Tuesday, June 20, 2017

KECANTIKAN HATI DAN OTAK


OLEH:
MUHAMMAD PLATO

Kata cantik bukan milik kaum wanita, karena dalam hadis kata cantik digunakan untuk menggambarkan betapa sempurnanya paras Nabi Yusuf. Untuk itu dalam tulisan ini, penggunaan kata cantik berlaku untuk mengambarkan kaum laki-laki dan wanita.

Jika Anda berpikir mempercantik fisik dapat menarik pasangan hidup, maka sesungguhnya Anda telah mengundang cinta yang setiap saat akan memudar. (Toto Suharya). Silahkan dipikirkan, karena kecantikan sebenarnya yang harus kita rawat adalah kecantikan hati kata orang inner beauty. Berbahagialah kalian jika ada orang yang berani ungkapkan rasa cintanya dengan kata-kata, “aku mencintai mu karena kecantikan hati mu, bukan karena kecantikan rupa mu”.

Permasalahannya adalah jika kecantikan fisik bisa terlihat kasat mata, apakah kecantikan hati bisa dilihat secara kasat mata? Tulisan ini akan sedikit memberi gambaran bahwa secara kasat mata kecantikan hati seseorang bisa kita lihat. Dengan demikian, setiap orang bisa memilih pasangan dengan kecantikan hakiki, yang insya Allah cinta pasangan hidupnya tidak akan pernah pudar.

Ada penelitian psikologi yang menjelaskan bahwa kencenderungan perempuan bertindak dengan perasaan, sedangkan laki-laki bertindak dengan logika. Jika kita teliti dan sadari, ketika hati kita merasakan sesuatu sebenarnya ada input pengetahuan yang masuk ke otak. Pengetahuan itu dipersepi oleh logika bisa baik dan buruk tergantung informasi perasaan dari hati.

FOKUSLAH PADA KECANTIKAN HATI DAN OTAKNYA, BIASANYA CANTIKNYA TAHAN LAMA
Jadi sebenarnya antara hati dan otak bekerja dengan menggunakan logika. Perbedaannya, hati bekerja mengunakan pengetahuan yang bersumber dari perasaan, sedangkan otak bekerja menggunakan pengetahuan bersumber dari apa yang dilihat dan didengar.

Logika hati yang standar dirasakan setiap orang adalah jika khawatir perpsepsinya buruk, dan jika senang persepsinya baik. Orang-orang yang fokus pada hati, cenderung mengandalkan informasi dari perasaan. Untuk itulah kaum perempuan rata-rata mudah tersinggung, karena bersikap berdasarkan apa yang dirasakannya. Untuk itu juga kaum wanita mudah tergoda dengan rayuan yang terdengarnya menyenangkan. Hati bukan malaikat, perlu bimbingan Tuhan, karena hati punya sifat-sifat buruk, seperti dendam, dengki, iri, dan benci.  Penyakit-penyakit hati ini bisa kita kenali dari kitab suci Al-Qur’an.

“Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.” (Al Hijr, 15:47).

“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar), mereka berdoa: "Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang". (Al Hasyr, 59:10).

Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian daripada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (An-Nisaa, 4:32). 

dan Kami adakan tutupan di atas hati mereka dan sumbatan di telinga mereka, agar mereka tidak dapat memahaminya. Dan apabila kamu menyebut Tuhanmu saja dalam Al Qur'an, niscaya mereka berpaling ke belakang karena bencinya. (Al-Israa’, 17:46).

Kecenderungan bertindak menggunakan hati atau otak, sama sama berpotensi menimbulkan prilaku buruk. Orang-orang yang cenderung menggunakan otak, prilakunya cenderung tidak berperasaan, dan orang-orang yang cenderung mengunakan hati, prilakunya sensitif, mudah tersinggung (belikan, pundungan)  dan emosional.

Maka dari itu, orang yang cenderung menggunakan hati dalam bertindak tidak akan selamanya benar, sebaliknya yang cenderung menggunakan otak dalam bertindak berpotensi juga menyimpang. Jadi sesuai zamannya, saat ini tidak lagi memisah-misah antara hati dan otak. Zamannya antara hati dan otak berkolaborasi untuk menjaga hati tetap bersih.

Oleh karena itu, hati maupun otak tidak dapat kita jadikan sebagai pijakan dalam bertindak. Hati maupun otak berpotensi menyebabkan prilaku manusia menjadi sesat. Lalu apakah yang harus menjadi patokan dalam bertindak? Tiada lain adalah petunjuk (pengetahuan) dari Tuhan sumbernya adalah kitab suci, bagi umat Islam yaitu Al-Qur’an.

Menjaga hati tetap bersih artinya sama dengan menjaga otak agar selalu berpikir positif. Cara menjaga hati dan otak tetap bersih adalah dengan selalu menjadikan pengetahuan dari kitab suci Al-Qur’an sebagai dasar pijakan sebelum melakukan tindakan. Jadi seharusnya kode menjaga hati itu bukan menepuk dada saja tapi juga menepuk jidat, sebab otak punya tugas memproses pengetahuan menjadi baik atau buruk dan itulah yang memengaruhi hati menjadi cantik atau jelek.

Simpulannya, kecantikan hati adalah kecantikan berpikir yang bisa kita lihat setiap hari minimal dalam ucapan, berlanjut dalam tindakan. Ucapan dapat menjadi ukuran gaya berpikir seseorang. Dari ucapan, pembicaraan, kita bisa menilai kecantikan hati dan pikiran seseorang, ukurannya dapat kita deteksi dengan belajar pola pikir baku yang bersumber dari Al-Qur’an.

“Mengajarnya pandai berbicara.” (Ar Rahmaan, 4:55)

Sesungguhnya perintah mempercantik diri dengan kecantikan hakiki adalah ajaran agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. yaitu perintah mempercantik akhlak. Kecantikan akhlak manusia dibangun dengan membersihkan hati dari perasaan-perasaan dendam, dengki, iri, benci, dan membersihkan otak dari prasangka-prasangka buruk.

Maka dari itu, Allah swt menurunkan wahyu (AL-Qur’an) kepada Nabi Muhammad saw, dan daiajarkan kepada seluruh manusia, agar menjadi petunjuk bagaimana berperasaan dan berpikir. Sesunguhnya sumber permasalahah hidup kita adalah perasaan dan pikiran kita. Dengan mempercantik logika hati dan otak kita, maka kita akan tampil menjadi manusia-manusia cantik yang menawan hati. Sesungguhnya pasangan-pasangan yang menyenangkan hati adalah pasangan-pasangan yang cantik logika hati dan ortaknya. Wallahu ‘alam.

(Penulis Master Trainer @logika_Tuhan)

No comments:

Post a Comment