Saturday, March 3, 2018

DI MANA ADA MUSA DI SITU ADA FIR’AUN

OLEH
MUHAMMAD PLATO

Orang-orang jazirah Arab mengenal pepatah, “dimana ada Musa di situ ada Fir’aun”. Pepatah ini bukan sembarang pepatah, karena menggambarkan kenyataan hidup dan punya dasar nash yang jelas di dalam Al-Qur’an.

Pepatah ini menggambarkan fakta hidup bahwa akan ada dua kutub berlawanan. Dua kutub berlawanan ini sudah sunatullah, sebagai ketetapan Tuhan yang tidak mungkin diubah. Dua kutub berlawanan ini seperti keberadaan malaikat dan setan, nafsu negatif dan positif. Dalam kepercayaan China, dua kutub ini dikenal dengan kutub energi yin dan energi yang.

Manusia ada diantara dua kutub energi. Kelebihan manusia adalah diberi akal untuk mengolah kedua kutub energi tersebut menjadi bermanfaat bagi kehidupan dirinya di dunia maupun di akhirat. Kemampuan mengolah, mengelola, adalah kelebihan manusia dari makhluk-makhluk Tuhan lainnya. Dengan petunjuk Tuhan melalui wahyu, manusia harus berusaha mengelola kutub negatif dan positif menjadi sumber kesejahteraan manusia di dunia dan diakhirat.

Pada kenyataannya, ada manusia-manusia yang tersesat karena bisikan-bisikan setan dari golongan manusia dan jin. Allah mengabarkan dalam Al-Qur’an bahwa sebagian besar manusia ada dalam kesesatan. “Dan sesungguhnya telah sesat sebelum mereka (Quraisy) sebagian besar dari orang-orang yang dahulu” (Ash Shaaffaat, 37:71).

Mereka tersesat karena nafsu-nafsu mereka yang tidak terkendali karena tertipu oleh kebenaran-kebenaran yang berdasar pada penglihatan yang mereka lihat, kebenaran material. Pikiran mereka penuh dengan prasangka buruk kepada sesama manusia dan Tuhan. Orang-orang ini hidup mengandalkan akal, penglihatan, pendengaran, perasaan, tanpa petunjuk Tuhan. Orang-orang ini akan menjadi golongan setan, dan akan menjadi suluh api neraka.

Pepatah di mana ada Musa disitu ada Fir’aun, menggambarkan kehidupan manusia yang pada kenyataannya akan terbentuk pada dua kutub, barisan setan dan barisan malaikat. Barisan setan adalah mereka yang hidup mengandalkan pikiran, penglihatan, pendengaran, perasaan, tanpa petunjuk Tuhan. Golongan ini dicontohkan seperti prilaku Fir’aun yang melampaui batas, sehingga prilakunya cenderung negatif.

Barisan malaikat adalah mereka yang hidup dengan pikiran, penglihatan, pendengaran, perasaan, dan petunjuk Tuhan dari para Nabi dan rasul, dalam kitab suci. Manusia yang ada dibarisan malaikat adalah yang prilakunya cenderung baik. Apabila salah mereka memohon ampun kepada Tuhan, dan sangat mudah memaafkan orang lain.

Pepatah, “di aman ada Musa di situ ada Fir’aun” seperti rumus kehidupan, dan ini dijelaskan dalam kitab suci Al-Qur’an. “Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kamu (hai orang kafir Mekah) seorang Rasul, yang menjadi saksi terhadapmu, sebagaimana Kami telah mengutus (dahulu) seorang Rasul kepada Fir'aun”. (Al Muzzammil, 73:15). Dalam bentuk tabel kita gambarnya seperti di bawah ini.

ENERGI MUHAMMAD
ENERGI MONSTER
RASUL
FIR’AUN
MUSA
RAJA RAMSES II
NABI MUHAMMAD SAW
KAUM PAGAN MEKKAH
MUHAMMAD BIN ABDULLAH
ABU LAHAB
MANUSIA QUR’AN
MANUSIA MATERIALIS
MANUSIA PEMAAF
MANUSIA PENCACI
MANUSIA PENYABAR
MANUSIA KEPO
MANUSIA OPTIMIS
MANUSIA PESIMIS
MANUSIA TANGGUH
MANUSIA PENGELUH
MANUSIA BERKORBAN
MANUSIA KIKIR

Kondisi di atas mengabarkan kepada kita bahwa kepada umat-umat yang jahat akan ada Rasul yang diutus. Kondisi ini sudah jadi ketetapan dari Tuhan, sebagai bukti kasih sayang Tuhan kepada umat. Kondisi ini berlaku dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, dalam lingkungan keluarga, organisasi, lembaga, dan masyarakat. Di setiap lingkungan akan selalu ada orang-orang yang hidupnya melampaui batas ketentuan, dialah orang-orang yang hidupnya tidak mau diatur oleh ketentuan Tuhan.

Nah kawan-kawan jika kita sudah tahu kondisi realitas hidup seperti itu, akan mengambil posisi manakah kita? Tentulah orang-orang yang berakal sehat akan memilih posisi pada kutub pada Rasul, yaitu kutub penegak kebenaran sesuai petunjuk Tuhan. Di sinilah akal kita harus berfungsi, karena kelebihan manusia dari setan, dan binatang, adalah kemampuan akal manusia dalam mengolah pengetahuan.

Waspadalah kawan-kawan, setan punya komitmen tinggi dihadapan Tuhan, akan  menjerumuskan manusia sampai masuk ke jurang neraka! Jangan dikira bahwa dengan hidup baik di jalan Tuhan tidak akan ada tantangan. Kita akan bertempur habis-habisan agar kita tidak keluar dari ketentuan Tuhan. Ingat karena di dalam jiwa kita ada nafsu-nafsu yang jahat, maka hidup selamanya berjihad.

Sekarang tengok kiri kanan diri Anda, di posisi Musa atau Fir’aun? Ayo kita perbaiki diri kita sendiri agar masuk golongan Musa. Bacalah setiap kejadian atas nama Tuhan, jangan menyalahkan orang lain, jangan putus asa, jangan mengeluh, harus rela berkorban! INILAH ENERGI MUHAMMAD. Hanya dengan memohon bimbingan dari ALLAH kita akan selamat. Semoga sukses kawan!!!  

(Master Trainer @Logika Tuhan)

No comments:

Post a Comment