Sunday, July 10, 2016

BAD NEWS IS GOOD NEWS


Perbedaan zaman dulu dan sekarang yang paling signifikan adalah  melimpahnya informasi. Dulu informasi termasuk barang langka, sekarang informasi menjadi barang murah, karena tersebar di mana-mana. Saking banyaknya informasi, maka kemampuan yang harus kita miliki saat ini adalah kemampuan memverifikasi mana informasi benar dan salah. Tanpa kemampuan ini, kita akan mudah terprovokasi, diadu domba dan terpecah belah.

Namun demikian, kelebihan abad ini, melimphanya informasi dipermudah dengan mudahnya akses informasi ke sumber-sumber informasi terpercaya. Untuk itu kemampuan verifikasi informasi seseorang berkaitan dengan kepemilikan alamat situs, dan lembaga-lembaga pemilik informasi terpercaya.

Selain itu kompetensi yang harus dimiliki manusia abad ini adalah mambaca informasi-informasi paositif dibalik semua informasi yang diterima. Filosofisnya bisa berguru pada para wartawan yang bekerja untuk mencari informasi.

Bagi media massa berita buruk adalah berita baik karena bisa menghasilkan uang banyak, Berita buruk dapat  meningkatkan rating pembaca atau penonton. Media yang banyak dibaca atau ditonton akan mengundang uang banyak karena banyaknya pengiklan. Dengan motto ini para pencari berita selalu berebut berita buruk untuk diberitakan. Fakta dilapangan, masyarakat memang lebih peduli pada berita-berita buruk dari pada berita baik.

Ketika saya pahami logika-logika Tuhan dalam Al-Qur’an, saya mulai memahami bahwa Bad News Is Good News.  Pada prinsipnya Tuhan mengajarkan kepada manusia agar melihat seluruh kejadian dengan positif. Jangan menafsirkan keburukan dengan keburukan, karena hasilnya akan lebih buruk. Kalau menganut pola logika ini, motto para wartawan Bad News is Good News adalah benar. Hanya etikanya, para wartawan jangan menjual mentah berita buruk begitu saja, mereka harusnya menyampaikan berita baik dibalik berita buruk tersebut.

Logika berpikir bad news is good news ada dalam Al-Qur’an. Silahkan anda perhatikan kalimat dalam Al-Qur’an di bawah ini.

“Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya adzab yang besar.” (An Nuur :11)

“Jangan kamu kira berita buruk itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu”. Kalimat ini persis seperti motto para wartawan, “Bad News Is Good News”. Inilah bukti satu sisi bahwa berita buruk membawa kabar baik, bagi wartawan dalam menghasilkan uang.

Penjelasan lain logika bad news is good news yang terdapat dalam AL-Qur’an maksudnya  adalah berita jelek, bohong, yang ditimpakan orang lain kepada kita tidak akan melukai diri kita. Rumusnya sudah jelas bahwa pelaku keburukan akan mendapat keburukan. Berita bohong akan kembali kepada sipembawa berita.

Bukti nyata adalah ketika kejadian runtuhnya gedung WTC di Amerika, Islam menjadi sasaran fitnah, berita bohong, bahwa Islam agama teroris yang mengajarkan kekerasan. Umat Islam jadi sasaran kemarahan, mereka diusir, dianiaya, dihina, dan direndahkan. Nabi Muhammad saw dihinakan, dan Al-Qur’an dibakar. Anehnya semakin Islam dihujat, Al-Qur’an semakin banyak dibaca orang.

Apa yang terjadi setelah itu, Islam menjadi agama yang paling cepat pertumbuhannya. Di Eropa dan Amerika Serikat, orang berbondong-bondong memeluk agama Islam. Diprediksi pada tahun 2035 Islam akan menjadi agama paling banyak penganutnya di dunia.

Fitnah terhadap Islam sebagai agama teroris, penganjur kekerasan tidak akan merendahkan ajaran Islam. Sebab ajaran Islam yang sesungguhnya adalah agama penganjur kedamaian. Ajaran Islam sesungguhnya tertuang dalam Al-Qur’an bukan di penganutnya. Prof. Zakir Naik menyarankan pelajarilah Islam dari sumbernya, bukan dari penganutnya.


Pembawa berita bohong adalah sesungguhnya orang-orang yang berprilaku buruk. Berita bohong yang dialamatkan kepada kita sesungguhnya akan menjadi penggugur dosa, dan peninggi derajat kita di sisi Allah swt. Inilah logika Tuhan yang harus kita imani, ketika menghadapi fitnah, hinaan, dan berita-berita bohong yang dialamatkan kepada kita.

Berbahagialah orang-orang yang mendapat berita bohong tentang diri Anda, karena itu tanda bahwa Allah sedang meninggikan derajat Anda di sisi-Nya. Bersabarlah dan yakinlah kepada janji Allah bagi orang-orang yang sabar yang akan diberi rejeki berlipat ganda. Amin.

(Muhammad Plato, @logika_Tuhan).

1 comment:

  1. jangan bosan2 update kontennya ya pak, saya selalu membacanya, sangat menarik sekali dan sangat bermanfaat. success is our character (y)

    ReplyDelete