Saturday, September 8, 2018

BELAJAR ISLAM DARI TAIWAN

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Perjalanan lima jam lebih dari Jakarta menuju Taiwan, menjadi pengalaman pertama saya. Kunjungan penting ini bertujuan membangun kerja sama antara sekolah-sekolah menengah di Jawa Barat dengan salah satu perguruan tinggi ternama di Taiwan. Kegiatan ini diikuti oleh kepada dinas pendidikan provinsi Jawa Barat beserta jajarannya. Perjalanan berlangsung selama empat hari, tanggal 31 agustus sampai dengan 3 september 2018.

Dalam pesawat berbagai minuman dan makanan di tawarkan oleh pramugari cantik berkulit putih keturunan bangsa China. Mereka berpakaian rapi tidak memperlihatkan belahan sensitif. Saya apresiasi cara berpakaian pramugari di pesawat yang saya tumpangi, karena mereka tidak menjadikan perempuan sebagai objek layanan jasa transportasi.

Taiwan adalah negara sekaligus provinsi, tergantung dari sudut mana memandang. Saya mengikuti pola pikir orang Taiwan yang menginginkan satu kepulauan di situ menjadi satu daerah otonomi di luar China. Tapi itu bukan urusan saya, yang penting saya harus beralajar dari orang Taiwan.

Pelajaran pertama yang saya lihat di Taiwan adalah masalah sungai. Di tengah kota ada sungai, seperti sungai Cikapundung di Bandung. Dari lantai 24 sungai tersebut terlihat bersih tanpa sampah. Esok paginya, saya datangi sampai ke bibir sungai. Saya melihat memang bersih tidak ada sampah, namun air masih terlihat tidak terlalu jernih.

Satu hal yang membuat saya yakin bahwa masyarakat Taiwan sudah sadar pentingnya kebersihan sungai dan airnya, adalah terlihat bergerombolnnya ikan-ikan mujair di sungai dengan ukuran selebar tangan orang dewasa. Gerombolan ikan-ikan tersebut membuktikan bahwa sungai di tengah kota yang ada di Taiwan tidak tercemar limbah pabrik atau pun rumah tangga.

Pelajaran kedua adalah tentang prilaku berkendaraan roda dua. Masyarakat Taiwan rata-rata menggunakan motor matic buatan dalam dan luar negeri. Kebanyakan menggunakan motor matic buatan dalam negeri. Pelajaran penting dari prilaku berkendaraan roda dua di Taiwan adalah tidak ditemukan kendaraan bermotor dengan jenis knalpot bising. Bahkan masyarakat sudah diperkenalkan pada produk kendaraan bermotor bertenaga listrik dengan suara nyaris tak terdengar.

Pelajaran ketiga, lingkungan kota sudah tergolong tertib. Trotoar lebar-lebar, dan tersedia sepeda yang terparkir di tempat umum dalam keadaan terkunci. Kunci sepeda bisa dilepas dengan menempelkan kartu seperti etoll. Semua sepeda terparkir rapi dalam kondisi siap pakai. Jika penggunaan sepeda dibawah 30 menit, pemakaian gratis. Di Taiwan, transaksi transportasi, belanja di minimarket sudah menggunakan uang non tunai dengan menggunakan kartu.

Pelajaran keempat, kegiatan demontrasi di Taiwan sangat tertib. Demontrasi bisa dilakukan oleh perorangan atau kelompok. Orang Taiwan tidak begitu tertarik untuk demontrasi, karena saya lihat demontrasi hanya dilakukan satu dua orang saja dengan memasang tulisan berisi tuntutan demo. Saya perhatikan hal tersebut tidak begitu menarik perhatian orang di sekitarnya. Demontrasi di Taiwan bebas dilakukan oleh siapa saja syaratnya tidak mengganggu ketertiban dan hak orang lain.

PADA TATARAN IDE DAN IMPLEMENTASI ISLAM ADA DALAM SETIAP KEHIDUPAN MASYARAKAT.
Pelajaran kelima, orang Taiwan sangat menghargai tamu. Selama kunjungan mereka terlihat sibuk dan serius melayani tamu. Ketika di rumah makan, orang Taiwan begitu bersedia ikut membantu pemilik rumah makan dengan menjadi pelayan, mengantar makanan, dan mengambil piring bekas, dilakukan untuk melayani tamu, tanpa mempertimbangkan  posisi dan kedudukan mereka.

Orang Taiwan berkarakter rendah hati dan sangat berjiwa sosial tinggi. Seorang Taiwan, untuk membiayai program kuliah anak-anak Indonesia, mereka berani mengeluarkan uang sampai 10 miliar rupiah dengan pinjaman dari perbankan di Taiwan dengan agunan rumah pribadi. Mereka juga sangat menghargai waktu, dan bergerak cepat agar semua pekerjaan diselesaikan dengan sempurna dan tepat waktu.

Bangunan-bangunan di Taiwan terlihat sederhana, namun semua terlihat bersih dan tertata rapi. Di jalan raya banyak sekali zebra cross tempat orang-orang menyebrang. Lampu stopan selalu ditandai, kapan boleh menyebrang dan tidak, dan semua berfungsi. Di jalan raya cukup tertib dan jarang sekali terjadi kemacetan karena jumlah kendaraan masih terkendali.

Itulah sebagian gambaran kehidupan manusia yang seharusnya seperti digambarkan dalam hadis dan Al-Qur’an. Setiap orang pasti punya kekurangan, termasuk orang Taiwan. Tapi, buat apa menggali kekurangan orang lain, karena kita harus membiasakan meniru kebaikan yang dilakukan orang lain. Pertanyaannya, mengapa prilaku Islam sampai ada di orang-orang Taiwan, karena Islam adalah rahmat bagi seluruh Alam. Jadi sudah pasti, contoh prilaku muslim ada tersebar di seluruh penjuru alam.

Orang Taiwan memang tidak begitu memandang penting agama, sekalipun mereka percaya kepada adanya Tuhan. Namun cara hidup mereka bukan bersumber dari aturan agama yang mereka percayai. Cara hidup mereka bersumber dari kepentingan untuk hidup bahagia dengan mengelola lingkungan alam menjadi lingkungan yang menyenangkan. Kebahagian hidup mereka wujudkan melalui adaftasi dengan alam yang dituangkan dalam kesepakatan aturan bernegara. Sudah barang tentu dalam beberapa hal ada prilaku orang Taiwan yang tidak sesuai dengan tuntunan seorang muslim, terutama dalam tata cara berpakaian dan beberapa dari apa yang mereka makan.

Namun kita bisa belajar dari hal-hal positif yang mereka lakukan dan kenapa tidak kita lakukan padahal ada dalam aturan agama kita. Jadi bukan orang Taiwan yang bermasalah, tapi negara kita. Itulah yang harus kita pikirkan.

Saya memahami bahwa Islam adalah ajaran general untuk seluruh alam. Maka dari itu contoh-contoh prilaku muslim tersebar di seluruh pelosok, bangsa, dan suku di dunia. Untuk itu kita diciptakan berbangsa-bangsa untuk saling mengenal dan bertukar pikiran. Karena negara yang mengaku muslim belum tentu dalam implementasinya seperti seorang muslim yang dijelaskan dalam hadis dan Al-Qur’an. Wallahu ‘alam.

(Master Trainer Logika Tuhan)

1 comment:

  1. Nah ini saya ingin sharing artikel yang membantu mengubah hidup saya juga, silahkan di baca dan resapi :
    Menabung di peer to peer lending

    ReplyDelete