Sunday, September 4, 2022

MUDAHNYA MENEMUKAN ILMU DARI AL QURAN

Oleh: Muhammad Plato

Jika anda seorang ilmuwan, apakah yang membuat sebuah teori dikatakan benar? Jawabannya karena teori tersebut telah diuji dengan penelitian menggunakan sebuah metodologi yang disepakati. Jadi sumber kebenaran teori adalah kebenaran data yang dianggap sudah memiliki ]validitas dan reliabilitas. Validitas dan reliabilitas data menjadi dasar sebuah teori dapat diakui kebenarannya.

Ribetnya para ilmuwan menemukan kebenaran, didasarkan pada kesepakatan dalam menggunakan metodologi penellitian. Berbagai metode penelitian dikembangkan, dan yang diakui benar yang paling banyak pemakainya. Dunia sains pada akhirnya seperti dunia pasar. Siapa yang paling banyak diminati pasar maka dialah yang akan memimpin pasar. 

Konsensus ilmuwan, tanpa metodologi penelitian sekalipun orang menemukan kebenaran secara empiris, tetap saja orang tersebut tidak dapat dinggap sebagai ilmuwan. Metodologi penelitian sebenarnya hanya aturan yang disepakati, agar setiap orang bisa mempertanggungjawabkan keilmuannya.

Apa yang dicari ilmuwan? Hanya kebenaran empiris, hasil dari pengukuran yang alat ukurnya valid dan hasil reliabel. Inilah kunci dasar sebuah teori dapat diakui atau tidak diakui, yaitu data valid dan reliabel. Sekali saya tegasnya, sumber dari klaim kebenaran ilmuwan terhadap teori adalah data valid dan reliabel. Jadi teori merupakan hasil tafsir  dari data valid dan reliabel. 

Jika data valid dan reliabel yang yang dicari ilmuwan untuk menemukan sebuah kebenaran teori, maka Al Quran adalah kitab data. Data-data yang ada dalam Al Quran sudah memenuhi tingkat validitas dan reliabilitas tinggi. Mengapa demikian, karena Al Quran tidak ada penelitinya, tidak ada ilmuwannya, dan Al Quran mengklaim dirinya sebagai data yang bersumber dari Tuhan Semesta Alam.

Jadi ketika ada orang yang tidak percaya kepada data-data yang ada dalam Al Quran, seharusnya tidak ada yang marah, karena orang yang tidak percaya tersebut sedang berdiskusi dengan Tuhannya. Kita persilahkan saja orang tidak percaya, tetapi konsekuensi-konsekuensi bagi orang tidak percaya, Al Quran juga punya data-data bagaimana mereka akhir dari mereka yang menolak kebenaran Al Quran.

Sebenarnya Allah sudah memberi kemudahan kepada manusia dalam menemukan kebenaran. Allah menurunkan Al Quran sebagai data-data yang valid dan reliabel. Data yang ada dalam Al Quran datang dari Allah diwahyukan pada Nabi Muhammad melalui malaikat. Informasi ini di dapat dari Al Quran sendiri bukan dari karangan manusia. Allah mengatakan bahwa Al Quran diturunkan dari Allah untuk memudahkan urusan manusia.

"Thaahaa. Kami tidak menurunkan Al Qur'an ini kepadamu agar kamu menjadi susah; tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah), yaitu diturunkan dari Allah yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi. (Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah, Yang bersemayam di atas `Arsy." (Thahaa, 20:1-5).

Dengan demikian, kebenaran yang dikemukakan oleh ilmuwan bukan pada mulut ilmuwan tapi pada data yang dijadikan rujukkannya. Demikian juga para pendakwah, mulut-mulut mereka bukan sumber kebenaran, tapi data-data valid dan reliabel yang mereka gunakan sebagai dasar kebenaran. Maka sebuah pendapat, teori, dapat diakui kebenarannya dengan mencari tahu validitas dan reliabilitas data.

Lalu validitas dan reliabilitas bagaimana lagi yang harus dipertanyakan?  "Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah." (Thahaa, 20:6). 

Allah sudah menyediakan data-data valid dan reliabel dalam Al Quran. Jika ingin menemukan kebenaran, maka semua orang bisa menggunakan data-data valid dan reliabel dalam Al Quran untuk menemukan berbagai macam solusi bagi manusia dalam memecahkan masalah dalam berbagai bidang kehidupan. Kemampuan yang Allah berikan sebagai alat agar manusia bisa menyelesaikan masalah hidupnya adalah hati dan akal. 

Namun demikian, orang-orang tidak boleh mendustai Tuhan, dengan mengaku-ngaku sebagai pemilik kebenaran. Allah berpesan bahwa semua kebenaran mutlak milik Allah, karena semua yang disampaikan dari mulut manusia data-datanya semua datang dari Allah. Manusia tidak lain hanya penyampai pesan, pembawa amanah, tidak lebih dari itu. Amanah Allah pada manusia sampaikanlah kehidupan damai dan sejahteralah untuk seluruh umat manusia. Semoga Allah memberi hidayah (great knowledge) kepada kita semua.*** 

 

No comments:

Post a Comment