan yang dilakukan harus mengandung harapan baik di dunia dan akhirat. Pola pikir ini pedomannya Al Quran.
"Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat. Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (Ali Imran, 3:145).
Dari pola pikir selalu berharap dunia dan akhirat akan lahir manusia-manusia berkarakter unggul. Pola pikir berharap dunia dan akhirat, membuat orang mampu bertahan dalam kondisi sulit. Inilah penyebab mengapa rakyat Palestina bisa bertahan melawan penjajah sekalipun puluhan ribu nyawa telah hilang.
Orang yang pula pola pikir berharap kebaikan di dunia dan akhirat, karkternya dikabarkan di dalam Al Quran. Mereka menjadi manusia yang tidak lemah, tidak lesu, dan tidak akan menyerah, karena mereka telah memiliki karakter orang-orang sabar, karena mampu bertahan dalam kondisi sulit.
Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar. (Ali Imran, 3:146).
Mereka memotivasi diri dengan kalimat-kalimat Allah dalam Al Quran. Mereka berpegang teguh pada apa yang telah Allah kabarkan dalam Al Quran. Manusia-manusia yang berharap dunia dan akhirat tidak akan terkalahkan.
"Tidak ada doa mereka selain ucapan: "Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". (Ali Imran, 3: 147).
Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan. (Ali Imran, 3:148).
Maka orang-orang yang akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat, yaitu mereka yang bersyukur, bertakwa, bersabar, dan selalu berbuat kebaikan. Inilah orang-orang yang dicintai dan kekasih Allah. Inilah karakter manusia yang dijanjikan kehidupan sejahtera di dunia dan akhirat.
Jadi, orang takwa dia selalu ada dalam kondisi berbuat kebaikan. Orang bersyukur mereka selalu berharap kebaikan dunia dan akhirat. Orang sabar, dia tidak pernah merasa lemah, lesu, dan pantang menyerah.
Jadi gabungan dari karakter takwa, syukur, dan sabar, menjadi jaminan bagi siapa saja akan mendapat kebaikan dunia dan akhirat. Inilah karakter agung manusia-manusia yang dikabarkan Allah di dalam Al Quran. Semoga Allah memberi pahaman mendalam pada kita semua. Wallahu'alam.***
No comments:
Post a Comment