Saturday, March 3, 2018

NABI MUHAMMAD MASIH HIDUP!


Oleh
MUHAMMAD PLATO

Setiap umat pasti akan diutus seorang rasul. Hal ini menjadi ketetapan Tuhan, sebagai wujud kasih sayang Tuhan kepada umatnya. Jika tidak demikian, tidak mungkin Tuhan menelantarkan umatnya di rimba belantara tanpa petunjuk seorang rasul.

Namun demikian Tuhan telah mengakhiri kerasulan dengan mengutus Nabi Muhammad saw. “Aku penutup para nabi. Tidak ada nabi lagi sesudah aku”. (HR. Ahmad dan Al Hakim).
Saat akan terjadi perang Tabuk (penaklukkan suriah), Nabi Muhammad meninggalkan Ali di Madinah untuk menjaga keluarganya. Kemudian beredar kabar burung bahwa Ali dibebastugaskan dari perang oleh Nabi Muhammad. Ali menyusul Nabi ke perbatasan menceritakan desas desus tersebut kepada Nabi. Kemudia Nabi Muhammad berkata, “mereka berdusta. Aku memintamu untuk tinggal agar menjaga apa yang kutinggalkan. Maka kembalilah dan lindungilah keluargaku dan harta bendaku. Tidakkah engkau berbahagia, wahai Ali, bahwa engkau di sisiku seperti Harun dan Musa; ingatlah sesudahku tidak ada lagi nabi.” (lings Martin, 496:2007)

Pada tahun 632 Masehi (Senin 12 Rabiul awal, tahun ke-8 HIjriah), Nabi Muhammad saw meninggal dunia, dipangkuan Istrinya Aisyah. Lalu siapa yang akan menyampaikan kebenaran Tuhan kepada manusia saat ini? Sedangkan tidak ada nabi setalah Nabi Muhammad saw.

Maka sesungguhnya Nabi Muhammad saw tetap hidup, sekalipun jasadnya telah dikubur. Nabi Muhammad saw ada di hati orang-orang shaleh yang beriman kepada Allah, kitab suci Al-Qur’an dan hadis. “Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya”. (Al Baqarah, 2:154)

Bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan kitab-Nya, mereka menyadari bahwa para nabi dan orang-orang shaleh tidak mati. Ajaran para Nabi dan orang-orang shaleh akan tetap ada dalam kesadaran mereka, sehingga hubungan mereka seperti saudara.

Bukti hidupnya para Nabi dan orang-orang shaleh adalah dengan terpeliharanya kitab suci Al-Qur’an. Sementara kitab-kitab suci terdahulu sudah tersebar berserakan dan bercampur baur dengan pemikiran manusia. Al-Qur’an dan hadis terpelihara berkat kejujuran para sahabat Nabi dan orang-orang shaleh.

“Sungguh telah aku tinggalkan kepada kalian dua perkara, jika kalian berpegang teguh pada keduanya selamanya tidak akan pernah tersesat sepeninggalku yaitu kitab Allah dan Sunnahku, maka peganglah dengan erat”. (HR. Hakim).

Dua perkara inilah yang akan selalu memberi kesadaran kepada umat-umat manusia, bahwa Nabi Muhammad saw masih hidup, dan akan tetap hidup sampai pada akhirnya berjumpa wajah dengan Nabi dan Tuhannya.

Nabi Muhammad saw akan tetap hidup diantara umat-umat terbaiknya di masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang. “Nabi Berkata, “umat yang terbaik adalah generasiku; lalu orang yang datang sesudah mereka; kemudian orang-orang yang datang sesudah mereka”. (dikutif dari, lings martin, 514-515, 2007)

INTI DARI HIDUP ADALAH INGAT TUHAN. Perumpamaan orang yang berzikir (ingat) kepada Robbnya dan yang tidak, seumpama orang hidup dan orang mati. (HR. Bukhari dan Muslim)

UKURAN ORANG SADAR ADALAH INGAT KEPADA TUHAN DAN RASULNYA. Maka orang-orang yang menyadari, mereka belajar dan meneladani ajaran Tuhan dari Rasulnya bersumber dari kitab suci yang ditinggalkannya. Maka sesungguhnya dia telah menjadikan dirinya, Tuhan dan Rasulnya tetap hidup. Inilah generasi terbaik ketiga yang diprediksi oleh Nabi Muhammad. Generasi ini diakui oleh Nabi Muhammad saw sebagai saudara yang kelak akan ditemuinya.

Faktanya Nabi Muhammad saw masih hidup di dalam hati orang-orang shaleh yang selalu meneladaninya. Sekalipun Nabi Muhammad saw sudah meninggal, Beliau tetap hidup karena sampai sekarang masih tetap mengajari umat manusia melalui kitab dan sunnah yang ditinggalkannya. Kitab dan sunnah yang tidak pernah usang di makan zaman, dan tetap menjawab segala tantangan zaman. Dialah kitab dan sunah dari yang maha hidup yaitu Allah swt.

Sampai saat ini Nabi Muhammad saw masih tetap hidup dan mengajar. Beliau selalu mengajak membaca, terus memberi inspirasi, memotivasi, menjadi penenang, penyejuk, penguat, penggembira, dan terus masuk ke alam sadar orang-orang beriman. Beliau selalu mengajarkan untuk menyembah kepada Tuhan Yang Esa dan tidak menyekutukannya. Semoga kita termasuk di dalamnya. Wallahu ‘alam.

(Master Trainer@logika_Tuhan)

No comments:

Post a Comment