Saturday, March 9, 2013

MENGAPA ORANG TUA JADI PENYEJAHTERA HIDUP ANDA?

Oleh: Muhammad Plato

Kawan-kawan sekalian tentu pernah belajar tentang sejarah perkembangan manusia. Terlepas dari kontroversi, kita menyaksikan bahwa kehidupan manusia berkembang dari tingkat sederhana sampai pada tingkat kehidupan komplek sekarang.
 
Namun ada hal yang dapat kita jadikan pelajaran dari masyarakat dulu dalam kehidupan sekarang, yaitu tentang penghormatan masyarakat zaman dahulu terhadap orang tua. Bentuk penghormatan itu diwujudkan dalam bentuk kepercayaan terhadap roh nenek moyang atau yang kita kenal dengan kepercayaan animisme.

Kepercayaan animisme, terlahir dari rasa hormat masyarakat pada orang tua yang menjadi tokoh masyarakat semasa masih hidup. Para orang tua yang menjadi tokoh masyarakat semasa hidupnya dihormati dan diyakini dapat menyembuhkan penyakit, membawa berkah, menolak bencana, bisa mewujudkan segala impian dan dapat menjadi sumber kekuatan. 

Dahulu, para orang tua yang ditokohkan layaknya dokter di zaman modern, yang bisa menyembuhkan penyakit, atau layaknya motivator yang bisa tetap membangkitkan semangat hidup. Keberadaan mereka sangat dibutuhkan untuk mengatasi berbagai masalah kehidupan.

Setelah meninggal para orang tua yang ditokohkan itu, diyakini arwahnya masih hidup dan masih tetap bisa berkomunikasi dengan manusia sebagai pembawa rejeki. Atas dasar kepercayaan itu, ritual-ritual penghormatan kepada arwah orang tua bergeser menjadi ritual penyembahan dan melahirkan berhala-berhala sesembahan selain Tuhan.  

Tuhan membenarkan bahwa para orang tua adalah pembawa rezeki bagi kehidupan manusia. Sebab itu Tuhan menjadikan orang tua sebagai jembatan untuk kesejahteraan hidup manusia. Tuhan memposisikan orang tua sebagai sosok keramat agar setiap manusia yang dilahirkan berbuat baik kepada orang tua. Orang tua seperti pencipta, mereka memelihara, merawat dan mendidik menjadi manusia dewasa. Maka masuk logika kalau Tuhan memposisikan orang tua sebagai broker (perantara) ciptaan Tuhan yang dapat memberikan kelancaran dan kesejahteraan hidup manusia di muka bumi.

Namun ada yang perlu diluruskan dari prilaku manusia tempo dulu yang menjadikan orang tua mereka sebagai sesembahan. Prilaku masyarakat zaman dahulu yang menyembah ibu bapaknya sebagai sumber rejeki, dibatalkan oleh Tuhan dalam Al-Qur’an. Namun pembatalan itu tidak mengurangi kesakralan posisi ibu bapak sebagai pembawa berkah rejeki.

“...janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapak, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka;...” (Al An’aam:151)

Tuhan menganjurkan kepada anak-anak Adam untuk berbuat baik, dengan sebaik-baiknya kepada ibu dan bapak, sampai ibu bapak mereka ikhlas berdoa kepada Tuhan demi keberkahan hidup anak-anaknya.

Maka dari itu, berbuat baik kepada ibu bapak adalah syarat mutlak keberkahan hidup. Syarat keberkahan usaha, perdagangan, bisnis, karir dan kesehatan yang kita cita-citakan. Berbuat baik berbeda dengan menyembah. Berbuat baik menjadikan posisi orang tua kita sebagai sosok yang perlu pertolongan, sebaliknya menyembah menjadikan ibu bapak sebagai penolong. Berbuat baiklah kepada ibu bapak mu wahai manusia! ini ketetapan Tuhan mu yang tak terbantahkan.

salam sukses dengan logika Tuhan. Follow me @logika_Tuhan

1 comment:


  1. "Why do you consider your parents to be the cornerstone of your well-being?" Greeting : Telkom University

    ReplyDelete