Oleh: Muhammad Plato
Pemahaman umum Adam adalah manusia fisik yang diciptakan Allah. Kita hormati semua pendapat. Izinkan untuk menjelaskan Adam sebagai konsep kepemimpinan yang dimiliki manusia. Penjelasannya bisa ditemukan dalam Al Quran.
"Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". (Al Baqarah, 2:30).
Adam lebih dari sekedar manusia fisik, dia adalah manusia yang telah dianugerahi Allah punya kemampuan memimpin. Maka Nabi Muhammad bersabda, "Setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang kepala negara akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya" (HR. Bukhari dan Muslim).
Kepemimpinan menjadi kompetensi dasar yang harus diajarkan pada setiap manusia. Kemampuan memimpin ditandai dengan kemampuan mengendalikan diri untuk menjaga keseimbangan dengan mengendalikan sifat-sifat buruk yang ada pada diri manusia menjadi potensi-potensi baik-baik. Neraca timbangan inilah yang harus dijaga melalui kepemimpinan.
Jiwa manusia diilhami dua sifat berlawanan. "maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu kefasikan dan ketakwaannya," (Asy Syams, 91:8).
Adam adalah manusia-manusia kompeten, mampu mengendalikan diri dan menciptakan kehidupan damai, adil, dan sejahtera bagi kehidupan umat manusia. Adam adalah manusia mandiri berani berkorban untuk orang lain untuk menjaga kelestarian dan keseimbangan alam.
"Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan). Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu. Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu" (Ar Rahman, 55:7-9).
Kelakukan buruk, kejahatan, kerusakan, di muka bumi dilakukan karena kepemimpinan yang lemah. Kepemimpinan yang lemah melahirkan manusia-manusia melampaui batas penyebab kemalasan, kurang tanggung jawab, berorientasi konflik, dan mengabaikan kemanusiaan.
Jadi, adam adalah manusia yang sudah diberi potensi kepemimpinan untuk mengendalikan konflik yang ada pada dirinya, dengan kemampuan mengendalikan potensi-potensi buruk yang ada dalam dirinya supaya terjadi keseimbangan dimana potensi buruknya yang ada pada dirinya tidak mendominasi potensi -potensi baik yang ada pada dirinya.***