Monday, October 22, 2012

RUMUS SEJAHTERA DALAM LOGIKA TUHAN

 KALAU MAU SUKSES HARUS CARI KESULITAN...


 Sedikit orang tahu, bahwa kunci kesejahteraan itu adalah kesulitan. Berikut ini akan saya jelaskan dari mana rumus hidup ini di dapat. Sebagai makhluk Tuhan, tentu kita selalu mendapat petunjuk hidup dari Tuhan. Bagi kami yang meyakini adanya Tuhan, cara-cara hidup itu telah ditentukan oleh Tuhan. Kami juga meyakini bahwa segala aturan-aturan yang telah ditetapkan Tuhan tiada lain hanya untuk kesejahteraan manusia di dunia dan akhirat.
    Rumus hidup sejahtera itu kami temukan dalam pesan Tuhan sebagai berikut, “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Alam Nasyrah:5-6). 
Bagi yang sudah mengetahui arti ayat ini dari terjemahan mungkin biasa-biasa saja. Tapi coba kita kaji dengan logika yang kita miliki. Arti logika itu cukup sederhana yaitu pola hubungan sebab akibat. Dengan logikanya, manusia bisa mengungkap rahasia langit dan bumi. Caner Taslaman (2010) memberi penegasan bahwa tanpa logika, akal manusia tidak akan berfungsi. Bisa juga berarti bahwa orang-orang yang tidak memungsikan logikanya berarti sama saja tidak berakal.
Dalam surat Alam Nasyrah ayat 5-6, terdapat dua konsep yang saling berhubungan yaitu kesulitan dan kemudahan. Dua konsep ini kalau kita kaji dengan logika, dapat ditempatkan sebagai berikut; kesulitan berada pada posisi sebab, kemudahan berada pada posisi akibat.
Dari pemilahan posisi di atas, mungkin ada yang bertanya, dari mana dasarnya bahwa kesulitan harus menduduki sebab? Jawaban sederhannya, jika menggunakan logika berurut, dalam ayat itu dijelaskan bahwa urutan kesulitan mendahului kemudahan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kesulitan adalah sebab dan kemudahan adalah akibat.
Untuk menguatkan logika berurut di atas, saya punya dalil bahwa kesulitan itu sebab dari kemudahan. “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah”. (Al Balad:4). Dalam tafsir Hasbi Asshidiqqi, ayat ini ditafsirkan lebih tegas dengan kata sumpah, “Demi Allah, sesungguhkan kami ciptakan manusia diharuskan menempuh susah payah”. Mengapa Allah mengharuskan manusia menempuh susah payah? Jawabannya balik lagi pada surat Alam Nasyrah ayat 5-6, bahwa kesulitan (susah payah) adalah sebab kemudahan. Dan itulah rumus hidup dari Tuhan kita.
Mungkin anda tidak puas dengan rumus tersebut karena anda anggap itu hanya permainan logika saja. Orang bilang, “ah itu kan teori”. Tapi semestinya anda tahu kebenaran itu ada tiga, kebenaran dari Tuhan (wahyu), kebenaran logika, dan satu lagi kebenaran empiris (kenyataan). Tadi, saya sudah jelaskan kebenaran rumus itu, pertama dari Tuhan melalui wahyu, dan kedua dari logika. Sekarang kita uji saja kebenaran rumus tersebut secara empiris.
Coba saja amati oleh anda, orang-orang yang hidupnya diberi kemudahan oleh Tuhan, dia pasti mengalami kesulitan terlebih dahulu. Buktinya banyak, baca saja biografi orang-orang sukses di muka bumi ini. Mulai dari orang Barat, Timur, Utara, Selatan, kesuksesan itu mereka dapatkan dengan cara menempuh kesulitan. Anda tahu, mengapa orang-orang China bisa kaya-kaya di negara kita? Mereka punya jam kerja yang panjang, bangun jam 4 pagi dan baru berangkat tidur jam 11 malam. Apakah itu hal mudah untuk dilakukan?
Bagi umat Islam, dalam sejarah banyak sekali dijelaskan bahwa Nabi Muhammad saw adalah manusia biasa yang diutus oleh Tuhan menjadi Nabi. Dalam mengemban kenabiannya Beliau menghadapi kesulitan yang luar biasa. Beliau mengemban kenabian dengan mengorbankan jiwa dan raganya. Anda bisa bayangkan bagaimana tingkat kesulitan yang dialami Nabi Muhammad saw ketika Perang Badar. Dalam perang itu lawannya tidak seimbang. Perbandingannya dijelaskan dalam Al-qur’an 1:10. Sungguh itu kesulitan yang hebat dan dihadapi oleh Nabi Muhammad saw. Tapi coba baca, setelah kesulitan itu, kenabian Nabi Muhammad saw, menyebar dari benua Asia, Afrika dan Eropa dalam waktu singkat. Kaum orientalis yang mempelajari sejarah kenabian Nabi Muhammad saw, ada yang menempatkan bahwa Nabi Muhammad saw adalah model pemimpin nomor satu dunia. Sudah jelas bukan rumus hidup sukses itu adalah kesulitan bukan kemudahan. Jadi kalau anda ingin sukses jangan cari kemudahan, carilah KESULITAN! Logis kan?

4 comments:

  1. Saya sangat setuju dengan pendapat diatas. Namun sepertinya ada yang perlu dikoreksi justru bagian terakhir tulisan, kok jadi bertolak belakang ? Mungkin salah tulis ya pak ? Seharusnya "Jadi kalau anda ingin sukses jangan cari kemudahan, carilah kesulitan !"

    ReplyDelete
  2. waduh, iya pa jumari terimakasih salah ketik itu...betul yang ditulis pak jumari

    ReplyDelete
  3. nah sekarang sudah saya perbaiki, apa kabar pa jumari, ada karya buku lagi yang sudah terbit? good luck!!!

    ReplyDelete