Tuesday, May 11, 2021

BAHAYA BERPIKIR NEGATIF

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Berpikir negatif dalam bahasa Al-Qur’an adalah berprasangka buruk. Allah melarang manusia untuk berpikir negatif karena berpikir negatif masuk pada kategori dosa. Mengapa tidak boleh berprasangka buruk? Al-Qur’an (17:7) menjelaskan bahwa keburukan yang dilakukan seseorang akan menimpa pelakunya, sebaiknya kebaikan yang dilakukan seseorang akan kembali kepada pelakunya.

Ibrahim Elfiky (2014) mengatakan bahwa berpikir negatif adalah penyakit sangat berbahaya. Ia candu seperti narkoba dan minuman keras. Pikiran negatif menghasilkan perasaan, prilaku negatif dan dampak yang negatif. Selain itu, pikiran negatif membuat perasaan selalu khawatir. Para ilmuwan di Universitas Stanford melakukan penelitian tentang kekuatan pikiran negatif dan pengaruhnya terhadap organ tubuh. Hasilnya pikiran negatif membuat lambung mengeluarkan asam sangat kuat. Mereka mengambil asam lambung tersebut kemudian meletakkannya pada makanan tikus yang dijadikan objek penelitian. Hasilnya sungguh mencengangkan, tikus itu mati karena kuatnya kadar asam itu. Para ilmuwan terus mengulang penelitian dan hasilnya tetap sama: kematian.

Penelitian yang diakukan fakultas kedokteran San Francisco pada tahun 1985 menyimpulkan bahwa pikiran negatif penyebab 75% lebih penyakit organik seperti jantung, tekanan darah tinggi, vertigo, dan kanker. (Elfiky, 2014). Atas dasar itu, berpikir membutuhkan panduan, agar kondisi kesehatan bisa terjaga.

Berpikir ada yang dilakukan secara sadar dan ada yang di bawah alam sadar. Pikiran alam bawah sadar mengendalikan prilaku-prilaku spontan pada diri manusia. Hasil pemikiran dan yang kita lakukan dipengaruhi oleh persepsi.  Penelitian yang dilakukan Universitas George Town menyimpulkan bahwa lebih dari 90% sikap kita dilakukan secara spontan, tanpa dipikir panjang. (Elfiky, 2014). Hal-hal yang sudah menjadi rutinitas biasanya dilakukan secara spontan dikendalikan oleh pikiran alam bawah sadar.

Sangat berbahaya sekali jika alam bawah sadar memiliki kebiasaan berpikir negatif. Prilaku-prilaku spontannya akan bersifat negatif. Prilaku pikiran spontan dan negatif secara tidak sadar telah membahayakan diri sendiri setiap saat. Berpikir negatif adalah prilaku tidak kasat mata, sangat mudah terlintas dalam berbagai kondisi. Bisa dibayangkan bahwa orang-orang yang memiiki kebiasaan berpikir negatif jiwa sedang terancam setiap saat akibat keburukan prilaku berpikir yang dilakukannya. Hanya kesadaran yang bisa mengakhiri kebiasaan berpikir negatif.

Jika pikiran negatif dapat menghasilkan asam lambung yang racunnya dapat membunuh tikus, dapat dipahami jika orang-orang yang sulit sembuh dari penyakit bukan karena tidak ada obatnya, tetapi tidak bisa mengubah pola pikirnya yang selalu spontan negatif dan tidak disadari.

Faktor dominan dari penyebab lahirnya pikiran negatif adalah prasangka buruk pada setiap kejadian. Prasangka buruk akan berubah menjadi prilaku suka menyalahkan orang lain, atau menilai prilaku orang lain buruk, dan lupa pada diri sendiri sebagai manusia yang tidak lepas dari keburukan. Padahal Allah mengabarkan dunia ini diciptakan untuk kebaikan dan kemudahan. Persepsi prasangka baik harus dijaga dalam menyikapi berbagai kejadian agar setiap saat manusia diiputi kebaikan yang telah ditetapkan Allah.

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain”.(A Hujurat, 49:12).

Orang yang akut selalu berpikir negatif adalah mereka yang selalu mencari sisi buruk ketika melihat objek, orang, atau kejadian. Pola pikir ini menular dan sangat berbahaya. Orang-orang sukses tidak pernah melihat keburukan sekalipun dari keburukan. 

Sangat dipahami oleh akal jika berpedoman pada Al-Qur’an bahwa orang yang paling berbahaya bagi manusia di muka bumi ini adalah manusia itu sendiri. Untuk memperbaikinya harus berawal dari mengubah atau membiasakan berpola pikir positif. Logika Tuhan adalah cara berpikir positif sebagaimana Allah telah memberi petunjuk di dalam Al-Qur’an. Wallahu’alam.

No comments:

Post a Comment