Sunday, October 29, 2023

DAHSYATNYA KEKUATAN TENTARA MUSLIM

Oleh: Muhammad Plato

Perlu dipahami negara-negara yang bersekutu saling membela karena urusan kepentingan politik di dunia. Jangan remehkan bangsa-bangsa kecil yang lemah, karena kekuatan Tuhan ada pada orang-orang yang terlihat lemah. Tuhan tidak bersama orang-orang sombong.

Dunia ini sudah semakin sesak, jumlah penduduk dunia terus bertambah. Ruang hidup terfokus pada wilayah-wilayah tertentu yang telah menjamin kenyamanan hidup. Semakin banyak jumlah manusia tantangan hidup semakin kuat. Manusia akan dibentuk berdasarkan tekanan hidup yang dihadapinya. Pandangan-pandangan hidup yang bisa melepaskan manusia dari kesulitan adalah pandangan keagamaan. 

Tentara-tentara di Palestina yang terlatih dengan situasi kondisi terbatas, mereka telah beradaftasi dan berubah menjadi mesin-mesin perang super canggih. Tekanan demi tekanan yang dilakukan tentara Israel pada wilayah gaza, seperti menekan bola di dalam air. 

Sebagaimana hukum fisika, sebuah tekanan akan menghasilkan tekanan berlawanan dengan kekuatan yang sama. Konflik antara Palestina dan Israel akan mengalahkan siapa saja diantara kedua negara ini yang melampaui batas kemanusiaan.

Tentara-tentara yang dilandasi oleh jihad karena Allah dia tidak memiliki rasa takut. Kematian para tentara di medan jihad tidak akan menyurutkan tentara berikutnya untuk berhenti bertempur. Tentara tentara yang sudah terdoktrin jihad karena Allah membela tanah air, kekuatannya akan berubah menjadi 1 banding 10. Kekuatan mereka bukan lagi pada kekuatan senjata material tetapi melibatkan Tuhan dalam segala tindakannya. 

Logika-logika berpikir seperti ini tentu tidak akan bisa diterima akal biasa. Logika orang-orang beragama khususnya Islam, berpedoman pada Al Quran. Diakui atau tidak kebenaran logika ini, pembenarannya hanya bisa disaksikan melalui pembuktian.

Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allah-lah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Al Anfaal, 8:17).

Fakta peperangan antara orang-orang yang berada di jalan Allah dengan orang-orang yang membela karena kepentingan ekonomi atau politik, tidak bersyarat pada kemutakhiran senjata atau jumlah. Fakta ini terjadi pada kisah-kisah peperangan terdahulu. 

Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata: "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar. (Al Baqarah, 2:249).

Doktrin-doktrin agama pada tentara, tidak akan menyurutkan usaha-usahanya untuk bertempur. Kemenangan dan kematian menjadi tidak ada bedanya. Kondisi ini harus menjadi perhatian semua pihak karena kondisi ini bisa menular dengan cepat. Upaya-upaya damai harus disegerakan untuk menghindari konflik lebih luas.***

No comments:

Post a Comment