Wednesday, August 22, 2018

RUMUS BERPIKIR AGAR SELALU BAHAGIA

OLEH: MUHAMMAD PLATO

Danah Zohar (2007:168) menjelaskan bahwa salah satu kecerdasan spiritual adalah mereka mampu mengambil manfaat dari kemalangan.  Kemampuan ini berkaitan dengan mengubah persepsi negatif terhadap kemalangan menjadi hal yang positif. Melalui pola sebab akibat, mengubah akibat kemalangan yang biasanya negatif menjadi akibat positif.

Saya agak beda pendapat dengan Danah Zohar yang mengatakan bahwa spiritual tidak berkaitan dengan agama. Saya paham dengan pernyataan Zohar, bahwa Dia tidak mau terjerumus pada masalah konflik agama yang menurut dirinya ajaran agama tidak universal.

Dalam hal ini saya ingin menjelaskan bahwa hal-hal yang menyangkut spiritualitas sumbernya dari agama. Setiap orang memiliki kecerdasan spiritual bersumber dari ajaran agama. Salah satu hal yang ingin saya perkenalkan adalah kitab suci Al-Qur’an adalah sumber informasi tentang adanya kecerdasan-kecerdasan spiritual yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Mengapa saya katakan setiap manusia? Karena Al-Qur’an bukan hanya untuk kaum muslimin tetapi untuk panduan seluruh manusia. Al-Qur’an menjelaskan Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakan kalian dan orang-orang yang sebelum kalian, agar kalian bertakwa.” (Al-Maidah, 2:21).

SEMUA KEJADIAN TINDAKANNYA SAMA YAITU BERDERMA
Secara ringkas saya ingin perkenalkan kecerdasan-kecerdasan spiritual yang ada dalam Al-Qur’an, untuk membantu manusia dalam menyikapi masalah hidup. Menarik suatu pernyataan dari Danah Zohar, beliau mengutif dari Rudyard Kipling, yaitu “Jikalau bersua dengan kejayaan dan penderitaan, dan kau mampu menggapi keduanya dengan cara yang sama… maka kau akan jadi seorang manusia anakku”. (Marshall & Zohar, 2007, 168). Hal ini menunjukkan manusia kelas spiritual tinggi yang sudah melihat potensi baik dari segala kejadian. Untuk mencapai posisi ini, ada kercerdasan spiritual yang harus dimiliki oleh  manusia.

Di dalam Al-Qur’an, informasi tentang manusia yang bisa menanggapi segala kejadian dengan cara yang sama adalah yang bisa konsisten berbuat baik dalam kondisi sempit dan lapang. Hal ini dindikasikan dalam komitmen seseorang dalam berderma (sedekah).

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Ali Imran, 3:134)

Di bawah ini akan saya beri panduan pola berpikir dari Al-Qur’an untuk membantu Anda dalam menghadapi permasalahan. Bagi yang beradama Islam karena panduan ini sumbernya dari Al-Qur’an selain diuji dengan pembuktian, bisa di dorong dengan keyakinan. Bagi yang non muslim bisa uji kebenaran dengan bukti-bukti di lapangan.
 Pola-pola berpikir di bawah ini akan membantu Anda, menentukan apakah Anda punya kecerdasan spiritual atau tidak. Silahkan perhatikan pola berpikir dari Al-Qur’an di bawah ini:

TABEL PETUNJUK BERPIKIR DARI AL-QUR’AN

POLA BERPIKIR
SIKAP/EMOSI
TINDAKAN
SEBAB
AKIBAT
KESULITAN
KEMUDAHAN
SENANG
SEDEKAH
GAGAL
SUKSES
SENANG
SEDEKAH
SAKIT
REZEKI
SENANG
SEDEKAH
CACIAN
KEDUDUKAN
SENANG
SEDEKAH
BENCANA
REZEKI MELIMPAH
SENANG
SEDEKAH
FITNAH
KECERDASAN
SENANG
SEDEKAH
MISKIN
KAYA
SENANG
SEDEKAH
PENGELUARAN
PEMASUKKAN
SENANG
SEDEKAH
ANCAMAN
KESELAMATAN
SENANG
SEDEKAH
DOSA
AMPUNAN
SENANG
SEDEKAH

Tabel petunjuk berpikir di atas, akan membantu Anda dalam menghadapi masalah kehidupan yang kita terima. Ingat bukan masalah orang lain, tapi masalah kita sendiri. Kuncinya adalah dengan mensetting pola pikir seperti tabel di atas. Jika kita gagal, maka baca akibatnya adalah sukses. Emosi yang hadir di hati adalah senang, tindakannya adalah lakukan sedekah. Ukuran sedekah bukan harta, tetapi segala kebaikan yang mampu kita lakukan yang bisa membawa manfaat bagi banyak orang.

Konsep dasar pola pikir dalam tabel di atas, grand theorinya dijelaskan dalam Al-Qur’an, “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,” (Alam Nasyrah, 94:5). Menurut keterangan Al-Qur’an hidup ini adalah siklus antara dua kejadian yaitu diawali dari sulit  berlanjut ke mudah. Kesulitan akan dialami dalam berbagai bentuk sesuai variasi hidup manusia, dan kemudahan akan datang dalam berbagai bentuk sesuai dengan variasi hidup manusia. Siklus ini terjadi di alam, seperti terjadinya siang malam, jatuh bangunnya peradaban, terbenam dan terbit.

Jika anda mampu menerapkan pola pikir ini, maka anda termasuk orang yang memiliki kecerdasan spiritual, seperti yang dikatakan oleh Danah Zohar dan Ian Marshall. Selain itu, pola berpikir inilah yang dimaksud dengan mengambil manfaat dari kemalangan. Dengan pola pikir ini, Anda akan menyikapi semua kejadian dengan satu tindakan yaitu sedekah. Anda termasuk manusia kelas tinggi, karena emosinya sudah stabil tanpa dipengaruhi oleh kondisi lingkungan.

Untuk menananmkan pola pikir ini dalam pikiran, pahamilah nasihat para Nabi, Sufi dan Filsuf, bahwa kenyataan hidup bukan yang anda lihat tetapi apa yang anda pikirkan. Kedamaian, kebahagian, sumbernya dari pola pikir dan ketetapan hati. Maka dari itu, dalam Al-Qur’an ada perintah, “…jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa…” (Al Hujurat, 49:12). Jauhi prasangka yang tidak bermanfaat, kembangkanlah prasangka yang positif. Setiap prasangka atau persepsi adalah kenyataan hidup yang akan anda alami. Nikmat mana lagi yang kamu dustakan?

(Penulis Master Trainer Logika Tuhan)

No comments:

Post a Comment