Friday, January 11, 2013

RUMUS MENOLAK SANTET

oleh: Muhammad Plato

Tiga belas tahun saya hidup di daerah selatan Jawa Barat. Terus terang awalnya miris, karena wilayah selatan Jawa Barat dikenal dengan dunia mistisnya. Cerita-cerita mistis diberitakan dari mulut ke mulut membuat hati kecut. Karena banyak diceritakan dan dibenarkan orang-orang, cerita-cerita mistis itu seperti kenyataan.

Masih membekas dalam ingatan, ketika saya pertama kali datang ke wilayah selatan Jawa Barat, di sana sedang terjadi isu pembunuhan dukun santet. Mereka yang diisukan dukun santet diarak dan diusir warga, bahkan sampai menjadi korban penganiayaan. Suasana sangat mencekam, seperti hidup di zaman jahiliyah saja.

Benarkah santet itu ada? Saya percaya tapi tidak yakin. Kenapa percaya? Karena Tuhan menciptakan yang ghaib dan yang nyata. Kenapa tidak yakin? Hal-hal seperti itu tidak perlu kita ladeni sampai mempengaruhi perbuatan atau tindak-tanduk kita. Hal ghaib yang perlu kita percayai dan kita yakini harus punya dasar yang jelas, dan bersumber langsung dari Tuhan melalui kitab suci. Hal-hal ghaib yang berdasarkan pada cerita masyarakat dari mulut ke mulut, tidak memiliki kebenaran yang meyakinkan, dan hal itu termasuk pada kategori prasangka. Sedangkan sebagian besar prasangka adalah salah.

Lalu perlukah kita takut disantet? Tidak perlu. Ini perintah dari Tuhan agar kita jangan takut santet. Bacalah ini kepastian (hukum) dari Tuhan mu yang tidak akan mengalami perubahan sejak zaman Nabi Adam as.

“...Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri...” (QS. Faathir:43) 

Mengapa rencana jahat akan kembali pada perencananya? Dalam hidup manusia berlaku gravitasi, seperti yang terjadi pada bumi. Benda-benda yang dilempar ke atas akan jatuh kembali ke bumi karena ada gaya tarik (gravitasi) bumi.


Apa manusia punya gaya tarik (gravitasi) seperti bumi? Tanya saja guru Fisika, setiap benda yang ber massa pasti punya gaya tarik (gravitasi), termasuk manusia. Apa ada keterangannya dalam wahyu Tuhan? Ini bacalah atas nama Tuhan mu...

“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri,... (QS. Al Israa:7).

Dari dua firman Tuhan di atas jelas sekali. Kalau ada manusia merencanakan jahat kepada orang lain, sudah pasti kejahatan itu akan kembali kepada perencananya. Mengapa? Karena manusia bertanggung jawab sendiri-sendiri atas apa yang dilakukannya. Itulah ketetapan pasti dari Tuhan mu.

Masih takut disantet? Tidak layau..........
   
Jadi apa rumusnya supaya tidak terkena santet atau rencana jahat orang lain? Bismillah...berbuat baiklah selalu dalam hidup Anda (banyakin sedekah), maka yang akan anda dapatkan adalah kebaikan, keberkahan bukan santet (rencana jahat) orang lain. Kata Gus Dur (Alm), “Gitu aja repot....”. Salam sukses dengan logika Tuhan.

No comments:

Post a Comment