Saturday, January 12, 2013

SEHARUSNYA AGAMA ITU JADI CANDU


“Agama adalah candu masyarakat”, begitu kata orang-orang Atheis. Pernyataan ini sangat provokatif. Menyamakan agama dengan candu sama dengan merendahkan kedudukan orang-orang beriman.

Tapi apa alasan kelompok Atheis mengatakan agama adalah candu? Ketika itu mereka melihat, orang-orang beriman yang taat pada ajaran agama hidup menjauhkan diri dari kehidupan dunia. Waktu mereka habis untuk berdoa, berdzikir, sampai lupa bekerja. Karena kebanyakan waktu berdoa, kelompok Atheis menilai orang-orang beriman sebagai kelompok pemalas, anti perubahan, dan tidak mau berjuang keras untuk kepentingan dunia. Hal ini bertolak belakang dengan pandangan hidup kelompok Atheis yang pada saat itu sangat menginginkansebuah perubahan dalam waktu cepat (revolusioner).

Karena bertentangan dengan pandangan hidup kelompok Atheis, orang-orang beriman pada saat itu disamakan dengan para pemakai candu. Para pemakai candu asyik menikmati candunya sendiri (fly), dan tidak lagi peduli dengan kehidupan sekitar. Para penikmat candu, selalu asyik menimati candunya, mereka menjadi pemalas, dan lebih senang menikmati ekstasi kehidupan sebagai efek dari candunya.

Pandangan kelompok Atheis sah-sah saja. Pandangan mereka terbatas dari apa yang mereka lihat (materialis). Tapi sebagai umat beragama perlu juga instrospeksi diri. Jangan sampai kita bertindak ekstrim, terlalu mengutamakan kehidupan akhirat, terus-terusan shalat, berdoa, dzikir, dan mengasingkan diri dari kehidupan dunia. Tuhan tidak mengajarkan demikian. Tuhan menganjurkan hidup seimbang. 

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi...”. (Al-Qashash : 77)

Perihal agama sebagai candu, pandangan orang-orang Atheis tidak salah-salah amat. Menurut pandangan saya, sudah seharusnya agama itu menjadi candu, dalam arti yang menyebabkan manusia ketergantungan pada Tuhan. Tidak ada yang patut disembah dan tempat kita bergantung kecuali Tuhan. Perhatikan bunyi ayat di bawah ini, 

“Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu”. (Al Ikhlash:1-2)

Maka siapakah manusia-manusia yang dikehendaki Tuhan di dunia ini? Dialah yang hidupnya ketergantungan (kecanduan) pada Tuhan. Mereka yang kecanduan Tuhan, sepenuhnya menggantungkan diri pada kehendak Tuhan. 

Mereka yang tergantung pada Tuhan tidak memisahkan antara kehidupan dunia dan akhirat. Mereka bekerja keras untuk urusan dunia seperti akan hidup selamanya, dan bersungguh-sungguh untuk urusan akhirat seolah-olah akan mati besok. Hidup mereka seimbang, mencari kehidupan akhirat tanpa melupakan dunia.

Jadi sudah seharusnya agama menjadi candu, dalam arti membuat manusia selalu tergantung pada Tuhan. Kalau agama belum jadi candu (membuat diri Anda tergantung pada Tuhan), justru Anda belum beragama dengan baik. Wallahu ‘alam.

No comments:

Post a Comment