Sunday, June 11, 2017

THE UNREASONABLE PEOPLE


OLEH:
MUHAMMAD PLATO

Seorang change leader tentu bukan seorang ahli nujum. Pada masa kini, manusia butuh pengetahuan dan intuisi yang solid untuk membaca gejala hari ini dan mewariskan perubahan di masa depan. Dalam bahasa science, intuisi adalah pengetahuan, eksperimen, dan praktik yang terakumulasi yang terpupuk puluhan tahun dari proses yang ia lewati. (Kasali, 2015).

Intuisi adalah pengetahuan yang terbangun dari berbagai pengalaman dan bersifat pribadi. Para pemimpin yang bekerja dengan intuisi pola pikirnya sulit dipahami, karena bersumber dari pengalaman pribadi namun sudah teruji bertahun-tahun. Pemimpin-pemimpin yang bergerak dengan intuisinya, oleh para ahli perubahan disebut dengan unreasonable person. Para ahli menegaskan bahwa pemimpin-pemimpin unreasonable dibutuhkan saat ini untuk melakukan perubahan dan abad ini akan ditandai dengan pola pikir unreasonebale, sehingga para ahli menandai saat ini sebagai The Age of Unreason. (Handy, 1996; Kasali, 2015). Itulah beberapa pendapat para ahli tentang manusia unreasonable, akalnya selalu bertentangan dengan orang banyak, dan selalu ingin membuktikan bahwa orang lain keliru.
  
Bagi penulis unreason people dimiliki pmola pikir para nabi, beberapa contoh yang jelas bisa kita ketahui dari kitab suci Al-Qur’an adalah Nabi Ibrahim, Nabi Khidr, Nabi Musa, Nabi Nuh, Nabi Isa, Nabi Muhammad saw. Dari berita kitab suci diceritkan nabi-nabi tersebut bertindak dengan pola pikir yang tidak bisa diterima oleh akal manusia biasa (unreasonable).

Para Nabi adalah mereka yang dibimbing oleh wahyu Tuhan, Allah swt. Segala prilaku, tindak tanduk mereka dibimbing oleh pengetahuan yang disampaikan oleh malaikat Jibril melalui wahyu. Dan jika kita teliti, isi dari seluruh wahyu yang di bawa Jibril adalah pengetahuan yang dijadikan para Nabi sebagai dasar tindakan-tindakan dalam menyelesaikan permasalahan umat pada saat kenabiannya.

Dengan bimbingan pengetahuan wahyu dari Allah swt inilah, tindakan-tindakan para Nabi selalu unreasonable, karena logikanya tidak mudah dipahami oleh orang-orang yang tidak punya keimanan kepada Tuhan. Para Nabi selalu menjadi pembaharu masyarakat sepanjang masa. Maka para Nabi adalah The Change Leader untuk manusia-manusia yang hidup dalam kejumudan.

Berikut beberapa tindakan para Nabi Allah sebagai pembaharu umat yang unreasonable. Perhatikan ayat-ayat berikut;
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". (Ashaaffaat, 37:102). Tindakan Nabi Ibrahim yang sangat unreasonable adalah ketika Nabi Ibrahim melaksanakan mimpinya untuk menyembelih anaknya. Tindakan inilah menjadi pujian abadi bagi Nabi Ibrahim, dari umat umat selanjutnya, termasuk umat Nabi Muhammad saw.

Maka berjalanlah keduanya; hingga tatkala keduanya berjumpa dengan seorang anak, maka Khidhr membunuhnya. Musa berkata: "Mengapa kamu bunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar". (Al-Kahfi, 18-74). Apa yang dilakukan Nabi Khidhr tidak di pahami oleh Nabi Musa, karena apa yang dilakukan Nabi Khidhr unreasonable.

“Dan mulailah Nuh membuat bahtera. Dan setiap kali pemimpin kaumnya berjalan melewati Nuh, mereka mengejeknya. Berkatalah Nuh: "Jika kamu mengejek kami, maka sesungguhnya kami (pun) mengejekmu sebagaimana kamu sekalian mengejek (kami). (Huud, 11:38). Nabi Nuh mendapat ejekan dari kaumnya karena apa yang dilakukan Nabi Nuh unreasonable, Dia membuat bahtera di pegunungan, untuk mengantisifasi datangnya banjir.

Unreasonable People adalah mereka yang berpikir menurut perintah Tuhan. Semua perintah Tuhan dikerjakan sekalipun dipandang rendah dihadapan manusia.
Katakanlah: "Sesungguhnya aku (Muhammad) ini hanya seorang manusia seperti kamu, hanya aku diberi wahyu,… (Al-Kahfi, 18:110). Kitab suci Al-Qur’an, kitab suci otentik yang masih dapat kita baca sekarang, isinya sangat menakjubkan. Unreasonable, kitab ini diturunkan kepada orang yang tidak bisa membaca dan menulis. Isi pengetahuannya menjangkau pengetahuan jutaan tahun ke belakang, dan menembus masa depan yang tidak terjangkau oleh akal manusia (akhirat). JIKALAU SAJA, Nabi Muhammad saw. adalah seorang penulis kitab, Beliau sudah pasti menjadi penulis nomor wahid dan paling berpengaruh di dunia dan tidak akan ada bandingannya sepanjang masa.

Belajar dari para Nabi, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa pemimpin reformis, pembaharu, adalah mereka yang memiliki pemikiran-pemikiran unreasonable. Bagi penganut agama, sumber pikiran-pikiran brilliant dan unreasonable yang cenderung membawa perubahan masyarakat kearah yang lebih baik adalah pemikiran-pemikiran yang bersumber dari Tuhan dalam kitab suci.

Saat ini sudah zamannya, masyarakat mulai konsentrasi memperhatikan pengetahuan-pengetahuan yang bersumber dari Tuhan (kitab suci). Dengan mengaji pengetahuan-pengetahuan dari Tuhan, akan banyak dilahirkan manusia-manusia unreasonable namun membawa seluruh masyarakat menuju kebaikan.

Masyarakat, pemimpin pemimpin hebat adalah mereka yang selalu memanfaatkan pengetahuan dari kitab suci sebagai rujukan dalam mengambil keputusan. Ciri umum masyarakat dan pemimpin pemimpin unreasonable adalah mereka selalu optimis tanpa batas, karena harapannya selalu digantungkan kepada Tuhan. Berani berkorban karena kesejahteraan didapatkan dari pengorbanan yang besar. Pantang mengeluh karena keluhan hanya dilakukan para penghuni neraka. Haram menyalahkan orang lain karena setiap kekurangan ada dalam dirinya sendiri. Berjiwa tenang karena seluruh takdir hidupnya sudah ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Pengasih. Wallahu’alam.

(Penulis Master Trainer @logika_Tuhan)

No comments:

Post a Comment