Monday, February 18, 2013

IPPHO SANTOSA PROFESOR LOGIKA TUHAN

Menurut Ippho Santosa, intinya begini lah, “iklhas itu pamrih”. Beliau menjelaskan bahwa setiap barang yang kita sedekahkan akan dibalas oleh Allah mulai 10 kali lipat, atau 700 kali llipat. Jadi bersedekah itu boleh pamrih, asal pamrihnya kepada Allah. Penulis Setuju!

Logika yang dikembangkan Ippho Santosa, adalah turunan dari ketetapn Al-Qur’an sebagai berikut; logika pertama, Allah membalas 10 kali lipat;

“Barang siapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barang siapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan)”. (Al An’am:160).

Dalam surat ini, berlaku logika pengurangan “1-1=10”. Inilah logika Al-Quran yang dijadikan rumus hidup oleh Ippho Santosa. Logika kedua, sebagai berikut;

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (Al Baqarah: 261).

Kalau kita identifikasi, ayat di atas menjelaskan balasan berlipat ganda yang dijelaskan oleh Ippho Santosa. Tertulis dalam konsep Al-Quran yaitu,  “sebutir  benih menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji”.  Jika kita buat rumus dari kelipatan itu adalah “1-1=700”.

Dari mana logika-logika di atas kita ketahui? Dari Al-Qur’an kan.  Al-Qur’an siapa yang buat? Ya jelas Tuhan bukan Nabi Muhammad saw. Maka dari itu saya sebut ini logika Tuhan. Kalau disebut logika Al-Qur’an, saya takut akan ada yang terjebak men-Tuhan-kan Al-Qur’an.

Selanjutnya, Ippho Santosa berpendapat, “Ikhlas atau Tidak Ikhlas Tetap Dibalas”. Mengapa demikian? Ippho berpendapat bahwa sedekah berbalas ini sudah menjadi ketentuan Tuhan, dan dia sebut sebagai hukum kausalitas. Berikut adalah ketetapn Tuhan yang mendasari pendapat Ippho;

“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri,...” (Al Israa:7).

Ayat di atas menjelaskan berlakunya hukum kausalitas atau menurut penulis hukum gravitasi seperti yang terdapat dalam bumi. Jadi dengan berlakunya hukum ini, “kalau anda keluarin sedekah (ikhlas atau tidak), Allah tetap akan mengembalikan sedekah anda, karena itu ketetapan”. Seperti benda yang dilempar ke atas, di lempar oleh orang beriman atau Atheis sekalipun akan kembali ke bawah karena itu sudah ketetapan (hukum).

Dalam hal ini mohon maaf ya, penulis tidak numpang beken ke orang-orang keren seperti Ippho Santosa. Kalau nebeng keren sama Tuhan Yang Maha Keren penulis akui. Ada sedikit perbedaan antara logika Tuhan dengan logika kanan yang dikembangkan Ippho Santosa.

Inti perbedaannya, Ippho Santosa mencoba menjelaskan logika-logika hidup dari kitab suci tanpa menjelaskan itu logika yang bersumber dari Tuhan, sedangkan logika Tuhan yang penulis kembangkan berusaha menjelaskan kepada semua orang bahwa apa yang diucapkan oleh orang-orang besar seperti Ippho Santosa, Mario Teguh, Bob Sadino, David McClelland, James House, Bill Gate, Warren Buffett, semuanya bersumber dari Tuhan yang bisa kita ketahui dari kitab suci Al-Qur’an. Tapi penulis akui Ippho Santosa adalah orang yang berhasil mensosialisasikan logika Tuhan dan layak mendapat gelar Profesor logika Tuhan.

Keunggulan logika Tuhan adalah mencoba membimbing terus setiap orang untuk hidup di jalan Tuhan dan selalu dekat dengan Tuhan. Sebaliknya jika Anda memahami hukum sedekah dari logika kanan yang dikembangkan Ippho Santosa, maka bisa jadi anda terjebak akan men-Tuhan-kan Ippho Santosa, dan itu hal yang sangat dihindari dalam agama Islam.

Maka sebaik-baiknya pengetahuan ujung-ujungnya harus selalu dikaitkan dengan Tuhan, dan untuk itu logika Tuhan penulis perkenalkan kepada khalayak umat manusia di muka bumi, dengan sengaja untuk menggiring setiap orang mau membaca kitab suci Al-Qur’an karena di sana terdapat hikmah dan berkah (rahmat) bagi seluruh kehidupan manusia.

Jika ada yang bertanya apakah Tuhan punya logika? Jawabannya enteng,  bagi Tuhan tidak ada yang tidak mungkin, jangankan logika, seluruh isi langit dan bumi bisa Tuhan miliki. Puas!

Salam sukses dengan logika Tuhan. Follow me @logika_Tuhan
 

3 comments:

  1. i like you blog because full insfiration for me !!! Thank.... :) saya siswa dari pagelaran yang ikutan program LKS pa... :D

    ReplyDelete
  2. terimakasih semoga jadi inspirasi untuk perubahan

    ReplyDelete
  3. share ya,bagus tulisannya nambah ilmu ni

    ReplyDelete