Thursday, February 11, 2016

POLIGAMI AJARAN UNTUK KAUM PEREMPUAN



Dosa apakah yang saat ini dilakukan oleh kaum perempuan? Dosa berburuk sangka kepada Allah swt. Hal yang sering membuat dosa kaum perempuan adalah berburuk sangka terhadap ajaran poligami. Sekalipun Allah tidak secara tegas memerintahkan kepada laki-laki untuk berpoligami tetapi Allah telah mengisyaratkan bahwa diperbolehkan untuk laki-laki beristri 2,3 dan 4.

Permasalahan yang sering dihadapi di lapangan adalah sikap kaum perempuan yang cenderung menolak poligami. Letak permasalahannya adalah penolakan kaum perempuan terhadap poligami menjadi keengganan kaum perempuan dalam melaksanakan perintah Tuhan.

Keengganan kaum perempuan melaksanakan ajaran poligami, sering dikait-kaitkan dengan dampak buruk yang diakibatkan oleh ajaran poligami. Jika pola pikir kaum perempuan negatif terhadap ajaran poligami, secara tidak sadar mereka telah melakukan perbuatan yang sangat dilarang yaitu berprasanngka buruk terhadap Tuhan.

Seharusnya sikap yang muncul bukan penolakan tetapi menerima dulu segela ketentuan Tuhan jika sudah jadi kehendak Tuhan. Jika merasa belum mampu untuk melaksanakan hal-hal yang diperintahkan Tuhan, kembalilah memohon kepada Tuhan, jangan diuji dengan sesuatu yang tidak sesuai dengan kemampuan. Dengan demikian, kaum perempuan akan terhindar dari dosa yaitu membangkan, berprasangka buruk terhadap ketentuan Tuhan.

Lebih parah lagi, di dalam budaya masyarakat tertentu ada yang mengartikan negatif ketika laki-laki melakukan poligami. Dalam budaya tertentu laki-laki yang melakukan poligami dianggap laki-laki gila seks, tidak setia, menyakiti perempuan, tidak bertanggung jawab, menelatarkan anak-anak dan berkedudukan rendah di masyarakat.

Lebih parah lagi budaya ini ada di masyarakat yang mayoritas beragama Islam. Sungguh suatu penghinaan terhadap ajaran Tuhan, yang secara tidak sadar dilestarikan dalam budaya masyarakat. Dosa bersama yang diwariskan secara turun-temurun.

KEADILAN PEREMPUAN

Jika dalam AL-Qur’an dijelaskan bahwa syarat melakukan poligami adalah keadilan. Maka keadilan itu letaknya bukan ada pada kaum laki-laki, sebaliknya berada di kaum perempuan. Apa sebab? Bagi kaum laki-laki, hasrat untuk berpoligami sudah menjadi naluri yang diberikan Tuhan, kepada setiap laki-laki. Dengan demikian suka atau tidak suka setiap laki-laki akan memiliki kecenderungan untuk melakukan poligami.

Maka dari itu Tuhan memberikan amanat kepada kaum laki-laki untuk menciptakan keadilan. Keberhasilan laki-laki dalam menciptakan keadilan, ukurannya bisa dilihat di dalam diri kaum perempuan. Sebagai pemimpin laki-laki harus mngajarkan kepada kaum perempuan untuk memahami ajaran poligami sebagai bentuk ajaran Tuhan, yang akan berdampak kepada kesejahteraan dan keseimbangan hidup.

Ajaran poligami mengajarkan kepada kaum perempuan untuk berbagi. Menerima dan melaksanakan ajaran poligami, bisa jadi ajaran yang paling berat bagi kaum perempuan. Tetapi dengan pemahan tinggi dalam konsep berbagi, kaum perempuan bisa menjadi perempuan sejahtera dunia dan akhirat. Maka tidak salah jika Tuhan menjanjikan syurga bagi kaum perempuan yang mampu melaksanakan ajaran poligami.

Aplikasi ajaran poligami sangat tergantung pada kecerdasan kaum perempuan dalam memahami ajaran Tuhan. Dalam hal menciptakan perempuan adil, perempuan yang tidak berprasangka buruk kepada ajaran Tuhan, ditentukan oleh kepiawaian, keluhuran ilmu, keluasan wawasan, kaum laki-laki dalam mengajarkan keadilan kepada kaum perempuan.

Sederhananya, tanggung jawab menciptakan perempuan adil ada di tangan laki-laki sebagai pemimpin. Namun demikian, sebaik-baiknya kaum laki-laki atau perempuan adalah mereka yang mampu memahami ajaran-ajaran Tuhan dengan hati dan akalnya sendiri.

Kesimpulannya, munculnya persepsi negatif terhadap poligami dikalangan masyarakat, penyebabnya adalah kaum laki-laki. Siapa mereka? Kaum laki-laki yang memaksakan kehendaknya untuk melakukan poligami tanpa dibarengi dengan kemampuan untuk terlebih dahulu memberikan pemahaman terhadap kaum perempuan tentang hakikat ajaran poligami. Dengan demikian, timbul ketidaksukaan kaum perempuan terhadap ajaran poligami, dan membudaya dalam lingkungan masyarakat.

Tulisan ini tidak menganjurkan, juga tidak melarang untuk berpoligami kepada setiap orang, tetapi ingin memberikan pembelajaran kepada semua orang bahwa dosa yang harus kita hindari dalam hal ini adalah jangan berprasangka buruk terhadap Tuhan. Kita harus menghormati dan menjaga ajaran Tuhan sebagai sesuatu yang telah digariskan dan bisa membawa kebaikan bagi kehidupan manusia. Karena kita tahu Tuhan lah yang maha tahu, dan manusia tidak tahu apa-apa tanpa petunjuk pengetahuan dari Tuhan. Wallahu ‘alam.
(Muhammad Plato, @logika_Tuhan.)

No comments:

Post a Comment