Sunday, January 13, 2019

DUA MASA DI DUNIA

Oleh : Muhammad Plato

Manusia akan mengalami dua masa, sulit-sukar, sedih-senang, gelap-terang, binasa-teguh, malam-siang, sempit-lapang, benci-cinta, yin-yang, mati-hidup, aku-kamu. Inilah dua gelombang hidup yang akan terus bergantian variasi nama pasangan sebagaimana diberitakan dalam Al-Qur’an.

Dua kutub kehidupan, bergerak dinamis mengalami pergantian membentuk keseimbangan. Romantika perjalanan hidup manusia sederhana, tidak akan lepas dari dua kutub atau romantika kehidupan seperti yang telah ditetapkan. Manusia kadang lucu, kadang berlebihan. Ada yang sekuat tenaga menolak keburukan, dengan membangun pertahanan lahir dan batin, padahal keburukan tidak akan absen menimpa jalan hidupnya. Ada juga manusia yang mengejar-ngejar kesenangan sekuat tenaga gunakan kekuatan lahir batin, padahal kesenangan akan menimpa setiap manusia.

Dalam sebuah negara, setiap manusia akan mengalami dua masa, ada kalanya orang-orang yang mengingkari kebenaran merasa berkuasa, dan ada kalanya orang-orang yang ada di atas kebenaran diberi kekuasaan.  Dua gerak gelombang yang dialami manusia seperti gerak pergantian masa  di  Mekkah dan Madinah yang dialami oleh Rasulullah saw. 

ADA MASANYA TANAH ITU KERING DAN ADA MASANYA TANAH ITU HIJAU. DEMIKIAN HIDUP MANUSIA TIDAK AKAN LEBIH. SANTAI SAJA BEKERJA SEWAJARNYA BERANGKAT PAGI PULANG YA SORE.
Masa Mekkah yaitu masa pengakuan diri sebagai penegak kebenaran, “Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah” (Al Kafirun, 109:2). Pada masa ini orang-orang yang ada di atas kebenaran berada di bawah hegemoni orang-orang yang mengingkari kebenaran. Pada masa ini orang-orang yang ada di atas kebenaran, mendapat tekanan, diskriminasi dan penganiayaan. Masa peneguhan diri adalah masa berbahaya dan sangat mengancam keberadaan jiwa para pembawa kebenaran. Masa ini berada di bawah kontrol kekuasaan orang-orang yang mengingkari kebenaran. Masa kekuasaan orang-orang yang mengingkari kebenaran ditandai dengan angka genap pada nomor ayat. Genap adalah kode untuk kehidupan dunia ciptaan Tuhan.

Kekuasaan orang-orang yang mengingkari kebenaran, ditandai dengan kekejaman, ancaman, kejahiliyahan,  dan pelanggaran-pelanggaran terhadap hak kemanusiaan. Kekuasaan ditegakkan dengan kekuatan fisik dan menciptakan teror. Kesenangan dan kebenaran dikamuflase melalui kegiatan-kegiatan material yang indah di pandang mata.   

Setelah sekian masa, Allah Yang Masa Penggerak, mengubah keadaan dari masa pengakuan  diri, menjadi masa peneguhan. “Dan kamu tidak akan menyembah Tuhan yang aku sembah”. (Al Kafirun, 109:3). Pada masa ini orang-orang yang berada di atas kebenaran diberi kedudukan dan menguasai orang-orang yang ingkar terhadap kebenaran. Kekuasaan ditegakkan dengan dasar keadilan seperti matahari menyinari semua isi bumi tanpa melihat perbedaan. Hak semua makhluk hidup, tanpa melihat jenis, ras, suku, bangsa, negara, warna, dan agama, maka hak itu harus dijamin oleh kekuasaan. Di bawah kekuasaan para penegak kebenaran, semua hak makhluk hidup yang dijamin Allah, akan dijamin di bawah aturan kekuasaannya. Rasa damai dan sejahtera adalah kondisi yang harus terlebih dahulu diciptakan dalam kekuasaan para penegak kebenaran.

Masa kekuasaan penegak kebenaran ditandai dengan suka cita dari semua kalangan. Kekuasaannya tidak menjadi ancaman dan teror bagi siapapun. Persis seperti Nabi pertama kali menaklukkan Mekkah. Komitmen yang di bangun adalah tidak ada darah setetes pun yang ditumpahkan, dan semua yang ada dibalik pintu diampuni dan dilindungi keamanannya oleh kekuasaan. Hadirnya kekuasaan para penegak kebenaran disambut dengan suka cita dan derai air mata bahagia.

Kemudian, Allah Yang Masa Penggerak akan kembali mendatangkan kembali penguasa dari orang-orang yang mengingkari kebenaran. “Dan aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah” (Al Kafirun, 109:4). Kode angkanya ayatnya genap. Para penegak kebenaran akan kembali mengalami masa-masa pahit dalam menegakkan kebenaran.

Maha Penggerak Allah, mengubah kembali keadaan dengan meneguhkan kembali kekuasaan para pembawa kebenaran. “Dan kamu tidak akan menyembah Tuhan yang aku sembah”. (Al Kafirun, 109:5). Kode angkanya ganjil. Dunia kembali dihiasi dengan kedamaian.

Allah telah memberikan petunjuk agar orang-orang yang berkomitmen membawa kebenaran di dunia, harus berada di jalan yang lurus. Jalan lurus itu adalah “untuk kamu agama mu, dan untuk ku agama ku” (Al-kafirun, 109:6). Kode angkanya genap. Kekuasaan akan berakhir berada di tangan para penegak kebenaran. Kekuasaan di bangun dengan penuh kedamaian dan kesejahteraan, semua orang dijamin hak-hak hidupnya di bawah kekuasaan orang-orang pembawa kebenaran dengan prinsip negara menjamin apa yang kamu lakukan dengan damai dan sejahtera. Inilah kondisi ideal kehidupan dunia.

Setelah itu, yang dinanti manusia pembawa kebenaran adalah kiamat, masa pengadilan Tuhan yang akan mengadili setiap perbuatan manusia. Pada masa pengadilan Tuhan, tidak ada lagi toleransi untuk mu agama mu, dan untuk ku agama ku. Para pengingkar kebanaran akan mendapat teror, dan siksaan pedih. Para pembawa kebenaran akan bersenang-senang sepuasnya menikamati keberhasilan. Masa pengadilan Tuhan akan terjadi setelah manusia mati dan dibangkitkan kembali untuk diadili.

Salam sejahtera untuk kalian semua. Sekarang kita ada di masa yang mana? Semua terserah kepada Anda. Setiap orang berhak menentukan sekarang ada di masa yang mana. Saya tidak mau berargmuentasi sedang berada di masa yang  mana sekarang. Hanya saja, saya berusaha mengutarakan pemikiran tentang  gerak dua masa dalam hidup manusia. Penulis hanya bisa memastikan bahwa kekuasaan di dunia akan berakhir di tangan para penegak kebenaran. Perihal kelompok dan orangnya silhkan beri kesimpulan masing-masing. Saya tidak tahu dan Allah Maha Mengetahui. Dua masa dialami oleh kehidupan saya pribadi, dan pasti juga anda.

(penulis master @logika tuhan)


No comments:

Post a Comment