Monday, October 23, 2023

BETERNAK HARTA

Oleh: Muhammad Plato

Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz) (Huud, 11:6)

Ada beberapa konsep yang bisa kita temukan dari ayat di atas. "binatang melata", "rezeki", "tempat", "penyimpanan", "nyata". Jika kita kaji khusus tentang rezeki, konsep-konsep yang lainnya dapat membantu menjelaskan tentang rezeki. 

Jika kita kembangkan, rezeki berkaitan dengan hak setiap makhluk. Rezeki berkaitan dengan tempat dimana makhluk itu berada dan bagaimana cara penyimpanannya. Rezeki berkaitan dengan hal-hal yang nyata. 

Hal menarik adalah ada satu terjemahan yang memberi makna "daabbah" sebagai binatang ternak. Dalam kehidupan dunia, rezeki berkaitan dengan hal-hal yang nyata antara lain harta. 

Rezeki berkaitan dengan binatang melata, binatang ternak, yang bisa dipelihara, dibudidayakan. Untuk mengembangbiakkan harta analoginya seperti memelihara binatang ternak.

Mengembangbiakkan atau mengelola harta perlu memperhatikan tempat, penyimpanan, pemeliharaan. Peternak sapi, kambing, ayam, mereka menghasilkan rezeki dari memelihara ternaknya. 

Jika rezeki dikaitkan dengan uang, emas, perak, sama seperti binatang ternak, dia harus memiliki tempat, penyimpangan, dan pemeliharaan. Untuk itu, guna meningkatkan jumlah kekayaan dibutuhkan sistem pengelolaan seperti pemeliharaan binatang ternak.

Praktek penggandaan uang melalui cara-cara ghaib bertentangan dengan keterangan bahwa rezeki (harta) dalam kehidupan dunia ini merupakan benda nyata (materi). Ilmu yang dibutuhkan berkaitan dengan tempat dan penyimpanan, yang nyata.

Contoh, pasar modal adalah tempat dan penyimpanan, seperti padang rumput dan kandang. Sebagaimana binatang ternak agar tumbuh besar dan bertambah banyak dia harus dipelihara. 

Hasil ternak, pertanian, harus dikeluarkan zakatnya. Demikian juga dengan hasil investasi di pasar modal harus dihitung dan dikeluarkan zakatnya, seperti zakat hasil peternakan dan pertanian.

Demikian juga uang yang diinvestasikan di pasar modal, dia harus dipelihara. Ketika binatang ternak harus diberi makanan secara teratur, maka dana yang di simpan di pasar modal dalam sebuah perusahaan, agar nilainya terus bertambah, investasinya harus terus ditambah secara bertahap dan disiplin.

Para investor sukses, adalah mereka yang mengelola, memlihara investasinya di tempat yang baik bertahun-tahun hingga mereka bisa menghasilkan panen yang maksimal, seperti para peternak. 

Binatang ternak dapat dipanen setelah menginjak umur dan waktunya panen. Demikian juga uang yang disimpan di pasar modal dapat dipanen setelah menginjak umur dan target yang hendak dicapai. 

Beternak dan investasi, dua hal ini memiliki konsep sama. Keduanya harus dipelihara, dirawat, dan dijaga agar hasilnya maksimal. Beternak dan investasi butuh waktu tertentu. Tempat dan penyimpanannya harus dipilih yang baik agar aman, bersih, dan mendukung pada pertumbuhannya.

Oleh karena itu, rezeki yang bisa menunjang kehidupan manusia di muka bumi ini, harus digali dikembangkan dengan cara-cara nyata, bukan dengan cara-cara ghaib. Pemahaman ini, akan menghindarkan kita dari praktek-praktek ghaib dalam mengembangkan harta yang bisa menyesatkan manusia.***

No comments:

Post a Comment