Sunday, July 7, 2019

MENGUASAI PENGETAHUAN

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Kemampuan manusia dalam menciptakan kecerdasan buatan, membuka peluang berbagai macam kejahatan dilakukan. Konfirasi kekuasan dapat dilakukan dengan melakukan manipulasi informasi melalui media cetak, elektronik, audio dan visual. Masyarakat awam akan mengalami kesulitan membedakan kelompok mana yang benar-benar membawa kebaikan untuk tujuan negara dan kelompok mana yang membawa kebaikan hanya untuk sekedar kepentingan pribadi dan kelompoknya.

Keberhasilan politik Israel menguasai tanah Palestina tidak lepas dari konspirasi menguasi pengetahuan menggunakan media massa. Di Amerika Serikat, informasi tentang Palestina selalu negatif. Di AS sekarang 26 persen wartawan, analis, dan pejabat di lembaga-lembaga sosial dan politik dipegang oleh orang-orang Yahudi. Sebanyak 56 persen dari penulis dan ahli hukum terbaik di New York adalah Yahudi. Sekitar 7 dari 11 anggota Dewan Keamaan Nasional AS adalah Yahudi. (Maheswara, 2010, hlm. 66).

Media massa harus dikuasai untuk kemajuan dan pewarisan generasi bangsa berkualitas berlandaskan nilai-nilai agama. (Muhammad Plato)
Edward Said mengatakan sekitar 25 persen wartawan di Washington dan New York adalah Yahudi, sebaliknya hampir tidak ada koran dan TV terkemuka di AS yang memiliki wartawan kebangsaan Arab atau beragama Islam. (Maheswara, 2010, hlm. 115). Menurut data statistik media massa pada tahun 1956, menyatakan bahwa Yahudi memproduksi 819 surat kabar dan majalah dengan berbagai macam bahasa pada beberapa negara. Yahudi menguasai produksi surat kabar dan percetakan dengan berbagai cara, salah satunya adalah monopoli perdagangan kertas untuk menguasai pemberitaan dunia. (Maheswara, 2010, hlm. 129-130). Di AS hampir 90 persen pekerja film mulai dari sutradara, produser, editor, artis, dan krunya adalah orang-orang Yahudi. Mereka sangat mendominasi perfilman di Amerika dan dunia. Mereka juga memperkuat pengaruhnya lewat dominasi kantor berita, media massa, perfilman, keuangan dan lembaga dunia. (Maheswara, 2010, hlm. 134-135).

Dari 21 persen (14 juta) populasi penduduk dunia, orang Yahudi memiliki beberapa prinsip hidup sukses antara lain; 1) pengetahuan adalah kekayaan paling nyata. 2) orang sukses adalah kalangan professional dan wirausahawan. 3) bangga jadi diri sendiri dan tingkatkan kreativitas. 4) Untuk menguasai pendapat umum, yang pertama diperhatikan ialah mengacaukan pendapat umum dengan cara menyampaikan beragam pendapat saling bertentangan. 5) kuasai pers sampai ke tingkat di mana semua berita disalurkan melalui kantor-kantor berita kita ke semua bagian dunia. Kantor-kantor berita menjadi institusi yang akan menyiarkan berita yang telah mendapat izin. 6) Literatur dan jurnalisme merupakan dua kekuatan pendidikan yang sangat penting, dan karena itu pemerintah Yahudi akan menjadi pemilik sebagian besar dari jurnal-jurnal yang ada. Kalau ada 10 jurnal swasta, maka pemerintah Yahudi akan memiliki 30 jurnal. (Maheswara, 2010, hlm. 138-154).

Agama adalah hal yang paling diperangi oleh mereka. Para rohaniawan akan didiskreditkan, pengaruh mereka hari demi hari akan terus berkurang. Kebebasan hati nurani yang bebas dari agama telah dikumandangkan di mana-mana. Tinggal masalah waktu maka agama-agama itu akan bertumbangan. (Maheswara, 2010, hlm. 157).

Informasi di atas tidak mengajak kita untuk mendeskreditkan suatu bangsa, tetapi untuk belajar dari mereka. Kita harus mulai melakukan perubahan, membangun kesadaran tinggi, untuk menguasai, mengembangkan dan mengendalikan pengetahuan untuk kepentingan bangsa. Media massa harus dikuasai untuk kemajuan dan pewarisan generasi bangsa berkualitas berlandaskan nilai-nilai agama.

Peradaban-peradaban tinggi dunia, selalu dibangun oleh nilai-nilai agama. Sekalipun pada akhirnya runtuh karena keserakahan dan kesombongan manusia. Maududi (2000, hlm. 12) berpendapat “nilai agama memiliki peranan besar dalam membentuk dan menegakkan sejarah kehidupan bangsa yang berperadaban”. Wallahu’alam.

(Penulis Head Master Trainer)

No comments:

Post a Comment