OLEH: MUHAMMAD PLATO
Berpikir negatif dalam
bahasa Al-Qur’an adalah berprasangka buruk. Allah melarang manusia untuk
berpikir negatif karena berpikir negatif masuk pada kategori dosa. Mengapa
tidak boleh berprasangka buruk? Al-Qur’an (17:7) menjelaskan bahwa keburukan
yang dilakukan seseorang akan menimpa pelakunya, sebaiknya kebaikan yang
dilakukan seseorang akan kembali kepada pelakunya.
Ibrahim Elfiky (2014)
mengatakan bahwa berpikir negatif adalah penyakit sangat berbahaya. Ia candu
seperti narkoba dan minuman keras. Pikiran negatif menghasilkan perasaan,
prilaku negatif dan dampak yang negatif. Selain itu, pikiran negatif membuat
perasaan selalu khawatir. Para ilmuwan di Universitas Stanford melakukan
penelitian tentang kekuatan pikiran negatif dan pengaruhnya terhadap organ
tubuh. Hasilnya pikiran negatif membuat lambung mengeluarkan asam sangat kuat. Mereka
mengambil asam lambung tersebut kemudian meletakkannya pada makanan tikus yang
dijadikan objek penelitian. Hasilnya sungguh mencengangkan, tikus itu mati
karena kuatnya kadar asam itu. Para ilmuwan terus mengulang penelitian dan
hasilnya tetap sama: kematian.
Penelitian yang diakukan
fakultas kedokteran San Francisco pada tahun 1985 menyimpulkan bahwa pikiran
negatif penyebab 75% lebih penyakit organik seperti jantung, tekanan darah
tinggi, vertigo, dan kanker. (Elfiky, 2014). Atas dasar itu, berpikir
membutuhkan panduan, agar kondisi kesehatan bisa terjaga.
Berpikir ada yang dilakukan secara sadar dan ada yang di bawah alam sadar. Pikiran alam bawah sadar mengendalikan prilaku-prilaku spontan pada diri manusia. Hasil pemikiran dan yang kita lakukan dipengaruhi oleh persepsi. Penelitian yang dilakukan Universitas George Town menyimpulkan bahwa lebih dari 90% sikap kita dilakukan secara spontan, tanpa dipikir panjang. (Elfiky, 2014). Hal-hal yang sudah menjadi rutinitas biasanya dilakukan secara spontan dikendalikan oleh pikiran alam bawah sadar.
Sangat berbahaya sekali
jika alam bawah sadar memiliki kebiasaan berpikir negatif. Prilaku-prilaku
spontannya akan bersifat negatif. Prilaku pikiran spontan dan negatif secara
tidak sadar telah membahayakan diri sendiri setiap saat. Berpikir negatif
adalah prilaku tidak kasat mata, sangat mudah terlintas dalam berbagai kondisi.
Bisa dibayangkan bahwa orang-orang yang memiiki kebiasaan berpikir negatif jiwa
sedang terancam setiap saat akibat keburukan prilaku berpikir yang
dilakukannya. Hanya kesadaran yang bisa mengakhiri kebiasaan berpikir negatif.
Jika pikiran negatif
dapat menghasilkan asam lambung yang racunnya dapat membunuh tikus, dapat
dipahami jika orang-orang yang sulit sembuh dari penyakit bukan karena tidak
ada obatnya, tetapi tidak bisa mengubah pola pikirnya yang selalu spontan
negatif dan tidak disadari.
Faktor dominan dari
penyebab lahirnya pikiran negatif adalah prasangka buruk pada setiap kejadian. Prasangka
buruk akan berubah menjadi prilaku suka menyalahkan orang lain, atau menilai
prilaku orang lain buruk, dan lupa pada diri sendiri sebagai manusia yang tidak
lepas dari keburukan. Padahal Allah mengabarkan dunia ini diciptakan untuk
kebaikan dan kemudahan. Persepsi prasangka baik harus dijaga dalam menyikapi
berbagai kejadian agar setiap saat manusia diiputi kebaikan yang telah
ditetapkan Allah.
“Hai orang-orang yang
beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka
itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan
janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain”.(A Hujurat, 49:12).
Orang yang akut selalu
berpikir negatif adalah mereka yang selalu mencari sisi buruk ketika melihat
objek, orang, atau kejadian. Pola pikir ini menular dan sangat berbahaya.
Orang-orang sukses tidak pernah melihat keburukan sekalipun dari
keburukan.
No comments:
Post a Comment