Tuesday, December 3, 2019

TIGA ILMU KEYAKINAN

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Di dalam Al-Quran minimalnya berdasarkan penelusuran penulis menemukan beberapa konsep yang berkaitan dengan keyakinan. Konsep konsep yang bisa kita pahami tentang keyakinan dijelaskan di dalam Al-Qur’an ada tiga.
  
·  Sesungguhnya (yang disebutkan ini) adalah suatu keyakinan yang benar. (Al Waq’ah, 56:95). Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar kebenaran yang diyakini. (Al Haqqah, 69:51)
·  Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, (At Takaatsur, 102:5).
·  dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan `ainulyaqin, (At Takaatsur, 102:7).

Berdasarkan tiga konsep yakin yang kita temukan dari keterangan Al-Qur’an, kita dapat mengetahui tiga konsep yakin yaitu haqul yakin, ‘ilmal yaqin, dan ‘ainal yaqin. Tiga konsep yakin ini memiliki kreteria masing-masing. Untuk mengetahui kriteria ketiga konsep keyakinan di atas, kita harus teliti dari konsep-konsep yang berdekatan dengan ketiga konsep keyakinan tersebut.

Untuk menjelaskan ketiga konsep ketiga keyakinan di atas, kita kaji dulu konsep apa yang berdampingan dengan konsep yakin dalam ayat yang mengandung konsep yakin tersebut. Jika penjelasan konsep yakin tidak ditemukan dalam redaksi satu ayat, maka cari hubungan konsep di ayat berikut atau sebelumnya, jika belum ditemukan cari dari surat lain. Metode inilah yang penulis sebut dengan metode “hubungan konsep”. Berdasarkan penelitian terhadap ketiga konsep yakin di atas, penulis sajikan dalam tabel berikut:


NO
KONSEP YAKIN
HUBUNGAN KONSEP
KETERANGAN
1
Haqul Yaqin
Mengetahui kebenaran berdasarkan keterangan Al-Qur’an. (tanpa proses penelitian atau percobaan)
Penjelasan ayat sebelumnya, dan surat lain.
2
‘Ilmal Yaqin
Mengetahui kebenaran dengan Pengetahuan (metode Penelitian)
Penejelasan dalam redaksi satu ayat tersebut
3
‘Ainul yaqin
Mengetahuai kebenaran dengan Melihat (percobaan)
Penjelasan dalam redaksi datu ayat tersebut

Berdasarkan tabel di atas, kita sudah dapat menghubung-hubungkan konsep. Pertama, yaitu antara yakin dengan hari kiamat dan kehidupan akhirat tentang keberadaan surga dan negara, dan tentang wahyu kitab suci Al-Qur’an. Kedua, konsep yaqin berhubungan dengan pengetahuan. Konsep ini dijelaskan dalam redaksi satu ayat berarti hubungannya sangat erat sekali. Ketiga, konsep yakin berhubungan dengan penglihatan dijelaskan dalam redaksi satu ayat yang berarti hubungannya erat.

Hubungan-hubungan dua konsep ini, selanjutnya kita bisa melakukan penafsiran. Tafsiran paling dasar yaitu dengan membangun definisi tentang keyakinan. Selanjutnya kita bisa buat definisi keyakinan sebagai berikut:

Haqul yaqin adalah kepercayaan terhadap suatu kebenaran yang tidak memerlukan pembuktikan secara ilmiah (metode penelitian) ataupun berdasarkan pengalaman empiris (pengalaman langsung atau pengamatan berdasar penglihatan). Keyakinan ini murni dibentuk oleh penalaran yang sumber pengetahuannya dari kitab suci Al-Qur’an. Pengetahuan-pengetahuan yang di dapat dari Al-Qur’an tidak diragukan sudah mengadung kebenaran karena bersumber pada Pemilik Alam Semesta. Sebagai contoh, keyakinan pada seluruh isi Al-Qur’an sebagai wahyu Tuhan, di dalamnya termasuk kejadian hari kiamat, kehidupan akhirat, kita meyakininya berdasarkan nalar Al-Qur’an sehingga tidak perlu dan tidak mungkin membuktikan semua dan melihatnya sekarang.

Pada konsep haqul yaqin orang-orang meyakini kebenaran karena ketidaktahuan. Sekalipun di hari akhirat dijelaskan di dalam Al-Qur’an ada kehidupan surga dan neraka pada dasarnya manusia meyakini keberadaannya karena ketidaktahuan. Manusia hanya tahu kehidupan akhirat, surga, neraka, pengadilan akhirat, sebatas apa yang diberi tahu oleh Tuhan dalam kitab suci melalui para Rasul dan manusia tidak mungkin membuktikannya melalui metode ilmu pengetahuan  apalagi dengan penglihatan.

Sehubungan beberapa generasi manusia sudah diturunkan Nabi dan Rasul yang membawa kitab suci, pada saat ini masih ada manusia-manusia yang mengaku beriman kepada kitab suci namun dipertanyakan apakah itu benar kitab suci atau bukan. Maka pada tahap inilah manusia harus memiliki kemampuan berpikir untuk meneliti dan membuktikan terhadap bagian ayat-ayat kitab suci yang memungkinkan bisa diuji coba dan dilihat kebenarannya di alam semesta.

TIGA KONSEP KEYAKINAN YAITU HAQUL YAKIN, 'ILMAL YAKIN, DAN 'AINUL YAKIN
(MUHAMMAD PLATO)
Atas dasar Nabi dan Rasul sudah lama meninggal, maka pada tahap ini, manusia membutuhkan ilmu pengetahuan untuk menemukan kebenaran-kebenaran wahyu dari Tuhan. Para ilmuwan selain meneliti rahasia alam untuk mengembangkan teknologi, harus menemukan kebenaran-kebenaran dari pengetahuan-pengetahuan kitab suci, sebagai pembangun keyakinan. Artinya, tidak semua isi Al-Qur’an tidak bisa diteliti, ada keterangan-keterangan Al-Qur’an yang bisa diteliti kebenarannya dengan metodologi penelitian baik di kehidupan sosial maupun alam. Peluang ini Tuhan berikan kepada manusia untuk membantu manusia menemukan kebenaran dari Tuhannya setelah para Nabi dan Rasul meninggal. Metode penelitian pada dasarnya adalah metode berpikir yang dikembangkan manusia untuk menemukan kebenaran. Pada tahap ini, keyakinan manusia dibentuk dengan pengetahun-pengetahuan yang dibangunnya yang disebut ilmal yaqin. Produk dari penelitian adalah teori-teori tentang kebenaran.

Pada kriteria Ainul Yaqin, manusia untuk membangun keyakinannya membutuhkan bukti yang bisa dilihat atau dirasakan. Pada kriteria ini manusia bisa menemukan keyakinannya dengan melakukan percobaan, atau pengalaman langsung. Pengetahun Al-Qur’an mengandung kebenaran-kebenaran nyata yang bisa dilihat. Seperti diumpamakan oleh Allah di dalam Al-Qur’an Nabi Ibrahim membuktikan kebenaran Tuhan bisa menghidupkan dari kematian. Pesannya adalah Allah memberi petunjuk kepada manusia untuk melakukan percoban demi percobaan untuk membuktikan sebuah kebenaran yang mungkin terdapat dalam Al-Qur’an. Keyakinan ini bisa dibuktikan dengan percobaan-percobaan yang bisa menghasilkan berbagai teknologi di muka bumi ini. Semua teknologi yang berhasil dibangun manusia melalui percobaan pada dasarnya adalah kebenaran-kebenaran ayat-ayat Tuhan yang bisa dilihat kebenarannya. Perjalanan Isra mi’raj, satu malam bisa dibuktikan kebenarannya setelah ditemukannya teknologi pesawat terbang, pesawat luar angkasa, kecepatan melebihi cahaya dan sebagainya. Ainul yaqin adalah pembenaran berdasarkan pembuktian (penglihatan) melalui percobaan-percobaan dengan bantuan teknologi. Ainul yakin berkaitan dengan ilmu teknologi.

Pengetahuan-pengetahuan yang terdapat di dalam Al-Qur’an mengandung kebenaran nalar berdasar pengetahuan murni wahyu, rasional berdasar pemikiran di alam dan kehidupan sosial, serta kebenaran berdasarkan bukti melalui percobaan dan penemuan teknologi. Dengan demikian informasi Al-Qur’an meliputi penjelasan kehidupan yang tidak diketahui manusia di alam nyata, yang bisa diketahui dengan pemikiran manusia dan dapat dibuktikan dalam kehidupan di alam nyata melalui peralatan yang diciptakannya.

Mempelajari Al-Qur’an sebagai kitab kebenaran membutuhkan ketiga konsep keyakinan yang harus dikembangkan manusia untuk menjaga keyakinan kepada Tuhan berdasar pada tiga konsep keyakinan. Para ulama mempelajari ilmu keyakinan dari pengetahuan murni Al-Qur’an. Ilmuwan melalui berbagai metode kelimuan. Para teknokrat menemukan kebenaran melalui berbagai percobaan nyata dan penemuan teknologi. Hasil akhirnya adalah membangun keyakinan kepada Tuhan.

Dikarenakan penciptaan alam semesta ini bersumber dari satu kesatuan, saling berhubungan, saling ketergantungan, maka dalam menjaga keyakinan manusia kepada Tuhan, semua konsep keyakinan harus dikembangkan melalui keterkaitan antara ketiga konsep keyakinan di atas sebagai pembentuk dan peningkatan keyakinan kepada Tuhan. Pengetahuan di Al-Qur’an memiliki tiga dimensi yaitu transenden (beyond imagination), abstrak (imajinasi), dan konkrit (nyata). Al-Qur’an layaknya dijadikan sebagai sumber segala sumber pengetahuan. Tidak terbatas pada hal-hal transenden berbicara kehidupan yang tidak diketahui manusia (akhirat).      
              
(Penulis Master Trainer Logika Tuhan)

No comments:

Post a Comment