Tuesday, February 19, 2013

NEBENG BEKEN (POPULER) SAMA TUHAN

Di zaman sekarang, banyak orang pengen beken (populer) demi mendapat kekayaan atau kekuasaan. Dulu beken ini hanya untuk kalangan artis saja, namun karena perubahan zaman dimana kekuasaan dan kekayaan berkaitan dengan popularitas jadilah semua orang mengejar-ngejar popularitas. Selain itu perkembangan teknologi informasi mendorong setiap orang untuk populer.

Ingin populer tidak dilarang, mungkin karena manusia diciptakan Tuhan sebagai makhluk populer. Yang dilarang adalah meraih popularitas dengan cara-cara yang merugikan orang lain. Ya semisal ingin populer dengan mebuka-buka aib orang lain. Ada juga yang membuka-buka aurat karena ingin cepat populer. Ada juga yang nebeng-nebeng pada orang-orang beken, atau bayar mahal ke media untuk tampil mempesona, biar cepat populer. Ya manusia ada-ada saja.

Padahal yang bikin populer atau tidak, itu bukan siapa-siapa kecuali urusan dia sendiri dengan Tuhan Yang Maha Populer. Kalau di tanya, seluruh isi dunia ini, tidak ada yang tidak kenal Tuhan.

Ada tuh orang Atheis, tidak kenal Tuhan. Orang-orang Atheis bukan tidak kenal Tuhan, dia itu pura-pura tidak kenal, makanya otak dia kacau. Kalau pun tetap menyanggah tidak kenal Tuhan, tuh kata-katanya sendiri berasal dari kata A-THEIS. Berarti kata itu menunjukkan sudah kenal Tuhan, cuman dia mentiadakannya. Tidak ada makhluk yang terbodoh di dunia ini selain orang-orang Atheis.

Jadi kalau Anda pengen populer, nebeng beken sama Tuhan. Yang menaikkan dan menurunkan popularitas itu hanya Tuhan. Alat-alat di luar Tuhan itu berada di dalam genggaman Tuhan. Baca nih, Tuhan bertanya sama Anda.

“Maka terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan. Kamukah yang menciptakannya, atau Kami kah yang menciptakannya?” (Al Waaqi’ah:58-59).

Kalau saya umpamakan ke dalam bahasa lain begini bunyinya, maka terangkan apa itu popularitas? Apakah dirimu sendiri yang menjadikan populer atau Tuhan?

Ini Tuhan ngajak mikir lagi sama kita;

“Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam? Kamukah yang menumbuhkannya ataukah Kami yang menumbuhkannya?” (Al Waaq’ah:63-64).

Saya umpamakan lagi dalam bahasa kita, terangkan apa yang membuat kamu populer? Kamukah yang membuat kamu populer, kemampuan mu kah yang membuat kamu pepuler, mediakah yang membuat kamu populer, orang populerkah yang membuat kamu populer?

Kalau orang-orang beriman kepada Tuhan jawabannya pasti begini, kami tunduk kepada ketentuan Mu, Engkau lah Tuhan kami, sejak penciptaan bapak Adam dan ibu Hawa orang tua kami, Engkaulah yang mempopulerkan Bapak Adam dan Ibu Hawa kepada seluruh alam.

Para Nabi adalah orang-orang populer. Siapa yang mempopulerkan para Nabi, ya Tuhan. Lalu bagaimana agar Tuhan mempopulerkan nama kita. Ikuti ahklak-akhlak para Nabi, dan Nabi Muhammad saw termasuk Nabi terakhir yang masih dapat kita teladani sampai sekarang. Kenapa? Karena bukti-bukti otentik kenabiannya masih bisa kita baca sampai sekarang yaitu dalam Al-Qur’an dan Hadis. Sementara Nabi-nabi yang lain sudah bercampur baur dengan pikiran-pikiran kotor manusia narsis yang ingin beken dengan cara-cara menyembunyikan ketentuan-ketentuan Tuhan sesuai dengan kepentingan dirinya.

Maka, aku berlindung dan numpang beken kepada Tuhan Yang Maha Populer. Sekalipun tidak beken di dunia, mudah-mudahan populer di langit.

Salam sukses dengan Logika Tuhan. Follow Me @logika_Tuhan

No comments:

Post a Comment